Anda di halaman 1dari 10

RESUME MATERI MODUL

NAMA MAHASISWA : TUTIN YULIANA

BIDANG STUDI PPG/KELAS : PAI/ F-2

SEMESTER/TAHUN AKADEMIK : 1 / 2022- 2023

JUDUL MODUL : PERANGKAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR : TELAAH STANDAR KELULUSANKOMPETENSI INTI-


KOMPETENSI DASAR DAN MERANCANG PROGRAM
TAHUNAN DAN SEMESTER

TOPIK MATERI : Perumusan Program Tahunan dan Program Semester

NO KOMPONEN URAIAN-PENJELASAN
ANALISIS
1. Peta Konsep (istilah a. peta konsep
dan
definisi/deskripsinya
) Konsep SKL-KI-KD pada kurikulum 2013
dan SKL–Capaian pembelajaran pada
kurikulum Merdeka dan Karakteristik
Perilaku Hasil Belajar sesuai Taksonomi

TELAAH STANDAR KELULUSANKOMPETENSI


Analisis SKL-KI-KD dan Perumusan IPK K
INTI-KOMPETENSI DASAR DAN MERANCANG
13 berorientasi Abad 21
PROGRAM TAHUNAN DAN SEMESTER

Perumusan Program Tahunan dan


Program Semester

b. DEFENISI DAN DESKRIPSI

3. Program Tahunan dan Semester


Program merupakan rancangan mengenai asas serta
usaha dalam suatu bidang yang akan dijalankan secara
harmonis dan terpadu dalam mencapai suatu sasaran.
Dengan demikian, suatu program pembelajaran adalah
mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang berada di
bawah unit administrasi yang sama, atau sasaran-
sasaran yang saling bergantung dan saling melengkapi,
yang semuanya harus dilaksanakan secara integratif,
sistemik, dan sistematis.

Kalimat maa qaddamat lighad, merupakan salah satu


dari landasan teori perencanaan dalam Islam. Dimana
memperkenalkan teori perencanaan yang tidak hanya
berorientasi dunia tetapi juga akhirat. Ibnu Katsir
menyebutkan, introspeksilah diri sendiri sebelum Allah
SWT 38 mengintrospeksi diri di hari kiamat nanti.

Desain dalam perspektif pembelajaran adalah rencana


pembelajaran. Rencana pembelajaran disebut juga
dengan program pembelajaran. Untuk mewujudkan
program pembelajaran secara integratif, sistemik, dan
sistematis sekolah membuat dua tahapan, yakni
program tahunan

(prota) dan program semester (prosem).


Prota adalah susunan alokasi waktu pembelajaran
selama satu tahun untuk mencapai standar kompetensi
(SK) dan kompetensi dasar (KD) yang diharapkan.
2. Identifikasi Konsep a. Uraian Konsep Materi yang Sulit Dipahami pada
Materi yang Sulit Modul
Dipahami (Modul
dan/ atau Mata a. Tahapan Merancang Program Semester
Pelajaran)
Program semester ini merupakan penjabaran dari
program tahunan. Program semester berisikan
garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.
Dalam program pendidikan semester dipakai
satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk
menyatakan lamanya satu program pendidikan.
Masing- masing program semester sifatnya lengkap
dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri.
Kalau program tahunan disusun untuk
menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk
mencapai kompetensi dasar, maka dalam program
semester diarahkan untuk menjawab minggu ke
berapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar itu dilakukan. Pada umumnya
program semester ini berisikan tentang bulan,
pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu
yang direncanakan, dan keteranganketerangan.
Langkah-langkah perancangan program semester
adalah:

1. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE)


dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan
semester dalam satu tahun.

2. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan


untuk suatu KD serta mempertimbangkan waktu
untuk ulangan serta review materi. Target yang
harus dicapai pada pemahaman KD adalah: a.
Materi pokok yang sesuai dengan kompetensi dasar
yang bersesuaian

b. Tingkat kedalaman materi yang dibahas pada


kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
bersesuaian

c. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk


membuat peserta didik kompeten terhadap
kompetensi dasar yang bersangkutan

3. Guru selanjutnya menentukan alokasi waktu


dari setiap KD, yakni:

d. Alokasi waktu dirinci untuk setiap Kompetensi


Dasar.

e. Alokasi waktu pembelajaran untuk setiap KD


tergantung pada kompleksitas KD, keluasan KD,
strategi/metode pembelajaran, alat, bahan, dan
sumber belajar yang tersedia. Lebih detailnya dapat
dilihat pada video

Uraian Konsep Materi yang Sulit Dipahami pada


Mata Pelajaran

Konsep Islam merupakan amalan lahiriyah yang


mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.
Saat seseorang melakukan 5 amalan ini, maka
orang tersebut dikatakan sebagai muslim. Pada
Konsep Islam terdapat integrasi kemampuan
kognitif dan psikomotorik. Proses pemberian
pengetahuan harus ditindaklanjuti dengan contoh
dan pelaksanaan. Dalam Islam, pemahaman yang
dikuatkan dalam pelaksanaan menjadi satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kesatuan ini
menunjukkan betapa dalam Islam hanya paham
saja belum menunjukkan keberhasilan
pembelajaran jika tidak sampai
mengimplementasikan. Tingkatan kedua yaitu
Iman, konsep iman merupakan tingkatan afeksi
pada taksonomi bloom. Aspek afektif taksonomi
bloom dalam tinjauan ilmu pendidikan Islam adalah
pembinaan sikap mental (mental attitude) yang baik
dan matang. Aspek sikap ini dapat memberikan
teladan bukan hanya pada tataran teoritis. Pada
proses pemberian pengetahuan ini harus
ditindaklanjuti dengan contoh yang sebelumnya
guru perlu memberikan pengetahuan terlebih
dahulu sebagai landasannya pembelajaran.
Keimanan merupakan sesuatu yang lebih tinggi dari
sekedar paham dan bisa melakukan. Konsep iman
menjadi ruh dalam konsep Islam itu sendiri. Iman
menjadi penentu perbuatan seseorang diterima
atau tidak oleh Allah SWT. seseorang disebut
sebagai mukmin, maka orang tersebut sudah pasti
seorang muslim. Namun, tidak setiap muslim
adalah seorang mukmin, karena pelaksanaan yang
tidak dibarengi dengan keyakinan yang kuat maka
belum bisa dikatakan mukmin sebagaimana QS AL
Hujurat ayat 14 yang artinya Orang-orang Arab
Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah
(kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi
katakanlah 23 ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena
iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika
kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak
akan mengurangi sedikitpun (pahala) amal
perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang.” Tingkatan ketiga yaitu konsep
Ihsan. Tingkatan ihsan ini merupakan tingkatan
tertinggi seorang muslim karena melibatkan
perkara lahir dan batin. Seseorang yang mampu
menjalani ibadah dengan ihsan hanya akan
berharap pada keridhaan Allah semata. Konsep ini
mengajarkan seseorang untuk tidak lagi berharap
pada pujian dunia dan mengajarkan untuk
melakukan apapun dengan sepenuh hati. Prestasi
yang didapat sematamata hanya untuk
kemaslahatan dan berharap hanya pada keridhaan
Allah saja.

3 Identifikasi a. Uraian Miskonsepsi Materi pada Modul


Miskonsepsi Materi
(Modul dan/ atau Materi pembelajaran yang tidak linier dengan SKL
Mata Pelajaran) akan menjadi penyebab tidak tercapainya
kompetensi yang diinginkan. Demikian juga dengan
proses pembelajaran, terbentuknya kompetensi
lulusan pada peserta didik tergantung juga pada
proses pembentukan kompetensi yang dilakukan
pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran
dapat berjalan optimal jika guru memahami KD,
dan menerapkan kompetensi pedagogiknya agar KD
yang dirumuskan dalam kalimat-kalimat dapat
diwujudkan pada diri peserta didik.

b. Uraian Miskonsepsi Materi Mata Pelajaran

1. Bidang Akidah (Keimanan) yang meliputi:


Keyakinan terhada prukun iman seperti sifat-sifat
Allah Swt, nama nama malaikat Allah dan
tugasnya, percaya adanya surga dan neraka,
percaya kepada kitab-kitab Allah, percaya pada
Nabi dan Rasul, percaya adanya hari kiamat,
percaya adanya takdir Allah. Sebagai hal-hal yang
perlu dibiasakan seperti, Basmalah, dua kalimah
syahadat, ta'awwudz, hamdalah, Subhaanallaah,
Allahu Akbar , Maasyaa Allah, Assalamu'alaikum,
Laa haula walaa quwwata illa billaah hil aliyyil
adhiim, Istighfaar, tarji' (inna lillahi wainna ilaihi
raji'un), dan Tahlil (laa ilaaha illa Allaah). Percaya
kepada Allah dengan menghafal nama-nama Allah
(Asmaul husna) seperti; arRahiim, arRahmaan,
alWaliy,alHafiizh, al-Khobiir,al-`Aliim, arRazzaaq al-
kabiir, al -`Adhiim, dan al-Wahhaab, al-Malik,
alQudduus, al-Aziiz, asSalaam, al Qowiyy, al
Qayyum, alMu'min, al Muhyi, al Baai'its, al-
Ghaffaar,al Mumith, alWahid, , dan al-`Afuww , al-
Ahad, ash Shamad.

2. Bidang Akhlak Seperti: Pembiasaan akhlak


terpuji; saling menghormati, mengasihi dan
menyayangi, memiliki sopan santun terhadap guru
dan orang tua,hidup sehat dan bersih berkata baik
dan jujur, berterima kasih, membudayakan antri,
rendah hati, gemar membaca,menghargai teman,
rajin, selalu bersyukur, taat dan patuh terhadap
Allah Swt, taat pada rasulNya, taat orang tua dan
guru, pemberani, pantang menyerah, amanah, suka
tolongmenolong, disiplin, mandiri, tanggung jawab,
pemaaf, adil, bijaksana, memiliki akhlak yang baik
terhadap binatang dan tumbuhan. Menjauhi akhlak
tercela; berkata kasar,egois, pemarah, berbohong,
munafik, fasik, dan pilih kasih, Membiasakan adab
berpakaian, ke kamar mandi, mandi, bersin,
belajar, menguap, minum, makan, berperilaku
terhadap tetangga dan lingkungan, adab berteman,
dan bertamu disajikan agar menjadi penguat
terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak.

3. Isi Resume Materi Uraian Isi Resume Materi Setiap KB


Setiap KB
a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, sdan keterampilan. Kriteria ini
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada suatu jenjang
pendidikan. SKL merupakan acuan utama dalam
pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya KI
dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan


untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
Artinya ia merupakan operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki peserta didik pada setiap
tingkat kelas atau program yang menjadi dasar
pengembangan KD. KI mencakup sikap (spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara

pencapaian hard skills dan soft skills. KI berfungsi


sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata
pelajaran atau program dalam mencapai SKL sebagai
wujud dari prinsip keterkaitan dan kesinambungan.

KD merupakan kemampuan yang harus diperoleh peserta


didik untuk mencapai Kompetensi Inti melalui
pembelajaran yang berisi sejumlah kemampuan yang
harus dikuasai baik pada aspek sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan dalam mata pelajaran tertentu.

IPK atau sering disebut indikator merupakan ukuran,


karakteristik, atau ciri-ciri ketercapaian baik ketercapaian
pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
Oleh karena itu, indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional.

b. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai


oleh peserta didik setelah mempelajari semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selanjutnya SKL
diterjemahkan dalam bentuk Kompetensi Inti merupakan
tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran
kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam
rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan,
kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui
proses pembelajaran dan penilaian yang dapat
diilustrasikan dengan skema berikut.

