Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian program tahunan terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian tersebut. Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan, yang dalam KBK dikenal modul. Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai, disusun dalam program tahunan. Dengan demikian, penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar. 2. Pengertian Program Semester Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
Langkah-Langkah Menyusun Program Tahunan Dan Program Semester
Dalam penyusunan program tahunan ada beberapa langkah yang perlu untuk diperhatikan a) Langkah-langkah Penyusunan Program Tahunan a. Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan. b. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi; - Jeda tengah semester - Jeda antar semester - Libur akhir tahun pelajara - Hari libur keagaman - Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional - Hari libur khusus c. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia. d. Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi. Langkah-langkah Penyusunan Program Semester a. Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program Semester b. Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaran c. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada kolom minggu dan bulan. d. Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan penjelasan.
3. Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Di dalam komponen Kompetensi Dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitu pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar? Materi pembelajaran adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan materi pembelajaran di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraian materi yang disajikan dalam kegiatan belajar siswa. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan: a) potensi peserta didik b) relevansi dengan karakteristik daerah c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual d) kebermanfaatan bagi peserta didik e) struktur keilmuan f) aktualis, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan dan h) alokasi waktu
Agar penjabaran dan penyesuaian kompetensi dasar tidak meluas dan
melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain: 1. Shaih (valid) Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan. 2. Tingkat Kepentingan (Significance) Dalam memilih materi di sini perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapa penting?. Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa. 3. Kebermanfaatan (utility) Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun non akademis. Bermanfaat secara akademis, artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara non akademis, maksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Layak dipelajari (learnability) Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat. 5. Menarik minat (interest) Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuh kembangkan rasa ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka. Pada proses analisis kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada standar isi, harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi 2. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran 3. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran. Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar kompetensi. Langkah-langkah untuk menyusun atau merumuskan kompetensi dasar adalah sebagai berikut: 1. Guru perlu berpedoman atau mengambil rumusan kompetensi dasar yang telah disusun oleh BSNP berdasarkan mata pelajaran yang diampu. 2. Guru memilih kompetensi dasar yang telah dirumuskan oleh BSNP untuk setiap mata pelajaran. Pemilihan KD harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan, mata pelajaran, dan semester. KD yang diambil menjadi pedoman dalam mengembangkan komponen-komponen silabus berikutnya. 3. Setelah KD dipilih, selanjutnya dilakukan analisis dengan mengajukan pertanyaan dasar: “ Apa sajakah tanda-tanda bahwa siswa –siswi telah menguasai kompetensi?”.Untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan dasar tersebut, dapat digunakan tiga pertanyaan bantuan, berikut : 1. Pengetahuan apa sajakah yang harus dikuasai siswa-siswi. Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat berupa konsep, fakta, prosedur, prinsip, atau rumus daribody of knowledgeilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran. 2. Keterampilan apa sajakah yang harus dapat ditampilkan siswa. Jawaban terhadap pertanyaan ini adalaha semua bentuk keterampilan yang harus diperagakan siswa, sehubungan dengan kompetensi yang sedang kita analisis. Keterampilan dapat dipilah menjadi dua bagian yaitu: keterampilan yang muara akhirnya berupa barang (product)dan keterampilan yang muara akhirnya berupa penampilan kinerja (performance). 3. Sikap atau perilaku apa sajakah yang dibatinkan dan diterapkan siswa. Jawaban terhadap pertanyaan ini berupa rumusan perilaku atau kebiasaan yang berkaitan dengan penerapan sikap nilai dalam kehidupan siswa sehari-hari. Karena indikator yang hendak kita kembangkan bertumpu pada kompetensi dasar dari mata pelajaran tertentu, maka hendaknya dipilih sikap/perilaku yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, terutama dengan kompetensi bersangkutan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional