3 PENDAHULUAN
PENGANTAR
Pengembangan perangkat pembelajaran adalah langkah awal yang dapat dilakukan dalam
membuat perencanaan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Pada
umumnya keberhasilan suatu program kegiatan yang dilakukan seseorang sangat ditentukan
seberapa besar kualitas perencanaan yang dibuatnya. Seseorang yang melakukan kegiatan tanpa
perencanaan dapat dipastikan akan cenderung mengalami kegagalan karena tidak memiliki acuan
apa yang seharusnya dia lakukan dalam rangka keberhasilan kegiatan yang dia lakukan.
.1.1.3 PENDAHULUAN
PROGRAM SEMESTER (PROMES)
Untuk merencanakan sebuah promes tentukan perlu direncanakan program tahuana (Prota). Prota
merupakan rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun pembelajaran. Prota merupakan
pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester (Promes),
Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Promes merupakan bukti awal perencaan pembelajaran. Sebelum merancang RPP promes
disusun terlihat dahulu agar semua KD mendapat alokasi waktu pembelajaran sehingga tidak ada
KD yang tidak dipelajari oleh siswa. Promes umumnya berisi program pembelajaran jangka
waktu 1 semester.
Untuk merencanakan promes perlu melakukan identifikasi dan pemetaan minggu belajar dalam 1
tahun pelajaran yang bersangkutan.
minggu tidak efektif adalah minggu yang tidak digunakan untuk pembellajaran dikarenakan
UTS, UAS, UN, Libur dan Kegiatan sekolah. Hari libur besar Agama dapat digunakan untuk
pemanfaatan mata pelaljaran seperti hari besar agama untuk mata pelajaran agama, hari besar
nasional untuk mata pelajaran PKN dan sebagainya.
Analisis Standar Kelulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI) merupakan hal penting yang harus
dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan Lampiran
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 yang dimaksud dengan Standar Kompetensi Lulusan
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016, Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap
kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horizontal berbagai kompetensi dasar antar
mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi ini merupakan landasan pengembangan kompetensi dasar. Dalam setiap
rumusan kompetensi dasar terdapat unsur kemampuan berpikir atau bertindak dan materi.
Kompetensi dasar diuraikan ke dalam beberapa indikator pencapaian kompetensi
(IPK). Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran,
(Mulyasa, 2007:139).
Ketentuan IPK :