Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PEBAHASAN

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan
sumber/bahan/alat belar. Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi
dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompotensi untuk penilaian.1[2]
Dengan demikian silabus yang pengembangannya di serahkan kepada guru yang
berbeda antara satu guru dengan guru yang lain,baik dalam satu daerah ataupun dalam daerah
yanga berbeda, Namun demikian dengan memperhatikan hakekat silabus di atas,suatu silabus
minimal memuat lima komponen utama, yakni :standar kompotensi,kompotensi
dasar,indikator,materi standar,standar proses(kegiatan belajar mengajar),dan standar
penilaian.Pengembangan terhadap komponen-komponen tersebut merupakan kewenangan
mutlak guru, termasuk pengembangan format silabus,dan penambahan komponen –
komponen lain dalam situs di luar komponen minimal . Semakin rinci silabus, semakin
memudahkan guru dalam menjabarkannya ke dalam rencana pelaksanaanya pembelajaran.2
[3]
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan pelajaran
lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran,pengelola kegiatan
pembelajaran,dan pegembangan sistem penilaian.

B. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat di lakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru(PKG),dinas pendidikan.
1. Di susun secara mandiri oleh guru apa bila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa,kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apa bila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan
silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk
kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara
bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu di susun secara bersama
oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-
sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang
akan di gunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

5. Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk


sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.3[4]
1[2] Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta):PT.Pustaka Insan Madani , 2012), hal 185.

2[3] Dr. E .Mulyasa ,M.Pd,Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosda Karya ,
2007 ) , hal 191.

3[4] Prof, Dr.H.Muhaimin, M.A.dkk, pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
(KTSP) , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada , 2008), hal . 115
C. Prinsip Pengembangan dan Unit Waktu Silabus
1. Prinsip pengembangan silabus yang di lakukan oleh setiap satuan pendidikan tetap berada
dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional (setandar nasional), maka perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus. Prinasip-prinsip tersebut adalah :
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
di pertanggung-jawabkan secara keilmuan.
b. Relevanca
Cakupan, kedalam, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai
dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,social,emosional,dan sepiritual,peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asa) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sitem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator , materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Actual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi karagaman peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,efektif,psikomotor).4
[5]

2. Unit Waktu Silabus


a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
diediakan untuk mata pelajaran selama penyelengaaraan pendidikan ditingkat satuan
pendidikan.
b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lainyang sekelompok.
c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan
silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran
dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK
menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.5[6]

D. Langkah-langkah pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada standar isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
4[5] ibid

5[6] Ibid hal 2


a. Urutan berdasarkan konsep disiplin ilmu dan atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi;
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran;
c. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran.

2. Materi Pokok Pembelajaran


Mengidentifikasikan materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi
dasar dengan mempertimbangkan :
a. Potensi peserta didik;
b. Relevansi dengan karakteristik daerah,
c. Tingkat pengembangan fisik, intelektual,emosional,social,dan
sepiritual peserta didik;- kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. Struktur keilmuan ;
e. Aktualitas, kedalaman,dan keluasan materi pembelajaran;
f. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
g. Dan alokasi waktu.

3. Menggembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran di rancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan pembelajaran secara professional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur cirri
yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa , yaitu kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun
alat penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, pengunaan portofolio, dan penilaian diri .
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, sdan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan , sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengembalikan keputusan. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
a. Penilaian di arahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan criteria ; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menetukan kompetensi dasar yang telah dimiliki danyang belu, serta untuk mengetahui
kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikitnya, program remidi bagi peserta didik yang
mencapai kompetensi dibawah kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (ketrampilan
proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan
yang berupa informasi yang dibutuhkan.

6. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran,
yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lilngkungan fisik, alam, sosia, dan
budaya.penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi.6[7]

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan sumber/bahan/alat belar.
Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompotensi untuk
penilaian.

6[7] Wiji Hidayati,perkembangan kurikulum, (Yogyakarta: PT.Pustaka Insan Madani, 2012), hal.188-
192
2. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) pada atau pusat Kegiatan Guru (PKG) dan Dinas Pendidikan.

3. Prinsip pengembangan dan Unit Waktu Silabus


a. Prinsip Pengembangan Silabus ialah: Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten,
Memadai, Aktual dan Kontekstual, fleksibel, dan menyeluru.
b. Unit Watu Silabus
1) Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang diediakan untuk
mata pelajaran selama penyelengaaraan pendidikan ditingkat satuan pendidikan.
2) Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun,
dan alokasi waktu mata pelajaran lainyang sekelompok.
3) Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang
tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus
berdasarkan satuan kompetensi.

4. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


Mengkaji Setandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, mengidentifikasi materi pokpok,
Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran, merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Penentuan Jenis Penilaian, Menentukan alokasi Waktu, Menentukan Sumber Belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. E. Mulyasa, M.Pd. 2007, Kurikulum tingkat Satuan Pendidika, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A Dk. 2008 Pengembangan Model KurikulumTingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wiji hidayati, 2012. Pengembangan Kurikulum,Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.
7
[1]Prof. Dr. H. Muhaimin, M,A. dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Raja Grofindo Persada, 2008), hal. III

BAB II

71] Prof. Dr. H. Muhaimin, M,A. dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Raja Grofindo Persada, 2008), hal. III
[2] Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta):PT.Pustaka Insan Madani ,
2012), hal 185.
[3] Dr. E .Mulyasa ,M.Pd,Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan,(Bandung:PT Remaja
Rosda Karya , 2007 ) , hal 191.
[4] Prof, Dr.H.Muhaimin, M.A.dkk, pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan (KTSP) , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada , 2008), hal . 115
[5] ibid
[6] Ibid hal 2
[7] Wiji Hidayati,perkembangan kurikulum, (Yogyakarta: PT.Pustaka Insan Madani, 2012),
hal.188-192
PEMBAHASAN

1. Pengembangan Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Istilah silabus juga dapat didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atau pokok- pokok isi, dan materi pembelajaran. Silabus digunakan untuk menyebutkan suatu
prodok pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan menjelaskan tentang pokok-pokok materi yang
dipelajari siswa.

Pada kurikulum 2004, yang dimaksud dengan silabus sebagai berikut :

1. Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan


kelas dan penilaian hasil belajar.

2. Komponen silabus menjawab :

3. Kompetensi apa yang akan dikembangkan ?

4. Bagaimana cara mengembangkannya ?

5. Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi sudah tercapai/dikuasai oleh siswa ?

6. Tujuan pengembangan silabus adalah membantu guru dan tenaga kependidikan


lainnya dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi perencanaan belajar mengajar.

7. Sasaran pengembangan silabus adalah guru, kelompok guru mata pelajaran di


sekolah/madrasah, musyawarah guru mata pelajaran dan dinas pendidikan nasional.
Silabus juga dapat dimaknai dengan rencana pembelajaran pada [1]suatu dan
kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup satndar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

8. Prinsip Pengembangan Silabus

9. Ilmiah

Mengingat silabus berisikan garis-garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari
siswa, maka materi pembelajaran yang akan disajikan dalam silabus harus memenuhi
kebenaran ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, fisikis, intelektual, sosial, emosional, dan
spiritual peserta didik.
3. Sistematis

Karena silabus ini dianggap sebagai suatu sistem, maka komponen-komponen silabus harus
saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional (BSN) pendidikan untuk setiap mata
pelajaran.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajek, taat akses) antara standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, materi pokok atau pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan


sistem penilaian.

6. Aktual dan Kontektual[2]

Perkembangan ilmu komunikasi dan informasi saat berlangsung dengan cepat dan dinamis,
sementara itu tidak diiringi dengan kebijakan pengembangan materi-materi pembelajaran
yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus agar dapat dikembangkan secara komprehensif dengan


mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, memperhatikan dinamika perubahan
yang terjadi di sekolah dan memperhatikan tuntutan masyarakat dewasa ini.

8. Menyeluruh

Perumusan tujuan pembelajaran beberapa waktu yang lalu dirasakan tidak mampu
mengembangkan seluruh ranah tujuan pembelajaran yakni kognitif, afektif dan psikomotorik,
sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Oleh karena itu silab us bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran
lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran,
dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana dalam pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi (SK)
maupun satu kompetensi dasar (KD). Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk
merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal,
kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula silabus sangat
bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.

1. Penanggung Jawab Pengembangan Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok pada
sebuah sekolah /madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), Dinas Pendidikan.
Adapun langkah-langkah dalam pengembangan silabus yaitu secara umum pengembangan
silabus terdiri dari tujuh langkah utama yakni: menulis identitas mata pelajaran, perumusan
standar kompetensi, perumusan kompetensi dasar, penentuan indikator, penentuan materi
pokok, penentuan pengalaman belajar, penentuan alokasi waktu, serta penentuan sumber
belajar.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar (Standar Isi Kurikulum) telah disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP sebagai mana yang dijelaskan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pada ketentuan umum pasal 1 ayat 22 adalah suatu badan mandiri dan independen yang
bertugas untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi Standar Nasional
Pendidikan.

Adapun langkah-langkah dalam pengembangan silabus

1. Penulisan/ pengisian Lembar Identitas

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

3. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

6. Penentuan Jenis Penilaian

7. Menentukan Alokasi Waktu

8. Menentukan Sumber Belajar

9. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Adapun hakikat rencana pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan Undang-Undang Republik


Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), pemerintah melalui
dapartemen pendidikan nasional, berkewajiban menetapkan berbagai peraturan tentang
standar penyelenggaraan pendidikan di seliruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Standar Nasional pendidikan yang dimaksud meliputi: (1) standar isi, (2) standar
kompetensi, (3) standar proses, (4) standar pendidikan [3]dan kependidikan, (5) standar
sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar
penilaian pendidikan. Salah satu dari kedelapan standar itu adalah Standar isi. Standar isi
memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasr (KD), yang harus dicapai siswa
setelah mengikuti pembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya
mencapai standar kompetensi lulusan (SKL).

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adaah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai salah satu lebih kompentensi dasar yang ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari
KTSP, yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.
RPP dikembangkan berdasarkan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru
dalam menjabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran yang siap dijadikan pedoman
pembentukan kompetensi peserta didik. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif dan
berhasil guna dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakikat,
fungsi prinsif, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaannya
dalam pembelajaran.

Pertimbangan dalam penyusunan rencana dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Gagne


dan Briggs dalam Mulyasa menjelaskan bahwa dalam mengembangkan RPP perlu
memperhatikan empat asumsi dasar yakni:

1. RPP perlu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sistem.

2. RPP perlu dikembangkan berdasarkan pengembangan siswa.

3. RPP harus dikembangkan untuk mempermudahkan siswa dalam membangun


pengetahuannya.

4. RPP tidak dirumuskan hanya sekedar kebutuhan administrasi saja, tetapi merupakan
upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah.

1. Fungsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rumusan rencana pelaksanaan pembelajaran / RPP berfungsi untuk:

1. Memperkirakan tindakan yang akan dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran.

2. Pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran.

3. Membantu mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

4. Fungsi perencanaan yang menunjukkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran


hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran
dengan perencanaan yang matang.

5. Fungsi pelaksanaan, rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara sistemik


dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan penyesuaian
dalam situasi pembelajaran yang aktual.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembanganrencana pelaksanaan


pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis proses pembelajaran dirancang untuk


mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik atau tindak lanjut.

5. Keterkaitan dan ketrpaduan.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

7. Langkah-Langkah Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah minimal dari penyusunan rencana pelaksanaan pembelajran (RPP) dimulai


dari mencantumkan identitas RPP, Tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajara dan penilaian, Setiap
komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan satu
kesatuan.

1. Mencantumkan Identitas

Terdiri dari: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi,
Kompetensi dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. RPP boleh disusun untuk satu kompetensi dasar

2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus

3. Indikator merupakan:

 Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik
telah mencapai kompetensi dasar.

 Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandaioleh perubahan perilaku yang


dapat diukur yaitu mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

 Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik satuan pendidikan, dan


potensi daerah.

 Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi.

 Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaia.

1. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,

dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2×45


menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan
dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Hasil langsung (output) dari satu paket kegiatan pembelajaran.


Misalnya ” Mendeskripsikan sejarah perjuangan Rasulullah di Madinah”.

3. Menentukan Materi Pembelajaran [4]

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.

Contoh:

Indikator: Siswa dapat menjelaskan metode/ strategi dakwah Rasul di Madinah.

4. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai
model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan strategi
yang dipilih.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

6. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah- langkah


kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya langkah-langkah kegiatan memuat unsur
kegiatan pendahuluan atau pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

7. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh


rangkaian kegiatan, dan sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih.

8. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber,
alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung
dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar silabus dituliskan buku
referensi, dalam RPP harus di cantumkan bahan ajar yang sebenarnya.

7. Menentukan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.

Contoh silabus:

SILABUS KURIKULUM 2013

Mata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas : V (Lima)

Kompetensi Inti :

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya


2. Menunjukan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya


dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiataanya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, disekolah dan tempat
bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sisitematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia

Materi
Kompetensi Alokasi Sumber
Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Pembelajaran waktu belajar

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


3.2 Mengenal
bagian tumbuhan
1) Mendeskripsikan
serta
bagian-bagian tumbuhan
mendeskripsikan
Kognitif
fungsinya
2) Mendeskripsikan Buku
Bagian-bagian fungsi bagian-bagian Tes Paket
4.2 Menuliskan
gaya,gerak, tumbuhan Tertulis 1×35 menit Ipa
ide-idenya
dan energi Kelas
tentang
3) Mendeskripsikan Tes Lisan IV
pemanfataan
manfaat bagian tumbuhan
bagian tumbuhan
untuk manusia
disekitarnya bagi
manusia

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 17 Tempilang

Kelas / Semester : V (lima) / 2 (dua)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Topik / Materi : Gaya, Gerak dan Energi

Pertemuan Ke :1

Alokasi Waktu : 1x 35 Menit

1. Kompetensi Dasar dan Indikator :


KD : 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energy melalui pengamatan,
serta mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 3.3.1 Menyebutkan macam-macam Gaya

1. Materi Ajar :

2. Pengertian gaya adalah setiap aktivitas manusia selalu berhubungan dengan gaya,
oleh karena itu, gaya dapat menyebabkan suatu benda dapat bergerak dan berpindah
tempat. Ada beberapa macam-macam gaya yaitu:

3. Gaya Gravitasi Bumi

Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan bumi. Gaya gravitasi selalu
mengarah kepusat bumi, oleh karena itu, setiap benda yang jatuh pasti arahnya
kebawah.Contoh buah yang telah masak akan jatuh ketanah.

1. Gaya Magnet

Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan yang berasal dari magnet. Contoh
tertarik oleh magnet jika masih berada dalam medan magnet.

1. Gaya Gesek Antara Dua Benda

Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi akibat pertemuan atau persinggungan atau
persentuhan antara dua benda. Contoh gaya gesek antara ban mobil dengan aspal.

1. Gaya Otot

Gaya otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh tenaga otot. Contoh gaya otot adalah pada
saat kita menarik atau mendorong kursi, membawa tas sekolah, dan menendang bola.

1. Gaya Listrik

Gaya yang terjadi akibat aliran dari suatu muatan listrik dinamakan gaya listrik. Suatu aliran
listrik ditimbulkan dari sumber-sumber belajar.Contoh televisi yang menyala karena
dihubungkan dengan sumber energy listrik.

1. Metode / model pembelajaran :

2. Model pembelajaran discovery

3. Kegiatan pembelajaran :

Fase Model Aktivitas Alokasi


Tahap Kegiatan Langkah Pendekatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1.Pendahuluan Simulasi 1.Guru 5 menit
mengucapkan salam
2.Berdoa

3.Menanyakan
kabar siswa

4.Mengabsen siswa

5.Guru memberikan
motivasi pada siswa
agar semangat
belajar

6.Guru memulai
menjelaskan materi
pada siswa

1.Siswa mengamati
gaya magnet
Simulasi
2.Inti Mengamati 5 menit
Ransangan 2.siswa bertanya
tentang gaya

Siswa bertanya
Identifikasi
Menanya kepada guru tentang 5 menit
masalah
materi gaya
1.siswa mencoba
mencari tau tentang
gaya
Mencoba/mengumpulkan
menalar 5 menit
informasi 2. siswa menggali
informasi dari
sumber lain

1.guru menyuruh
Mengasosiasi/menganalisis siswa melakukan
menalar 5 menit
dan data informasi percobaan gaya
magnet dengan table
1.Siswa
menyimpulkan dari
hasil percobaannya
mengkomunikasikan 5 menit
2.Siswa
mengumpulkan
hasil percobaan

3.Penutup Simulasi 1.Guru menyuruh 5 menit


siswa menjelaskan
kembali materi
1. 2.Guru
menyuruh siswa
menyimpulkan
pelajaran

3.Guru memberikan
tugas

4. berdoa

1. Media dan Sumber Belajar

 Media : Gambar table

 Sumber Belajar : Haryanto,2004,Sains,Jakarta: Erlangga

1. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

2. Teknik

Individual

2. Bentuk

Kelompok

3. Instrument (tes non tes)

Yang terdapat dimini modul yang dibuat oleh Lasitah, berjudul “ Gaya, Gerak dan Energi”

Penulis: Lasitah : penerbit STKIP PRESS

4. Kunci dan pedoman penskoran

Yang terdapat dimini modul berjudul “Gaya, Gerak dan Energi”

Penulis: Lasitah : penerbit STKIP PRESS

5. Tugas

Berada pada mini modul yang berjudul “Gaya, Gerak dan Energi”

Penulis: Lasitah : penerbit STKIP PRESS

Mengetahui Pangkal pinang, 21 Desember 2015

Kepala Sekolah Guru kelas


BAB III

KESIMPULAN

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Istilah silabus juga dapat didefinidikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atau pokok-pokok isi dan materi pembelajaran.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur


dan manajemen pembelajaran untuk mencapai atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Namun RPP juga merupakan komponen
penting dari KTSP, yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, R., Nanah Sodih, 2003, Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Mulyasa, E., 2002, Kurikulum Berbasis Kompetensi ; Konsep, karakter dan implementasi :
Bandung : Remaja Rosdakar.

[1] E. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis,
Bandung: Remaja Rosdakarya.

[2] Yulaelawati 2004 dalam Abdul Majid, Ibid, h. 39

[3] E. Mulyasa, 2006, Kurikulum yang Disempurnakan; Pengembangan Standar Kompetensi


dan Kompetensi Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya, h. 167

[4] Departemen pendidikan Nasional, 2004, Konsep Dasar Penyusunan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran, Jakarta; Badan Penelitian dan Pengembangan pusat kurikulum
‫أ‪ .‬علمي‬
‫يبج أن تكومن جيع الوماد والنأشطة التمضمنمة ف النمهج صحيحة ويكن حساهباه بشكل علمي‪.‬‬
‫ب‪ .‬ذو صلة‬
‫تتمومافق التمغطية ‪ ،‬والعمق ‪ ،‬ومستمومى الصعومبة ‪ ،‬وترتيبج الوماد ف النمهج الدراسي مع مستمومى التمطومر‬
‫البدن والفكري والجاتمماهعي والعاهطفي والروحاهن للطلب‪.‬‬
‫ج‪ .‬منمهجي‬
‫تتابط مكومنأاهت النمهج وظيفياه ف تقحيق الكفاهءة‪.‬‬
‫د‪ .‬متمسق‬
‫هنماهك علقاة ثاهبتمة )مطردة ومطيعة( بي الكفاهءات الساهسية والؤمشرات والومضومع والبخة التمعليمية‬
‫ومومارد التمعلم وأنأظمة التمقحييم‪.‬‬
‫ه‪ .‬كاهف‬
‫إن نأطاهق الؤمشرات والومضومع والبخة التمعليمية ومومارد التمعلم وأنأظمة التمقحييم كاهفية لدعم تقحيق‬
‫الكفاهءات الساهسية‪.‬‬
‫و‪ .‬الفعلية والسياهقاية‬
‫إن نأطاهق الؤمشرات ‪ ،‬والومضومع ‪ ،‬وخبخة التمعلم ‪ ،‬ومومارد التمعلم ‪ ،‬وأنأظمة التمقحييم تومل اهتمماهماه لتمطومير‬
‫أحدث العلومم والتمكنموملومجاياه والفن ف الياهة القحيقحية ‪ ،‬والحداث الت تدث‪.‬‬
‫ز‪ .‬مرن‬
‫يكن لكومن النمهج بأكمله استميعاهب تنمومع الطلب والعلمي ودينماهمياهت التمغييات الت تدث ف‬
‫الدارس والطاهلبج التممعية‪.‬‬
‫ح‪ .‬شاهمل‬
‫يغطي مكومن النمهج كاهمل ماهل الختمصاهص )العرف والفعاهل والركي النمفسي(‬

Anda mungkin juga menyukai