DI SUSUN:
Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu peran nutrisionis adalah sebagai pengelola sistem penyelenggaraan
makanan institusi, penyuluh/pelatih/konsultasi gizi, pelaku pendayagunaan bahan
makanan dan penilai mutu gizi makanan. Dewasa ini institusi yang mengelola
penyelenggaraan makanan baik yang bersifat komersial maupun non komersial
berkembang dengan pesat.
Untuk maksud tersebut maka proses pendidikan harus melibatkan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik yang akhirnya sampai pada situasi dimana mahasiswa dengan
aktif dan kreatif dalam penyelenggaraan makanan institusi. Prinsip kesetaraan dan
kesepadanan (Link and Macth) dalam dunia pendidikan lebih ditujukan untuk
mempersiapkan mahasiswa sebagai tenaga kerja siap pakai dalam bidang tugasnya, untuk
itu peran berbagai sektor baik milik pemerintah ataupun swasta dalam mewujudkan tujuan
tersebut sangat diharapkan.
B. Tujuan
Kegiatan PBL ini bertujuan agar mahasiswa mempunyai pengalaman dan mampu
mengelola manajemen penyelenggaraan makanan mencakup perenpenetapan food cost,
kebutuhan staf, sasaran konsumen, persayaratan lokasi dan fasilitas, pemilihan dan
penetapan menu, pengembangan menu 2 kekinian, program keamanan makanan dan
sanitasi dalam penyelenggaraan makanan, serta monitoring dan evaluasi menu.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja.
Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan dan
kreativitas.
Sebagai studi banding antara teori yang didapat dalam perkuliahan dengan praktek
sebenarnya di industri.
2. Bagi Program Studi
Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja.
Menjalin hubungan baik antara pihak industry dengan perguruan tinggi ang
berkaitan.
Sebagai sarana studi banding yang dapat menghasilkan standardisasi ilmu yang
berbasis kompetensi.
D. Kegiatan
1. Mempelajari Food Cost
2. Mempelajari kebutuhan staf
3. Mempelajari sasaran konsumen
4. Mempelajari persayaratan lokasi dan fasilitas
5. Mempelajari standar resep
6. Mempelajari pemilihan dan penetapan menu
7. Mempelajari pengembangan menu kekinian
8. Mempelajari program keamanan makanan dan sanitasi dalam penyelenggaraan
makanan
9. Mempelejari monitoring dan evaluasi menu
E. Sasaran Kegiatan
Mahasiswa/i semester V Prodi D-III Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar.
F. Jumlah Mahasiswa
Mahasiswa/i yang mengikuti PBL sejumlah 44 orang.
G. Waktu dan Lokasi
Lokasi PBL akan dilaksanakan di PT. Aero Prima Cathering Service Mandai, yang
akan dilaksanakan pada hari/ tanggal Sabtu, 26 November 2022.
BAB II
C. Loading Offloading
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Equitment prepare
2. Pasang jembatan loading
3. Tutup pintu depan HLT dan nyalakan lampu box HLT
4. Sequrity check, label dan record
5. Sequrity check dan kunci pintu HLT sebelum HLT diberangkatkan
6. Palang pintu terlipat dan terkunci (sebelum dan sesusad handling)
7. Check safety tools : rompi apron, PAS bandara, ID karyawan, TIM (pengemudi
kendaraan), handy talky (HT), ear-plug, safetyshoes.
8. Lakukan tes brake dan cek sequrity di pos 5
9. Pastikan kanan kiri tidak ada foreign objek
10. Posisi HLT tepat dibawa pintu pesawat dengan jarak maksimal 70 cm
11. WHEELCOCK/ penjanggal ban terpasang dengan baik dan benar
12. Driver check area sekitar HLT dan tetap standby selama proses loading offloading
13. Lidah HLT tiding menyentuh kulit pesawat (jarak maksmal 20 cm)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT. Aeroprima Cathering Service Mandai merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang pelayanan jasa boga untuk maskapai penerbangan. Aeroprima sendiri adalah
perusahaan penyedia layanan katering bagi Garuda Indonesia Group (Garuda, Citilink,
Sriwijaya Air, dan Nam Air). Proses produksi menu di Aeroprima Cathering Service
mandai dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari proses penerimaan bahan baku
(receiving) hingga pendistribusian (distribution) produk ke pesawat. Proses penerimaan
bahan baku, proses pengolahan dan proses penyimpanan perlu diperhatikan karena 3
tahapan tersebut bagian titik paling kritis pada proses produksi menu yang akan
mempengaruhi kualitas hasil produk yang akan didistribusikan ke pesawat. Pada
penerimaan bahan baku perlu dilakukan pengecekan kualitas bahan bahan baku yang sesua
dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pada bagian proses pengolahan dimulai dari
pembuatan bumbu, proses memasak hingga proses pengemasan. Sedangkan pada
penyimpanan perlu diperhatikan adalah cara dan suhu penyimpanan produk. Sistem
pengolahan yang diterapkan di PT. Aeroprima Cathering Service bisa dibilang sudah
memenuhi standar yang ada.
B. Saran
PT. Aeroprima Cathering Service Mandai diharapkan dalam meningkatkan rasa
serta kualitas produk. Selain itu PT. Aeroprima Cathering Service agar mengembangkan
serta menjaga kualitas produk dapat lebih teliti dimulai dari proses penerimaan hingga
pendistribusian. Hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas produk yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA