3. Fungsi KALDIK
1) Mendorong efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran
2) Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah.
3) Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran.
4) Pedoman bagi guru untuk menyusun program thunan, program semester serta membuat
B. PROGRAM TAHUNAN (PROTA)
1. Komponen PROTA
Meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran),
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, dan keterangan.
6. Fungsi PROTA
Sebagai pedoman dalam menyusun Promes, program suatu pelajaran dan juga sebagai
persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir secara lebih matang.
Sebagai pedoman dalam membuat Kaldik.
Sebagai acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu
belajar efektif yang ada.
5. Fungsi PROMES
1) Menyederhanakan/ memudahkan tugas seorang guru dalam pembelajaran selama satu
semester.
2) Sebagai pedoman/ acuan arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diprogramkan.
3) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan pembelajaran.
4) Sebagai pedoman kerja bagi guru sekaligus bagi murid
5) Sebagai parameter efektivitas dalam suatu proses pembelajaran
6) Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
7) Menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya karena berlangsungnya program kerja
yang efektif dan efisien serta terukur.
D. SILABUS
1. Komponen SILABUS
1) Identitas Mata Pelajaran
2) Identitas Sekolah.
3) Kompetensi Inti
4) Kompetensi Dasar
5) Indikator Hasil Belajar,Sub Tema, IPK
6) Materi Pokok
7) Kegiatan Pembelajaran
8) Penilaian
9) Alokasi Waktu
10) Sarana dan Sumber Belajar
2. Cara membuat SILABUS
1) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
2) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
3) Melakukan Pemetaan Kompetensi
4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
5) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
6) Penentuan Jenis Penilaian
7) Menentukan Alokasi Waktu
8) Menentukan Sumber Belajar
3. Fungsi SILABUS
Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih
lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan
penilaian.
1) Prinsip-prinsip Penyusunan Silabus
Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
2) Standar Kompetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap
kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
5) Tujuan Pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta
didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan
SK, KD, dan indikator yang telah ditulis dalam silabus dan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur atau diamati.
Tujuan pembelajaran dapat ditulis dalam bentuk kalimat lengkap, menggunakan
rumus (ABCD) audience (peserta didik), behaviour (perilaku dalam bentuk kata kerja
operasional), condition dan degree.
6) Materi Ajar
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan dikembangkan dengan mengacu pada materi pembelajaran dalam
silabus. Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7) Alokasi Waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8) Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik
pendekatan dan/atau strategi yang dipilih, misalnya metode tanya-jawab, diskusi,
eksperimen, dan pendekatan beberapa model pembelajaran seperti pendekatan model
CTL, dan pembelajaran kooperatif. Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9) Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan: Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
II. Inti: Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
III. Penutup: Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
6.PENGAYAAN
CARA MELAKUKAN PENGAYAAN
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang
dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah
yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara
kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian
ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata,
tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara
mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
KAPAN DAN BAGAIMANA PENGAYAAN
Pengayaan dilakukan segera setelah ulangan harian dilaksanakan, apabila siswa mendapat
nilai diatas KMM,
FUNGSI
1. Tidak membahas materi pelajaran baru.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi.
3. Tercapai tingkat perkembangan siswa yang optimal terkait dengan tugas belajarnya.
4. Memanfaatkan kelebihan waktu bagi siswa yang cepat untuk hal-hal yang positif.
5. Agar siswa yang tergolong cepat tidak dirugikan karena harus menunggu temannya
yang lambat belajar.
