Anda di halaman 1dari 4

1.1.1.

3 PENDAHULUAN
PENGANTAR
Pengembangan perangkat pembelajaran  adalah langkah awal yang dapat dilakukan dalam
membuat perencanaan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Pada
umumnya keberhasilan suatu program kegiatan yang dilakukan seseorang sangat ditentukan
seberapa besar kualitas perencanaan yang dibuatnya. Seseorang yang melakukan kegiatan tanpa
perencanaan dapat dipastikan akan cenderung mengalami kegagalan karena tidak memiliki acuan
apa yang seharusnya dia lakukan dalam rangka keberhasilan kegiatan yang dia lakukan.

Untuk  perencanaan perangkat pembelajaran , Saudara diharapkan melakukan persiapan  berupa


analisis program semester  dan analisis kurikulum yang akan digunakan untuk perancangan
RPP.  Persiapan ini penting dilakukan untuk mengidentifikasi ketersediaan waktu dan capaian
KD sesuai kurikulum yang berlaku. 

.1.1.3 PENDAHULUAN
PROGRAM SEMESTER (PROMES)
Untuk merencanakan sebuah promes tentukan perlu direncanakan program tahuana (Prota). Prota
merupakan rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun pembelajaran. Prota merupakan
pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester (Promes),
Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Promes merupakan bukti awal perencaan pembelajaran. Sebelum merancang RPP promes
disusun terlihat dahulu agar semua KD mendapat alokasi waktu pembelajaran sehingga tidak ada
KD yang tidak dipelajari oleh siswa. Promes umumnya berisi program pembelajaran jangka
waktu 1 semester.

Untuk merencanakan promes perlu melakukan identifikasi dan pemetaan minggu belajar dalam 1
tahun pelajaran yang bersangkutan.

Tahapan perencanaan program semester :

1. Pemetaan minggu efektif


2. Beban jam pelajaran per minggu
3. Rencana ulangan harian
4. Hasil pemetaan ketercapaian KD jumlah jam setiap pasangan KD
1.1.1.3 PENDAHULUAN
PEMETAAN MINGGU EFEKTIF DAN MINGGU
TIDAK EFEKTIF
MInggu efektif adalah minggu kerja untuk pembelajaran

minggu tidak efektif adalah minggu yang tidak digunakan untuk pembellajaran dikarenakan
UTS, UAS, UN, Libur dan Kegiatan sekolah. Hari libur besar Agama dapat digunakan untuk
pemanfaatan mata pelaljaran seperti hari besar agama untuk mata pelajaran agama, hari besar
nasional untuk mata pelajaran PKN dan sebagainya. 

berikut contoh pemetaan pemetaan minggu efektif.


1.1.1.3 PENDAHULUAN
ANALISIS KURIKULUM
Analisis dilakukan di awal tahun pelajaran, bukan pada saat proses tahun pelajaran berjalan. Tanpa
melakukan analisis terhadap SKL dan KI dikhawatirkan proses pembelajaran yang dilaksanakan
tidak jelas arah tujuannya.

Analisis Standar Kelulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI) merupakan hal penting yang harus
dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan Lampiran
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 yang dimaksud dengan Standar Kompetensi Lulusan
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016,  Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi  Lulusan yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap
kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horizontal berbagai kompetensi dasar antar
mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.  

Kompetensi  inti  mencakup:  sikap spiritual,  sikap  sosial,  pengetahuan,  dan  keterampilan.
Kompetensi  ini  merupakan landasan  pengembangan kompetensi  dasar. Dalam  setiap
rumusan  kompetensi  dasar terdapat  unsur  kemampuan  berpikir  atau  bertindak  dan  materi.
Kompetensi  dasar diuraikan ke dalam beberapa indikator pencapaian kompetensi
(IPK). Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran,
(Mulyasa, 2007:139). 

Ketentuan IPK :

1. Indikator dirumuskan dari KD


2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. .Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta didik, sekolah,
masyarakat dan lingkungan/daerah;

Selanjutnya berdasarkan  IPK  ditentukan  butir-butir  materi,  kegiatan  pembelajaran,  dan 


teknik penilaian yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai