NIMKO: 18.11.0015
Program/Jurusan: S1/Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah: Tafsir Tarbawi III
STAI DDI Majene
TUGAS MANDIRI
TUGAS I
Dalam bahasa Eropa, kegiatan penerjemahan Alquran telah dimulai sejak 1146 M. Dalam sejarah
tercatat nama Robert Rete nensis sebagai orang yang pertama kali menerjemahkannya dalam
bahasa Inggris. Sementara, Hermannus Dalmata dari Jerman menerjemahkannya dalam bahas
Latin, yang selanjutnya dialihkan ke dalam bahasa Jerman dan Italia. Perkembangan selanjut
nya, atas jasa Andre du Ruyer Alquran juga diterjemahkan dalam bahasa Prancis.
Mantan Menteri Agama ini menjelaskan, sejarah awal penerjemahan Alquran di Eropa
bermula dari para orientalis yang berusaha ingin memahami pesan dan isi kandungan Alquran.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa para orientalis pada mulanya menerjemahkannya dalam
bahasa Latin.
Mereka merasa perlu untuk mengetahui makna wahyu Ilahi, sehingga berusaha untuk
menerjemahkan Alquran itu ke dalam bahasa mereka. Maka, tercatat dalam sejarah, kegiatan itu
mulai diprakarsai oleh Robert Retenensis. Dalam perjalanannya, terjemahan me reka tak
selamanya dilakukan secara ob jektif. Ada bias dan prejudice di dalamnya. Yaitu, dengan
maksud menyelewengkan ajaran Islam sehingga banyak masyarakat salah paham terhadap Islam.
Distorsi ini merupakan kejahatan intelektual yang menyebabkan banyak orang salah
memahami Alquran, khususnya, dan Islam pada umumnya. Terjemahan Alquran yang tidak
objektif ini banyak diakui para ulama yang sangan perhatian dalam studi ulumul Quran. Hal
inilah yang kemudian mendorong para ulama akhirnya tergerak untuk juga menerjemahkan
Alquran.
Bahkan, menurut Prof Said, pada 2002 tercatat Mu amma' Malik Fahd di Madinah telah
menerjemahkan Alquran lebih dari 41 terjemahan dari berbagai bahasa di dunia. Para ulama juga
tidak diam meluruskan pendapat-pendapat yang melenceng dari situ. Ini juga merupakan
manifestasi Kalamullah bahwa Allah berkomitmen untuk menjaga auten tisitas Alquran, jelas
Prof Said.