Anda di halaman 1dari 6

Nama : Iis Erma Kurnia Ningsih (19591100)

Lokal : PGMI 6D

1. Pengertian Program Tahunan


Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Dalam pengertian program tahunan terdapat beberapa pendapat yang
menjelaskan tentang pengertian tersebut. Program tahunan adalah rencana penetapan
alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan
kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar
seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh
siswa. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran,
karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya,
seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program
pembelajaran setiap pokok bahasan, yang dalam KBK dikenal modul. Dalam
program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang
harus dicapai, disusun dalam program tahunan. Dengan demikian, penyusunan
program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia
untuk setiap kompetensi dasar.
2. Pengertian Program Semester
Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program
pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap
muka, praktikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan
lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Dalam program pendidikan semester
dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu
program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan
merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap
bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan
dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau
tidak. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan
penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan
jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program
semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.

 Langkah-Langkah Menyusun Program Tahunan Dan Program Semester


Dalam penyusunan program tahunan ada beberapa langkah yang perlu untuk
diperhatikan
a) Langkah-langkah Penyusunan Program Tahunan
a. Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
b. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari
libur meliputi;
- Jeda tengah semester
- Jeda antar semester
- Libur akhir tahun pelajara
- Hari libur keagaman
- Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
- Hari libur khusus
c. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam
satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.
d. Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata
pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu
efektif, sesuai ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan
pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk
ulangan serta review materi.
 Langkah-langkah Penyusunan Program Semester
a. Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program
Semester
b. Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap
muka per minggu untuk mata pelajaran
c. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik
pada kolom minggu dan bulan.
d. Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang
membutuhkan penjelasan.

3. Pengembangan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator
kompetensi. Penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting,
hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target
kompetensi yang harus dicapainya. Di dalam komponen Kompetensi Dasar ini juga
dimuat hasil belajar, yaitu pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta
didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu.
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
 urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
 keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
 keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi
dasar?
Materi pembelajaran adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian
yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau konteks, proses, bidang
ajar, dan keterampilan. Penempatan materi pembelajaran di dalam silabus
berfungsi sebagai payung dari setiap uraian materi yang disajikan dalam kegiatan
belajar siswa.
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:
a) potensi peserta didik
b) relevansi dengan karakteristik daerah
c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual
d) kebermanfaatan bagi peserta didik
e) struktur keilmuan
f) aktualis, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan dan
h) alokasi waktu

Agar penjabaran dan penyesuaian kompetensi dasar tidak meluas dan


melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang perlu
diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:
1. Shaih (valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji
kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan
keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran
tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke
depan.
2. Tingkat Kepentingan (Significance)
Dalam memilih materi di sini perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut:
Sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa?
Dimana dan mengapa penting?. Dengan demikian, materi yang dipilih
untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh
siswa.
3. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun non
akademis. Bermanfaat secara akademis, artinya guru harus yakin bahwa
materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang
pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara non akademis, maksudnya
adalah bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan
hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Layak dipelajari (learnability)
Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat
kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek
kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
5. Menarik minat (interest)
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa
untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada
siswa harus mampu menumbuh kembangkan rasa ingin tahu, sehingga
memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan
mereka.
Pada proses analisis kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang
tercantum pada standar isi, harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi
2. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran
3. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar
kompetensi.
Langkah-langkah untuk menyusun atau merumuskan kompetensi dasar adalah
sebagai berikut:
1. Guru perlu berpedoman atau mengambil rumusan kompetensi dasar yang telah
disusun oleh BSNP berdasarkan mata pelajaran yang diampu.
2. Guru memilih kompetensi dasar yang telah dirumuskan oleh BSNP  untuk
setiap mata pelajaran. Pemilihan KD harus disesuaikan dengan jenjang
pendidikan, mata pelajaran, dan semester. KD yang diambil menjadi pedoman
dalam mengembangkan komponen-komponen silabus berikutnya.
3. Setelah KD dipilih, selanjutnya dilakukan analisis dengan mengajukan
pertanyaan dasar: “ Apa sajakah tanda-tanda bahwa siswa –siswi telah
menguasai kompetensi?”.Untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
dasar tersebut, dapat digunakan tiga pertanyaan bantuan, berikut :
1. Pengetahuan apa sajakah yang harus dikuasai siswa-siswi. Jawaban terhadap
pertanyaan ini dapat berupa konsep, fakta, prosedur, prinsip, atau rumus
daribody of knowledgeilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata
pelajaran.
2. Keterampilan apa sajakah yang harus dapat ditampilkan siswa. Jawaban
terhadap pertanyaan ini adalaha semua bentuk keterampilan yang harus
diperagakan siswa, sehubungan dengan kompetensi yang sedang kita analisis.
Keterampilan dapat dipilah menjadi dua bagian yaitu: keterampilan yang
muara akhirnya berupa barang (product)dan keterampilan yang muara
akhirnya berupa penampilan kinerja (performance).
3. Sikap atau perilaku apa sajakah yang dibatinkan dan diterapkan siswa.
Jawaban terhadap pertanyaan ini berupa rumusan perilaku atau kebiasaan yang
berkaitan dengan penerapan sikap nilai dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Karena indikator yang hendak kita kembangkan bertumpu pada kompetensi
dasar dari mata pelajaran tertentu, maka hendaknya dipilih sikap/perilaku yang
berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, terutama dengan kompetensi
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai