Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBASDINAS

KESEHATANPUSKESMAS SATAI
Alamat : Jalan Puskesmas, Desa Bukit Mulya
P6101041202, Call Center : 0811 5721 222, Email : puskesmas_satai@yahoo.comKode Pos.
79417

KERANGKA ACUAN KEGIATAN STIMULASI DETEKSI DINI TUMBUH


KEMBANG ANAK PUSKESMAS SATAI TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
SDIDTK merupakan program pemeriksaan tumbuh kembang anak unyuk
mengetahui adanya penyimpangan dan keterlambatan pada anak. Setiap anak
perlu mendapatkan stimulasi rutin sejak dini karena stimulasi sangat berperan
penting untuk perkembangan anak selanjutnya. Kurangnya stimulasi
perkembangan anak bisa mengakibatkan sang anak mengalami keterlambatan
dan gangguan perkembangan lainnya. Dampakyang dapat ditimbulkan karena
keterlambatan tersebut akan mempengaruhi tahap perkembangan anak
selanjutnya

II. LATAR BELAKANG


Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko terkena bermacam
gangguan kesehatan (kesakitan dan kematian). Menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Balita di Indonesia
sebesar 40/10.000 Kelahiran Hidup. Bila dihitung secara matematis, berarti dalam
setiap jamnya terjadi 22 kematian balita di Indonesia, suatu jumlah yang tergolong
fantastis untuk ukuran di era globalisasi. Oleh karena itu Depkes telah
meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini.

Ada banyak program kesehatan yang telah diimplementasikaanak bisamn


Departemen Kesehatan mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten, misalnya
buku KIA, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), pengendalian penyakit
menular maupun tidak menular, dsb. Salah satu program kesehatan yang

1
diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian pada anak balita adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA),
yaitu suatu buku yang berisi catatan kesehatan Ibu mulai kehamilan hingga anak
berusia 5 tahun yang berisi informasi cara menjaga kesehatan. Namun tidak
semua ibu mau/dapat membaca buku KIA karena berbagai sebab atau alasan,
misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca, sulit mengerti atau
memang mengalami buta aksara.

Berdasarkan pertimbangan ini, maka sangat perlu mengajari ibu-ibu


tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu solusinya
yaitu melalui penyelenggaraan Kelas Ibu Balita. Kelas ibu Balita ditujukan bagi
ibu yang mempunyai anak balita (0-59 bulan).

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNG


No Lintas Upaya dan Lintas Sektor Peran
1. KIA/Gizi Memberikan pelayanan dan pelaksanaan
kegiatan serta memberikan penyuluhan
2. Kader Prakerja Pelaksana Program
3. Kepala Desa Pelindung dan Penggerak Masyarakat

IV. TATA NILAI


SATAI :
S .Santun, Senyum, Sapa, Salam
A .Adil, Melayani Tanpa Memandang Suku, Agama dan Sosial Ekonomi
T .Terbaik dalam Melakukan Pelayanan
A .Amanah dalam Mengemban Tugas
I .Indah,Rapi dan Indah.

V. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan
perilaku ibu hamil tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan &
perkembangan anak.
b. Tujuan Khusus.

2
1. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
2. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi
3. Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi
seimbang kepada Balita
4. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan
stimulasi perkembangan Balita
5. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gizi balita dan
mencuci tangan yang benar
6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan balita.

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.
b. Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu
partisipatif interaktif, ceramah, Tanya jawab, peragaan/praktek, curah
pendapat, penugasan dan simulasi.
c. Materi: buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh
kembang anak) dan alat-alat bantu lain.
d. Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi / masalah
kesehatan di tempat tersebut. Agar efektif, KelasIbuBalita dapat
diintegrasikan dengan kegiatan terkait yang ada di masyarakat, misalnya
Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
atau kegiatan Desa lainnya.
e. Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh -
tokoh agama dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu
Balita.
f. Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun. Tiap
kelas dibagi berdasarkan kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan
2-5 tahun. Jumlah peserta idealnya maksimal 15 orang / kelas.
g. Fasilitator / pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang telah dilatih
menjadi fasilitator Kelas Ibu Balita atau yang telah menjalani on the job
training Kelas Ibu Balita.

3
h. Narasumber: Narasumber diperlukan untuk memberi input tentang topic
tertentu. Narasumber merupakan tenaga kesehatan dalam bidang spesifik
tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan, perawat, perawat gigi, Kader
PAUD, dll.
i. Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu / bapak / keluarga, bias pagi atau
sore hari. Lama kegiatan 20-60 menit atau disesuaikan dengan kondisi
setempat.
j. Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan
antara fasilitator dengan peserta.
k. Tempat fleksibel: bisa di Balai Desa, Dusun, memakai salah satu rumah
warga, Posyandu, Puskesmas, RB, RS, dll

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.


a. Belajar bersama : diskusi, tukar pengalaman
b. Penyuluhan

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan (updating data)

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif
maupun negatif pelaksanaan kelas ibu balita berdasarkan indikator. Dari hasil
evaluasi tersebut bias dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan
perbaikan dan pengembangan kelas ibu balita berikutnya. Evaluasi oleh
pelaksana (bidan/kordinator bidan) dilakukan setiap selesai pertemuan.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Seluruh rangakaian hasil proses pelaksanaan kegiatan kelas ibu balita
sebaiknya dibuatkan laporan. Pelaporan hasil pelaksanaan kelas ibu balita
dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi

4
dan pembelajaran bagi pihak - pihak yang berkepentingan. Pelaporan disusun
pada setiap selesai melaksanakan kelas ibu balita.

Ditetapkan di Bukit Mulya


pada tanggal 2023
KEPALA PUSKESMAS SATAI,

dr.Anjas Pradha

Anda mungkin juga menyukai