c. Program adalah unsur pertama yang harus ada demi


terciptanya suatu kegiatan. Program merupakan kata,
ekspresi, atau pernyataan yang memuat asas serta usaha
yang dirancang dalam susunan dan rangkaian yang
menjadi satu kesatuan prosedur, kumpulan instruksi
tertulis atau suatu bagian yang executable berupa urutan
langkah, untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam arti
lain, ia merupakan rancangan mengenai asas serta usaha
dalam suatu bidang yang akan dijalankan secara
harmonis dan terpadu dalam mencapai suatu sasaran.
Dengan demikian, suatu program pembelajaran adalah
mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang berada di
bawah unit administrasi yang sama, atau sasaran-sasaran
yang saling bergantung dan saling melengkapi, yang
semuanya harus dilaksanakan secara integratif, sistemik,
dan sistematis.
4 Manfaat Materi a. Uraian Manfaat Materi Modul dalam
Modul Pembelajaran
(Pembelajaran- Manfaat modul dalam pembelajaran yaitu,dapat
Kehidupan Nyata) digunakan sebagai acuan dalam pembuatan
perangkat pembelajaran oleh pendidik, baik itu
dalam penentuan prota dan prosem, sehingga
prota dan prosem yang dibuat lebih lengkap
komponen – komponennya agar tidak terjadi
kerancuan dalam penggunaannya untuk
pembelajaran.

b. Uraian Manfaat Materi Modul Kehidupan Nyata


Uraian materi dalam kehidupan nyata yaitu
1. Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas
diri dan budayanya, menghargai keragaman
masyarakat dan budaya nasional, terbiasa
melakukan interaksi antar budaya, menolak
stereotip dan diskriminasi, serta berpartisipasi aktif
untuk menjaga Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
2. Menunjukkan perilaku terbiasa peduli dan
berbagi, serta kemampuan berkolaborasi lintas
kalangan di lingkungan terdekat dan lingkungan
sekitar;
3) Terbiasa bertanggung jawab, melakukan refleksi,
berinisiatif dan merancang strategi untuk
pembelajaran dan pengembangan diri, serta mampu
beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih
tujuan;
4) Menunjukkan kemampuan menyampaikan
gagasan orisinal, membuat tindakan atau karya
kreatif sesuai kapasitasnya, dan terbiasa mencari
alternatif tindakan dalam menghadapi tantangan;
5) Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi
informasi yang relevan atau masalah yang dihadapi,
menganalisis, memprioritaskan informasi yang
paling relevan atau alternatif solusi yang paling
tepat.
5 Simpulan Uraian Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dapat


disimpulkan bahwa Kompetensi Inti (KI) dalam kurikulum
2013 terdiri atas empat KI yaitu KI-1 merupakan aspek
spiritual, KI-2 merupakan aspek sosial, KI-3 merupakan
aspek kognitif dan KI-4 merupakan aspek psikomotor.
Keempat aspek tersebut sejalan dengan Taksonomi Bloom
yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
Kurikulum 2013 mata pelajaran IPS mengacu pada
Taksonomi Bloom sebagai dasar untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan
turunan dari KI ini dalam penyusunannya juga
memperhatikan aspek-aspek tersebut. Keempat aspek
tersebut menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yang dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal peserta didik serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi atau konten yang dikembangkan ini terdiri
atas sikap, keterampilan dan pengetahuan. Ranah afektif
dalam Taksonomi Bloom dikembangkan dalam KI-1 (aspek
spiritual) dan KI-2 (aspek sosial) mata pelajaran IPS
kurikulum 2013. Perumusan kompetensi yang berkenaan
dengan sikap spiritual dan sosial dicantumkan pada
kompetensi dasar, namun dalam proses pembelajaran
sikap spiritual dan sosial dikembangkan secara tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan. Pada ranah kognitif
Taksonomi Bloom, kompetensi kurikulum 2013
dikembangkan pada KI-3 yaitu aspek pengetahuan.
Sedangkan ranah psikomotor dikembangkan pada KI-4
yakni aspek keterampilan. KI-1 dan KI-2 dalam
pencapaiannya melalui proses pembelajaran yang
pelaksanaannya terintegrasi dengan pendekatan saintifik
pendidikan karakter, maka dalam perumusan indikator
tidak diperlukan.

Padang . 2022

TUTIN YULIANA

Anda mungkin juga menyukai