Anda di halaman 1dari 21

CONTOH

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur.Kalender pendidikan disusun dan
disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.Pengaturan
waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan TahunPelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk Madrasah, langsung melaksanakan Masa
Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu mulai tanggal ………..sampai dengan ……….
Di waktu yang sama permulaan tahun pelajaran efektif untuk kelas XI dan XII dimulai pada
hari Senin tanggal 13 Juli 2020.
B. WaktuBelajar, Pekan Efektif Belajar, dan Waktu Pembelajaran Efektif
Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester ganjil dan semester genap dengan waktu pembelajaran sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 4.1Nama Tabel
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.30 – 12.45
Selasa 07.15 – 12.45
Rabu 07.15 – 12.45
Kamis 07.15 – 12.45
Sabtu 07.15 – 12.45
Ahad 07.15 – 12.45

36
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan madrasah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.2Nama Tabel

No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN


Minggu efektif belajar Minimum 18 minggu Digunakan untuk kegiatan
1. dan maksimum 20 pembelajaran efektif pada setiap
minggu /semester satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
Libur akhir tahun Maksimum 2 minggu Digunakan untuk penyiapan
3. pelajaran /semester kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
Hari libur keagamaan 2 minggu Daerah khusus yang memerlukan
4. libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
5. umum/nasional Pemerintah

Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai


6. dengan ciri kekhususan masing-
masing
Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
7. madrasah diprogramkan secara khusus oleh
madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

C. LiburMadrasah
Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah.Penentuan
hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
37
a. Libur Semester ganjil :………………………………….
b. Libur Semester genap :…………………………………
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
a. Tahun Baru
b. Idul Fitri dan Cuti Bersama
c. Idul Adha
d. Tahun Baru Imlek
e. Tahun Baru Hijriah
f. Hari Raya Nyepi
g. Maulid Nabi Muhammad saw.
h. Tahun Baru Imlek
i. Wafat Isa Al masih
j. Hari Raya Waisak
k. Kenaikan Isa Al Masih
l. Hari Kemerdekaan RI
m. Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
n. Hari Raya Natal

D. RencanaKegiatan Madrasah
Rencana kegiatan madrasah tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3Rencana Kegiatan Madrasahtahun Pelajaran 2020/2021


NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

38
7.

8.

9.

10.

11.

E. Panduan Akademik
1. Prinsip dan Model Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik,antara peserta
didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan
belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap,
pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian.
a. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi: (1) peserta didik difasilitasi untuk
mencari tahu, (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar, (3) proses
pembelajaraan menggunakan pendekatan ilmiah, (4) pembelajaran berbasis
kompetensi, (5) pembelajaran terpadu, (6) pembelajaran yang menekankan pada
jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi, (7) pembelajaran berbasis
keterampilan aplikatif, (8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills, (9)pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat,
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberiketeladanan
(ingngarso sung tulodo), membangun kemauan (ingmadyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam proses pembelajaran (tut
wurihandayani), (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di madrasah, dan di
masyarakat, (12) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, (13) pengakuan atas perbedaan

39
individual dan latar belakang budaya peserta didik, dan (14) suasana belajar
menyenangkan dan menantang.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan
sistem pendukung (Joice&Wells).Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model pembelajaran berbasis
Masalah (Problem Based Learning), (2)model pembelajaran projek (Project Based
Learning), dan (3) model pembelajaran melalui penyingkapan / Penemuan
(Discovery/Inquiry Learning).
Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi
pembelajaran.Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi
pembelajaran tertentu. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil
maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu.Oleh karenanya guru harus
menganalisis rumusan pernyataan setiapKD, apakah cenderung pada pembelajaran
penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau pada pembelajaran hasil karya
(Problem Based Learning dan Project Based Learning).
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
1) Pernyataan KD-KI 3 dan KD- KI 4 mengarah ke pencarian atau penemuan;
2) Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan
faktual,konseptual, procedural, dan dimungkinkan sampai metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

40
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based
Learning dan Project Based Learning):
1) Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
2) Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
3) Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
4) Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Model Pembelajaran Penyingkapan (penemuan dan pencarian/penelitian)
Gambar 4.1Nama Gambar

Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah


memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila
individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut
disebut cognitiveprocesssedangkandiscovery itu sendiri adalah the mental process
of assimilatingconcepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
Sintak model Discovery Learning
Pemberian rangsangan (Stimulation);

41
 Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
 Pengumpulan data (Data Collection);
 Pembuktian (Verification), dan
 Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
b) Sintak model Inquiry Learning Terbimbing
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu
yang singkat (Joice&Wells, 2003).
Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri temuannya.Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
 Orientasi masalah;
 Pengumpulan data dan verifikasi;
 Pengumpulan data melalui eksperimen;
 Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
 Analisis proses inkuiri.
2) Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Gambar 4.2 Nama Gambar

Merupakan pembelajaran yang menggunakans berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik se
kontekstual.

