PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita
harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh
masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang”
yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini
harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan
tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.
Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah
kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai manusia.
Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi juga
interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara
universal.
Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan
(challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya
dalam diri manusia. Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara
manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar
melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan
hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita.
Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari
ayunan sampai liang lahat”.
Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-
miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun
yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar
memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar
menghormati dan belajar semua hal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pendidikan Seumur Hidup?
2. Bagaimana Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup?
3. Bagaimana Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup?
4. Apa saja Tujuan Pendidikan Seumur Hidup?
5. Apa saja Tinjauan Pendidikan Seumur Hidup?
6. Apa saja Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program
Pendidikan?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
2. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
3. Untuk mengetahui Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup
4. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
5. Untuk mengetahui Tinjauan Pendidikan Seumur Hidup
6. Untuk mengetahui Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada
Program Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pendidikan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan
yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar
yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikan
seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu
seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan
seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
Pendidikan seumur hidup, yang disebut dengan Life Long Education
adalah pendidikan yang menekankan bahwa proses pendidikan berlangsung
terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meningeal dunia, baik
dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
Ide dan konsep pendidikan seumur hidup secara operasional tidak jarang
pula dinamakan dengan edukasi sepanjang raga bukanlah sesuatu yang baru.
Sebagai konsep yang lebih ilmiah dimana urusan ini sudah menjadi tuntutan
dunia global, edukasi seumur hidup sudah mermbah ke sekian banyak daerah
atau Negara dan telah dialami sejak tahun 70-an.
1. Dasar Teoritis
Konsep pendidikan seumur hidup pada mulanya diajukan oleh
filosof dan pendidik Amerika yang paling terkenal yakni John Dewey.
Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melewati bukunya: An
Introduction to Life Long Education. Berdasarkan keterangan dari John
Dewey, pendidikan tersebut menyatu dengan hidup. Oleh karena tersebut
pendidikan terus dilangsungkan sepanjang hidup sampai-sampai
pendidikan tersebut tidak pernah berakhir.
Konsep pendidikan seumur hidup sebetulnya telah lama dipikirkan
oleh pakar edukasi dari zaman ke zaman. Dalam urusan ini sudah lama
diajarkan oleh Islam, sebagaimana ditetapkan dalam Hadits Nabi
Muhammad Saw, yang artinya: “Tuntutlah ilmu semenjak dari ayunan
sampai liang lahat”
2. Dasar Yuridis
3
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai
dimasyarakatkan melalui kepandaian negara yaitu melewati :
a) Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978
mengenai GBHN memutuskan prinsip-prinsip pembangungan
nasional, antara beda :
1) Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka pembangunan
insan Indonesia seutuhnya dan pembangunan semua rakyat
Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang).
2) Pendidikan dilangsungkan seumur hidup dan dilakukan dalam
family (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu,
pendidikan ialah tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
b) Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, mengenai system edukasi
nasional pada pasal 26, disebutkan bahwa edukasi non formal
diselenggarakan untuk warga masyarakat yang membutuhkan layanan
edukasi yang bermanfaat sebagai pengganti, penambah, dan atau
perlengkap edukasi formal dalam rangka menyokong pendidikan
seumur hidup.
4
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan
dan meningkatkan mutu kehidupan. Dengan mengingat proses pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka
pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
1. Tinjauan Ideologis
Pendidikan seumur hidup atau life long education bakal
memungkingkan seseorang mengembangkan potensi-potensinya cocok
dengan keperluan hidupnya, karena pada dasarnya seluruh manusia
dicetuskan ke dunia memiliki hak sama, terutama untuk mendapatkan
pendidikan dan penambahan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
2. Tinjauan Ekonomi
Pendidikan merupakan teknik paling efektif untuk terbit dari
sebuah lingkaran yang menyeret kepada ketidaktahuan dan kemelaratan.
3. Tinjauan Filosofil
Secara filosof, insan pada hakekatnya adalah satu kesatuan yang
integral, yaitu sebagai makhluk pribadi, social, dan susila. Semuanya
tersebut harus dikembangkan terus menerus secara optimal dan
berkesinambungan sampai-sampai ketiganya berlangsung secara
seimbang. Manusia adalah makhluk individu, dan tidak bakal berdiri
sendiri tanpa eksistensi orang lain. Oleh karena tersebut setiap pribadi
membutuhkan orang beda dalam hidupnya. Disinalah pentingnya interaksi
yang terbangun atas kesadaran kolektif untuk membina sebuah komunitas
kumpulan dengan didasari atas kebersamaan dan saling menghargai antara
pribadi itu.
4. Tinjauan Teknologis
Di era globalisasi seperti kini ini, tampaknya dunia dilanda oleh
eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan sekian banyak
produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali semua pendidik,
sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut tidak jarang kali
memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya laksana apa yang terjadi
di negara maju. Ketika semua pendidik dan semua praktisi pendidik tidak
mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas, barangkali akan
terbelakang dan tergilas oleh pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5
5. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Perkembangan IPTEK paling pesat mempunyai akibat dan
pengaruh besar terhadap sekian banyak konsep, kiat dan cara pendidikan.
Disamping itu, pertumbuhan tersebut pun makin luas, dalam dan
kompleks, yang mengakibatkan ilmu pengetahuan tidak barangkali lagi
diajarkan seluruhnya untuk anak didik di sekolah.
Oleh sebab itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang
merupakan mengajarkan bagaimana teknik belajar, menanamkan semangat
yang powerful dalam diri anak guna belajar terus sepanjang hidupnya,
menyerahkan skill untuk anak didik secara efektif supaya dia dapat
beradaptasi dalam masyarakat yang ingin berubah secara cepat.
6
remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif
menjadi sangat penting.
3. Pendidikan professional
Realisasi pendidikan seumur hidup dalam kiat-kiat profesi telah
tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan profesional
terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut
metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya. Sebab
bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi
profesional, bahkan tantangan buat mereka lebih besar.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Era globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan
masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik,
sampai dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja
konsekuensinya menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinyu
(lifelong education). Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai
golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan
pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari azas pendidikan
seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Selain tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. yang
semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin
pemerintahan di negara yang demokratis, diperlukan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinyu dalam konteks ini
merupakan konsekuensinya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah proses pendidikan secara kontinyu
berlangsung tanpa batas waktu dan tempat yaitu mulai sejak lahir sampai akhir
hayat manusia. Pendidikan ini dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non
formal maupun informal yang berlansung dalam keluarga, di sekolah, dalam
pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
Konsep pendidikan seumur hidup sebetulnya telah lama dipikirkan oleh
pakar edukasi dari zaman ke zaman.
Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi
merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan
seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan
(pendidikan dasar, menengah dan sebagainya
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup
adalah untuk, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan
kodrat dan hakekatnya, menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta
mengembangkan dan meningkatkan harapan hidup manusia..
Dasar pemikiran yang mengaku bahwa pendidikan seumur hidup ialah
sangat penting. Dasar pemikiran itu ditinjau dari sekian banyak aspek,
diantaranya ialah: Tinjauan Ideologis, Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Filosofil
Tinjauan Teknologis dan Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup adalah merupakan akibat
langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Implikasi pendidikan seumur
hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kategori yaitu pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan vokasional,
pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan dan
pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan
pengetahuan kita, tentang Pendidikan Seumur Hidup. Dan semoga kita bisa
mendapatkan Pendidikan Seumur.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi
penulis pribadi. Aamiin.
8
DAFTAR PUSTAKA