Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Gerhana Matahari/Bulan

Khutbah gerhana Matahari/Bulan adalah khutbah yang dilakukan setelah melakukan


shalat gerhana Matahari/Bulan. Dalam khutbah dua gerhana ini hendaknya khatib
menganjurkan supaya bertaubat, dan mengajak berbuat baik, seperti shadaqoh, dan perbuatan
baik lainnya. Khutbah yang dilakukan adalah sekali sebagaimana shalat ‘ied, bukan dua kali
khutbah.Inilah pendapat yang dipilih oleh Imam Asy Syafi’i.
Setelah shalat gerhana, dilanjutkan dengan khutbah. Hal tersebut sesuai dengan hadist
Nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah, ia berkata: “sesungguhnya Nabi Saw., ketika selesai
shalat gerhana, dia berdiri menghadap manusia lalu berkhutbah.”
Faqîhuz Zamân, al-‘Allâmah Muhammad Shâlih al-‘Utsaimîn rahimahullâhu menguatkan pendapat
adanya khutbah sekali setelah sholat gerhana, sebagaimana dalamAsy-Syarh al-
Mumti’ (V/259).Demikian pula dengan Imâm Ibnu Baz rahimahullâhu di dalam Majmû’ Fatâwa wa
Maqolât Mutanawwi’ah XIII/44.Sifat khutbah sholat gerhana Nabi
Sifat dan cara khutbah Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam di dalam khutbah sholat gerhana sebagaimana
dalam hadits-hadits yang shahih, terhimpun dalam poin-poin sebagai berikut :
1. Selepas sholat gerhana, Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam naik ke atas mimbar. (HR an-Nasâ`î : 1498)
2. Kemudian nabi berkhutbah, mengucapkan hamdalah(memuji) dan menyanjung kemudian
mengucapkan amma ba’du. (HR al-Bukhârî : 1053)
3. Kemudian Nabi menjelaskan bahwa gerhana matahari adalah dua tanda diantara tanda-tanda Allah,
gerhana terjadi bukanlah disebabkan karena kematian atau kelahiran seseorang. Lalu
Nabi Saw. memerintahkan untuk berdzikir kepada Allah, bertakbir, sedekah, membebaskan budak,
beristighfar dan berdoa. (Muttafaq ‘alaihi)
4. Beliau juga memerintahkan untuk bersegera sholat ketika terjadi gerhana dan melakukan sholat sampai
gerhana selesai. (HR Bukhârî : 1063)
5. Rasûlullâh Saw.menceritakan bahwa beliau melihat surga dan neraka. Dimana beliau sampai
berkeinginan untuk meraih setandan buah-buahan.Beliau juga menceritakan ngerinya siksa neraka
yang apinya saling melalap satu dengan lainnya dan kebanyakan penghuninya adalah wanita. (Muttafaq
‘alaihi)
6. Beliau menceritakan tentang fitnah dan siksa kubur. (Muttafaq ‘alaihi)
7. Beliau juga menceritakan tentang hal-hal lain yang bermaksud membuat manusia menjadi takut dan
ingat kepada Rabb-nya. Sebagaimana dalam hadits-hadits lainnya yang shahih.

Khutbah Nikah
Khutbah nikah merupakan bagian atau salah satu jenis dari khutbah hajat. Perbedaan
antara khutbah nikah dengan khutbah yang lainnya hanya terletak pada konteks keperluan dan
situasi pelaksanaannya, yaitu ketika dilangsungkan prosesi pertunangan atau akad pernikahan.
Membacakan khutbah nikah pada situasi seperti itu hukumnya dianjurkan dan sunnah
sebagaimana disebutkan oleh kebanyakan ulama fiqih. Namun demikian ada diantara mereka
yang memandangnya wajib, seperti menurut pendapat Dawud bin Ali dari madzhab Adz-
Dzaahiriyyah, Abu Ubaid al-Qasim, dan Abu Awaanah dari ulama Syafiiyyah.
Kalangan yang mewajibkan khutbah nikah mendasarkan pendapatnya pada salah satu
Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
‫ُك ُّل َْأم ٍر ِذي بَ ٍال مَلْ يُْب َدْأ فِ ِيه حِب َ ْم ِد اللَّ ِه َف ُه َو َْأبَت ُر‬
“Setiap urusan yang baik tidak diawali dengan pujian tehadap Allah adalah terputus (tidak
sempurna)
Selain dari itu, Nabi sendiri dalam melangsungkan akad pernikahan baik untuk dirinya
sendiri maupun putra-putrinya selalu menyertainya dengan pembacaan khutbah terlebih
dahulu, seperti saat dia melangsungkan akad pernikahan dengan Khadijah, pamannya Abu
Thalib membacakan khutbah nikahnya. Sementara ketika menikahi Aisyah binti Abu Bakar
khutbah nikah Nabi dibacakan oleh Thalhah bin Ubaidillah. Ketika Fatimah, putri Nabi
ditikahkan kepada Ali bin Abi Thalib, Nabi sendiri yang langsung membacakan khutbah
nikahnya sekaligus untuk Ali dan wali.
Ulama yang memandang wajib khutbah nikah berpendapat bahwa khutbah nikah
dalam suatu acara prosesi akad pernikahan merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dan
bisa diterima serta disepakati oleh orang-orang di setiap daerah dan setiap waktu, sehingga
seolah-olah menjadi kesepakatan (ijma) yang tidak berdampak pada penentangan (khilaf).
Khutbah nikah dapat menjadi kegiatan penting yang membedakan antara pernikahan yang
penuh dengan kesucian, kemeriahan dan optimisme, dengan perbuatan zina yang penuh
dengan dosa, penderitaan dan pesimisme. Khutbah nikah juga bisa menjadi tanda
diumumkannya suatu pernikahan sebagaimana anjuran Nabi. Maka, khutbah nikah pun
dengan demikian menjadi wajib dalam setiap akad pernikahan, sebagaimana wali dan saksi.
Inilah setidaknya argumentasi yang dikemukakan oleh para pendudkung khutbah nikah.
Syarat dan Rukun Khutbah Nikah
Abu Hasan Al-Mawardiy mengemukakan dalam salah satu karya monumentalnya di
bidang ilmu fiqh, Al-Haawiy Al-Kabiir, syarat dan rukun khutbah nikah. Menurutnya, syarat
dan rukun khutbah nikah terdiri dari empat macam, yaitu:
 Bersyukur dan memuji kepada Allah,
 Bershalawat kepada Nabi SAW,
 Berwasiat untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan mentaati-Nya
 Membacakan salah satu ayat al-Quran, terutama ayat yang khusus membicarakan
ُ ‫ِمْن‬
masalah pernikahan seperti ayat 32 dalam Surat an-Nuur: ‫ك ْم‬ ‫ َوَأنْ ِك ُح وا اَأْليَ َامى‬dan ayat 54

dalam Surat al-Furqaan: ‫َو ُه َو الَّ ِذي َخلَ َق ِم َن الْ َم ِاء بَ َشًرا‬
Khutbah Istisqo
Khutbah Istisqo dilakukan setelah melaksanakan shalat Istisqo, yaitu setelah salam, khatib
membacakan dua khutbah. Pada khutbah yang pertama dimulai dengan membaca istighfar 9
kali, sedangkan pada khutbah kedua dimulai dengan istighfar 7 kali.
Pelaksanaan Khutbah Istisqo:
1. Khatib disunahkan memakai selendang.
2. Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar dan merendahkan diri kepada Allah, serta
yakin bahwa Allah akan mengabulkan do’a.
3. Ketika berdo’a, hendaknya mengangkat kedua tangan lebih tinggi hingga terbuka antara
lengan dan badannya.
4. Pada khutbah kedua, dikala berdo’a hendaknya khatib berpaling ke kiblat. Dan dalam
berdo’a hendaknya khatib berdo’a dengan suara yang lemah menurut tekanan irama
memohon. Apabila khatib berdo’an dengan suara yang nyaring, maka makmumnya pun
dianjurkan mengikuti do’anya dengan suara nyaring pula.
5. Ketika berpaling ke kiblat, khatib hendaknya merubah selendangnya yang kanan ke kiri
dan yang diatas kebawah.
CONTOH-CONTOH KHUTBAH
1. Khutbah Gerhana
‫الحم??د هلل ال??ذي خل??ق الس??موات واألرض وجع??ل الظلم??ات والن??ور ثم ال??ذين كف??روا ب??ربهم‬
َ‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْين‬
َ ‫ك ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬ َ ِ‫صلِّ َو َسلِّ ْم عَلى َع ْب ِد َك َو َرسُوْ ل‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬. ‫يعدلون‬
َ‫ي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه فَقَ ْد فَا َز ال ُمتَّقُوْ ن‬ ِ ْ‫َأ َّما بَ ْع ُد فَيَا َأيُّهَا ال ُمْؤ ِمنُوْ نَ اتَّقُوْ ا هللاَ ُأو‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوِإيَّا‬
MARILAH kita sama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
Subhanahu Wata’ala dengan sebenar-benar taqwa, yaitu istiqamah dalam mengerjakan segala
suruhan-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan yang demikian, mudah-
mudahan kita akan menjadi umat yang terbaik dan unggul serta mendapat keridhoan Allah
Subhanahu Wata’ala di dunia dan di akhirat.

Muslimin / muslimat yang dirahmati Allah,


Firman Allah dalam ayat 5 -6 surah Yunus :

‫اب ۚ َم??ا‬ َ ?‫الس?نِينَ َو ْال ِح َس‬ ِ ?َ‫ضيَا ًء َو ْالقَ َم َر نُورًا َوقَ َّد َرهُ َمن‬
ِّ ‫?از َل لِتَ ْعلَ ُم??وا َع? َد َد‬ ِ ‫س‬ َ ‫هُ َو الَّ ِذي َج َع َل ال َّش ْم‬
ُ ‫ق هَّللا‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
َ َ‫ار َو َما خَ ل‬ ْ ‫ت لِقَوْ ٍم يَ ْعلَ ُمونَ ِإ َّن فِي‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ‫ق ۚ يُفَصِّ ُل اآْل يَا‬ ِّ ‫ك ِإاَّل بِ ْال َح‬َ ِ‫ق هَّللا ُ ٰ َذل‬
َ َ‫خَ ل‬
َ‫ت لِقَوْ ٍم يَتَّقُون‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ٍ ‫ض آَل يَا‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫فِي ال َّس َم‬
Artinya: Dia lah yang menjadikan matahari bersinar-sinar (terang-benderang) dan bulan
bercahaya, dan Dia lah yang menentukan perjalanan tiap-tiap satu itu (berpindah-randah)
pada tempat-tempat peredarannya masing-masing) supaya kamu dapat mengetahui bilangan
tahun dan kiraan masa. Allah tidak menjadikan semuanya itu melainkan dengan adanya
faedah dan gunanya yang sebenar.Allah menjelaskan ayat-ayatNya (tanda-tanda
kebesaranNya) satu persatu bagi kaum yang mahu mengetahui (hikmat sesuatu yang
dijadikanNya).Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang silih berganti, dan pada
segala yang dijadikan oleh Allah di langit dan di bumi, ada tanda-tanda (yang menunjukkan
undang-undang dan peraturan Allah) kepada kaum yang mahu bertaqwa.
Allah Subhanahu Wata’ala Maha Berkuasa dan Maha Mengetahui akan segala kejadian.
Dialah juga yang menjadikan apa yang ada di bumi seperti manusia, jin, tumbuh-tumbuhan
dan haiwan serta menjadikan apa yang ada di langit seperti bulan, matahari dan sebagainya.
Iaitu sebagai bukti keterangan yang nyata tentang kudrat, iradat, ilmu, kebijaksanaan serta
pengurniaan nikmat dari Allah Subhanahu Wata’ala yang banyak dan luas yang mendorong
supaya makhluk-Nya memuji dan bersyukur serta mengabdikan diri sebagai hamba dengan
khusyuk dan tawaduk kepada Allah SWT.

Umat Islam mestilah percaya dengan penuh yakin bahawa Allah WT pencipta seluruh
alam, segala peredaran cakerawala, bumi, bulan, matahari dan seumpamanya adalah di bawah
kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala yang menggerakkannya. Peredaran bulan dan matahari
yang teratur setiap hari secara berganti-ganti, matahari beredar di waktu siang, manakala
bulan beredar di waktu malam adalah atas kudrat dan iradat Allah SWT jua.

Muslimin / muslimat yang diberkati Allah,


Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surah Ibrahim ayat 33:

‫س َو ْالقَ َم َر دَاِئبَي ِْن ۖ َو َس َّخ َر لَ ُك ُم اللَّي َْل َوالنَّهَا َر‬


َ ‫َس َّخ َر لَ ُك ُم ال َّش ْم‬
“Dan Dia juga yang menjadikan matahari dan bulan sentiasa beredar untuk kepentingan
kemudahan kamu dan yang menjadikan malam dan siang bagi faedah hidup kamu.”
Sesungguhnya Allah menjadikan malam dan siang adalah sebagai tanda kekuasaan atau
bukti kekuasaan-Nya, keduanya (malam dan siang) akan mengakibatkan perubahan dan
perbezaan cuaca, masa dan waktu. Begitu juga dengan kejadian gerhana, adapun gerhana itu
terbahagi kepada dua iaitu gerhana matahari dan bulan.Gerhana itu ialah suatu perubahan,
suatu kejadian, suatu keagungan dan kebesaran tuhan yang berlaku pada matahari dan bulan,
di mana kejadian ini adalah suatu perkara yang amat mudah bagi Allah Subhanahu Wata’la
melakukan-Nya.

Oleh itu jika berlaku kejadian gerhana matahari atau bulan, ianya bukanlah merupakan
suatu tanda akan timbul suatu kejadian yang aneh dan mengkhuatirkan, tetapi gerhana itu
berlaku atas sifat wajib bagi Allah Subhanahu Wata’ala iaitu berkehendak dan berkuasa atas
segala sesuatu yang tidak dapat dihalang oleh apa jua kekuatan pun di dunia ini, sebagaimana
hadis Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:

‫“إن الشمس والقمر آيتانمن آيات هللا ال ينكسفان لموت أحد وال لحياته فإذا رأيتموهما فادعوا هللا وصلوا حتىينكشف ما بكم‬
)‫(رواه البخاري ومسلم‬
Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah 2 bukti daripada tanda-tanda kebesaran
Allah Ta’ala. Kedua-duanya tidak akan gerhana kerana kematian atau hidupnya seseorang.
Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya itu maka berdoalah kepada Allah, dirikanlah
sembahyang sehingga hilangnya tanda gerhana daripada kamu

Muslimin / muslimat yang diberkati Allah,


Apabila berlaku gerhana, kita sebagai umat Islam adalah dianjurkan oleh Rasulullah
Sallallahu Alaihi Wasallam supaya bersegera untuk melakukan perkara-perkara yang
berkebajikan seperti berdoa, berzikir, bersembahyang, bertakbir, bersedekah dan beristighfar.
Sebagaimana hadis Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:

