Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI BIOMEKANIK PELPIC-SACRUM

OLEH:

FITRA AGUSTIN

PO714241181016

D.IV A/ Tk. II

PRODI D.IV FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2020
ANATOMI BIOMEKANIK PELVIC SACRUM

ANATOMI PELVIC SACRUM

Nama Sendi Keterangan


Sacroiliaca Joint
Struktur tulang pembentuk sendi
Pelvic girdle terdiri dari 2 tulang
pelvic,sacrum,dan coccygeus. Ada 6
sendi pada pelvic girdle salah saunya
sacroiliac. Sacroiliaca adalah suatu
sendi synovial dengan permukaan
sacrum yang dilapisi oleh cartilago
hyaline dan permukaan ilium yang di
lapisi oleh tipe fibrocartilago

Struktur ligamen
menahan nutasi, Lig sacroiliaca
anterior (tertipis) dan lig sacroiliaca
posterior yg menahan kontra nutasi,
serta lig iliolumbal.Dihubungkan oleh
lig sacrointerosseus (terkuat), lig.
sacrospinal, dan lig sacrotuberal

Bentuk/tipe sendi
Synovial dan syndesmosis

Otot-otot disekitar sendi


a. Otot-otot bagian posterior
lumbal
 M. Multifidus
 M. Semispinalis
 M.Erectorspine

b. Otot-otot bagian anterior


lumbal
 M. External Obliqus
 M. Internal Obliqus
 M. Quadratus Lumbalum

Symphisis pubis Struktur tulang pembentuk sendi


Simfisis pubis adalah sambungan unik
yang terdiri dari disk
fibrocartilaginous yang diapit di
antara permukaan artikular tulang
pubis. Hal ini dapat menahan gaya
tarik, geser dan tekan. Selama
kehamilan, hormon yang bersirkulasi
seperti relaxin menginduksi resorpsi
margin simfisis dan perubahan struktural
pada disk fibrokartilaginosa,
meningkatkan lebar simfisis dan
mobilitas.

Bentuk/tipe sendi
Amphiarthrosis

PALPASI TEKNIK PELAKSANAAN


Jaringan keras
a. Crista iliaca a. Crita iliaca
 Posisi pasien : berdiri
 Posisi ftis : jongkok di depan
pasien setara dengan pinggang
pasien
 Teknik : palpasi dengan
bekacak pinggang di sisi
lateral perut turun kebawah
sampai dijumpai lengkungan
tulang. Ketinggian cristi ilica
setinggi dengan L4
b. Spina Iliaca Anterior Superior b. Spina iliaca anterior superior
 Posisi pasien : berdiri
 Posisi Ftis : jongkok di depan
pasien setara dengan pinggang
pasien
 Teknik : palpasi crista iliaca
ke caudo ventral ada tonjolan.
Palpasi dari lipat paha ke
cranio lateral sampai di dapat
bagian yang menonjol. SIAS
setinggi dengan S1

c. Spina Iliaca Posterior Superior c. spina iliaca posterior superior


 Posisi pasien : Berdiri
 Posisi Ftis : jongkok di
belakang pasien setara dengan
pinggang pasien
 Teknik : Palpasi dari crista
iliaca ke dorso caudal ada
tonjolan kecil. · Dapat
digunakan untuk menentukan
simetris tidaknya pelvic. ·
Regio setinggi SIPS sering
digunakan untuk mencari
nyeri tekan yang merupakan
refered pain karena lesi regio
lumbosakral · Ketinggian
SIPS setinggi S2.
d. Tuberculum ischiadicum d. Tuberculum isciadicum
 Posisi pasien : Berbaring
terlentang
 Posisi Ftis : berdiri di samping
pasien
 Teknik : Palpasi sebelah distal
tepi bawah m. Gluteus
maximus tepatnya disebelah
lateral garis pantat. Bila hip
digerakkan fleksi palpasi akan
lebih mudah.

Jaringan lunak
a. Otot gluteus medius et minimus a. Otot gluteus medius et minimus
 Posisi pasien : tengkurap
 Posisi ftis : berdiri di samping
pasien
 Teknik : hip gerak abduksi
melawan tahanan. Sisi lateral hip
akan tampak cekungan yang
dibatasi oleh m. TFL (ventral) dan
m. Gluteus maximus (dorsal).
Palpasi pada cekungan tersebut. ·
m. Gluteus medius tertutup m.
Gluteus maximus.
b. Otot gluteus maximus b. Otot gluteus maximus
 Posisi pasien : tengkurap
 Posisi ftis : berdiri di samping
pasien
 Teknik : palpasi dengan
pasien melakukan gerakan
ekstensi hip dan memberikan
tahanan kepada gerakan
tersebut

c. Otot piriformis
c. Otot piriformis
 Posisi pasien : terlentang
 Posisi fts : berdiri di samping
pasien
 Teknik : lakukan eksternal
rotasi pada pasien lalu palpasi
setinggi S2 hingga S4 dekat
dengan kapsula sendi
sakroiliaca
ANALISIS GERAK PELVIC SACRUM

Nama Gerakan Analisis Gerak


Gerak Primer Pelvic
Forward tilting
Arah gerakan : Crista iliaca bergerak kearah inferior
dan simphisis pubis bergerak kearah posteroinferior

Tulang/Sendi yang bergerak : hip joint, lumbal spine


dan sacroiliaca joint

Arthrokinematika gerakan tulang :


lumbal spine hiperekstensi
Hip joint sedikit fleksi

Ligamen yang berperan : ligament sacroiliaca


posterior, ligament sacrococcygeal posterior,
ligament sacrotuberous

Otot yang bekerja :


 Otot yang bekerja pada regio lumbal : eroctus
spine
 Otot yang bekerja pada regio hip : m.psoas
mayor dan minor, m.iliopsioas an rectus
femoris
Backward tilting
Arah gerakan : gerak rotasi pelvis dalam bidang
sagital sekitar axis frontal-horizontal sehingga
symphisis pubis bergerak ke depan – atas dan
permukaan posterior sacrum berputar sedikit ke
bawah

Sendi yang bergerak : sacroiliaca joint, hip joint, dan


lumbal spine

Arthrokinematika gerakan tulang :


Lumbal spine sedikit fleksi
Hip joint ekstensi penuh

Ligamen yang berperan : iliofemoral ligament

Otot yang bekerja :


 Rectus abdominis
 External oblique
 Hamstring
 Gluteus maximus
Lateral tilting Arah gerakan : gerak rotasi pelvis dalam bidang frontal
sekitar axis sagital-horizon-tal sehingga salah satu crista
iliaca turun dan yang lainnya naik.

Sendi yang bergerak : hip joint dan lumbal spine

Arthrokinematika gerakan tulang :


lumbal spine sedikit lateral fleksi ke kanan
Hip joint kanan sedikit adduksi, hip joint kiri sedikit
abduksi

Ligamen yang berperan : ligamen sacroiliaca anterior,


posterior dan ligamen sacroiliaca interosseus, ligamen
iliolumbar, sacrotuberous, dan ligamen sacro-spinous

Otot yang bekerja :


 Quadratus lumborum
 Gluteus medius
 Adductor magnus
 Tensor fascia latae

Rotasi Arah gerakan : gerak rotasi pelvis dalam bidang


horizontal sekitar axis vertikal/longitudinal. Pelpic
bagian depan berputar ke belakang

Sendi yang bergerak : lumbal spine dan hip joint

Arthrokinematika gerakan tulang : lumbal spine


rotasi ke kiri. Hip joint kanan sedikit internal rotasi,
hip joint kiri sedikit external rotasi

Ligamen yang berperan : iliofemoral ligament,


ischiofemoral ligament, pubofemoral ligament,
anterior longitudinal ligament, iliolumbar ligament,
anterior sacroiliac ligament

Otot yang bekerja :


 Multifidus
 Internal oblique
 Eksternal oblique
 Pectineus
 Obturator externus internus
 Gluteus medius et minimus
Gerak sekunder pelvic
Fleksi lumbal
Gerakan pelvic : backward tilt

Tulang yang bergerak : pelpic, lumbal spine

Gerakan sacrum : permukaan posterior sacrum


berputar sedikit ke bawah (terjadi nutasi pada
sacrum)

Ligamen yang berperan pada SIJ : ligamen


longitudinal posterior, ligamen flavum, ligamen
interspinosus dan ligamen supraspinosus.

Extensi lumbal
Gerakan pelvic : forward tilt

Tulang yang bergerak :


 Sacrum bergerak counter nutasi mengikuti
arah gerakan lumbal.
 SIPS bergerak kearah anterior ( Forward tilt).

Gerakan sacrum : permukaan posterior sacrum


berputar keatas (terjadi counter nutasi sacrum)

Ligamen yang berperan pada SIJ : ligamen


longitudinal anterior
Lateral fleksi lumbal
Gerakan pelvic : lateral tilt ke kanan

Tulang yang bergerak :


 Sacrum mengikuti gerakan lumbal.
 SIPS kiri naik dan SIPS kanan turun (lateral
tilt kanan).

Rotasi lumbal
Gerakan pelvic : rotasi ke kiri

Tulang yang bergerak :


 SIPS sisi kanan sedikit naik dan berputar ke
kiri.
 Sacrum bergerak mengikuti gerakan lumbal.
Fleksi hip
Gerakan pelvic : Backward tilt

Tulang yang bergerak :


 Caput femur slide ke arah posterior terhadap
acetabulum, sedangkan femur bergerak ke
depan
 Pelvic bergerak backward tilt untuk
melengkapi/menyempurnakan gerakan fleksi
hip.

Gerakan sacrum : permukaan posterior sacrum


berputar sedikit ke bawah (terjadi nutasi pada
sacrum)

Ligamen yang berperan pada SIJ : ligament


ischiofemoral

Ekstensi hip
Gerakan pelvic : forward tilt

Tulang yang bergerak :


 Pelvic bergerak forward tilt.
 Sacrum bergerak ke arah posterior
(counternutasi sacrum)

Gerakan sacrum : permukaan posterior sacrum


berputar keatas (terjadi counter nutasi sacrum).

Ligamen yang berperan pada SIJ : ligament


iliofemoral, diikuti oleh ligament pubofemoral
Abduksi hip
Gerakan pelvic : lateral tilt ke kiri

Tulang yang bergerak : caput femur slide ke arah


inferior

Ligamen yang berperan pada SIJ : ligament


pubofemoral diikuti oleh ligament ischiofemoral.

Anda mungkin juga menyukai