42
Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan
konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High
Order Thinking Skills (HOT’s), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri
sendiri dan keterampilan.
a) Sintak model Problem Based Learning terdiri atas:
 Mengidentifikasi masalah;
 Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi
informasi-informasi yang relevan;
 Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,
tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
 Melakukan tindakan strategis, dan
 Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.
b) Sintak model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting terdiri atas:
 Merumuskan uraian masalah;
 Mengembangkan kemungkinan penyebab;
 Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
 Mengevaluasi.

3) Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


Gambar 4.3 Nama gambar

Model pembelajaran PJBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan


proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang,tugas
kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah.

43
Tujuan Project Based Learning adalah meningkatkan motivasi belajar,
team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik
level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21.
Sintak/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:
a) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
b) Mendesain perencanaan proyek;
c) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project);
e) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
f) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

2. Program Tahunan dan Program Semester


a. Program Tahunan
Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
untuk mencapai tujuan (KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu
diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya
dapat dicapai oleh siswa. Atau dengan kata lain, Prota adalah merupakan program
umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Program
Tahunan tersebut sebagai rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan mata
pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun.
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum
tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Setelah kita memahami arti dari Program Tahunan (Prota) ini,
selanjutnya kita masuk kepada bahasan tentang hal-hal/ komponen apa saja yang
wajib ada dalam hal penyusunan sebuah Prota ini.
Dalam menyusun Program Tahunan (Prota), komponen minimal yang wajib
dipenuhi adalah sebagai berikut:
Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran)
Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu)
Langkah Menyusun Prota

44
Pada item nomer 3 yakni Langkah Menyusun Prota, ada 4 hal yang harus
dilalui/ dipenuhi yakni:
1) Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun
2) Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan indikator
3) Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk setiap semester
4) Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif
Fungsi Program Tahunan (Prota) dalam kegiatan pendidikan/ pembelajaran:
1) Sebagai pedoman dalam menyusun Promes, program suatu pelajaran dan juga
sebagai persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir secara lebih
matang.
2) Sebagai pedoman dalam membuat Kaldik.
3) Sebagai acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan
waktu belajar efektif yang ada.
Contoh Program Tahunan
Satuan Pendidikan : MA. Raudlatut THolibin
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas 10
Tahun Pelajaran 2020
Kompetensi Inti :-
Tabel 4.4 Nama Tabel
Tabel 5.2 : Perhitungan Pekan Dan Jam Efektif Semester 1
Jml. Jam Jam
Jumlah Jml. Pekan Jml. Pekan
No Bulan Pelajaran/ Efektif
Pekan Tidak Efktif Efektif
Minggu
1 Juli 5 2 3 262 786
2 Agustus 4 1 3 262 786
3 September 5 1 4 262 1048
4 Oktober 5 1 4 262 1048
5 Nopember 4 1 3 262 786
6 Desember 5 3 2 262 524
Jumlah 28 9 19 1572 4978
Tabel 5.3 : Perhitungan Pekan Dan Jam Efektif Semester 2

45
Jml. Jam
Jumlah Jml. Pekan Jml. Pekan Jam
No Bulan Pelajaran/
Pekan Tidak Efktif Efektif Efektif
Minggu
1 Januari 4 1 3 262 786
2 Pebruari 4 1 3 262 786
3 Maret 5 1 4 262 1048
4 April 4 1 3 262 786
5 Mei 4 1 3 262 786
6 Juni 5 3 2 262 524
Jumlah 26 8 18 1572 4716

Sumenep., 13 Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Mapel

b. Penyusunan Program Semester


Program Semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan yang
berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester berisi
rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang kegiatannya dibuat
berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah pokok bahasan yang
ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang disesuaikan dengan kalender
pendidikan. Promes akan mempermudah guru dalam alokasi waktu mengajarkan
materi yang harus dicapai dalam semester tersebut. Atau dengan pengertian lainnya
yakni bahwa Program semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan
sehingga program semester ini tidak bisa disusun sebelum tersusun program
tahunan. Promes berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

46
Tabel 4.5 Format Program semester
PROGRAM SEMESTER
Mata
JUMLAH JENIS LIBUR
BULAN JME
HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML
Juli 2020 3 5 4 1 1 6
SEMESTER I

Agustus 2020 3 4 3 3 6
September 2020 4 5 4 4
Oktober 2020 4 1 5 4 3 7
Nopember 2020 3 4 4 4
Desember 2020 2 5 4 10 14
Januari 2020
JUMLAH S I 19 0 1 28 23 7 10 0 1 41

JUMLAH JENIS LIBUR


BULAN JME
HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML
Januari 2021 3 4 4 1 2 7
SEMESTER II

Pebruari 2021 3 4 3 1 4
Maret 2021 4 1 5 4 1 5
April 2021 3 4 4 1 5
Mei 2021 3 1 4 5 5 2 9 21
Juni 2021 2 5 4 1 10 15
Juli 2021
JUMLAH S II 18 1 1 26 24 10 12 2 9 57
JUMLAH SI + SII 37 1 2 54 47 17 22 2 10 98

Kepala Madrasah …………, … Juli 20120 Guru Mata Pelajaran

47
3. Pengembangan Silabus
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-
pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai kompetensi
dasar. Silabus dibuat untuk jangka waktu satu semester atau satu tahun. Dengan
demikian, silabus merupakan garis besar program pembelajaran untuk satu semester/satu
tahun. Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
a. Manfaat silabus
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran,
baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu
kompetensi dasar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran sebab proses pembelajaran di
madrasah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, sebagai
pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memberikan gambaran mengenai pokok-
pokok program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran misalnya pembelajaran
secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan
sistem penilaian yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem
penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan
pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian sebagai ukuran dalam
melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran serta manfaat
selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas
suatu program pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa prinsip.
Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar
dalam pengembangan silabus ini, yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai/adequate, aktual/kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.

48
Ilmiah Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari
peserta didik, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran
ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli bidang
keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki
validitas yang tinggi.
1) Prinsip Relevansi Prinsip relevansi memberikan arahan bahwa cakupan,
kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik. Prinsip relevansi ini juga mendasari pemilihan materi,
strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu,
pertimbangan pemilihan sumber dan media pembelajaran, dan strategi penialian
hasil pembelajaran.
2) Prinsip Sistematis Prinsip sistematis memberikan arahan bahwa penyusunan
silabus hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus dipandang sebagai
sistem garis besar program pembelajaran bersifat sistemik, komponen silabus
hendaknya bersifat sinergis dalam pencapaian kompetensi dasar. Jadi komponen-
komponen dalam silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi karena silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh
karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara sistematis. Kompetensi
dasar hendaknya menjadi acuan dalam mengembangan indikator, materi standar,
penetuan waktu, pemilihan sumber dan media pembelajaran dan standar penilaian.
3) Prinsip Konsistensi Prinsip Konsistensi memberi arahan bahwa dalam
pengembangan silabus terjadi hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan instrumen penilaian bersifat searah dala rangka pencapaian standar
kompetensi.
4) Prinsip Memadai Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memadai
untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
49
5) Prinsip Aktual dan Kontekstual Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi yang terwujud dalam realitas
kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di tengah
perkembangan masyarakat dan IPTEK. Kontekstual berarti pengembangan silabus
hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan peserta didik.
pengalaman belajar yang dirancang dalam silabus hendaknya menggunakan
situasi kehidupan riil yang sedang terjadi ditengah-tengah kehidupan peserta
didik.
6) Prinsip Fleksibelitas Prinsip ini memberi arahan bahwa keseluruhan komponen
silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, lingkungan
belajar, dan dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat dan satuan
pendidikan setempat. Silabus hendaknya disusun fleksibel sesuai kondisi dan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
7) Menyeluruh Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator silabus
hendaknya mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor). Selain itu idealnya sesuai juga dengan pengembangan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. prinsip
menyeluruh ini perlu diletakan dalam pencapaian kompetensi- sebagai
penecerminan pengetahuan, nilai, sikap dan perbuatan dan terwujud dalam
berbagai kecakapan hidup.

c. Pengembangan Silabus Dalam kurikulum 2013


Pengembangan silabus tidak lagi oleh guru, tetapi sudah disiapkan oleh tim
pengembang kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah, dengan demikian guru
tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku penduan guru, buku panduan peserta
didik dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan. Dengan demikian, dalam
kaitannya dengan rencana pembelajaran dalam kurikulum 2013, guru tidak usah
repot-repot lagi mengembangkan perencanaan tertulis yang berbelit-belit, karena
sudah ada pedoman dan pendampingan. Dalam hal ini, yang paling penting bagi guru
adalah memahami pedoman guru dan pedoman peserta didik, kemudain menguasai
dan memahami materi yang akan diajarkan.
50
Tabel 4.6 Format Silabus
SILABUS BAHASA ARAB

