STIMULATION
(RUSSIAN STIMULATION)
“KELEMAHAN PADA FLEXOR JARI-JARI TANGAN”
Oleh:
GABRIELA FEBRIADUM RANDA
PO714241181017
D.IVA TK.II
2. Etiologi
Penyebab carpal tunnel syndrome adalah penyempitan terowongan carpal karena pergelangan
tangan membengkak. Saluran yang mengecil menekan saraf median, yang menyebabkan rasa nyeri
dan gejala lainnya.
Selain itu, beberapa penyebab lain dari carpal tunnel syndrome adalah:
Menggerakkan tangan dan pergelangan tangan berulang kali dengan cara yang sama, misalnya
mengetik, menulis, dan menggunakan mouse komputer.
Wanita hamil sering mengalami carpal tunnel syndrome karena perubahan hormon dan
penumpukan cairan.
Beberapa penyakit, misalnya gangguan muskuloskeletal, kekurangan tiroid (hipotiroid), dan
diabetes.
3. Patogenesis
Ada beberapa hipotesa mengenai patogenesis dari carpal tunnl syndrome. Umumnya carpal
tunnel syndrome terjadi secara kronis dimana terjadi penebalan fleksor retinakulum yang
menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan
menyebabkan peningkatan tekanan intravaskuler. Akibatnya aliran darah vena intravaskular
melambat. Kongesti yang terjadi akan mengganggu nutrisi intravaskular lalu diikuti oleh anoksia
yang merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga
terjadi edema epineural. Keadaan ini menyebabkan keluhan nyeri dan bengkak yang terutama timbul
pada malam hari. Pada pagi hari akan terasa berkurang setelah tangan digerak-gerakan atau di urut.
Apabila keadaan ini terus berlanjut maka akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf.
Lalu saraf menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus
medianus terganggu secara menyeluruh.Pada carpal tunnel syndrome akut biasanya terjadi
penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler hingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul
iskemik saraf. Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peningkatan tekanan intravaskular yang
menyebabkan berlanjutanya gangguan aliran darah. Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang
menyebabkan edema sehingga aliran darah ke saraf terganggu. Akibatnya kerusakan pada saraf
tersebut.Tekanan langsung pada saraf perifer dapat pula menimbulkan invaginasi nodus ranvier dan
demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
a. Hubungkan power cord (steker) unit ke adaptor laluhubungkan power ke adaptor unit
b. Tekantombol ON yang ada di belakang unit
c. Menjalankan unit dengan menekan tombol ON/OFF yang ada di panel depan unit
(tekantombolselama 3 detiksampai unit aktif)
d. Selanjutnya,tekan tombol manual yang ada di panel depan unit electrical stimulation
e. Selanjutnya,pad dibasahi terlebih dahulu, dan diletakan pada permukaan pad yang akan di
kontakan dengan kulit pasien.
2. Persiapan Pasien :
a. Posisikan pasien pada posisi duduk dan usahakan dalam keadaan senyaman dan serileks
mungkin.
b. Periksa area yang akan di terapi dalam hal ini: kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion.
c. Letakkan pad pada area sekitar otot extensor hallucis longus
d. Periksa sensasi kulit. Lepaskan semua metal diarea terapi.
e. Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek yang
dapat ditimbulkan dari NMES
3. Teknik Pelaksanaan :
3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk arus : Russian Stimulation
d. Modulation : 1:2
e. Surge Time :
1) Ramp Up : 1 s
2) Stimulation time : 15 s
3) Ramp Down : 1 s
4) Pause time : 4 s
f. Waktu : 10 menit
C. Evaluasi
Setelah diberikan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) dengan cara penempatan pad
bipolar seri di area otot flexor digitorum superfisial, gejala kelemahan otot yang ditimbulkan berkurang
sedikit demi sedikit.