Anda di halaman 1dari 5

Nama: Masriani

NIMKO: 18.11.0015
Program/Jurusan: S1/Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah: Tafsir Tarbawi III
STAI DDI Majene
TUGAS MANDIRI
TUGAS II

2. Q.S Ali-imran ayat 113-115 dengan menelusuri penafsirannya.

ُ َ ‫ م‬ ۗ  ً‫لَيسوا سوٓاء‬


‫ن‬
َ ‫جدُو‬
ُ ‫س‬
ْ َ‫م ي‬ ِ ْ ‫ت اللَّهِ ءَانَٓاءَ الَّي‬
ْ ُ‫ل وَه‬ َ ‫ة يَتْلُو‬
ِ ٰ ‫ن ءَاي‬ َ ِ ‫ة قَٓائ‬
ٌ ‫م‬ ٌ ‫م‬ ِ ٰ ‫ْل الْكِت‬
َّ ‫ب أ‬ ِ ‫ن أه‬
ْ ِّ َ َ ُ ْ

"Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang jujur, mereka membaca
ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka (juga) bersujud (sholat)." (QS. Ali 'Imran: Ayat 113)

َ ,ِ ‫ت وَأُولٰٓئ‬ ْ
‫ن‬
َ ‫م‬ِ ‫ك‬ ِ ‫ر‬, َ ْ ‫ن فِى ال‬
ٰ ,ْ ‫خي‬ َ ‫رِعُو‬,‫س‬ ُ ْ ‫َن ال‬
ٰ ُ ‫رِ وَي‬,,َ ‫منْك‬ ِ ‫نع‬
َ ْ‫و‬,,َ‫وف وَيَنْه‬ َ ْ ‫ال‬,,ِ ‫ن ب‬
ِ ‫معْ ُر‬ َ ‫م ُرو‬ ْ ‫ن بِاللَّهِ وَالْيَوْم ِ ا‬
ُ ‫لءَاخِرِ وَيَأ‬ ِ ْ‫يُؤ‬
َ ‫منُو‬
‫ِين‬
َ ‫صلِح‬ّٰ ‫ال‬

"Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari
yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 114)

‫ين‬
َ ‫ق‬ ُ ْ ‫ه عَل ِي ۢ ٌم بِال‬
ِ َّ ‫مت‬ ُ َّ ‫ وَالل‬ ۗ  ُ‫ن يُكْف َُروه‬
ْ َ ‫ن خَيْرٍ فَل‬ ِ ‫ما يَفْعَلُوا‬
ْ ‫م‬ َ َ‫و‬

"Dan kebajikan apa pun yang mereka kerjakan, tidak ada yang mengingkarinya. Dan Allah Maha
Mengetahui orang-orang bertakwa." (QS. Ali 'Imran: Ayat 115)

ِ َ‫ب أُ َّمةٌ قَٓائِ َمةٌ يَ ْتلُونَ َءا ٰي‬


Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 113 ۞ َ‫ت ٱهَّلل ِ َءانَٓا َء ٱلَّ ْي ِل َوهُ ْم يَ ْس ُج ُدون‬ ۟ ‫لَ ْيس‬
ِ َ‫ُوا َس َوٓا ًء ۗ ِّم ْن أَ ْه ِل ْٱل ِك ٰت‬
Arab-Latin: Laisụ sawā`ā, min ahlil-kitābi ummatung qā`imatuy yatlụna āyātillāhi ānā`al-laili wa
hum yasjudụn Terjemah Arti: Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang
berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang
mereka juga bersujud (sembahyang).
Tafsir Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 113.
Kondisi orang-orang Ahli Kitab itu tidaklah sama. Ada sekelompok orang mereka yang
mengikuti agama Allah secara konsisten (istikamah). Mereka mematuhi perintah-perintah Allah
dan larangan-larangan-Nya. Mereka membaca ayat-ayat Allah di waktu-waktu malam ketika
mereka sedang melaksanakan salat malam karena Allah. Golongan ini ada sebelum kenabian
Muhammad -'alaihiṣ ṣalātu was salām-. Dan sisa-sisa mereka yang menjumpai masa kenabian
Muhammad menyatakan masuk Islam.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih
bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Diantara mereka ada golongan yang lurus di atas perintah Allah dan beriman kepada RasulNya,
Muhammad . Mereka juga menghidupkan malam dengan membaca ayat-ayat Al-Quran al-
Karim, fokus menghadap untuk bermunajat kepada Allah dalam shalat-shalat mereka
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

113 114Tidak semua Ahli kitab memiliki sifat yang sama; sebagian mereka taat kepada Allah,
membaca al-Qur’an dalam shalat tahajjud mereka, senantiasa berzikir kepada Allah dengan
khusyu’, beriman kepada Allah dan hari kebangkitan, memerintahkan kepada kebaikan yang
diperintahkan Allah dan melarang keburukan yang dilarang-Nya, dan berlomba-lomba dalam
melakukan kebaikan. Orang-orang yang mendapat derajat yang tinggi yang memiliki sifat-sifat
ini adalah hamba-hamba Allah yang shalih.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan
Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam
Madinah
۟ ‫( ۗ لَ ْيس‬Mereka itu tidak sama) Yakni Para ahli kitab tidak semua dalam keadaan yang
113. ‫ُوا َس َوآ ًء‬
tercela sebagaimana telah disebutkan. ٌ‫( أُ َّمةٌ قَآئِ َمة‬ada golongan yang berlaku lurus) Akan tetapi dari
ِ ‫( يَ ْتلُونَ َءا ٰي‬mereka membaca ayat-ayat
mereka ada segolongan yang lurus dan berlaku adil ِ‫ت هللا‬
Allah) Yakni yang membaca ayat-ayat al-qur’an pada shalat malam. ‫ ِل‬nْ‫( َءانَآ َء الَّي‬pada beberapa
waktu di malam hari) Yakni masa-masa dalam malam tersebut. ‫( وهم يسجدون‬dan mereka dalam
keadaan bersujud) Yakni mengerjakan shalat, Allah menyebutkan kata sujud untuk
mengibaratkan shalat karena didalamnya terdapat kepatuhan, ketundukan, dan pendekatan
kepada Allah.
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
Dari ayat ini isyarat bahwa setiap pembaca qur'an agar lebih mementingkan bacaannya untuk
ِ ‫ب أُ َّمةٌ قَائِ َمةٌ يَ ْتلُونَ آيَا‬
malam hari, Allah berfirman : { َ‫ت هَّللا ِ آنَا َء اللَّ ْي ِل َوهُ ْم يَ ْس ُج ُدون‬ ِ ‫" } ِم ْن أَ ْه ِل ْال ِكتَا‬di antara
Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa
waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang)", adapun maksud
diutamakannya waktu malam dalam ayat ini, karena waktu malam menjadikan hati lebih tenang
dan terhindar dari kesibukan-kesibukan dunia, serta menjadikan seseorang yang beribadah lebih
terjaga dari sifat riya'.
Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar
bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
113 Sifat para ahli kitab itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang beriman dan
membaca Al-quran saat shalat malam. Mereka melakukan ibadah sholat hanya karena Allah
dengan penuh kekhusyuan dan merendahkan diri. Ayat ini
turun ketika Abdullah bin Salam dan para sahabatnya beriman. Para pendeta Yahudi berkata:
Tidak akan ada yang beriman kepada Muhammad kecuali orang-orang di antara kami yang
memang hina. Kalau benar-benar mereka adalah orang kami mereka tidak akan meninggalkan
agama para pendahulu kami sehingga berpindah pada agama lain. Maka Allah menurunkan ayat
ini.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
Mereka itu tidak sama; dari antara Ahli Kitab itu ada golongan yang lurus yang membaca
firman-firman Allah di waktu-waktu malam, padahal mereka merendah diri
. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
113-114. Tatkala Allah menyebutkan tentang orang-orang yang menyimpang dari Ahli Kitab,
maka Allah juga menjelaskan tentang orang-orang yang istiqamah dari mereka dan bahwa ada di
antara mereka sekelompok orang yang menegakkan dasar-dasar agama dan cabang-cabangnya,
“Mereka beriman kepada Allah dan Hari Penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf,”
yaitu segala kebaikan, dan mereka melarang dari yang mungkar, yaitu segala macam kejelekan,
sebagaimana Allah berfirman : "Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi
petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan
keadilan." -Al-A’raf:159- “Dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan.” Bersegera
melakukan pelbagai kebajikan merupakan nilai tambah daripada sekedar melakukannya. Itu
adalah ciri mereka dalam mengamalkan kebajikan dan bersegera melakukannya, serta
menyempurnakannya dengan segala hal yang melengkapinya, berupa perkara wajib maupun
Sunnah.
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
pernah menunda shalat Isya, lalu keluar ke masjid, ternyata para sahabat sedang menunggu
shalat, maka Beliau bersabda, "Adapun, tidak ada seorang pun penganut agama ini yang
mengingat Allah di waktu ini selain kamu." Maka Allah menurunkan beberapa ayat", yakni dari
ayat 113 s/d 115. Hadits ini hasan sebagaimana dikatakan Imam Syaukani menukil dari As
Suyuthi, karena 'Ashim terdapat sesuatu dalam hapalannya. Al Haitsami dalam Majma'uz
Zawa'id berkata, "Para perawi Ahmad adalah tsiqah selain 'Ashim bin Abinnujud, ia
diperselisihkan dalam hal berhujjah dengannya." Haitsami dalam Majma'uz Zawa'id
menyebutkan hadits lain tentang sebab turunnya ayat di atas, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika
Abdullah bin Salam, Tsa'labah bin Sa'yah, Asad bin Ubaid serta beberapa orang Yahudi yang
masuk Islam lainnya beriman, membenarkan dan semakin cinta dengan Islam. Para ulama yahudi
yang kafir berkata, "Tidak ada yang beriman kepada Muhammad dan mengikutinya selain orang-
orang buruk di antara kami. Jika mereka termasuk orang-orang yang baik, tentu mereka tidak
akan meninggalkan agama nenek moyang mereka," maka Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat,
"Laisuu sawaa'aa…dst. sampai "Minash shaalihiin". (HR. Thabrani, namun dalam sanadnya
terdapat Muhammad bin Abu Muhammad seorang yang majhul, dengan demikian hhadits ini
dha'if).
Oleh karena itu, Ibnu Jarir memilih hadits pertama sebagai sebab turunnya ayat, ia berkata,
"Hanya saja yang lebih tepat dalam menafsirkan ayat tersebut adalah pendapat yang mengatakan
bahwa maksudnya bacaan Al Qur'an di shalat Isya, karena ia adalah shalat yang tidak dilakukan
seorang pun di antara Ahli Kitab, maka Allah menyifati umat Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wa sallam, bahwa mereka melakukan shalat pada waktu itu, tidak Ahli Kitab yang kafir
kepada Allah dan Rasul-Nya." Yakni: golongan ahli kitab yang telah memeluk agama Islam.
Ayat ini menerangkan tentang ibadah mereka di malam hari, lamanya tahajjud mereka dan
membaca kitab Allah serta perhatian mereka yang tinggi untuk tunduk, ruku' dan sujud kepada-
Nya.
Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa ahli kitab diliputi rasa kehinaan karena kalah perang,
maka dalam ayat ini dijelaskan bahwa mereka itu tidak seluruhnya sama dalam hal ingkar kepada
Allah dan jahat terhadap sesama manusia. Di antara ahli kitab ada golongan yang jujur, lurus,
melaksanakan tuntunan nabi mereka, beriman kepada Allah dan kerasulan Muhammad. Hal ini
dikarenakan mereka membaca ayat-ayat Allah pada sebagian malam hari, dan mereka juga
tunduk kepada Allah dengan bersujud, yaitu tunduk dan patuh dan mendirikan salatmereka
beriman kepada Allah dan hari akhir dengan iman yang benar, sehingga tampak pada perilaku
mereka, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera serta
tidak menunda-nunda mengerjakan berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh,
yaitu orang yang baik dan mengajak orang lain untuk berbuat baik. Mereka itulah orang-orang
yang beruntung dan mendapat rida Allah.

Anda mungkin juga menyukai