Anda di halaman 1dari 5

KALENDER PENDIDIK

A. Pengertian Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan atau kalender akademik pada dasarnya adalah pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Permulaan tahun ajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.

Hari libur sekolah ditetapkan berdasar Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan atau
Menteri Agama dalam hal yang berkaitan dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah
tingkat Kabupaten/Kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus. Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam standar isi.

B.     Komponen Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1.    Permulaan waktu pelajaran

Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran.

2.    Pengaturan waktu pelajaran

a.       Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur
untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

b.      Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum
tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan.

3.    Pengaturan waktu libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari
libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk
hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
4.    Kalender pendidikan memiliki masa berlaku maksimal satu tahun, sehingga harus selalu
diganti dalam setiap tahun (Harjanto, 2010)

Di Indonesia kalender pendidikan bagi sekolah-sekolah ini diatur secara nasional dengan
surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Keputusan Mendikbud yang kini
masih berlaku adalah SK. No. 0255/U/1976 tentang Pedoman bagi sekolah dalam lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Secara garis besar pedoman itu menyebutkan bahwa Kalender Pendidikan mengatur
semua kegiatan sekolah meliputi:

1.       Penerimaan siswa dan persiapan tahun ajaran.

2.       Hari pertama di sekolah.

3.       Kegiatan belajar mengajar:

a.       Persiapan mengajar.

b.       Penyajian pelajaran.

c.       Evaluasi belajar.

d.       Kenaikan kelas.

e.       Tamat belajar.

f.         Bimbingan siswa.

4.       Upacara sekolah.

5.       Kegiatan dalam libur sekolah.

6.       Kegiatan Ekstra Kurikuler

C.     Penyusunan Kalender Pendidikan

Dalam penyusunan kalender pendidikan ada beberapa aspek penting yang harus
dipertimbangkan yakni sebagai berikut :

a.    Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya

b.    Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/Madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan kebutuhannya.

c.    Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah untuk kegiatan pengembangan diri.
d.    Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur Sekolah/Madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yangterkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggra
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

e.    Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester , libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar Nasional dan hari
libur khusus.

f.      Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk persiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

g.    Sekolah/Madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.

h.    Bagi Sekolah/Madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu


secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

i.      Hari libur umum/Nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten.

Langkah-langkah menyusun kalender pendidikan yaitu sebagai berikut:

a.    Melihat kalender pendidikan nasional yang telah dikeluarkan oleh pemerintah (dalam hal ini
Kemendiknas ataupun Kemenag) sebagai acuan untuk menentukan kalender pendidikan pada
masing-masing satuan pendidikan.

b.    Menentukan minggu efektif, libur tengah semester, libur antar semester, serta libur akhir
tahun dengan acuan jumlah yang telah ditetapkan.

c.    Menyesuaikan kalender dengan keadaan hari-hari libur umum maupun agama.

d.    Menentukan periode efektif pembelajaran dengan mempertimbangkan hari-hari yang akan


tersita untuk kegiatan-kegiatan pengembangan diri, baik ekstrakulikuler maupun bimbingan
dan konseling terpadu.

e.    Menentukan bobot dan alokasi hari-hari pembelajaran efektif setelah disesuaikan dengan
hari efektif fakultatif (misal: hari-hari pembelajaran di Bulan Ramadhan) serta hari libur
fakultatif (misal: libur awal puasa dan libur hari raya)

f.      Merekap kalender pendidikan selama satu tahun penuh, atau dapat pula ditambah kalender
pendidikan per semester dan per bulan dengan rapi dan telah diteliti oleh tim perumus
kalender pendidikan.
D.    Pelaksanaan Kalender Pendidikan

Dalam melaksanakan Kalender Pendidikan wajib diperhatikan prinsip operasi kegiatan


sekolah ialah:

a.       Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektivitas dan efisiensi pendidikan.

b.      Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang relevan.

c.       Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan kurikuler dan kegiatan
ekstra kurukuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.

d.      Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan efektivitas pelaksanaan


kegiatan ekstra kurikuler (Harjanto, 2010).

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut terjadinya penghamburan waktu atau


terjadinya beberapa kegiatan yang dalam pelaksanaannya yang tidak tepat atau waktu
pelaksanaannya berimpit, kiranya dapat dihindari. Terlebih lagi apabila didukung oleh
perencanaan dan pengaturan yang cermat seksama dan bijaksana.

Maksud pembuatan pedoman penyusunan Kalender Pendidikan bagi sekolah ialah


sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan segenap kegiatan di sekolah, sehingga setiap
kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan yang cermat terhadap
kegiatannya sepanjang tahun.

E.     Fungsi Kalender Pendidikan

Kalender pendikan perlu disusun dan dibuat untuk dilaksanakan, karena memiliki
beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :

a.    Mendorong efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran di Sekolah/Madrasah.

b.    Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur Sekolah/Madrasah.

c.    Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran di Sekolah.

d.    Pedoman bagi guru untuk menyusun Program Tahunan, Program Semester, serta membuat
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan satuan acara pembelajaran (Majid,
2008).

                                                           
F.      Alokasi Waktu Kalender Pendidikan

Alokasi waktu dalam kalender pendidikan yaitu sebagai berikut :

1. Minggu Efektif Belajar

Alokasi waktu : minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu (digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan).

2. Jeda Tengah Semester

Alokasi waktu : maksimum dua minggu (satu minggu tiap semester).

3. Jeda Antar Semester

Alokasi waktu : maksimum dua minggu (antara semester satu dan dua).

4. Libur Akhir Tahun Pelajaran

Alokasi waktu : maksimum tiga minggu (digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
admisistrasi akhir dan awal tahun pelajaran).

5. Hari Libur Keagamaan

Alokasi waktu : dua sampai empat minggu (Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif).

6. Hari Libur Umum/Nasional

Alokasi waktu : maksimum dua minggu (disesuaikan dengan peraturan pemerintah).

7. Hari Libur Khusus

Alokasi waktu : maksimum satu minggu (untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing).

8. Kegiatan Khusus Sekolah/Madrasah

Alokasi waktu : maksimum satu minggu (digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan
secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif)

RINCIAN PEKAN EFEKTIF

Anda mungkin juga menyukai