Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah sebuah pola interaksi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam
menjalankan pola interaksi ini, setiap aspek perlu direncanakan, dilaksanakan,
dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisisen. Dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, pemerintah telah
menetapkan standar isi yang memuat didalamnya kalender pendidikan.
Kelender pendidikan digunakan sebagai saranan untuk menjadwalkan segala
program yang ingin dicapai dalam pola interaksi antara peserta didik dengan
pendidik atau proses pembelajara. Berbagai program, baik program tahunan
maupun program semester direncanakan dan dijadwalkan sedemikian rupa
dalam kalender akademik agar dapat terlaksanan dan tidak saling berbenturan
antara satu program dengan program yang lain. Berdasarkan hal tersebut,
penyusun membuat makalah ini untuk memberikan penjelasan terkait
kalender pendidikan, yang dimulai dari pengertian kalender pendidikan,
komponen kalender pendidikan, alokasi waktu, penetapan kalender
pendidikan, cara menyusun kalender pendidikan, fungsi kalender pendidikan,
dan contoh kalender pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalender pendidikan?
2. Apa saja komponen yang terdapat dalam kalender pendidikan?
3. Bagaimana alokasi waktu dalam kalender pendidikan?
4. Bagaimana penetapan kalender pendidikan?
5. Bagaimana cara menyusun kalender pendidikan?
6. Apa saja fungsi kalender pendidikan?
7. Bagaimana contoh kalender pendidikan?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kalender pendidikan.
2. Mengetahui komponen yang terdapat dalam kalender pendidikan.
3. Mengetahui alokasi waktu dalam kalender pendidikan.
4. Mengetahui penetapan kalender pendidikan.
5. Mengetahui cara menyusun kalender pendidikan.
6. Mengetahui fungsi kalender pendidikan.
7. Mengetahui contoh kalender pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalender Pendidikan


Kurikulum setiap satuan pendidikan pada setiap jenis jenjang
pendidikan diselenggarakan berdasarkan kalender pendidikan pada setiap
tahun ajaran. Kalender pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan yang didasarkan pada alokasi waktu pada dokumen standar isi
yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl No. 22 Tahun
2006, dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.
Kalender pendidikan merupakan suatu susunan yang mencakup
pengaturan waktu atau penjadwalan kegiatan disekolah baik kurikuler
maupun ekstra kurikuler serta kegiatan penunjang lainnya selama satu tahun
ajaran, dengan tujuan agar tercapai penggunaan waktu sekolah secara efektif,
efisien, serta produktif, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
nasional.1
Secara sederhana, kalender pendidikan dapat dimaknai sebagai
pengaturan waktu yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran.
Adapun menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 0255/U/1976 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan yang
digunakan dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan2,
bahwa kalender pendidikan adalah pengaturan waktu yang meliputi berbagai
kegiatan sekolah seperti penerimaan siswa baru, persiapan tahun ajaran, hari
pertama sekolah, kegiatan belakjar-mengajar, upacara sekolah, kegiatan
dalam liburan sekolah, dan kegiatan ekstra kurikuler sekolah.

1
B. Suryosubroto, Tatalaksanan Kurikulum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 31.
2
Ibid, hlm. 32.

3
B. Komponen Kalender Pendidikan
Adapun komponen-komponen yang terdapat dan harus diperhatikan
dalam kalender pendidikan, yaitu:3
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulaianya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran baru pada setiap satuan pendidikan.
2. Minggu Efektif Belajar
Minggu efektif belajara adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untutk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu 34 - 38
minggu.
3. Waktu Pembelajaran Efektif
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, yaitu 46 – 50 jam pelajaran.
4. Waktu Libur
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan tidak ada pembelajaran
terjadwal. Waktu libur berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, libur umum
termasuk hari besar nasional, dan libur khusus.

C. Alokasi Waktu
Adapun alokasi waktu dari komponen kalender pendidikan, seperti
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan waktu libur, serta
kegiatan lainnya dapat dilihat pada tabel4 dibawah ini:

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


3
Kementerian Agama Republik Indonesia, Panduan Teknis: Pengembangan
Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia,
2010), hlm. 50.
4
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006: Standar Isi, (Jakarta:
Kementeria Pendidikan Nasional, 2006).

4
.
1. Minggu Efekif Belajar Minimum 34 Digunakan untuk
minggu dan pembelajaran efektif
maksimum 38 pada setiap satuan
minggu pendidikan
2. Jeda Tengah Semester Maksimum 2 Satu minggu setiap
minggu semester
3. Jeda Antar Semester Maksimum 2 Antara semester 1
minggu dan semester 2
4. Libur Akhir Tahun Maksimum 3 Digunakan untuk
Pelajaran minggu penyiapan kegiatan
dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
5. Hari Libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang
Keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
6. Hari Libur Umum / Maksimum 2 Disesuaikan dengan
Nasional minggu Peraturan Pmerintah
7. Hari Libur Khusus Maksimum 1 Diperuntukkan bagi
minggu satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-
masing
8. Kegiatan Khusus Maksimum 3 Digunakan untuk
Sekolah / Madrasah minggu kegiatan yang

5
diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah / madrasah
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu pembelan
efektif

D. Penetapan Kalender Pendidikan


Dalam penyusunan kalender pendidikan, agar diperoleh kalender
pendidikan yang sesuai dengan program pembelajaran dan kegiatan lain yang
diselenggarakan oleh Sekolah / Madrasah, harus diperhatikan beberapa
ketetapan sebagai berikut:5
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni di tahun berikutnya.
2. Hari libur setiap satuan pendidikan ditetapkan berdasarkan keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten /
Kota, dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota dapat menetapkan hari
libur serentak untuk satuan – satuan pendidikan, baik Sekolah / Madrasah.
4. Kalender pendidikan untuk satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
sataun pendidikan berdasarkan alokasi waktu pada dokumen standar isi
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, dengan
memperhatian ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.

5
E. Mulyasa, Kurikulum Setiap Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.

6
E. Penyusunan Kalender Pendidikan
Dalam penggunaanya, kalender pendidikan disusun dengan mengacu
pada berbagai ketentuan dan harus dapat menampung waktu efektik yang
dapat digunakan dalam pembelajaran satu tahun ajaran. Adapun cara atau
langkah yang dapat digunakan untuk menyusun kalender pendidikan secara
umum adalah sebagai berikut:
1. Melihat kalender pendidikan nasional yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 125/U/2002
tanggal 31 Juli 2002 tentang kalender pendidikan, dan mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang
standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah) sebagai acuan
untuk menentukan kalender pendidikan pada masing-masing satuan
pendidikan.
2. Menentukan minggu efektif, libur tengah semester, libur antar semester,
serta libur akhir tahun dengan acuan jumlah yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006.
3. Menyesuaikan kalender dengan keadaan hari libur umum maupun agama.
4. Menentukan periode efektif pembelajaran dengan mempertimbangkan
hari-hari yang akan tersita untuk kegiatan pengembangan diri, baik
ekstrakurikuler mapun bimbingan dan konseling terpadu.
5. Menentukan bobot dan alokasi hari pembelajaran efektif setelah
disesuaikan dengan hari efektif fakultatif (contoh: hari pembelajaran di
Bulan Ramadhan) serta hari libur fakultatif (contoh: libur awal puasa dan
libur hari raya)
6. Mencakup kalender pendidikan selama satu tahun penuh atau dapat pula
ditambah kalender pendidikan per semester dan per bulan dengan rapi dan
telah diteliti oleh tim perumus kalender pendidikan.

7
Selain cara atau langkah yang digunakan untuk menyusun kalender
pendidikan diatas, ada pula cara yang digunakan khusus untuk menyusun
kalender pendidikan dalam lingkup Madrasah6, yaitu sebagai berikut:
1. Cermatilah kalender pendidikan nasional, kalender pendidikan Dinas
Pendidikan, dan pedoman kalender pendidikan Kementerian Agama yang
dikeluarkan oleh masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Agama
setiap daerah.
2. Sesuaikanlah antara kalender pendidikan Dinas Pendidikan dan kalender
pendidikan Kementerian Agama.
3. Tentukan kegiatan-kegiatan madrasah dan komponen utama kalender
pendidikan yang meliputi permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan waktu libur.
4. Masukkanlah kegiatan-kegiatan madrasah pada kalender pendidikan
madrasah terlebih dahulu.
5. Berilah warna yang berbeda antar kegiatan.
6. Hitunglah hari efektif yang ada.
7. Tulislah kegiatan madrasah baik yang bersifat umum maupun yang
bersifat khusus.

F. Fungsi Kalender Pendidikan


Dalam penggunaan kalender pendidikan yang terkait dengan kegiatan
pendidikan atau pembelajaran disekolah, terdapat beberapa fungsi kalender
pendidikan, yaitu:
1. Mendorong terjadiya efektivitas dan efisiensi waktu yang digunakan untuk
proses pembelajaran di Sekolah / Madrasah
2. Sebagai pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran di
Sekolah / Madrasah
6
Kementerian Agama Republik Indonesia, Panduan Teknis: Pengembangan
Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia,
2010), hlm. 51.

8
3. Digunakan untuk memadukan ketentuan mengenai hari efektif belajar dan
hari libur Sekolah / Madrasah agar tidak saling bertabrakan.
4. Sebagai pedoman bagi guru dalam menyusun proram tahunan (Prota),
program semester (Promes), pembuatan silabus, penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan satuan acara pembelajaran.
5. Sebagai pedoman bagi siswa dalam menyiapkan dirinya untuk lebih siap
berkompetisi menghadapi berbagai ujian seperti ujian tengah semester,
ujian akhir semester, dan juga ujian nasional.

G. Contoh Kalender Pendidikan

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai pembahasan yang ada dimakalah ini, dapat
disimpulkan bahwasannya secara sederhana, kalender pendidikan dapat di
katakan sebagai pengaturan waktu secara efektif dan efisien yang digunakan
oleh peserta didik dalam pembelajaran selama satu tahun ajaran. Adapun
komponen yang penting dan harus terdapat dalam kalender pendidikan
meliputi permulan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efekti, dan waktu libur.
Sedangkan untuk alokasi waktu yang digunakan dalam kalender
pendidikan selama satu tahun ajaran, sudah ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang
berisi kalender pendidikan. Dalam penyusunan kalender pendidikan, harus
diperhatikan beberapa ketetapan yang berlaku, dan untuk penyusunannya
sendiri dapat disesuaikan dengan satuan pendidikan yang berlaku, baik itu
dibawah Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, maupun satuan
pendidikan yang juga berada dibawah suatu organisasi.

B. Saran
Saya sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa adanya
keterbatasan dalam berbagai hal, sehingga membuat beberapa hal yang
mendetail kurang tersentuh dan masih banyak beberapa hal yang belum Saya
temukan sehingga pembahasan dalam makalah ini kurang mendalam. Oleh
karena itu, Saya menyarankan agar para pembaca makalah ini lebih
melebarkan wawasannya yang berkaitan dengan kalender pendidikan, baik itu
cara penyusunannya maupun contoh kalender pendidikan, dengan
menemukan dan membaca berbagai referensi yang berkaiatan dengan hal
tersebut. Pembaca juga dapat melihat contoh kalender pendidikan yang lain di
berbagai satuan pendidikan, karena setiap satuan pendidikan menyusun
kalender pendidikannya sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Agama Republik Indonesia. 2010. Panduan Teknis: Pengembangan


Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kementerian Agama Republik
Indonesia
Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Setiap Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Santoso, Sedya. 2011. Kajian Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Suryobroto, B. 2005. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006: Standar Isi. Jakarta:
Kementeria Pendidikan Nasional
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa
Yogyakarta No. 556 Tahun 2019: Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Bagi Raudhatul Athfal dan Madrasah Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2019/2020. Yogyakarta: Kementerian Agama
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kalender Pendidikan MI Al-Huda

11

Anda mungkin juga menyukai