Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSCUTANEUS ELECTRICALNERVE

STIMULATION
(TENS)
“Kronik Syndrome Tractus“

Oleh:

Nama : Melisa Amalia

Nim : PO714241171020

Kelas : D.IV A Fisioterapi tk II

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


2018/2019
LAPORAN PRAKTIKUM TRANSCUTANEUS ELECTRICAL
NERVE STIMULATION (TENS)

A. Patologi Kasus
1. Definisi
Sindrome iliotibial bend (IT band syndrome atau ITBS) adalah rasa sakit dan nyeri
di daerah sendi lutut dan paha bagian luar. Sindrome Iliotibial Band (ITBS) adalah penyebab
paling umum dari nyeri lutut lateral dan paha pada pelari dan pengendara sepeda.
Iliotibial Band adalah jaringan ikat yang berjalan di sepanjang sisi luar paha, dari
panggul ke tulang kering (Tibia). Iliotibial band adalah struktur penstabil penting dari
bagian samping luar lutut saat menekuk dan lurus.
2. Etiologi
Beberapa hal berikut juga dianggap sebagai faktor pemicu kombinasi
timbulyasindrome iliotibial band yaitu :
a. Kebiasaan buruk dalam latihan

b. Fleksibilitas otot paha yang minim

c. Adanya ketidakseimbangan mekanik lain dalam tubuh, terutama yang melibatkan daerah

panggul, pinggul dan lutut.

d. Kelainan anatomi tubuh seperti adanya perbedaan panjang kaki, kemiringan abnormal

dari tulang panggul, atau adanya bentuk kaki “O”, akan menyebabkan iliotibial band

tersebut akan menghasilkan gesekan yang hebat selama aktivitas, hingga mudah timbul

oeradangan.

e. kesalahan pelatihan pada pelari (terutama pelari jarak jauh) seperti jalan miring,

berbelok, menanjak dan menurun terlebih bila pelari selalu berjalan pada sisi yang sama

selama latihan dapat menghasilkan efek yang sama ketika memiliki kaki yang tidak sama

panjang (perbedaan panjang kaki)

f. pengendara sepeda yang memilikipostur yang tidak tepat dengan tingginya jok dan pedal

sepeda. Kondisi ii akan membuat iliotibial band mengalami ketegangan yang tinggi dan

gesekan hebat saat beraktivitas. Hal ini meningkatkan risiko peradangan.


g. Kegiatan lain dengan posisi jongkok (lutut menekuk) berlebihan pada pendayung, atlet

angkat berat juga dapat memicu terjadinya sindrome iliotibial band.

3. Patogenesis
Saat lutut menekuk, ujung bawah iliotibial band akan melintasi tonjolan tulang paha
bagian bawah (epikondilus femoralis). Pergerakan iliotibial band yang terlalu sering (
penggunaan berlebihan) seperti pada pelari, pengendara sepeda dan atlet lain yang
melakukan gerakan jongkok berulang kali dapat memicu terjadinya peradangan pada akibat
pergesekan ujung iliotibial band dengan tonjolan tulang.
4. Tanda dan Gejala
a. Nyeri di sisi luar lutut dan paha adalah gejala sindrome iliotibial band yang paling umum

b. Awalnya mungkin dirasa sebagai sensasi menusuk, menyengat dan tajam seperti jarum

dan kondisi ini sering diabaikan. Secara bertahap berkembang menjadi nyeri setiap kali

kaki menyentuh tanah (menapak), hingga rasa sakit hebat saat berjalan, mendaki atau

menuruni tangga.

c. Kadang disertai pembengkakan baik di sepanjang band (sisi luar paha kepinggul) atau di

bawah lutut tempat ujung band menempel di tulang kering.

d. Jika gejala diabaikan, peradangan dapat berlanjut dan timbul jaringan perut di bursa,

akan terjadi penurunan rentang gerak sendi lutut, peningkatan rasa sakit dan penurunan

aktivitas.

B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat :

a. Hubungkan power cord (steker) unit ke adaptor lalu hubungkan power ke adaptor unit

b. Tekan tombol ON yang ada di belakang unit

c. Menjalankan unit dengan menekan tombol ON/OFF yang ada di panel depan unit (tekan

tombol selama 3 detik sampai unit aktif)

d. Selanjutnya,tekan tombol manual yang ada di panel depan unit TENS

e. Selanjutnya, pad dibasahi terlebih dahulu, dan diletakan pada permukaan pad yang akan

di kontakan dengan kulit pasien.


2. Persiapan Pasien :

a. Pasien diposisikan dalam keadaan relax

b. Dan kemudian posisikan pasien dalam posisi prone (tidur miring)

c. Letakkan PAD pada area sekitar M. Vastus Lateralis

d. Periksa sensasi kulit, Lepaskan semua metal diarea terapi.

e. Sebelum memulai intervensi, terapis memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek

yang dapat ditimbulkan dari TENS.

f. Teknik Pelaksanaan :

Kasus : Kronik Syndrome Tractus Iliotibial

band 1. Posisi pad elektrode : pad diletakkan pada

Nilai VAS : 5,4 otot M Vastus Lateralis pasien

2. Metode pemasangan pad elektrode : series

3. Pemilihan dosis :

a. Bentuk arus TENS : Low frekuensi

TENS

b. Bentuk gelombang : Asymmetric

c. Frekuensi : 100 Hz

d. Pulse Width : 60 µs

e. Frekuensi Burst : -

f. Intensitas arus : 27 mA (mototrik)

g. Waktu : 30 menit
C. Evaluasi
Pada pemeriksaan ini mengalami keterbatasan femur dalam lingkup geraknya dan
biasanya pasien juga merasakan hal itu dengan disertai nyeri, sensasi menusuk, menyengat dan
tajam seperti jarum. Dan setelah diberikan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
dengan cara penempatan pad series di M. Vastus Lateralis pasien kronik syndrome tractus
iliotibial band gejala yang ditimbulkannya telah berkurang dan nilai VAS nya pun juga
berkurang sedikit demi sedikit.

Anda mungkin juga menyukai