Nama Sekolah : Raudlatut Tholibin Semester : Gasal


Kelas : 10 ( Sepuluh ) Tahun Pelajaran : 2020

Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Kompetensi Alokasi Sumber


Materi Pokok Indikator Pembelajaran Penilaian
Dasar Waktu Belajar
1 . Menyadari ‫البيانات الشخصية‬ 3.1.1. 1. Pendahuluan Pengamatan 2 x 45 menit Buku
bahwa Mengidentifi a. Siswa melihat gambar yang berkaitan Paket
kemampuan kasi kosakata dengan mufradat, dan guru menanyakan
berbicara tentang teks ‫الشخ‬
makna yang terdapat pada gambar
adalah nikmat ‫صية البيانات‬
b. Guru menyampaikan tujuan
yang penting
yang pembelajaran pada saat ini, yaitu
dianugerahkan mengenalkan mufradat yang berkaitan
oleh Allah dengan ‫الشخصية البيانات‬
Swt. 3.1.2.Mencari c. Guru menyuruh siswa melihat mufrodat
arti kosa kata yang ada, kemudian menanyakan
dalm teks
mufradat yang telah diketahui.
tentang ‫البيانات‬
‫الشخصية‬ 2. Kegiatan Inti
a. Guru mengajak siswa mendiskusikan
makna yang terdapat dalam mufradat
tentang ‫الشخصية البيانات‬ 51
b. Guru memerintahkan siswa mencari arti
mufradat yang belum diketahui dalam
kamus atau di buku
c. Guru memerintahkan siswa menutup
buku, kemudian membacakan mufradat
dan siswa menirukan
d. Guru membacakan mufradat dan siswa
mengartikan makna mufradat yang
dibacakan guru
e. Guru memerintahkan siswa untuk
membaca mufradat dengan tepat beserta
maknanya.
f. Guru memberi latihan (tadrib) untuk
mengetahui penguasaan siswa terhadap
mufradat baru
g. Guru membuat penilaian terhadap
kemampuan penguasaan mufradat siswa
3. Penutup
a. Guru memberi kesimpulan terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanaka
b. Guru memberikan pesan dan penugasan
kepada siswa
c. Guru menutup pembelajaran mufradat

52
4. Pengembangan Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.RPP dikembangkan secara rinci dari suatu
materi pokok tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan
KD yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
a. Komponen RPP
1) Identitas madrasah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas matapelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pokok;
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untukpencapaianKDdan be
ban belajar dengan mempertimbangkanjumlah jam pelajaran yangtersediadalamsil
abusdanKDyang harus dicapai;
6) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalama spek
sikap, pengetahuan,danketerampilanyangharusdipelajaripeserta didik
untuksuatujenjangmadrasah, kelas dan matapelajaran;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
a) Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
b) Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keter

53
c) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan
beberapa hal:
 Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
 Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
 Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
 Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
d) TujuanpembelajaranyangdirumuskanberdasarkanKD,denganmenggunakankat
akerjaoperasionalyangdapatdiamatidandiukur,yangmencakup sikap,
pengetahuan, danketerampilan;
e) Materi pembelajaranadalahrinciandarimateripokok
yangmemuat fakta,konsep,prinsip,dan proseduryang relevan,danditulisdalamb
entukbutir-butirsesuaidenganrumusanindikatorketercapaian kompetensi;
f) Metode pembelajaran merupakan rincian dari
kegiatanpembelajaran,digunakan olehpendidik untukmewujudkan
suasanabelajardanprosespembelajaranagarpesertadidik mencapaiKDyangdises
uaikandengankarakteristikpesertadidikdan KD yang akan dicapai;
g) Media, alat, dan Sumber Pembelajaran
 media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
 alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu

pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada peserta didik.


sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar l
h) Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:

54
 pertemuan pertama, berisi pendaluan; kegiatan Inti, penutup.
 pertemuan kedua, berisi pendaluan, kegiatan inti, dan penutup.
i) Penilaian
Berisi jenis/teknik penilaian; B.Bentuk instrumen C.Pedoman perskoran.
b. Prinsip Penyusunan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai
berikut:
1) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus
yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta
didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai
manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP
dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi,
minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat
belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
5) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.
6) mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
7) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
8) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan,dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan at
9) Keterkaitan dan keterpaduan.

55
10) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
11) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
12) mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

56

Anda mungkin juga menyukai