Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan makalah ini. Laporan ini berisi tentang hasil observasi yang telah dilakukan penulis di SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta. Laporan ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran dan memberikan bekal pengetahuan bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Laporan ini tidak akan dapat penulis selesaikan tanpa bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Minsih sebagai dosen pengampu dan pembimbing laporan ini. 2. Kepala sekolah dan guru-guru SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta yang telah bersedia untuk tempat observasi dan atas informasi-informasi penting dalam menyusun makalah ini. 3. Teman- teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. 4. Pihak- pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan yang telah memberikan sumbangsih bagi kelompok ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini belum sempurna, oleh sebab itu segala kritik dan saran dari pembaca yang budiman akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca semuanya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surakarta, 07 Desember 2011

Penulis,

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah Perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyeleseian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu Hadari Nawawi (Abdul Majid 2008: 16). Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh tenaga pendidik dalam rangka

mengembangkan potensi peserta didik untuk mencapai pribadi yang dewasa dan mandiri.

Perencanaan dalam kontesk pengajaran, dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Segala sesuatu agar terlaksana secara efektif dan efisien memerlukan pengelolaan yang baik dalam mencapai tujuan. Pengelolaan itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, dan pengawasan. Begitu halnya dengan pembelajaran, proses pembelajaran juga memerlukan pengelolaan atau managerial yang baik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, guru memerlukan pengelolaan diantaranya adalah perencanaan. Perencanaan dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga alur proses pembelajaran dalam kelas agar terkonsep agar sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dengan kata lain keberhasilan guru dalam proses pembelajaran tergantung pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuatnya. Pada saat ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 41

Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang memutuskan bahwa Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, dan

pelaksanaan proses

pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran,

pengawasan proses pembelajaran.

Berdasarkan

peraturan

pemerintah

tersebut

salah

satu

wujud

pelaksanaanya disekolah meliputi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, Prota dan Promes. Ketiga komponen tersebut merupakan hal yang harus dimiliki oleh satuan tingkat pendidikan, yang digunakan sebagai acuan dasar dalam proses pelaksanaan pembelajaran, guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Dewasa ini, sungguh ironi banyak oknum pendidik atau guru banyak yang tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam proses pembelajaran. Ada sebagian yang membuat tetapi hanya copy paste dari media internet saja. Sehingga arus pembelajaran dikebanyakan Sekolah Dasar tidak terarah sesuai tujuan. Berdasarkan fenomena tersebut sangat ironis sekali pelaksanaan pendidikan tidak sesuai dengan peraturan yang dibakukan oleh pemerintah Indonesia. Untuk itu kami tertarik untuk melakukan observasi di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta dalam rangka mengamati langsung proses pembelajaran yang berlangsung di kelas 1B.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka, rumusan masalah dalam observasi ini adalah: 1. Apasajakah komponen pembelajaran yang digunakan di SD

Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta? 2. Bagaimanakah pelaksanaan komponen pembelajaran di SD

Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta?

BAB II PEMBAHASAN

A. Kalender Pendidikan Kalender Pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu

pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pembelajaran di setiap tahun ajaran. Waktu efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk pengembangan diri. Waktu libur adalah jumlah waktu yang ditentukan untuk tidak diadakannya kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.

Berdasarkan kalender pendidikan yang diperoleh dari hasil observasi di SD Muhammadiyah Program Khusus terdapat ketidaksesuaian antara kaldik dengan pelaksanaan pembelajaran yang ada. Hal itu disebabkan pada tanggal 25 November 2011 tepatnya hari jumat itu seharusnya masih berlangsung pembelajaran efektif. Padahal, kenyataannya dalam pelaksanaan pembelajaran hari itu digunakan sebagai persiapan latihan untuk menghadapi ujian semester.

Sedangkan pada kaldik ujian semester itu dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2011. Menurut hasil dari wawancara yang telah kami lakukan ujian diadakan pada tanggal 1 Desember 2011 yang mana ujian tersebut diajukan karena adanya ujian kemuhammadiyahan sehingga antara kaldik dan pelaksanaannya kurang relevan. Dengan demikian jadwal ujian semester pada akhirnnya sama dengan sekolah-sekolah negeri.

Berikut contoh tabel bagian dari kaldik SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat: Keterangan : November 2011 6 13 20 27 7 14 21 28 8 15 22 29 9 16 23 30 10 17 24 11 18 25 12 19 26 Desember 2011 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 8 15 22 29 9 16 23 30 10 17 24 31

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu

: libur hari minggu : mengikuti upacara hari besar nasional : UAS : remedial/persiapan penyerahan buku laporan hasil belajar
: penyerahan buku laporan hasil

1 2 3 4 5

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu

belajar : Libur Semester Gasal

1 2 3

B. Prota dan Promes 1. Prota Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang

hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan. Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiaptiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-

pedoman

bagi

pengembangan

program-program

berikutnya.

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, rang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95).

2. Promes Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk

penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.

Satu

semester

terdiri

dari

19

minggu

kerja

termasuk

penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masingmasing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.

Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keteranganketerangan.

Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh kelompok kami di SD Muhammadiyah Program Khusus KottaBarat, prota dan promes di SD tersebut tidak dicantumkan dalam proses pembelajaran, karena yang digunakan dalam proses pembelajaran pada prakteknya adalah dengan menggunakan silabus dimana silabus tersebut merupakan ketentuan dari pemerintah pusat dan RPP yang digunakan merupakan RPP yang telah dimodifikasi yang keislaman. berorientasi pada nilai keilmuan yang bebasis

Pada SD tersebut sudah melaksanakan pembelajaran tematik yang bersifat semu. Maksud dari pembelajaran tematik bersifat semu adalah pada sebagian mata pelajaran dapat diterapkan pembelajaran tematik, namun yang sebagiannya lagi tidak bisa diterapkan pembelajaran tematik, misalnya pada pelajaran bahasa Inggris dan Agama. Hal tersebut hanya berlaku untuk kelas bawah di SD Muhammadiyah Program Khusus.

Selain itu, untuk prota dan promes di SD Muhammadiyah Program Khusus terutama untuk kelas bawah yang kami observasi tidak ada prota dan promes dalam bentuk hard copy akan tetapi dalam bentuk soft file. Hal ini disebabkan dalam pengajuan akreditasi ke Dikti tidak diperlukan prota dan promes.

C. Silabus dan RPP 1. Silabus Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai garis besar ringkasan, ikstisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran (Salim, 1987:98). Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi, dan kemampuan dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.

Silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian materi yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. Abdul Majid (2008:39).

Dalam silabus hanya tercakup bidang studi atau mata pelajaran yang harus diajarkan selama waktu satu tahun atau satu semester. Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencangkup unsur-unsur: a. Tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan b. Sasaran mata pelajaran c. Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik. d. Urutan topik-topik yang akan diajarkan e. Aktivitas pengajaran. f. Berbagai teknik evaluasi yang digunakan. Silabus bermanfaat untuk pedoman dalam pengembangan dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan

pembelajaran, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembengan sistem penilaian.

Berdasarkan hasil observasi di SD Muhammadiyah Program Khusus, guru menggunakan silabus sebagai pedoman untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus merupakan sebuah ketetapan baku dari pemerintah dan tidak dapat diubah. Dalam silabus yang telah ditentukan pemerintah hanya mencakup mata pelajaran IPA, IPS, PKN, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan sehingga untuk muatan lokalnya tidak dicantumkan. Pada saat kami melakukan observasi ternyata, sedang dilaksanakan latihan persiapan ujian akhir semester tentang mata pelajaran bahasa jawa sebagai muatan lokal di

SD tersebut. Relevansi antara kalender pendidikan, silabus dan praktek pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

Menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) meliputi identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber belajar.

Identitas mata pelajaran meliputi satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan. Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas, semester pada suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis

dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi. Metode pembelajaran digunakan guru unntuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah ditetapkan.

Dari hasil observasi yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Program Khusus yaitu di kelas 1B, dalam menyusun RPP guru sesuai dengan silabus.

Anda mungkin juga menyukai