Anda di halaman 1dari 47

KISI – KISI CPNS PJOK

A. KALENDER PENDIDIKAN (KALDIK)


1. Komponen KALDIK
1) Awal tahun ajaran baru
2) Hari efektif belajar
3) Pembelajaran efektif
4) Hari libur

2. Cara membuat KALDIK


1) Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
2) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3) Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
4) Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah

3. Fungsi KALDIK
1) Mendorong efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran
2) Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah.
3) Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran.
4) Pedoman bagi guru untuk menyusun program thunan, program semester serta membuat
B. PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
1. Komponen PROTA
Meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran),
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, dan keterangan.

2. Cara menyusun PROTA


1) Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan
tingkat satuan pendidikan.
2) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, belajar, waktu
pembelajaran efektif (per minggu)
3) Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan
memasukkan dalam format matrik yang tersedia
4) Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap
KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan maeri,
tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk
ulangan serta review materi.

3. Langkah-langkah menyusun PROTA


1) Mengidentifikasi jumlah Kompetensi Dasar dan Indikator dalam satu tahun;
2) mengidentifikasi keluasan dan kedalaman Kompetensi Dasar dan Indikator.
3) melakukan pemetaan Kompetensi Dasar untuk setiap semester; dan
4) menentukan alokasi waktu tiap Kompetensi Dasar dengan memperhatikan minggu
efektif.

4. Kapan menyusun PROTA


Prota disusun sebelum tahun ajaran baru

5. Penentuan alokasi waktu diambil dari mana


Jumlah jam pelajaran sesuai dengn struktur kurikulum yang berlaku serta keleluasaan
materi yang harus dikuasai siswa

6. Fungsi PROTA
 Sebagai pedoman dalam menyusun Promes, program suatu pelajaran dan juga sebagai
persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir secara lebih matang. 
 Sebagai pedoman dalam membuat Kaldik.
 Sebagai acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu
belajar efektif yang ada.

C. PROGRAM SEMESTER (PROMES)


1. Komponen PROMES
SK, KD, Materi Pokok
1) Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
2) Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan yang terinci
per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung\

2. Cara menyusun PROMES


1) Tentukan standar kompetensi (sk) dan kompetensi dasar (kd) yang ingin dicapai. Dalam
hal ini guru tidak perlu merumuskan SK dan KD, sebab semuanya sudah ditentukan
dalam standar isi (si), yakni pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) yang
sudah kita kenal, kecuali kalau kita memang diharuskan merumuskan sk dsn kd sendiri,
misalnya dalam merumuskan kurikulum muatan lokal (mulok).
2) Lihat program tahunan yang telah kita susun utnuk menentukan alokasi waktu atau
jumlah jam pelajaran setiap sk dan kd itu.
3) Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran KD itu akan
dilaksanakan
4) Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang  membutuhkan penjelasan

3. Langkah-langkah penyusunan PROMES


1) Menghitung jumlah minggu kalender dalam setiap semester
2) Menghitung jumlah minggu tidak efektif dalam 1 smester
3) Menghitung jumlah minggu efektif dalam 1 semester
4) Menghitung jam tidak efektif dalam 1 semester
5) Menghitung jam efektif dalam 1 semester ( untuk semua mapel tematik )
6) Menjabarkan jam efektif untuk setiap komponen dasar
7) Mengurutkan kompetensi dasar pada setiap kompetensi
8) Menuangkan hasil analisis kelaman /halaman format promes
4. Kapan membuat PROMES
Dibuat sebelum awal tahun ajaran baru dan setelah membuat PROTA dan
KALDIK dari dinas
 Pengaturan waktu dalam PROMES yaitu pengaturan minggu efektif, pengaturan waktu
pembelajaran efektif dan pengaturan libur

5. Fungsi PROMES
1) Menyederhanakan/ memudahkan tugas seorang guru dalam pembelajaran selama satu
semester. 
2) Sebagai pedoman/ acuan arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diprogramkan. 
3) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan pembelajaran. 
4) Sebagai pedoman kerja bagi guru sekaligus bagi murid 
5) Sebagai parameter efektivitas dalam suatu proses pembelajaran
6) Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
7) Menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya karena berlangsungnya program kerja
yang efektif dan efisien serta terukur.

D. SILABUS
1. Komponen SILABUS
1) Identitas Mata Pelajaran
2) Identitas Sekolah.
3) Kompetensi Inti
4) Kompetensi Dasar
5) Indikator Hasil Belajar,Sub Tema, IPK
6) Materi Pokok
7) Kegiatan Pembelajaran
8) Penilaian
9) Alokasi Waktu
10) Sarana dan Sumber Belajar
2. Cara membuat SILABUS
1) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
2) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
3) Melakukan Pemetaan Kompetensi
4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
5) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
6) Penentuan Jenis Penilaian
7) Menentukan Alokasi Waktu
8) Menentukan Sumber Belajar

3. Fungsi SILABUS
Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih
lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan
penilaian.
1) Prinsip-prinsip Penyusunan Silabus
 Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
 Relevan.  Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
 Sistematis. Komponen-komponen silabus  saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
 Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
 Memadai.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
 Aktual dan Kontekstual.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
 Fleksibel.  Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
 Menyeluruh.  Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).

E. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


1. Komponen RPP
1) Identitas Mata Pelajaran
 Satuan pendidikan;
 Kelas;
 Semester;
 Program studi;
 Mata pelajaran atau tema pelajaran
 Jumlah pertemuan

2) Standar Kompetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap
kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3) Kompetensi Dasar (KD)


Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran.

4) Indikator & Kompetensi Inti (KI)


Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera-
sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.

5) Tujuan Pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta
didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan
SK, KD, dan indikator yang telah ditulis dalam silabus dan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur atau diamati.
Tujuan pembelajaran dapat ditulis dalam bentuk kalimat lengkap, menggunakan
rumus (ABCD)  audience (peserta didik), behaviour (perilaku dalam bentuk kata kerja
operasional), condition dan degree.

6)  Materi Ajar
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan dikembangkan dengan mengacu pada materi pembelajaran dalam
silabus. Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7)  Alokasi Waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

8) Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik
pendekatan dan/atau strategi yang dipilih, misalnya metode tanya-jawab, diskusi,
eksperimen, dan pendekatan beberapa model pembelajaran seperti pendekatan model
CTL, dan pembelajaran kooperatif. Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

9) Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan: Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
II. Inti: Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
III. Penutup: Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

10) Penilaian Hasil Belajar


Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

11) Sumber Belajar


Sumber belajar dalam RPP ditentukan dengan mengacu pada sumber belajar yang
terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan:
(a) Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran;
(b) Sumber belajar dapat berupa media cetak, elektronik, narasumber, lingkungan fisik, alam,
sosial, dan budaya:
(c) Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi; dan
(d) Sumber belajar dipilih yang mutakhir dan menarik.
1. Identitas Sekolah
2.    Identitas Mata Pelajaran;
3. Kelas/ Semester
4. Materi Pokok
5. Alokasi Waktu
6. Tujuan Pembelajaran
7. KD dan IPK
8. Materi Pembelajaran
9. Metode Pembelajaran
10. Media Pembelajaran
11. Sumber Belajar
12. Langkah Pembelajaran
13. Penilaian

4. CARA MEMBUAT RPP


2. Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: sekolah; mata pelajaran; tema;
kelas/semester; alokasi waktu.
3. Menuliskan Standar Kompetensi. SK merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada suatu mata pelajaran.
4. Menuliskan Kompetensi Dasar. KD adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi.
5. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang
dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
6. Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan
pembelajaran dibuat berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan.
7. Materi Ajar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk peta konsep sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
8. Alokasi Waktu. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
9. Menentukan metode pembelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD atau
indikator yang telah ditetapkan.
10. Penilaian Hasil Belajar. Prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.
11. Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada
SK dan KD, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
12. Merumuskan kegiatan pembelajaran seperti di bawah ini
a) Pendahuluan. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b) Inti. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Kegiatan inti ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. Menurut Nursyam (2009: 1), eksplorasi adalah kegiatan
pembelajaran yang didesain agar tercipta suasana kondusif yang memungkinkan siswa dapat
melakukan aktivitas fisik yang memaksimalkan penggunaan panca indera dengan berbagai
cara, media, dan pengalaman yang bermakna dalam menemukan ide, gagasan, konsep,
dan/atau prinsip sesuai dengan kompetensi mata pelajaran. Elaborasi adalah kegiatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik mengembangkan ide, gagasan, dan
kreasi dalam mengekspresikan konsepsi kognitif melalui berbagai cara baik lisan maupun
tulisan sehingga timbul kepercayaan diri yang tinggi tentang kemampuan dan eksistensi
dirinya. Konfirmasi adalah kegiatan pembelajaran yang diperlukan agar konsepsi kognitif
yang dikonstruksi dalam kegiatan eksplorasi dan elaborasi dapat diyakinkan dan diperkuat
sehingga timbul motivasi yang tinggi untuk mengembangkan kegiatan eksplorasi dan
elaborasi lebih lanjut.
c) Penutup. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman/kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

 KOMPONEN MINIMAL RPP


tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar. 
 FUNGSI
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah, memperlancar
dan meningkatkan hasil proses belajar-mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran
secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati,
menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana (Kunandar, 2011: 264).
Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan
belajar-mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan
efisien (Kunandar, 2011: 264)

 PRINSIP PENYUSUNAN RPP


1.      Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2.      Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
3.      Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
5.      Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengako-
modasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya.
6.      Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

6.PENGAYAAN
 CARA MELAKUKAN PENGAYAAN
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

1)  Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang
dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah
yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara
kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan  sebuah proyek atau penelitian
ilmiah.

2)  Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata,
tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara
mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
 KAPAN DAN BAGAIMANA PENGAYAAN
Pengayaan dilakukan segera setelah ulangan harian dilaksanakan, apabila siswa mendapat
nilai diatas KMM,
 FUNGSI
1.      Tidak membahas materi pelajaran baru.
2.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi.
3.      Tercapai tingkat perkembangan siswa yang optimal terkait dengan tugas belajarnya.
4.      Memanfaatkan kelebihan waktu bagi siswa yang cepat untuk hal-hal yang positif.
5.      Agar siswa yang tergolong cepat tidak dirugikan karena harus menunggu temannya
yang lambat belajar.
6.      Siswa yang cepat tidak mengganggu siswa yang lambat karena kelebihan waktu.
7.REMIDIAL
 CARA MELAKUKAN REMIDIAL ( 0-20%, 20%-50% DAN DIATAS 50% )
1)  Pemberian bimbingan secara individu. ( 0-20 %)
Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda,
sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang  diberikan disesuaikan
dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

2)  Pemberian bimbingan secara kelompok. ( 20-50 %)


Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang
mengalami kesulitan sama.

3)  Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. ( DIATAS 50 %)

4)  Pemanfaatan tutor sebaya,


yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara
individu maupun kelompok.
 KAPAN DAN BAGAIMANA MELAKUKAN REMIDIAL
REMIDIAL DILAKUKAN SESAAT SETELAH ULANGAN/PENILAIAN HARIAN
DILAKUKAN TERHADAP SISWA YANG NILAINYA DIBAWAH KMM
 FUNGSI
Pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar
mengajar. Adapun beberapa fungsi pengajaran remedial tersebut adalah :
1.Fungsi Korektif
Pengejaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat
diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum
mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang
diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remedial antara lain :
 Perumusan tujuan
 Penggunaan metode mengajar
 Cara-cara belajar
 Evaluasi
 Segi-segi pribadi murid
Dengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, meka prestasi belajar murid beserta
faktor-faktor mempengaruhi dapat diperbaiki.
2.Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud fungsi penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaian
dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan
kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi
belajar yang lebih baik. Tuntutan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan dengan sifat
jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk
belajar.
3.Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memungkinkan guru, murid dan pihak-
pihak lain dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi murid. Demikian
pula murid diharapkan dapat lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru
dan pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4.Fungsi Pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar
mengajar. Bahan pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran reguler, dapat diperoelh
melalui pengajaran remedial. Pengayaaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang
dipergunakan adalam pengajaran remedial. Dengan demikian diharapkan hasil yang diperoleh
murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.
5.Fungsi Terapuetik
Dengan pengaaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat meyembuhkan atau
memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid yang diperkirakan menunjukkan adanya
penyimpangan. Penyembuhan kondisi kepribadian dapat menunjang  pencapaian prestasi
belajar, demikian pada sebaliknya.
6.Fungsi Akselarasi
Fungsi akselarasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik
dalam arti aktu maupun materi. Misalnya : murid yang tergolong lambat dalam belajar dapat
dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui pengajaran remedial.
 MANFAAT REMIDIAL
 Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan,
kelemahan, jenis dan sifat kesulitan.
 Memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang
dihadapi.
 Memilih materi dan fasilitas belajar  secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
 Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya hasil
belajar yang baik.
 Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar belakang kesulitannya
8.PENILAIAN FORMATIF
 PENGERTIAN
Penilaian formatif  (assessment for learning) adalah proses mengumpulkan data mengenai
sejauh mana kemajuan peserta didik dalam menguasai kompetensi, menginterpretasikan data
tersebut, dan memutuskan kegiatan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik agar dapat
menguasai materi/kompetensi secara optimal.
 TUJUAN
Tujuan penilaian formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, tidak hanya
untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik.
9.PENIALAIAN SUMATIF
 PENGERTIAN
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu. Di
dalam penilaian sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke
unit pembelajaran berikutnya
 TUJUAN
Fungsi penilaian sumatif, yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman peserta didik dan
sebagai sarana memberikan umpan balik kepada peserta didik.
Penilaian sumatif juga berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada staf akademik
sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan staf
akademik, serta sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik.

10.LANGAKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SOAL


 Menentukan tujuan evaluasi (formatif, sumatif, tes lisan, tugas individu/kelompok, ujian
praktik, ulangan harian, dll)
 Menentukan kompetensi yang akan diujikan sesuai dengan tujuan evaluasi
 Menentukan materi essensial dan hasil belajar/indikatornya
 Menentukan jumlah butir soal yang akan diujikan (penentuan disesuaikan dengan waktu yang
tersedia)

TAMBAHAN
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ASSESMENT
 PERENCANAAN
 PELAKSANAAN
 ANALISIS DATA
 INTERPRESTASI DATA
 TINDAK LANJUT
TINGKAT CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL
KOGNITIF
C 1 : Mengingat Menyebutkan, menghafalkan, mengetahui, menuliskan, memberi label
C 2 : Memahami Membedakan, menerangkan, mengartikan, merangkum, mengelompokkan
C 3 : Menerapkan Melaksanakan, melakukan, melatih, membiasakan, membedakan,
menyelesaiakan, menggunakan
C 4 : Menganalisis Memilih, menata, menyeleksi, mendiagnosis, mengedit, menguraikan
C 5 : Mengevaluasi Membuktikan, memisahkan, menguji, mengukur, mengkritik, memvalidasi,
memonitor
C 6 : Mencipta Membangun, membentuk, membuat, menampilkan, memperjelas, menemukan,
menyusun

11.LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN
 Menentukan tujuan tes
 Mengidentifikasi hasil belajar yang akan diukur
 Membuat kisi-kisi
 Menulis soal yang relevan dengan kisi-kisi
13.TEKNIK PENILAIAN
 JENIS PENILAIAN
pe-nilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian
penempatan
 JENIS TES DAN NON TES
Ada dikisi-kisi FR
 KRITERIA PENILAIAN
1.Kesesuaian dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator
Kompetensi dasar merupakan hal yang harus dicapai oleh siswa, diharapkan hasil belajar
siswa akan terjadi perubahan karakter dan mental siswa sesuai dengan kompetensi dasar.
Untuk itu dalam merumuskan indikator perlu dibuat semata-mata guna mencapai kompetensi
dasar.
2.Kesesuaian dengan tujuan dan fungsi penilaian
Dalam melaksanakan penilaian, terlebih dahulu menentukan tujuan dilaksanakannya
penilaian. Tujuan itu akan mengarahkan proses pelaksanaannya agar lebih fokus pada aspek
yang akan dinilai. 
3.Kesesuaian dengan unsur penilaian
Sebelum melaksanakan penilaian, unsur-unsur yang menunjang proses penilaian harus
diperhatikan agar menghasilkan data dan informasi yang akurat, valid dan obyektif. 
4.Kesesuaian dengan aspek-aspek yang dinilai
Data seperti apa yang ingin anda peroleh? Aspek-aspek penilaian akan menjawab kebutuhan
tujuan dilaksanakannya penilaian. Olehnya itu, aspek yang akan dinilai harus dipertegas
sehingga dapat diperoleh data yang diharapkan.
5.Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan
pembelajaran karena berkaitan erat dengan kompetensi yang dimiliki. Olehnya itu dalam
menyusun alat atau instrumen penilaian baik tes maupun non-tes, tingkat perkembangan
peserta didik menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan.
6.Kesesuaian dengan jenis dan alat penilaian
Mengukur proses dan hasil belajar siswa tergantung alat dan jenis penilaian yang digunakan
baik tes maupun non-tes
 PRINSIP PENILAIAN
1.Objektif,  berarti  penilaian  berbasis  pada  standardan  tidak  dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2.Terpadu,  berarti  penilaian  harus memperhatiakan dan memadukan kegiatan belajar yang
dilakukan peserta didik , baik yang menyangkut belajar pada ranah kognitif,afektif maupun
psikomotorik.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya.
4. Transparan,  berarti  prosedur  penilaian,  kriteria  penilaian,  dan  dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel,  berarti  penilaian  dapat  dipertanggungjawabkan  kepada pihak  internal
sekolah  maupun  eksternal  untuk  aspek  teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. 
7.Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan perlu disusun melalui prosedur
sebagaimana  dijelaskan  dalam  panduan  agar  memiliki  bukti  kesahihan  dan keandalan.
8.Adil, berarti  penilaian  tidak  menguntungkan  atau  merugikan  peserta  didik  karena
berkebutuhan  khusus  serta  perbedaan  latar  belakang  agama,  suku,  budaya,  adat istiadat,
status sosial  ekonomi,  dan  gender.  Faktor-faktor  tersebut  tidak  relevan  di dalam
penilaian sehingga perlu  dihindari  agar  tidak  berpengaruh  terhadap  hasil penilaian.
9.Terbuka,  berarti  prosedur  penilaian,  kriteria  penilaian,  dan  dasar  pengambilan
keputusan dapat  diketahui  oleh  pihak  yang  berkepentingan.  Oleh  karena  itu, pendidik
menginformasikan prosedur  dan  kriteria  penilaian  kepada  peserta  didik. Selain  itu,  pihak
yang  berkepentingan dapat  mengakses  prosedur  dan  kriteria penilaian serta dasar penilaian
yang digunakan.
10.Menyeluruh  dan  berkesinambungan,  berarti  penilaian  mencakup  semua  aspek
kompetensi  dengan  menggunakan  berbagai  teknik  penilaian  yang  sesuai,  untuk
memantau perkembangan  kemampuan  peserta  didik.  Oleh  karena  itu,  penilaian bukan
semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkan harus mencakup semua aspek
hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan pembinaan.
11.Valid yaitu bahwa penilaian harus mampu mengukur kompetensi hasil belajar sesuai
dengan indikator yang sudah ditentukan sehingga penilaian tersebut tepat sasaran
12.Andal diartikan sebagai penilaian harus dapat dipercaya dan memberikan hasil yang stabil
pada engukuran yang berulang
 PENILAIAN OLEH GURU, SEKOLAH DAN NEGARA
(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
(2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
(3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
 fungsi penilaian Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi
 tujuan penilaian Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk
ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program pengayaan merupakan….
 Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa
.    Fungsi KKM adalah sebagai berikut,
A.      sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
B.       merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
C.       dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   
   Pencapaian kompetensi dasar.
Instrumen yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah:
    Pedoman observasi
Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar peserta didik, manakah yang
pertama kali harus dipelajari:
 PENILAIAN TERHADAP MURID

 PENILAIAN TERHADAP GURU


14.PENYUSUNAN DALAM LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
ASSESMENT
1. Menyusun kisi-kisi (tabel spesifikasi) tes, yang memuat: materi pokok yang akan diteskan,
aspek perilaku atau tingkatan kognitif yang akan diukur, dan penentuan jumlah butir tes
untuk setiap aspeknya.
2. Menulis butir-butir soal dengan mendasarkan pada aspek-aspek yang telah tercantum pada
tabel spesifikasi (kisi-kisi) tersebut.
3. Melakukan telaah soal tes (analisis tes secara logis);
4. Melakukan uji coba soal;
5. Analisis soal secara empiris;
6. Memperbaiki atau merevisi tes;
7. Merakit tes, dengan menyiapkan komponen-komponen pendukung untuk penyelenggaraan
tes, yang meliputi: (a) buku tes; (b) lembar jawaban tes; (c) kunci jawaban tes; dan (d)
pedoman penilaian atau pedoman pemberian skor.
8. Melaksanakan tes; dan
9. Menafsirkan hasil tes.
15.PENYUSUNAN KISI-KISI
Dalam menyusun kisi-kisi soal, ada empat langkah yang harus diperhatikan. Keempatnya
saling terkait dan berkesinambungan. Keempat langkah tersebut adalah kompentensi dasar,
materi, indikator dan soal.

1.Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan rumusan yang sudah diatur dalam kurikulum, kompetensi dasar
memuat kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari materi pelajaran
tertentu. Berdasarkan kompetensi dasar, guru melakukan pemetaan materi pelajaran yang
akan diberikan kepada siswa sehingga bisa mencapai kemampuan minimal yang diharapkan.

2.Materi
Materi ajar atau bahan ajar yang harus dikuasai siswa lahir dari pengembangan kompetensi
dasar. Disinilah guru memerlukan banyak sumber dan referensi sebagai dasar melakukan
pendalaman dengan tujuan untuk memperkaya materi, tentu penentuan materi atau bahan ajar
yang akan diajarkan wajib disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.

Dengan demikian guru harus menentukan materi-materi penting yang harus dikuasai siswa,
yang memiliki hubungan dengan bidang studi lainnya, berkesinambungan atau kelanjutan
dari materi jenjang sebelumnya dan jenjang sesudahnya serta memiliki nilai terapan dalam
kehidupan sehari-hari. 

3.Indikator

Indikator adalah suatu rumusan yang menggunakan kata kerja operasional biasanya mengacu
pada taksonomi Blom yang memuat perilaku siswa dan yang dapat diukur sesuai dengan
uraian materi yang dipilih. 
Adapun syarat indikator yang baik antara lain:
1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur
2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur
3. Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih
4. Dapat dibuatkan soalnya

4.Soal

Soal lahir dari indikator, apabila tidak sesuai dengan indikator maka soal tersebut dapat
dikatakan cacat karena sudah pasti tidak mewakili materi, akibatnya tentu saja tidak akan
mencapai standar minimal dari kompetensi dasar

Soal yang baik harus memenuhi unsur berikut :


1. Soal disusun berdasarkan indikator yang dibuat
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar
4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja
PEDOMAN PENULISAN SOAL HOTS
1.MENGANALISIS KD YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT SOAL
HOTS
2.MENYUSUN KISI-KISI
3.MEMILIH STIMULUS YANG MENARIK DAN KONTEKSTUAL
4.MENULIS BUTIR SOAL SESUAI DENGAN KISI-KISI
5.MEMBUAT PEDOMAN PENSKORAN DAN KUNCI JAWABANNYA
16.PENILAIAN KERJA GURU ( PKG )
 PKG ( OLEH PENGAWAS, TEMAN SEJAWAT, KEPSEK )
 URUTAN DALAM PENILAIAN MULAI DARI DIRI SENDIRI,TEMAN SEJAWAT,
KEPSEK DAN PENGAWAS )
 GURU DINILAI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN
AKTIF MELIPUTI 3 HAL
 TAHAP AWAL PEMBELAJARAN = MERENCANAKAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
 TAHAP INTI = MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
 TAHAP PENUTUP = MERENCANAKAN EVALUASI
Agar mendapatkan hasil penilaian yang maksimal, PKG memiliki elemen yang harus
dipenuhi, yakni:
Valid
Bila faktor yang diukur benar dalam menilai elemen guru saat melakukan kegiatan
bimbingan, pembelajaran sesuai dengan tujuan dan fungsi sekolah maka sistem penilaian
kinerja bisa dikatakan valid.
Reliabel
Bila pelaksanaanya memiliki kepercayaan yang tinggi dalam aktivitas yang dilaksanakan dan
mampu berdampak pada guru yang sedang dinilai maka sistem penilaian kinerja guru ini bisa
dibilang reliabel.
Praktis
Jika pelaksanaannya bisa dilakukan dengan gampang dan siapapun bisa dengan level
kepercayaan dan validitas terjamin terhadap semua ketentuan. Maka sistem penilaian kinerja
guru bisa dikatakan praktis.
Prinsip Penilaian Kinerja Guru
Dalam pelaksanaan PKG bisa memiliki dampak yang bisa bertanggung jawab. maka PKG
dituntut untuk mempunyai prinsip dibawah ini:
1. Sesuai ketentuan
Dalam pelaksanaanya penilaian kinerja guru dituntut untuk sesuai dengan kebijakan dan
peraturan yang telah ditetapkan.
2. Berdasarkan kinerja
Faktor yang bisa dinilai dalam PKG adalah kapabilitas yang bisa dilihat dan diperhatikan
sesuai dengan tanggung jawab (tugas) guru dalam mengamalkan aktivitas
bimbingan,pembelajaran dan kewajiban tambahan sehari-hari yang berdasarkan pada fungsi
dan tujuan sekolah.
3. Berlandaskan dokumen
Faktor yang berhubungan dengan aktivitas penilaian kinerja guru adalah mereka dituntut
untuk menguasai setiap ketetapan dokumen yang berhubungan dengan sistem PKG. Salah
satunya adalah yang berhubungan dengan kompetensi dan faktor kinerja serta dasar yang
dipakai dalam menentukan penilaian.
4. Dilaksanakan secara konsisten
Dalam pelaksanaanya PKG dibuat secara kontinyu setiap tahun yang pada bagian pertama
berupa evaluasi diri dengan mencermati hal berikut:
a.) Obyektif
Pelaksanaan PKG berlangsung objektif, ini harus berdasar pada situasi dan fakta guru saat
melakukan tugas di lapangan (sekolah).
b.) Adil
PKG berlangsung dengan memberikan, ketentuan, syarat dan prosedur yang sama terhadap
guru yang akan dinilai.
c.) Akuntabel
d.) Bermanfaat
Keuntungan adanya PKG adalah guru bisa mengembangkan kualitas kinerjanya secara
perlahan dan bertahap dan bisa untuk meningkatkan karirnya.
e.) Transparan
Aktivitas pada saat PKG dilaksanakan setiap orang yang terlibat seperti guru, penilai dan
orang lain. Bisa mendapatkan informasi dari PKG secara bebas.
f.) Berfokus pada tujuan
PKG berfokus pada misi yang sudah ditetapkan.
g.) Berorientasi pada proses
PKG tidak hanya berfokus pada tujuan, namun harus mencermati pada bagian prosesnya.
Bagian ini merupakan hal yang harus diraih guru.
h.) Berkelanjutan
Proses PKG dilakukan secara telaten, berkesinambungan secara kontinyu selama seseorang
masih menjalankan profesi guru.
i.) Rahasia
Hasil dari PKG tidak boleh tersebar kepada orang lain yang tidak ada hubungannya dalam
pelaksanaan PKG.
17.CARA MENGATASI KESULITAN ANAK
 ANAK KURANG PERCAYA DIRI
1.Self motivasi : motivasi diri
2.Self over konfidence : mandiri dan penilaian diri sendiri( terlalu percaya diri)
3.Self confidence : percaya diri
4. Self Fullfillingmerophecy : harapan sesuai kenyataan
5.Self afficiacy : keyakinan akan kemampuan terhadap tugas
Contoh kesulitan anak
1.Learning disosder/kekacauan pembelajaran =respon bertentangan dengan hal biasa
dilakukan, contoh ahli matematika disuruh menyanyi
2.learning disfuntion =kesulitan pada proses belajar yang berfungsi baik walaupuntidak ada
gangguan mental, fisk ( sebenarnya bisa tp tidak bisa karena tidak dilatih )
3.learning disabilitas = ketidakmampuan belajar yang mengacu pada gejala ketika peserta
didik tidak mampu belajar
4.under achiever = sebenarnya IQ tinggi tapi hasil belajar setara dengan IQ nya rendah
5.Slow Learner = belajar lambat
6.Disleksia = kesulitan membaca
7.Disgrafia = Kesulitan menulis
8.Diskalkulia = kesulitan menghitung
 ANAK MENGALAMI KECEMASAN
 ANAK FRUSTASI
18.PTK
 SIKLUS/TAHAP PTK
 Plan (perencanaan tindakan)
 Act (pelaksanaan tindakan)
 Observe (observasi dan interpretasi)
 Reflect (analisis dan refleksi)
 CARA MEMBUAT JUDUL PTK(harus ada variabel msalah dan tindakan)
19.APERSEPSI
 KAPAN MELAKUKAN APERSEPSI
dipendahuluan
 CARA MELAKUKAN APERSEPSI
Merangsang dan membangun motivasi belajar peserta didik
20.SYARAT SISWA NAIK KELAS
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2. Nilai  (deskripsi)  sikap  sekurang-kurangnya  BAIK  sesuai  dengan  kriteria  yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah Ketuntasan Belajar (KB) atau
Skor Ketuntasan Minimal (SKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester gasal, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan
genap.
5. Tidak memiliki nilai mata pelajaran C2 dan C3 yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan atau kompetensi keterampilannya di bawah Skor Ketuntasan Minimal
(SKM)
6. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang seluruh mata
pelajaran di kelas tersebut sesuai dengan Kompetensi Keahliannya.
7. Predikat KI 1 dan KI 2 minimal Baik
8. KI 3 dan KI 4 maksimal 3 mapel mengulang
21.PENDEKATAN PEMBELAJARAN
23.PEMBELAJARAN INKLUISI
PEMBELAJARAN BERKEBUTUHAN KHUSUS
24.RUMUSAN AUDINCE, BEHAVIOR,CONDITION,DEGREE
. Ada 4 (empat) unsur pokok yang perlu dicantumkan dalam perumusan tujuan pembelajaran,
yang biasa disingkat dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
1. Audience
Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, yang dimaksud audience adalah siswa.
2. Behavior
Behavior berarti tingkah laku / aktivitas suatu proses. Dalam konteks KBM, behavior terlihat
pada aktivitas siswa dalam pembelajaran.
3. Condition
Condition berarti suatu keadaan. Dalam konteks KBM, condition adalah keadaan siswa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran,
4. Degree
Degree berarti suatu perbandingan.
CONTOH
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi,
c
siswa dpt menjelaskan kondisi , operasi sistem dan komponen perangkat keras secr
benar
A B D
25.CARA MEMBUAT INDIKATOR DARI KOMPETENSI DASAR
 Indikator dirumuskan dari KD
 Menggunakan kata kerja operasional ( KKO ) yang dapat diukur
 Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami
 Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
 Hanya mengandung satu tindakan.
 Minimal terdiri dari dua aspek yaitu, tingkat kompetensi dan mata pelajaran
 Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah,
masyarakat dan lingkungan daerah.
26.CARA MENENTUKAN KKM
1.KOMPETENSI GURU ( PEDAGOGIK,PROFESIONAL,SOSIAL,KEPRIBADIAN)
Kompetensi inti pedagogik meliputi
 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
 Pemahaman terhadap peserta didik
 Pengembangan kurikulum atau silabus
 Perancangan pembelajaran
 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
 Pemanfaatan teknologi pembelajaran
 Evaluasi hasil belajar
 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kompetensi inti kepribadian meliputi
 Bertindak sesuai norma agama , hukum, sosial, kebudayaan nasional indonesia
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur , berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap ,stabil, dewasa, arif dan berwibawa
 Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa
percaya diri
 Menjunjung tinggi kode etik guru
kompetensi Sosial Guru yaitu
 Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat
 Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
 Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan
satuan, dan orang tua wali murid
 Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
 Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan
Kompetensi Profesional
 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu sesuai jenjang pendidikan
 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang
pengembangan yang diampu, Seperti, 1.memahami standart kompetensi mata pelajaran, 2.
Memahami kompetensi dasar mata pelajaran, 3. Memahami tujuan pembelajaran mata
pelajaran
 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara keratif, 1. Memilih materi mata
pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, 2. Mengolah meteri mata
pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
 Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan teknologi atau seni yang relevan yang secara
konseptual menaungi dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok
mata pelajaran yang diampu.

2.METODE PEMBELAJARAN
3.GAYA MENGAJAR
Gaya A: Komando (Command). ( MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA )
Tujuan dari gaya ini adalah untuk mempelajari cara mengerjakan tugas dengan benar dan
dalam waktu yang singkat, mengikuti semua keputusan yang dibuat oleh guru. Dalam model
ini semua aktivitas pembelajaran, keterlaksanaannya hanya dan sangat tergantung pada guru.
Dapat dikatakan peserta didik ’akan bergerak’ hanya bila gurunya memerintahkannya untuk
bergerak. Situasi demikian menyebabkan peserta didik pasif dan tidak diperkenankan
berinisiatif.  Akibatnya peserta didik tidak mampu mengembangkan kreativitas, khususnya
kreativitas dalam bergerak. Hakikat: respon langsung terhadap stimulus. Penampilan harus
akurat dan cepat. Model sebelumnya direplikasi.
Gaya B: Latihan (Practice).
Gaya ini memberikan siswa untuk berlatih secara individu dan mandiri, serta menyediakan
guru waktu untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa secara individu dan
pribadi. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam model tugas, guru
mendelegasikan sebagian kewenangannya pada peserta didik.  Guru memberikan tugas
belajar gerak, idealnya secara tertulis berupa kartu tugas, peserta didik diberi kesempatan dan
kewenangan untuk menentukan sendiri kecepatan dan kemajuan belajarnya.
Gaya C Timbal Balik (Resiprocal) ( MENINGKATKAN KERJASAMA )
Pada gaya ini, siswa bekerja dengan temannya dan memberikan umpan balik kepada
temannya itu, berdasarkan criteria yang ditentukan oleh guru. Hakikat: siswa bekerja sama
dengan teman; menerima umpat balik langsung; mengikuti kriteria yang dirancang guru; dan
mengembangkan umpan balik dan keterampilan bersosialisasi.
Gaya D: Evaluasi Diri (Shelfcheck).
Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara mengerjakan tugas dan memeriksa atau
mengevaluasi pekerjaan sendiri. peserta didik mengukur sendiri kinerjanya berdasar kriteria
gerak yang diberikan. Hakikat: Siswa mengerjakan tugas secara individu dan mandiri,
memberikan umpan balik untuk dirinya sendiri dengan menggunakan kriteria yang
dikembangkan oleh guru.
Gaya E: Inklusi (Inclusion).( MENINGKATKAN KEJUJURAN SISWA )
Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara memilih tugas atau kegiatan yang bisa
ditampilkan dan memberikan tantangan untuk mengevaluaisi pekerjaan sendiri. Dalam hal ini
penentuan tingkat kemampuan ditentukan sendiri oleh peserta didik yang bersangkutan. 
Mengingat beragamnya tingkat kemampuan peserta didik dan sebagai konsekuensi dari
pemberian kebebasan bagi peserta didik untuk menentukan sendiri di tahap kesulitan mana
dia akan belajar, maka pelaksanaan model ini memerlukan kelengkapan dan kecukupan
sarana dan prasarana.  Hakikat: Tugas yang sama dirancang menggunakan level kesulitan
yang berbeda. Siswa menentukan level terendah tugas mereka dan berlanjut pada level
berikutnya.
Gaya F: Penemuan Terpandu (Guided Discovery).
Tujuan dari gaya ini adalah untuk menemukan konsep dengan menjawab serangkaian
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hakikat: dengan menanyakan serangkaian pertanyaan
dengan spesifik, secara sistematik akan menuntun siswa untuk menemukan target yang
ditetapkan dan belum diketahui sebelumnya oleh siswa.
Gaya G: Penemuan Konvergen.
Pada gaya ini, siswa mencari solusi dari masalah dan belajar untuk mengklarifikasi isu dan
menghasilkan kesimpulan dengan menggunakan prosedur yang logis, beralasan, dan berpikir
kritis. Hakikat: guru mengajukan pertanyaan. Struktur instrinsik dari tugas atau pertanyaan
membutuhkan satu jawaban tepat. Siswa terlibat dalam kegiatan berfikir (atau kegiatan
kognitif lainnya) dan berusaha mencari satu jawaban atau solusi yang tepat.
Gaya H: Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen).
Tujuan gaya ini adalah untuk melibatkan siswa untuk memproduksi atau menghasilkan
respon ganda terhadap satu pertanyaan. Hakikat: siswa terlibat dalam memproduksi respon
divergen terhadap atu pertanyaan. Struktur instrinsik tugas tau pertanyaan memberikan
peluang respon ganda. Respon ganda tersebut dinilai dengan prosedur Mungkin-Terlihat-
Menarik (Possible-Feasible-Desirable procedure), atau dengan aturan verifikasi dari disiplin
yang diberikan.
Gaya I: Program Rancangan Individu Siswa (Individual Programme).
Tujuan gaya ini adalah untuk merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian
tugas yang disusun ke dalam program pribadi dengan berkonsultasi dengan guru. Hakikat:
Siswa merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian tugas yang disusun ke
dalam program pribadi. Siswa memilih topik, mengidentifikasi pertanyaan, mengumpulkan
data, mencari jawaban, dan menyusun informasi. Siswa memilih area tema umum.
Gaya J: Inisiasi Siswa.
Tujuan gaya ini adalah agar siswa mampu menginisiasi atau memprakarsai pengalaman
belajarnya, merancangnya, menampilkannya, danmengevaluasinya, bersama-sama dengan
guru berdasarkan kriteria yang telah disepakati sebelumnya. Hakikat: Siswa memprakarsai
gaya yang ia lakukan baik satu kegiatan maupun serangkaian kegiatan. Siswa mempunyai
pilihhan untuk memilih gaya manapun di dalam Spektrum. Siswa harus mengenal deretan
gaya yang terdapat dalam Spektrum.
Gaya K: Melatih Diri (Shelf Teaching).  
Gaya ini memberikan siswa kesempatan untuk membuat keputusan maksimal tentang
pengalaman belajarnya tanpa adanya campur tangan langsung guru. Gaya ini sangat jarang
digunakan di sekolah. Gaya ini sangat cocok dikembangkan sebagai hobi atau kegiatan
hiburan. Hakikat: siswa memprakarsai pengalaman belajarnya sendiri, merancangnya,
menampilkannya, dan mengevaluasinya. Siswa memutuskan seberapa besar ikut campur
gurunya
4.GERAK MENURUT PIAGET
Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi 4, yaitu
1. Tahap sensorik ( umur 0-2 tahun ) Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak
tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana
2. Tahap preoperasional ( umur 2 – 7/8 ) ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada
penggunaan simbol atau bahasa, tanda dan mulai berkembangnya konsp-konsep intuitif.
Tahap ini dibagi menjadi 2 yaitu preoperasional dan intuitif.
a. Preoperasional ( umur 2-4 tahun ) anak telah mampu menggunakan bahasa dalam
mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana.
b. Tahap intuitif ( umur 4-7/8 tahun ), anak telah memperoleh pengetahuan berdasarkan pada
kesan yang agak abstrak
3. Tahap operasional konkrit ( umur 7 atau 8-11/12 tahun ) ciri pokok perkembangan pada tahap
ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis dan ditandai dengan
adanya reversible dan kekekalan
4.Tahap operasional formal ( umur 11/12-18 tahun ). Ciri pokok perkembangan pada
tahap ini adalah anak sudah mampu berfikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola
berfikir “
5.FASE GERAK MENURUT GALLAUHE
PERIODE FASE TAHAP
a.gerak reflek yaitu reaksi alamiah seperti terhadapsinar, bau rasa
b.gerak rudimentary yaitu menggapai, melepaskan duduk dan berdiri serta berjalan
c.Fundamental yaitusudah kearah lari,lompat
d.spesialisasi yaitu sudah kearah gerak spesialisasi seperti lay up
6.FASE PERKEMBANGAN ANAK MENURUT GALLAUHE
GERAK REFLEKS
1. Janin – 4 bulan Fase Gerak Fundamental Penguraian informasi
2 .4 Bulan – 1 Thn Penerimaan informasi
GERAK RUDIMENTARI ATAU GERAK KASAR
3. Lahir – 1 Thn Fase gerak belum sempurna Hambatan refleks
4. 1 – 2 Thn Prakontrol
GERAK FUNDAMENTAL ATAU GERAK DASAR
5. 2 -3 Thn Fase gerakan dasar Tahap Awal (Initial)
6. 4 – 5 Thn Tahap Sederhana (Elementary
7. 6 – 7 Thn Tahap Kematangan (Mature)
GERAK SPESIALISASI
8. 7 – 10 Thn Fase gerak khusus Tahap peralihan
9. 11 – 12 Thn Tahappenerapan
10. 14 Thn Ke atas Tahap pemantapan/pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari.
7.PERKEMBANGAN ANAK
8.PERTUMBUHAN ANAK
9.PENDIDIKAN JASMANI
 PENGERTIAN
 TUJUAN
 SASARAN
 PRINSIP
10.PENDIDIKAN OLAHRAGA
 PENGERTIAN
 TUJUAN
 1. Olahraga Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif dan psikommotorik. Selain itu olahraga
pendidikan ini juga bertujuan membina dan meningkatkan kesegaran
jasmani secara keseluruhan (total fitness), bersifat memupuk sportifitas,
dan apresiasi terhadap olahraga sebagai bagian dari kehidupan seharihari. 1. Olahraga
Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif dan psikommotorik. Selain itu olahraga
pendidikan ini juga bertujuan membina dan meningkatkan kesegaran
jasmani secara keseluruhan (total fitness), bersifat memupuk sportifitas,
dan apresiasi terhadap olahraga sebagai bagian dari kehidupan seharihari.
 SASARAN
 PRINSIP
11.PENDIDIKAN KESEHATAN
 PENGERTIAN
 TUJUAN
 SASARAN
 PRINSIP
12.OLAHRAGA
 LANDASAN ILMIAH
 SOSIOLOGI KASUS DALAM KEGIATAN MENGAJAR
 PSIKOLOGI KASUS DALAM KEGIATAN MENGAJAR
 AZAS-AZAS
13.PENCERNAAN
 ALAT-ALAT
 FUNGSINYA
14.PENAFASAN
 ALAT-ALAT
 FUNGSI
15.FUNGSI
 HATI
mencerna lemak dan beberapa vitamin. Hati juga berfungsi mendetoksifikasi bahan kimia
berbahaya atau beracun
 Menghancurkan Sel Darah Merah
Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah
merah yang sudah tua. Proses ini akan membuat fases berwarna cokelat. Namun, jika fases
ini berwarna pucat atau putih, atau pun warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi
pertanda adanya masalah pada organ hati. Cotohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.
Selain warna fases dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan
kulit. Umumnya, warna mata berubah menjadi kekunginan, mengindikasikan adanya
penyakit kuning dalam tubuh. Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh
penumpukkan bilirubin.
 Membersihkan Darah
Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal
dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.
 Memproduksi Protein
Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang
berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor
pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.
 Metabolisme Protein
Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi
urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.
 Penyimpanan Nutrisi
Hati juga berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi,
vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.
 Cairan Empedu dan Energi
Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses
pencernaan makanan. Di samping itu, hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk
glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.
 Trigliserida dan Hormon
Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein
pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Tak hanya itu, hati juga berfungsi untuk
memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak.
 LAMBUNG ( PROSES KIMIAWI DAN MEKANIK )
1. Penyimpanan makanan
2. Fungsi Lambung untuk mencerna makanan
Setelah makanan dicerna di mulut, makanan akan masuk ke esofagus untuk kemudian
menuju ke lambung. Di dalam lambung inilah makanan akan melalui proses pencernaan
tahap kedua. Proses pencernaan makanan ini terjadi melalui proses mekanik dan kimiawi.
Proses Mekanik
Proses pencernaan secara mekanik tidak hanya terjadi di mulut dengan bantuan gigi saja,
tetapi juga terjadi lagi di lambung. Lambung menghancurkan makanan secara mekanik
dibantu oleh otot-otot dinding lambung yang bergerak secara peristaltik untuk mengaduk dan
mencampur makanan dengan getah lambung.Setelah lebih kurang 3 jam, makanan tersebut
akan berbentuk seperti bubur yang disebut dengan chyme (kimus). Kemudian kimus akan
masuk ke usus halus melalui sfingter pylorus yang berkontraksi dan mendekat. Karena
ukuran sfingter pylorus relatif sempit, maka kimus akan didorong masuk ke usus halus sedikit
demi sedikit.
Proses Kimiawi
Berbeda dengan proses mekanik, pada pencernaan kimiawi, proses pencernaan makanan
dilakukan dengan bantuan enzim-enzim yang disekresikan oleh kelenjar di dinding lambung.
Ada beberapa enzim yang terdapat di lambung, diantaranya seperti pepsin yang memecah
protein menjadi pepton, lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, asam
klorida (HCI) yang mengubah pepsinogen menjadi pepsin dan membunuh mikroorganisme
patogen serta renin yang berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.
Enzim-enzim pencernaan ini berfungsi untuk memecah karbohidrat, protein dan lemak yang
kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih kecil. Molekul-molekul inilah yang
selanjutnya akan diserap usus untuk kemudian masuk ke dalam darah dan mencapai setiap sel
tubuh untuk di ekstraksi sebagai energi.
3. Fungsi lambung untuk membunuh mikroorganisme berbahaya
Lambung memproduksi asam klorida (HCI) yang memiliki banyak fungsi penting. Salah
satunya untuk membunuh mikroorganisme patogen yang masuk secara tidak sengaja bersama
makanan. Agar tidak menyebabkan penyakit, mikroorganisme ini dibasmi oleh asam
lambung yang diproduksi oleh sel-sel parietal dalam lambung. Asam klorida ini dihasilkan
oleh sel-sel parietal yang proses pembentukannya diawali oleh reaksi pembentukan asam
karbonat dari karbondioksida dan air dengan enzim karbonat anhidrase.
4. Fungsi lambung membantu penyerapan Vitamin B12
Sel parietal pada fundus lambung menghasilkan dua sekresi penting, salah satunya faktor
intrinsik. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang berperan penting dalam penyerapan
vitamin B12 (kobalamin) dalam usus. Fungsi lambung adalah untuk menyerap vitamin B12.
Manfaat vitamin B12 untuk tubuh sangat banyak mulai dari berperan dalam pembentukan sel
darah merah, membantu proses pembentukan DNA, hingga memelihara sistem saraf.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh.
5. Fungsi lambung mengontrol hormon
Selain memproduksi enzim, lambung juga memproduksi beberapa hormon yang berperan
penting dalam sistem pencernaan, seperti hormon gastrin dan ghrelin.Gastrin diproduksi oleh
sel G yang terdapat di dinding lambung. Hormon ini berfungsi untuk merangsang sekresi
asam lambung secara terus-menerus. Sedangkan ghrelin diproduksi dalam kelenjar oksintik
mukosa yang tersebar di dalam lambung. Ketika tubuh lapar atau kekurangan energi, hormon
ghrelin lah yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada hipotalamus.
6. Fungsi lambung untuk meredam bahaya asam lambung
Di dalam lapisan mukosa lambung, terdapat sel yang disebut dengan sel goblet. Sel ini akan
mensekresikan lendir bikarbonat yang bersifat basa ke lapisan terluar dari lambung agar tidak
rusak akibat aktivitas asam lambung dan enzim pepsin.
Fungsi lambung pada manusia memang cukup vital. Oleh sebab itu gangguan pada fungsi
lambung dapat menyebabkan beragam penyakit yang bisa membahayakan tubuh.
Jika fungsi lambung mengalami gangguan, biasanya seseorang akan merasakan beberapa
gejala seperti kembung, mual, muntah, nyeri pada bagian lambung, dan gejala lainnya.
Kondisi yang seperti ini tentu dapat sangat menganggu aktivitas dan rutinitas harian.
 PARU-PARU
Mengeluarkan uap air dan karbondioksida
Menghirup oksigen
16.KEBUGARAN JASMANI
 JENIS DAN CARA MELATIHNYA
 a. Kekuatan (Strength)
            Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa kekuatan adalah adanya otot seseorang
untuk membangkitkan tegangan dalam menerima beban pada waktu bekerja. Beban dapat
berupa anggota tubuh kita sendiri maupun dari luar.
cara latihan angkat beban, latihan push up, latihan squat jump, latihan sit up, latihan back up
dan sebagainya.
b. Daya tahan  (Endurance)
Dari pendapat diatas dapat didefinisikan bahwa daya tahan merupakan keadaan atau kondisi
tubuh untuk mampu bekerja dalam waktu yang lama, tanpa kelelahan yang berlebihan setelah
menyelesaikan suatu kegiatan
Untuk melatih daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti melakukan olahraga ringan serta melakukan lari atau jogging secara rutin dan berkala.
c.  Kecepatan (Speed)
       Jadi dapat dinyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk
melaksanakan setiap gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
 Latihannya lari cepat atau sprint jarak 50, 100 dan 200 meter, latihan lari multistage atau lari
naik turun tangga secara berkala
d.  Kelentukan (Flexibility)
              Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kelentukan adalah kemampuan
seseorang untuk beraktifitas dengan gerakan yang luas dalam ruang gerak sendi tanpa
mengalami cedera pada persendian dan otot-otot di sekitar persendian.
Untuk melatih kelenturan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti senam, yoga atau latihan berenang.
e.  Ketepatan (Accuracy)
       Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa ketepatan adalah kemampuan tubuh untuk
mengendalikan suatu gerakan bebas menuju ke suatu sasaran. Sasaran yang dimaksud baik
yang berupa jarak atau suatu  objek langsung yang harus dikenal
Untuk melatih ketepatan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya seperti
latihan memasukkan bola dalam keranjang, latihan lempar botol pada tujuan dan sebagainya.
f.  Reaksi (Reaction)
           Jadi yang dimaksud reaksi adalah kemampuan tubuh untuk memberikan jawaban
secepatnya secara kinetis terhadap suatu rangsangan yang terjadi secara cepat.
Untuk melatih reaksi tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti lempar tangkap bola, latihan permainan dan sebagainya.
g.  Keseimbangan (Balance)
              Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa keseimbangan adalah kemampuan
untuk tetap memelihara posisi tubuh secara tepat baik pada saat bergerak maupun diam.
Untuk melatih keseimbangan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode,
misalnya seperti berjalan di atas balok kayu, berdiri dengan tangan sebagai tumpuan dan
sebagainya.
h.  Daya ledak ( Power )
            Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa daya ledak adalah kemampuan otot
untuk berkontraksi dengan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat.
i.  Kelincahan (Agility)
            Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan
seseorang untuk bergerak mengubah arah posisi tubuh dengan mudah, cepat dan tepat tanpa
kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.
Untuk melatih kelincahan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti lari dengan arah zig zag, lari naik turun tangga dan sebagainya.
j. Koordinasi
              Koordinasi adalah kemampuan  tubuh  untuk  mengintegrasikan  berbagai
gerakan  yang berbeda menjadi gerakan tunggal yang harmonis dan efektif
Untuk melatih koordinasi tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti latihan memantulkan bola ke dinding dan lalu ditangkap kembali.
 TEKNIK PULL UP

17.MACAM-MACAM LATIHAN DALAM FITNES


 JENIS LATIHAN FITNES
 a.    Bicep Curl
Gerakan menekuk (flexi) persendian siku dan meluruskanya kembali (extensi), gerakan ini
berfungsi untuk melatih otot lengan depan (bicep)

b.    Rowing
Gerakan mendayung  yang dominan melatih otot  samping badan (latissimus)
BAGIAN TUBUH YANG BEKERJA
Inti Tubuh atau Tubuh Bagian Tengah, Lengan, Punggung

c.     Up right row


Gerakan mengangkat  tangan dari depan perut bawah  ke arah dada.
Fokus Otot adalah Bahu, Punggung, Bisep, Perut

d.    Chest Pres


Gerakan mendorong lengan ke depan dada, gerakan ini berguna untuk melatih otot dada
(pectoral)

e.     Chest pull


Gerakan  yang bentuknya sama dengan chest pres, tetapi pada chest pull aksen gerakannya ke
arah dada.
f.     Butterfly/open the window
Gerakan  membuka dan memnutup lengan nbawah di depann  wajah., gerakan ini berguna
untuk melatih otot dada.

g.     Tricep extention


Gerakam meluruskan lengan, gerakan ini bertujuan untuk melatih otot lengan belakang
(tricep)
h.     Flexex
Gerakan menekuk dan meluruskan lengan , gerakan ini bertujuan untuk melatih otot bahu
(deltoid)
i.        Shoulder pres up
Gerakan mendorong lengan ke atas yang bertujua nuntuk melatih otot bahu (deltoid)

j.     Arm swing


Gerakan mengayun lengan baik dalam keadaan lurus  atau tertekuk, gerakan ini bertujuan
untuk melatih otot bahu (deltoid)

k.     Pounching
Gerakan-gerakan senam aerobik yang mengadop gerakan beladiri seperti jab, uper cut hook.
l.      Pumping
Gerakan mendorong  kedua lengan ke bawah seperti memompa (berlawanan dengan gerakan
up right row

 J. GERAK HIGH ROW


 MELATIH OTOT BISEP DAN TRISEP
Gerakan untuk Membentuk Otot Biseps dan Triseps
Seiring bertambahnya usia, kekuatan dan massa otot lengan akan berkurang, terutama jika
jarang dilatih. Akibatnya, lengan tampak menggelambir. Oleh karena itu, Anda perlu rajin
melatih otot biseps dan triseps agar kekuatan dan massa ototnya tertap terjaga.
Berikut ini adalah serangkaian latihan yang bisa dilakukan untuk mengencangkan lengan,
sekaligus mempertahankan kekuatan dan massa otot:
  Latihan untuk otot biseps
Standing biceps curl
 Berdiri tegak dengan kaki dilebarkan sejajar bahu dan lutut ditekuk sedikit.
 Genggam dumbbell (barbel) seberat kurang lebih 4-5 kg dengan salah satu tangan.
Posisi telapak tangan menghadap ke depan dan posisi lengan lurus di samping
 Tekuk siku hingga barbel naik sampai sekitar bahu. Jaga agar lengan atas tidak
bergerak dan tetap sejajar dengan badan.
 Kembalikan lengan ke posisi semula (di samping badan).
 Ulangi gerakan ini pada lengan yang satunya.
 Lakukan sebanyak 8-12 kali pada masing-masing lengan. Anda juga bisa
melakukannya sekaligus pada kedua lengan.
  Hammer curls
 Berdiri tegak dengan kaki dilebarkan sejajar bahu dan lutut ditekuk sedikit.
 Pegang dumbbell dengan salah satu tangan. Telapak tangan menghadap ke paha dan
posisi lengan lurus di samping badan.
 Tekuk siku dan ayunkan lengan bawah ke atas hingga barbel naik sampai sekitar
bahu. Jaga agar lengan atas tidak bergerak dan tetap sejajar dengan badan.
 Kembalikan lengan ke posisi semula (di samping badan).
 Ulangi gerakan ini pada lengan yang satunya.
 Lakukan sebanyak 8-12 kali pada masing-masing lengan. Anda juga bisa
melakukannya sekaligus pada kedua lengan.
Latihan untuk otot triseps
Lying triceps extension
 Duduklah dalam posisi tegak lurus di flat bench, atau pada sisi tempat tidur, lalu
berbaringlah telentang. Pegang dumbbell di tangan kanan dan posisikan lengan kanan lurus di
samping badan.
 Angkat dumbbell hingga lengan tegak lurus ke atas, kemudian tekuk siku membentuk
sudut 90 derajat, hingga tangan mendekati dahi.
 Saat melakukan gerakan tersebut, pastikan lengan atas (bahu hingga siku) tidak
bergerak. Bila perlu, tahan posisi lengan dan siku dengan tangan kiri.
 Kembali ke posisi awal.
 Lakukan gerakan ini sebanyak 8-12 kali pada masing-masing lengan. Anda juga bisa
melakukannya sekaligus pada kedua lengan.
Triceps kickback
 Letakkan tungkai kiri bagian bawah dan telapak tangan kiri di flat bench, atau sisi
tempat tidur, sementara kaki kanan berpijak ke lantai. Jaga agar posisi punggung datar seperti
merangkak, dengan posisi paha kiri dan lengan kiri tegak lurus menahan tubuh.
 Pegang dumbbell dengan tangan kanan. Tekuk siku membentuk sudut 90 derajat,
dengan posisi lengan atas sejajar badan dan lengan bawah menggantung lurus ke arah lantai.
 Luruskan siku dengan mengayun lengan bawah ke arah belakang hingga sejajar
dengan lengan atas. Pastikan hanya siku dan lengan bawah yang bergerak, bukan bahu dan
lengan atas.
 Kembali ke posisi awal.
 Ulangi gerakan ini pada lengan Gunakan tungkai kanan dan tangan kanan untuk
menopang badan, sementara kaki kiri berpijak pada lantai.
 Lakukan sebanyak 8-12 kali pada masing-masing le
Tidak hanya dengan beberapa latihan di atas, otot biseps dan triseps juga bisa terbentuk
dengan rutin melakukan push-up.
18.MATERI BOLA BASKET
 TEKNIK DASAR
 LAY UP TERMASUK GERAK APA (MELOMPAT,MELAYANG)
 Metode gerak penyerdahanaan gerak siswa kesulitan dribble (basket dan sepakbola)
 GERAKAN MENDORONG DALAM BOLA BASKET TERMASUK ( DRIBBLING
ATAU PASSING CHESSPASS)
 GERAKAN MELOMPAT PADA BOLA BASKET TERMASUK (LAY UP DAN JUMP
SHOOT)
 Jika anak susah utk dribel berlari apa yg di lakukan guru.. Saya jawab dribel sambil berjalan (
SEPAK BOLA )
 Jika ada anak susah dribel dalam berlari dalam bola basket apa yg di lakukan guru.. Saya
jawab dribel dengan berjalan..

19.BELADIRI
 BELADIRI TERMASUK OLAHRAGA DAN PERMAINAN
 Variasi gerak dasar termasuk apa?

20.TEKNIK MEMODIFIKASI CARA PEMBELAJARAN DALAM PENJAS


 Yg bisa dirubah dlm pembelajaran penjas ( ATURAN MAIN, UKURAN LAPANGAN,
WAKTU PERTANDINGAN)
21.RENANG
 MACAM GAYA RENANG DAN CARA MELAKUKANNYA
Berikut macam-macam gaya renang beserta gambarnya yang akan kita bahas adalah sebagai
berikut:
1. Gaya Renang Bebas (crawl)
2. Gaya Renang Punggung (back crawl)
3. Gaya Renang Dada (breaststroke)
4. Gaya Renang Kupu-Kupu (dolphin) 
5. Gaya Renang Samping
6. Gaya Renang Anjing 
Macam Macam Gaya Renang dan Cara Melakukannya beserta Gambarnya
1. Gaya Renang Bebas

Gambar Renang Gaya Bebas

Gaya renang bebas disebut juga dengan renang free style diambil dari gaya berenang seekor
binatang. Oleh karena itu gaya ini juga disebut gaya crawl, yang berarti merangkak, nama
lain gaya ini adalah "renang anjing" (dog style) dan "renang rimau" (harimau).

Cara melakukan renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan
gerakan mengayuh, sementara itu kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik
turun ke atas dan ke bawah.

Dibandingkan gaya renang lainnya, gaya bebas ini merupakan gaya berenang yang bisa
membuat tubuh melaju lebih cepat di dalam air.
2. Gaya Renang Punggung
Gambar Renang Gaya Punggung

Gaya renang punggung adalah gaya favorit bagi para perenang pertandingan maupun
rekreasi. Renang gaya ini disebut juga dengan back crawl.

Teknik dasar cara melakukan renang gaya punggung adalah gaya renang di mana bagian
wajah dan mulut untuk kita bernafas berada di atas permukaan air. Posisi tubuh telentang;
dataran punggung mengapung lebih luas, pengambilan nafas bukan masalah, karena muka
menghadap ke atas; sehingga pengambilan nafas lebih leluasa.
3. Gaya Renang Dada

Gambar Renang Gaya Dada


Gaya renang dada disebut juga dengan renang gaya katak, hal ini disebabkan karena
kesamaan pada gerakan tungkainya.

Gerakan tungkai renang gaya dada adalah membentangkan tungkai kebelakang sama dengan
gerakan kaki katak pada saat berenang, yang membedakannya adalah pada kaki katak yang
digunakan untuk mendorong air kebelakang hanya menggunakan telapak kaki sedangkan
pada renang gaya dada selain telapak kaki juga kaki bagian atas.

Cara melakukan gaya renang dada adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke
arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan.
4. Gaya Renang Kupu-Kupu
Gambar Renang Gaya Kupu-Kupu

Gaya renang kupu-kupu disebut juga gaya dolphin kick atau The Dolphin Butterfly Stroke.
Gaya ini menggunakan gerakan tungkai menirukan lecutan ekor ikan lumba-lumba.

Cara melakukan gaya renang kupu-kupu yaitu kedua belah lengan secara bersamaan ditekan
ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan.
Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti
gerakan sirip ekor lumba-lumba.

Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan
udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

22.SENAM
 Rangkaian Gerakan senam yg tempat apa dengan apa?
23.HUKUM NEWTON
HUKUM NEW TON
HUKUM NEWTON 1
Bunyi Hukum Newton 1 adalah “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam
atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”.
HUKUM NEWTON 2
Bunyi Hukum Newton 2 adalah “Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap
gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari
titik singgung gaya benda”.
HUKUM NEWTON 3
Bunyi Hukum Newton 3 adalah “Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan
berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan
berlawanan arah”
Hukum Newton 1,2 dan 3 adalah salah satu penemuan dalam dunia fisika yang
mengguncang dunia. Halaman ini berisi materi lengkap tentang Dinamika Partikel.
Selain itu terdapat juga pembahasan mengenai Hukum Newton 1, 2, 3, gaya berat, gaya
gesek, gaya tegangan tali, dan gaya sentripetal.
HUKUM NEW TON
Hukum Newton I : 
”Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali
apabila ada tenaga luar yang mempengaruhinya”

Hukum Newton II :
”Besaran dan arah perubahan gerak/percepatan benda sebanding dengan besarnya tenaga
yang bekerja pada benda tersebut”.

Hukum Newton III :


”Setiap aksi selalu akan menimbulkan reaksi yang sama besar dengan arah yang berlawanan”
Implementasinya dalam Cabang Olahraga 
1. Tenis Lapangan
Newton I : Dalam mengambil posisi baik forehand dan backhand pemain tersebut akan diam
dan mengamati bola yang datang, pemain tersebut akan bergerak beraturan sesuai dengan
arah bola yang datang kepadanya.
Newton II : Perubahan gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola yang datang, pemain
tenis akan secepat mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan. Apabila pemain
tersebut menginginkan suatu pukulan forehand yang keras maka yang harus dilakukan adalah
memperbesar gaya sehingga dapat menimbulkan percepatan yang lebih cepat. seorang
pemain harus dapat memprediksi saat impac bola terhadap raket. 
Newton III : Perubahan gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola yang datang, pemain
tenis akan secepat mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan. Apabila pemain
tersebut menginginkan suatu pukulan forehand yang keras maka yang harus dilakukan adalah
memperbesar gaya sehingga dapat menimbulkan percepatan yang lebih cepat. seorang
pemain harus dapat memprediksi saat impac bola terhadap raket.
Gerak Lurus : Saat lengan menarik raket ke belakang
Gerak Parabola : Saat bola yang melewati net
Gerak Melingkar : Saat posisi tangan melakukan service
2. Atletik (Lari 100 m)
Newton I : Dalam posisi untuk melakukan start.
Newton II : Menambah gaya kecepatan agar menghasil percepatan yang maksimal. 
Newton III : Pada saat melakukan tolakan pada balok start, gaya yang dilakukan akan
menghasilkan gaya terbalik pada balok start.
Gerak Lurus : Posisi saat berlari
Gerak Parabola : Posisi tubuh saat kaki melayang diudara
Gerak Melingkar : Posisi kaki saat berlari
3. Tenis Meja
Newton I : Posisi saat akan menerima service 
Newton II : Menambah gaya agar menghasilkan pukulan yang maksimal. 
Newton III : Usaha yang dilakukan saat return service. 
Gerak Lurus : Arah pukulan forehand ke depan
Gerak Parabola : Arah bola saat melewati net
Gerak Melingkar : Pengaruh dari jenis pukulan seperti top spin
4. Judo
Newton I : Posisi saat pegangan (komikata) untuk melakukan bantingan 
Newton II : Gaya yang dikeluarkan pada saat bantingan. 
Newton III : Saat melakukan bantingan yang membutuhkan tumpuan yang kuat. 
Gerak Lurus : Posisi saat mengangkat lawan untuk membanting sampai dengan jatuh ke
matras
Gerak Parabola : Posisi lawan yang terangkat
Gerak Melingkar : Posisi tangan saat membanting
5. Soft Ball
Newton I : Saat pitcher melakukan lemparan
Newton II : Gaya yang dikeluarkan pada saat lemparan. 
Newton III : Saat impac antara bola dengan stick
Gerak Lurus : Arah lemparan yang bergerak lurus
Gerak Parabola : Saat bola lepas dari tangan
Gerak Melingkar : Posisi tangan saat melakukan lemparan
24.BULUTANGKIS
25.MEDIA ELEKTRONIK
 CHATTING
 WEB
 BLOG
 LINK

Anda mungkin juga menyukai