Nursyida
PO714241204022
KELAS C
D4 Profesi Fisioterapi
A. Patologi Kasus
1. Definisi
Ischialgia atau Sciatica dideskripsikan sebagai suatu gejala nyeri sepanjang nervus sciatica ang
menjalar ke bawah sampai belakang kaki. Hal ini juga digunakan untuk mendeskripsikan parastesia
dari pinggang bawah sampai lutut atau merujuk pada paha belakang,betis, dan kaki (Rudy et al, 2006}.
2. Etiologi
Penyebab terjadinya ischialgia yaitu:
a. Herniasi diskus intervertebralis, yang melibatkan L3-L4,L4-L5, L5-S1,S1-S2;
b. Degeneratif lumbal;
c. Stenosis;
d. Infeksi tulang belakang;
e. Trauma tunggal maupun berulang;
f. Ketidakstabilan panggul atau sacrum;
g. Kondisi non spinal yang melibatkan saraf sciatic, seperti spasme,oederma, dan peradangan pada otot.
3. Patogenesis
Ischialgia merupakan nyeri menjalar sepanjang perjalanan n.ischiadicus L4-S2.ischialgia yang
terasa bertolak darilokasi foramen infrapiriformis dan menjalar menurut perjalanan nervus ischiadicus
cum nervus poroneus dan nervus tibialis harus di curigai sebagai manifestasiischiadius primer atau
entrapmentneuritis dengan tempat jebakan di daerah sacroliaka.
Ischialgia yang dirasakan bertolak dari vertebra lumbosacralis atau daerah paravertebralis
lumbosacralisdan menjalar sesuai dengan salah satu radiks yang ikut Menyusun nervus ischiadius.
Sebelum menjadi ischialgia selalu di dahului dengan Low Back pain atau nyeri pinggang bawahitu
sendiri seperti perasaan nyeri, pegal, linu atau terasa tidak enak di daerah pinggang, pantat yang
factoroeleh pencetusnya sebab, mulai dariyang paling jelas sepertisalah posisi,kumansampai
penyebabyang tidakjelas sepertimenyongsong hari esok akibat persaingan hidup semakin
ketatataustress.
Nyeri atau rasa tidak enak menjalar harus di artikan sebagai perwujudan hasil perangsangan
terhadap saraf sensori. Nyeri saraf itu terasa sepanjang perjalanan saraf tepi. Ia bertolak dari tempat
saraf sensorik terangsang dan menjalar berdasarkanperjalanan serabut sensorikituke perifer.
Perangsangan terhadap berkas saraf perifer biasanya berarti perangsangan pada saraf motoric dan
sensorik.gangguan sesibilitas yang terasa sepanjang perjalanan saraf tepi dan biasanya biasanya juga
disertai gangguan motorik yang disebut Neuritis. Neuritis di tungkai dapat terjadi oleh karena berkas
saraf tertentu terkena infeksi atau terkena patologic di sekitarnya.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : https://drive.google.com/file/d/1Zbl35hXiUKWG6gyEEwygjka6KhhKBXbG/view?
usp=drivesdk
2. Persiapan Pasien : https://drive.google.com/file/d/1dVBxEx8XEQ9nsMpVFnozs0LpGG7oC1Ok/
view?usp=drivesdk
3. Teknik Pelaksanaan :
3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk IFC : 2 Poll Intersial.
https://drive.google.com/file/d/1eKxb0
mGGcU3kVGQd3S7E14Y-
BZQAMalr/view?usp=drivesdk
c. AMF : 100
d. Frekuensi Spektrum : 50 Hz
g. Waktu : 10 menit
C. Evaluasi
Evaluasi
Alat Ukur Sebelum Terapi Sesudah Terapi
VAS 7,8 6,5
KASUS-KASUS FISIOTERAPI :