6. Siswa yang cepat tidak mengganggu siswa yang lambat karena kelebihan waktu.
7.REMIDIAL
CARA MELAKUKAN REMIDIAL ( 0-20%, 20%-50% DAN DIATAS 50% )
1) Pemberian bimbingan secara individu. ( 0-20 %)
Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda,
sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan
dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. ( DIATAS 50 %)
TAMBAHAN
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ASSESMENT
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
ANALISIS DATA
INTERPRESTASI DATA
TINDAK LANJUT
TINGKAT CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL
KOGNITIF
C 1 : Mengingat Menyebutkan, menghafalkan, mengetahui, menuliskan, memberi label
C 2 : Memahami Membedakan, menerangkan, mengartikan, merangkum, mengelompokkan
C 3 : Menerapkan Melaksanakan, melakukan, melatih, membiasakan, membedakan,
menyelesaiakan, menggunakan
C 4 : Menganalisis Memilih, menata, menyeleksi, mendiagnosis, mengedit, menguraikan
C 5 : Mengevaluasi Membuktikan, memisahkan, menguji, mengukur, mengkritik, memvalidasi,
memonitor
C 6 : Mencipta Membangun, membentuk, membuat, menampilkan, memperjelas, menemukan,
menyusun
11.LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN
Menentukan tujuan tes
Mengidentifikasi hasil belajar yang akan diukur
Membuat kisi-kisi
Menulis soal yang relevan dengan kisi-kisi
13.TEKNIK PENILAIAN
JENIS PENILAIAN
pe-nilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian
penempatan
JENIS TES DAN NON TES
Ada dikisi-kisi FR
KRITERIA PENILAIAN
1.Kesesuaian dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator
Kompetensi dasar merupakan hal yang harus dicapai oleh siswa, diharapkan hasil belajar
siswa akan terjadi perubahan karakter dan mental siswa sesuai dengan kompetensi dasar.
Untuk itu dalam merumuskan indikator perlu dibuat semata-mata guna mencapai kompetensi
dasar.
2.Kesesuaian dengan tujuan dan fungsi penilaian
Dalam melaksanakan penilaian, terlebih dahulu menentukan tujuan dilaksanakannya
penilaian. Tujuan itu akan mengarahkan proses pelaksanaannya agar lebih fokus pada aspek
yang akan dinilai.
3.Kesesuaian dengan unsur penilaian
Sebelum melaksanakan penilaian, unsur-unsur yang menunjang proses penilaian harus
diperhatikan agar menghasilkan data dan informasi yang akurat, valid dan obyektif.
4.Kesesuaian dengan aspek-aspek yang dinilai
Data seperti apa yang ingin anda peroleh? Aspek-aspek penilaian akan menjawab kebutuhan
tujuan dilaksanakannya penilaian. Olehnya itu, aspek yang akan dinilai harus dipertegas
sehingga dapat diperoleh data yang diharapkan.
5.Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan
pembelajaran karena berkaitan erat dengan kompetensi yang dimiliki. Olehnya itu dalam
menyusun alat atau instrumen penilaian baik tes maupun non-tes, tingkat perkembangan
peserta didik menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan.
6.Kesesuaian dengan jenis dan alat penilaian
Mengukur proses dan hasil belajar siswa tergantung alat dan jenis penilaian yang digunakan
baik tes maupun non-tes
PRINSIP PENILAIAN
1.Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2.Terpadu, berarti penilaian harus memperhatiakan dan memadukan kegiatan belajar yang
dilakukan peserta didik , baik yang menyangkut belajar pada ranah kognitif,afektif maupun
psikomotorik.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
7.Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan perlu disusun melalui prosedur
sebagaimana dijelaskan dalam panduan agar memiliki bukti kesahihan dan keandalan.
8.Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender. Faktor-faktor tersebut tidak relevan di dalam
penilaian sehingga perlu dihindari agar tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian.
9.Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, pendidik
menginformasikan prosedur dan kriteria penilaian kepada peserta didik. Selain itu, pihak
yang berkepentingan dapat mengakses prosedur dan kriteria penilaian serta dasar penilaian
yang digunakan.
10.Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, penilaian bukan
semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkan harus mencakup semua aspek
hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan pembinaan.
11.Valid yaitu bahwa penilaian harus mampu mengukur kompetensi hasil belajar sesuai
dengan indikator yang sudah ditentukan sehingga penilaian tersebut tepat sasaran
12.Andal diartikan sebagai penilaian harus dapat dipercaya dan memberikan hasil yang stabil
pada engukuran yang berulang
PENILAIAN OLEH GURU, SEKOLAH DAN NEGARA
(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
(2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
(3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
fungsi penilaian Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi
tujuan penilaian Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk
ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program pengayaan merupakan….
Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa
. Fungsi KKM adalah sebagai berikut,
A. sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
B. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
C. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….
Pencapaian kompetensi dasar.
Instrumen yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah:
Pedoman observasi
Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar peserta didik, manakah yang
pertama kali harus dipelajari:
PENILAIAN TERHADAP MURID
1.Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan rumusan yang sudah diatur dalam kurikulum, kompetensi dasar
memuat kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari materi pelajaran
tertentu. Berdasarkan kompetensi dasar, guru melakukan pemetaan materi pelajaran yang
akan diberikan kepada siswa sehingga bisa mencapai kemampuan minimal yang diharapkan.
2.Materi
Materi ajar atau bahan ajar yang harus dikuasai siswa lahir dari pengembangan kompetensi
dasar. Disinilah guru memerlukan banyak sumber dan referensi sebagai dasar melakukan
pendalaman dengan tujuan untuk memperkaya materi, tentu penentuan materi atau bahan ajar
yang akan diajarkan wajib disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.
Dengan demikian guru harus menentukan materi-materi penting yang harus dikuasai siswa,
yang memiliki hubungan dengan bidang studi lainnya, berkesinambungan atau kelanjutan
dari materi jenjang sebelumnya dan jenjang sesudahnya serta memiliki nilai terapan dalam
kehidupan sehari-hari.
3.Indikator
Indikator adalah suatu rumusan yang menggunakan kata kerja operasional biasanya mengacu
pada taksonomi Blom yang memuat perilaku siswa dan yang dapat diukur sesuai dengan
uraian materi yang dipilih.
Adapun syarat indikator yang baik antara lain:
1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur
2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur
3. Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih
4. Dapat dibuatkan soalnya
4.Soal
Soal lahir dari indikator, apabila tidak sesuai dengan indikator maka soal tersebut dapat
dikatakan cacat karena sudah pasti tidak mewakili materi, akibatnya tentu saja tidak akan
mencapai standar minimal dari kompetensi dasar
2.METODE PEMBELAJARAN
3.GAYA MENGAJAR
Gaya A: Komando (Command). ( MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA )
Tujuan dari gaya ini adalah untuk mempelajari cara mengerjakan tugas dengan benar dan
dalam waktu yang singkat, mengikuti semua keputusan yang dibuat oleh guru. Dalam model
ini semua aktivitas pembelajaran, keterlaksanaannya hanya dan sangat tergantung pada guru.
Dapat dikatakan peserta didik ’akan bergerak’ hanya bila gurunya memerintahkannya untuk
bergerak. Situasi demikian menyebabkan peserta didik pasif dan tidak diperkenankan
berinisiatif. Akibatnya peserta didik tidak mampu mengembangkan kreativitas, khususnya
kreativitas dalam bergerak. Hakikat: respon langsung terhadap stimulus. Penampilan harus
akurat dan cepat. Model sebelumnya direplikasi.
Gaya B: Latihan (Practice).
Gaya ini memberikan siswa untuk berlatih secara individu dan mandiri, serta menyediakan
guru waktu untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa secara individu dan
pribadi. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam model tugas, guru
mendelegasikan sebagian kewenangannya pada peserta didik. Guru memberikan tugas
belajar gerak, idealnya secara tertulis berupa kartu tugas, peserta didik diberi kesempatan dan
kewenangan untuk menentukan sendiri kecepatan dan kemajuan belajarnya.
Gaya C Timbal Balik (Resiprocal) ( MENINGKATKAN KERJASAMA )
Pada gaya ini, siswa bekerja dengan temannya dan memberikan umpan balik kepada
temannya itu, berdasarkan criteria yang ditentukan oleh guru. Hakikat: siswa bekerja sama
dengan teman; menerima umpat balik langsung; mengikuti kriteria yang dirancang guru; dan
mengembangkan umpan balik dan keterampilan bersosialisasi.
Gaya D: Evaluasi Diri (Shelfcheck).
Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara mengerjakan tugas dan memeriksa atau
mengevaluasi pekerjaan sendiri. peserta didik mengukur sendiri kinerjanya berdasar kriteria
gerak yang diberikan. Hakikat: Siswa mengerjakan tugas secara individu dan mandiri,
memberikan umpan balik untuk dirinya sendiri dengan menggunakan kriteria yang
dikembangkan oleh guru.
Gaya E: Inklusi (Inclusion).( MENINGKATKAN KEJUJURAN SISWA )
Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara memilih tugas atau kegiatan yang bisa
ditampilkan dan memberikan tantangan untuk mengevaluaisi pekerjaan sendiri. Dalam hal ini
penentuan tingkat kemampuan ditentukan sendiri oleh peserta didik yang bersangkutan.
Mengingat beragamnya tingkat kemampuan peserta didik dan sebagai konsekuensi dari
pemberian kebebasan bagi peserta didik untuk menentukan sendiri di tahap kesulitan mana
dia akan belajar, maka pelaksanaan model ini memerlukan kelengkapan dan kecukupan
sarana dan prasarana. Hakikat: Tugas yang sama dirancang menggunakan level kesulitan
yang berbeda. Siswa menentukan level terendah tugas mereka dan berlanjut pada level
berikutnya.
Gaya F: Penemuan Terpandu (Guided Discovery).
Tujuan dari gaya ini adalah untuk menemukan konsep dengan menjawab serangkaian
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hakikat: dengan menanyakan serangkaian pertanyaan
dengan spesifik, secara sistematik akan menuntun siswa untuk menemukan target yang
ditetapkan dan belum diketahui sebelumnya oleh siswa.
Gaya G: Penemuan Konvergen.
Pada gaya ini, siswa mencari solusi dari masalah dan belajar untuk mengklarifikasi isu dan
menghasilkan kesimpulan dengan menggunakan prosedur yang logis, beralasan, dan berpikir
kritis. Hakikat: guru mengajukan pertanyaan. Struktur instrinsik dari tugas atau pertanyaan
membutuhkan satu jawaban tepat. Siswa terlibat dalam kegiatan berfikir (atau kegiatan
kognitif lainnya) dan berusaha mencari satu jawaban atau solusi yang tepat.
Gaya H: Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen).
Tujuan gaya ini adalah untuk melibatkan siswa untuk memproduksi atau menghasilkan
respon ganda terhadap satu pertanyaan. Hakikat: siswa terlibat dalam memproduksi respon
divergen terhadap atu pertanyaan. Struktur instrinsik tugas tau pertanyaan memberikan
peluang respon ganda. Respon ganda tersebut dinilai dengan prosedur Mungkin-Terlihat-
Menarik (Possible-Feasible-Desirable procedure), atau dengan aturan verifikasi dari disiplin
yang diberikan.
Gaya I: Program Rancangan Individu Siswa (Individual Programme).
Tujuan gaya ini adalah untuk merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian
tugas yang disusun ke dalam program pribadi dengan berkonsultasi dengan guru. Hakikat:
Siswa merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian tugas yang disusun ke
dalam program pribadi. Siswa memilih topik, mengidentifikasi pertanyaan, mengumpulkan
data, mencari jawaban, dan menyusun informasi. Siswa memilih area tema umum.
Gaya J: Inisiasi Siswa.
Tujuan gaya ini adalah agar siswa mampu menginisiasi atau memprakarsai pengalaman
belajarnya, merancangnya, menampilkannya, danmengevaluasinya, bersama-sama dengan
guru berdasarkan kriteria yang telah disepakati sebelumnya. Hakikat: Siswa memprakarsai
gaya yang ia lakukan baik satu kegiatan maupun serangkaian kegiatan. Siswa mempunyai
pilihhan untuk memilih gaya manapun di dalam Spektrum. Siswa harus mengenal deretan
gaya yang terdapat dalam Spektrum.
Gaya K: Melatih Diri (Shelf Teaching).
Gaya ini memberikan siswa kesempatan untuk membuat keputusan maksimal tentang
pengalaman belajarnya tanpa adanya campur tangan langsung guru. Gaya ini sangat jarang
digunakan di sekolah. Gaya ini sangat cocok dikembangkan sebagai hobi atau kegiatan
hiburan. Hakikat: siswa memprakarsai pengalaman belajarnya sendiri, merancangnya,
menampilkannya, dan mengevaluasinya. Siswa memutuskan seberapa besar ikut campur
gurunya
4.GERAK MENURUT PIAGET
Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi 4, yaitu
1. Tahap sensorik ( umur 0-2 tahun ) Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak
tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana
2. Tahap preoperasional ( umur 2 – 7/8 ) ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada
penggunaan simbol atau bahasa, tanda dan mulai berkembangnya konsp-konsep intuitif.
Tahap ini dibagi menjadi 2 yaitu preoperasional dan intuitif.
a. Preoperasional ( umur 2-4 tahun ) anak telah mampu menggunakan bahasa dalam
mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana.
b. Tahap intuitif ( umur 4-7/8 tahun ), anak telah memperoleh pengetahuan berdasarkan pada
kesan yang agak abstrak
3. Tahap operasional konkrit ( umur 7 atau 8-11/12 tahun ) ciri pokok perkembangan pada tahap
ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis dan ditandai dengan
adanya reversible dan kekekalan
4.Tahap operasional formal ( umur 11/12-18 tahun ). Ciri pokok perkembangan pada
tahap ini adalah anak sudah mampu berfikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola
berfikir “
5.FASE GERAK MENURUT GALLAUHE
PERIODE FASE TAHAP
a.gerak reflek yaitu reaksi alamiah seperti terhadapsinar, bau rasa
b.gerak rudimentary yaitu menggapai, melepaskan duduk dan berdiri serta berjalan
c.Fundamental yaitusudah kearah lari,lompat
d.spesialisasi yaitu sudah kearah gerak spesialisasi seperti lay up
6.FASE PERKEMBANGAN ANAK MENURUT GALLAUHE
GERAK REFLEKS
1. Janin – 4 bulan Fase Gerak Fundamental Penguraian informasi
2 .4 Bulan – 1 Thn Penerimaan informasi
GERAK RUDIMENTARI ATAU GERAK KASAR
3. Lahir – 1 Thn Fase gerak belum sempurna Hambatan refleks
4. 1 – 2 Thn Prakontrol
GERAK FUNDAMENTAL ATAU GERAK DASAR
5. 2 -3 Thn Fase gerakan dasar Tahap Awal (Initial)
6. 4 – 5 Thn Tahap Sederhana (Elementary
7. 6 – 7 Thn Tahap Kematangan (Mature)
GERAK SPESIALISASI
8. 7 – 10 Thn Fase gerak khusus Tahap peralihan
9. 11 – 12 Thn Tahappenerapan
10. 14 Thn Ke atas Tahap pemantapan/pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari.
7.PERKEMBANGAN ANAK
8.PERTUMBUHAN ANAK
9.PENDIDIKAN JASMANI
PENGERTIAN
TUJUAN
SASARAN
PRINSIP
10.PENDIDIKAN OLAHRAGA
PENGERTIAN
TUJUAN
1. Olahraga Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif dan psikommotorik. Selain itu olahraga
pendidikan ini juga bertujuan membina dan meningkatkan kesegaran
jasmani secara keseluruhan (total fitness), bersifat memupuk sportifitas,
dan apresiasi terhadap olahraga sebagai bagian dari kehidupan seharihari. 1. Olahraga
Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif dan psikommotorik. Selain itu olahraga
pendidikan ini juga bertujuan membina dan meningkatkan kesegaran
jasmani secara keseluruhan (total fitness), bersifat memupuk sportifitas,
dan apresiasi terhadap olahraga sebagai bagian dari kehidupan seharihari.
SASARAN
PRINSIP
11.PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGERTIAN
TUJUAN
SASARAN
PRINSIP
12.OLAHRAGA
LANDASAN ILMIAH
SOSIOLOGI KASUS DALAM KEGIATAN MENGAJAR
PSIKOLOGI KASUS DALAM KEGIATAN MENGAJAR
AZAS-AZAS
13.PENCERNAAN
ALAT-ALAT
FUNGSINYA
14.PENAFASAN
ALAT-ALAT
FUNGSI
15.FUNGSI
HATI
mencerna lemak dan beberapa vitamin. Hati juga berfungsi mendetoksifikasi bahan kimia
berbahaya atau beracun
Menghancurkan Sel Darah Merah
Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah
merah yang sudah tua. Proses ini akan membuat fases berwarna cokelat. Namun, jika fases
ini berwarna pucat atau putih, atau pun warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi
pertanda adanya masalah pada organ hati. Cotohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.
Selain warna fases dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan
kulit. Umumnya, warna mata berubah menjadi kekunginan, mengindikasikan adanya
penyakit kuning dalam tubuh. Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh
penumpukkan bilirubin.
Membersihkan Darah
Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal
dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.
Memproduksi Protein
Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang
berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor
pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.
Metabolisme Protein
Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi
urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.
Penyimpanan Nutrisi
Hati juga berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi,
vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.
Cairan Empedu dan Energi
Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses
pencernaan makanan. Di samping itu, hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk
glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.
Trigliserida dan Hormon
Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein
pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Tak hanya itu, hati juga berfungsi untuk
memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak.
LAMBUNG ( PROSES KIMIAWI DAN MEKANIK )
1. Penyimpanan makanan
2. Fungsi Lambung untuk mencerna makanan
Setelah makanan dicerna di mulut, makanan akan masuk ke esofagus untuk kemudian
menuju ke lambung. Di dalam lambung inilah makanan akan melalui proses pencernaan
tahap kedua. Proses pencernaan makanan ini terjadi melalui proses mekanik dan kimiawi.
Proses Mekanik
Proses pencernaan secara mekanik tidak hanya terjadi di mulut dengan bantuan gigi saja,
tetapi juga terjadi lagi di lambung. Lambung menghancurkan makanan secara mekanik
dibantu oleh otot-otot dinding lambung yang bergerak secara peristaltik untuk mengaduk dan
mencampur makanan dengan getah lambung.Setelah lebih kurang 3 jam, makanan tersebut
akan berbentuk seperti bubur yang disebut dengan chyme (kimus). Kemudian kimus akan
masuk ke usus halus melalui sfingter pylorus yang berkontraksi dan mendekat. Karena
ukuran sfingter pylorus relatif sempit, maka kimus akan didorong masuk ke usus halus sedikit
demi sedikit.
Proses Kimiawi
Berbeda dengan proses mekanik, pada pencernaan kimiawi, proses pencernaan makanan
dilakukan dengan bantuan enzim-enzim yang disekresikan oleh kelenjar di dinding lambung.
Ada beberapa enzim yang terdapat di lambung, diantaranya seperti pepsin yang memecah
protein menjadi pepton, lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, asam
klorida (HCI) yang mengubah pepsinogen menjadi pepsin dan membunuh mikroorganisme
patogen serta renin yang berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.
Enzim-enzim pencernaan ini berfungsi untuk memecah karbohidrat, protein dan lemak yang
kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih kecil. Molekul-molekul inilah yang
selanjutnya akan diserap usus untuk kemudian masuk ke dalam darah dan mencapai setiap sel
tubuh untuk di ekstraksi sebagai energi.
3. Fungsi lambung untuk membunuh mikroorganisme berbahaya
Lambung memproduksi asam klorida (HCI) yang memiliki banyak fungsi penting. Salah
satunya untuk membunuh mikroorganisme patogen yang masuk secara tidak sengaja bersama
makanan. Agar tidak menyebabkan penyakit, mikroorganisme ini dibasmi oleh asam
lambung yang diproduksi oleh sel-sel parietal dalam lambung. Asam klorida ini dihasilkan
oleh sel-sel parietal yang proses pembentukannya diawali oleh reaksi pembentukan asam
karbonat dari karbondioksida dan air dengan enzim karbonat anhidrase.
4. Fungsi lambung membantu penyerapan Vitamin B12
Sel parietal pada fundus lambung menghasilkan dua sekresi penting, salah satunya faktor
intrinsik. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang berperan penting dalam penyerapan
vitamin B12 (kobalamin) dalam usus. Fungsi lambung adalah untuk menyerap vitamin B12.
Manfaat vitamin B12 untuk tubuh sangat banyak mulai dari berperan dalam pembentukan sel
darah merah, membantu proses pembentukan DNA, hingga memelihara sistem saraf.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh.
5. Fungsi lambung mengontrol hormon
Selain memproduksi enzim, lambung juga memproduksi beberapa hormon yang berperan
penting dalam sistem pencernaan, seperti hormon gastrin dan ghrelin.Gastrin diproduksi oleh
sel G yang terdapat di dinding lambung. Hormon ini berfungsi untuk merangsang sekresi
asam lambung secara terus-menerus. Sedangkan ghrelin diproduksi dalam kelenjar oksintik
mukosa yang tersebar di dalam lambung. Ketika tubuh lapar atau kekurangan energi, hormon
ghrelin lah yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada hipotalamus.
6. Fungsi lambung untuk meredam bahaya asam lambung
Di dalam lapisan mukosa lambung, terdapat sel yang disebut dengan sel goblet. Sel ini akan
mensekresikan lendir bikarbonat yang bersifat basa ke lapisan terluar dari lambung agar tidak
rusak akibat aktivitas asam lambung dan enzim pepsin.
Fungsi lambung pada manusia memang cukup vital. Oleh sebab itu gangguan pada fungsi
lambung dapat menyebabkan beragam penyakit yang bisa membahayakan tubuh.
Jika fungsi lambung mengalami gangguan, biasanya seseorang akan merasakan beberapa
gejala seperti kembung, mual, muntah, nyeri pada bagian lambung, dan gejala lainnya.
Kondisi yang seperti ini tentu dapat sangat menganggu aktivitas dan rutinitas harian.
PARU-PARU
Mengeluarkan uap air dan karbondioksida
Menghirup oksigen
16.KEBUGARAN JASMANI
JENIS DAN CARA MELATIHNYA
a. Kekuatan (Strength)
Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa kekuatan adalah adanya otot seseorang
untuk membangkitkan tegangan dalam menerima beban pada waktu bekerja. Beban dapat
berupa anggota tubuh kita sendiri maupun dari luar.
cara latihan angkat beban, latihan push up, latihan squat jump, latihan sit up, latihan back up
dan sebagainya.
b. Daya tahan (Endurance)
Dari pendapat diatas dapat didefinisikan bahwa daya tahan merupakan keadaan atau kondisi
tubuh untuk mampu bekerja dalam waktu yang lama, tanpa kelelahan yang berlebihan setelah
menyelesaikan suatu kegiatan
Untuk melatih daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti melakukan olahraga ringan serta melakukan lari atau jogging secara rutin dan berkala.
c. Kecepatan (Speed)
Jadi dapat dinyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk
melaksanakan setiap gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Latihannya lari cepat atau sprint jarak 50, 100 dan 200 meter, latihan lari multistage atau lari
naik turun tangga secara berkala
d. Kelentukan (Flexibility)
Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kelentukan adalah kemampuan
seseorang untuk beraktifitas dengan gerakan yang luas dalam ruang gerak sendi tanpa
mengalami cedera pada persendian dan otot-otot di sekitar persendian.
Untuk melatih kelenturan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti senam, yoga atau latihan berenang.
e. Ketepatan (Accuracy)
Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa ketepatan adalah kemampuan tubuh untuk
mengendalikan suatu gerakan bebas menuju ke suatu sasaran. Sasaran yang dimaksud baik
yang berupa jarak atau suatu objek langsung yang harus dikenal
Untuk melatih ketepatan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya seperti
latihan memasukkan bola dalam keranjang, latihan lempar botol pada tujuan dan sebagainya.
f. Reaksi (Reaction)
Jadi yang dimaksud reaksi adalah kemampuan tubuh untuk memberikan jawaban
secepatnya secara kinetis terhadap suatu rangsangan yang terjadi secara cepat.
Untuk melatih reaksi tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti lempar tangkap bola, latihan permainan dan sebagainya.
g. Keseimbangan (Balance)
Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa keseimbangan adalah kemampuan
untuk tetap memelihara posisi tubuh secara tepat baik pada saat bergerak maupun diam.
Untuk melatih keseimbangan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode,
misalnya seperti berjalan di atas balok kayu, berdiri dengan tangan sebagai tumpuan dan
sebagainya.
h. Daya ledak ( Power )
Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa daya ledak adalah kemampuan otot
untuk berkontraksi dengan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat.
i. Kelincahan (Agility)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan
seseorang untuk bergerak mengubah arah posisi tubuh dengan mudah, cepat dan tepat tanpa
kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.
Untuk melatih kelincahan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti lari dengan arah zig zag, lari naik turun tangga dan sebagainya.
j. Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan tubuh untuk mengintegrasikan berbagai
gerakan yang berbeda menjadi gerakan tunggal yang harmonis dan efektif
Untuk melatih koordinasi tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, misalnya
seperti latihan memantulkan bola ke dinding dan lalu ditangkap kembali.
TEKNIK PULL UP
b. Rowing
Gerakan mendayung yang dominan melatih otot samping badan (latissimus)
BAGIAN TUBUH YANG BEKERJA
Inti Tubuh atau Tubuh Bagian Tengah, Lengan, Punggung
k. Pounching
Gerakan-gerakan senam aerobik yang mengadop gerakan beladiri seperti jab, uper cut hook.
l. Pumping
Gerakan mendorong kedua lengan ke bawah seperti memompa (berlawanan dengan gerakan
up right row
Gaya renang bebas disebut juga dengan renang free style diambil dari gaya berenang seekor
binatang. Oleh karena itu gaya ini juga disebut gaya crawl, yang berarti merangkak, nama
lain gaya ini adalah "renang anjing" (dog style) dan "renang rimau" (harimau).
Cara melakukan renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan
gerakan mengayuh, sementara itu kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik
turun ke atas dan ke bawah.
Dibandingkan gaya renang lainnya, gaya bebas ini merupakan gaya berenang yang bisa
membuat tubuh melaju lebih cepat di dalam air.
2. Gaya Renang Punggung
Gambar Renang Gaya Punggung
Gaya renang punggung adalah gaya favorit bagi para perenang pertandingan maupun
rekreasi. Renang gaya ini disebut juga dengan back crawl.
Teknik dasar cara melakukan renang gaya punggung adalah gaya renang di mana bagian
wajah dan mulut untuk kita bernafas berada di atas permukaan air. Posisi tubuh telentang;
dataran punggung mengapung lebih luas, pengambilan nafas bukan masalah, karena muka
menghadap ke atas; sehingga pengambilan nafas lebih leluasa.
3. Gaya Renang Dada
Gerakan tungkai renang gaya dada adalah membentangkan tungkai kebelakang sama dengan
gerakan kaki katak pada saat berenang, yang membedakannya adalah pada kaki katak yang
digunakan untuk mendorong air kebelakang hanya menggunakan telapak kaki sedangkan
pada renang gaya dada selain telapak kaki juga kaki bagian atas.
Cara melakukan gaya renang dada adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke
arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan.
4. Gaya Renang Kupu-Kupu
Gambar Renang Gaya Kupu-Kupu
Gaya renang kupu-kupu disebut juga gaya dolphin kick atau The Dolphin Butterfly Stroke.
Gaya ini menggunakan gerakan tungkai menirukan lecutan ekor ikan lumba-lumba.
Cara melakukan gaya renang kupu-kupu yaitu kedua belah lengan secara bersamaan ditekan
ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan.
Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti
gerakan sirip ekor lumba-lumba.
Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan
udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
22.SENAM
Rangkaian Gerakan senam yg tempat apa dengan apa?
23.HUKUM NEWTON
HUKUM NEW TON
HUKUM NEWTON 1
Bunyi Hukum Newton 1 adalah “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam
atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”.
HUKUM NEWTON 2
Bunyi Hukum Newton 2 adalah “Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap
gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari
titik singgung gaya benda”.
HUKUM NEWTON 3
Bunyi Hukum Newton 3 adalah “Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan
berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan
berlawanan arah”
Hukum Newton 1,2 dan 3 adalah salah satu penemuan dalam dunia fisika yang
mengguncang dunia. Halaman ini berisi materi lengkap tentang Dinamika Partikel.
Selain itu terdapat juga pembahasan mengenai Hukum Newton 1, 2, 3, gaya berat, gaya
gesek, gaya tegangan tali, dan gaya sentripetal.
HUKUM NEW TON
Hukum Newton I :
”Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali
apabila ada tenaga luar yang mempengaruhinya”
Hukum Newton II :
”Besaran dan arah perubahan gerak/percepatan benda sebanding dengan besarnya tenaga
yang bekerja pada benda tersebut”.