، ‫ وص??لوا‬،‫ ف??إذا رأيتم ذل??ك ف??ادعوا هللا وك??بروا‬، ‫[ إن الشمس والقمر آيتان من آيات هللا ال ينخس??فان لم??وت أح??د وال لحيات??ه‬
) ‫وتصدقوا …… ( البخاري‬
Maksudnya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah 2 bukti daripada tanda-tanda
kebesaran Allah Ta’ala di mana kedua-duanya tidak akan gerhana kerana kematian atau
hidupnya seseorang. Maka apabila kamu melihat gerhana itu maka berdoalah kepada Allah,
bertakbirlah, dirikanlah sembahyang dan bersedekahlah……

Di samping itu, marilah kita melakukan perkara-perkara yang berkebajikan dan


menghindari daripada melakukan perkara-perkara mungkar dan maksiat serta perbuatan syirik
yang bercanggah dengan ajaran agama Islam. Mudah-mudahan kejadian gerhana bulan ini
akan menimbulkan keinsafan, menambah serta menguatkan lagi keimanan dan ketaqwaan
kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surah Ali ‘Imran ayat 190 – 191:

ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْلبَا‬


‫ب الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُ ُع??ودًا َو َعلَ ٰى جُ نُ??وبِ ِه ْم‬ ٍ ‫ار آَل يَا‬ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ِإ َّن فِي َخ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
َّ َ َ ‫اًل‬ َ ٰ ْ َ
َ َ‫ض َربَّنَا َما خَ لقتَ هَذا بَا ِط ُس ْب َحان‬ ‫َأْل‬ ْ
ِ ‫َويَتَفَ َّكرُونَ فِي َخل‬
‫ار‬
ِ ‫اب الن‬ َ ‫ك فقِنَا َعذ‬ ِ ْ‫ت َوا ر‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
Maksudnya : “Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi dan pada pertukuran malam dan
siang, ada tanda-tanda kekuasaan, kebijaksanaan dan keluasan rahmat Allah bagi orang-orang
yang berakal: yaitu orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri
dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring dan mereka pula memikirkan tentang
kejadian langit dan bumi sambil berkata: Wahai Tuhan kami! Tidaklah engkau menjadikan
benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari azab neraka.”
َ ‫ت َوال? ِّذ ْك ِر‬
‫الح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل ِمنِّي‬ ِ ‫آن ال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َم??ا فِ ْي? ِه ِمنَ اآليَ??ا‬ ِ ْ‫?اركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي القُ??ر‬ َ ?َ‫ب‬
ِ ‫هللا ال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َس??اِئ ِر الُ ْم ِس??لِ ْمينَ َوال ُم ْس??لِ َما‬
‫ت‬ َ ‫اس??تَ ْغفِ ُر‬ ْ ‫الس?? ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم َو‬
َّ ‫??و‬ َ ‫َو ِم ْن ُك ْم ِت‬
َ ُ‫الوتَ??هُ ِإنَّهُ ه‬
َ‫ت فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ فَيَا فَوْ زَ ال ُم ْستَ ْغفِ ِر ْينَ َويَا ن ََجاةَ التَّاِئبِ ْين‬ِ ‫َوال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا‬
2. Khutbah Nikah
Assalamu'alaikum Wr.Wb

(Silahkan pilih mukadimah yang anda sukai)


Para undangan sekalian yang berbahagia dan kedua mempelai yang mulia, pada malam
yang penuh dengan kebahagiaan ini terlebih dahulu marilah kita memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah atas karunia nikmat dan hidayah-Nya hingga saat ini bisa hadir pada acara
pernikahan saudara ........... dengan ......... Dan mudah-mudahan nantinya akan diberikan
kebahagiaan dan ketenangan dalam rumah tangganya. Amin ya rabbal alamin.
Mempelai berdua yang berbahagia, agama kita Islam telah memberikan petunjuk dalam
membina kebahagiaan hidup berumah tangga, yaitu sesuai dengan firman Allah SWT pada
surat An-Nisaa ayat 19:

‫اح َش ٍة‬
ِ ‫ضما آَتيتُموه َّن ِإاَّل َأ ْن يْأتِني بَِف‬ ِ ِ ُ‫يا َأيُّها الَّ ِذين آمنوا اَل حَيِ ُّل لَ ُكم َأ ْن تَ ِرثُواالنِّساء َكرها واَل َتعضل‬
َ َ ُ ُ ْ َ ‫وه َّن لتَ ْذ َهبُوا بَِب ْع‬ ُ ُ ْ َ ًْ َ َ ْ َُ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ٍ
ُ ‫وه َّن بِالْ َم ْع ُروف فَِإ ْن َك ِر ْهتُ ُم‬
‫وهَّن َف َع َس ٰى َأ ْن تَكَْر ُهوا َشْيًئا َوجَيْ َع َل اللَّهُ فيه َخْيًرا َكث ًريا‬ ُ ‫ُمَبِّينَة َو َعاش ُر‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa
dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari
apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji
yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut.Kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS: An-Nisaa Ayat: 19)

Hadirin para undangan sekalian yang berbahagia!


Demikian Allah SWT juga telah berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 228:

‫يَأر َح ِام ِه َّن ِإ ْن ُك َّن يُْؤ ِم َّن بِاللَّ ِه َوالَْي ْوِم‬ِ ِ ٍ ِ ِ َّ‫والْمطَلَّ َقات يَترب‬
ْ ‫ص َن بَأْن ُفس ِه َّن ثَاَل ثَةَ ُقُروء َواَل حَي ُّل هَلُ َّن َأ ْن يَكْتُ ْم َن َما َخلَ َق اللَّهُ ف‬
ْ ََ ُ ُ َ
‫يم‬ ِ ِ َّ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ِ ٰ ‫يِف‬ ِ ِ ِ ِ
ٌ ‫صاَل ًحا َوهَلُ َّن مثْ ُل الذي َعلَْيه َّن بالْ َم ْع ُروف َول ِّلر َجال َعلَْيه َّن َد َر َجةٌ َواللهُ َعز ٌيز َحك‬ ْ ‫ك ْن ََأر ُادوا‬ َ ‫َأح ُّق بَر ِّده َّن ذَل‬ َ ‫اآْل خر َوبُعُولَُت ُه َّن‬
Artinya:
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru´. Tidak
boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka
beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa
menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak
yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma´ruf. Akan tetapi para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.(QS: Al-Baqarah Ayat: 228)

Paraundangan sekalian yang berbahagia!


Kedua ayat tersebut telah memberikan petunjuk bagi suami agar berlaku baik dalam segala
bidang urusan rumah tangga.Dan orang-orang yang beriman, dan menjadi sempurna
keimanannya itu.Maka orang itu terbaik budi pekertinya. Hal itu sesuai dengan sabda Nabi
Muhammad saw. yangartinya:
" Orang-orang yang mukmin yang paling sempurna imannya yang terbaik budi pekertinya.
Dan orang yang pilihan diantara kamu ialah yang berbuat baik kepada istri-istri mereka"
Bahkan di dalam hadist yang lain diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad saw. ditanya oleh
Muawiyah bin Haidah ra. Ya..Rasulullah, apakah hak istri kita terhadap kita ini?Beliau
menjawab, yang artinya:
" Hendaklah dia itu engkau beri makan sebagaimana engkau makan, engkau beri pakaian
sebagaimana yang engkau pakai, janganlah engkau memukul muka, janganlah engkau
mengolok-olok dan janganlah engkau pindah tempat tidur kecuali serumah". (HR. Abu
Dawud)
Para Hadirin undangan sekalian yang berbahagia!
Demikian sedikit penjlasan dari kami ini.Kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Akhirul Kalam
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu

Sumber: http://imasmuslima.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai