PEBAHASAN
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan
sumber/bahan/alat belar. Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi
dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompotensi untuk penilaian.1[2]
Dengan demikian silabus yang pengembangannya di serahkan kepada guru yang
berbeda antara satu guru dengan guru yang lain,baik dalam satu daerah ataupun dalam daerah
yanga berbeda, Namun demikian dengan memperhatikan hakekat silabus di atas,suatu silabus
minimal memuat lima komponen utama, yakni :standar kompotensi,kompotensi
dasar,indikator,materi standar,standar proses(kegiatan belajar mengajar),dan standar
penilaian.Pengembangan terhadap komponen-komponen tersebut merupakan kewenangan
mutlak guru, termasuk pengembangan format silabus,dan penambahan komponen –
komponen lain dalam situs di luar komponen minimal . Semakin rinci silabus, semakin
memudahkan guru dalam menjabarkannya ke dalam rencana pelaksanaanya pembelajaran.2
[3]
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan pelajaran
lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran,pengelola kegiatan
pembelajaran,dan pegembangan sistem penilaian.
B. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat di lakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru(PKG),dinas pendidikan.
1. Di susun secara mandiri oleh guru apa bila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa,kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apa bila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan
silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk
kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara
bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu di susun secara bersama
oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-
sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang
akan di gunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
2[3] Dr. E .Mulyasa ,M.Pd,Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosda Karya ,
2007 ) , hal 191.
3[4] Prof, Dr.H.Muhaimin, M.A.dkk, pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
(KTSP) , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada , 2008), hal . 115
C. Prinsip Pengembangan dan Unit Waktu Silabus
1. Prinsip pengembangan silabus yang di lakukan oleh setiap satuan pendidikan tetap berada
dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional (setandar nasional), maka perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus. Prinasip-prinsip tersebut adalah :
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
di pertanggung-jawabkan secara keilmuan.
b. Relevanca
Cakupan, kedalam, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai
dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,social,emosional,dan sepiritual,peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asa) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sitem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator , materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Actual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi karagaman peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,efektif,psikomotor).4
[5]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan sumber/bahan/alat belar.
Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompotensi untuk
penilaian.
6[7] Wiji Hidayati,perkembangan kurikulum, (Yogyakarta: PT.Pustaka Insan Madani, 2012), hal.188-
192
2. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) pada atau pusat Kegiatan Guru (PKG) dan Dinas Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. E. Mulyasa, M.Pd. 2007, Kurikulum tingkat Satuan Pendidika, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A Dk. 2008 Pengembangan Model KurikulumTingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wiji hidayati, 2012. Pengembangan Kurikulum,Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.
7
[1]Prof. Dr. H. Muhaimin, M,A. dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Raja Grofindo Persada, 2008), hal. III
BAB II
71] Prof. Dr. H. Muhaimin, M,A. dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Raja Grofindo Persada, 2008), hal. III
[2] Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta):PT.Pustaka Insan Madani ,
2012), hal 185.
[3] Dr. E .Mulyasa ,M.Pd,Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan,(Bandung:PT Remaja
Rosda Karya , 2007 ) , hal 191.
[4] Prof, Dr.H.Muhaimin, M.A.dkk, pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan (KTSP) , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada , 2008), hal . 115
[5] ibid
[6] Ibid hal 2
[7] Wiji Hidayati,perkembangan kurikulum, (Yogyakarta: PT.Pustaka Insan Madani, 2012),
hal.188-192
PEMBAHASAN
1. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Istilah silabus juga dapat didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atau pokok- pokok isi, dan materi pembelajaran. Silabus digunakan untuk menyebutkan suatu
prodok pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan menjelaskan tentang pokok-pokok materi yang
dipelajari siswa.
9. Ilmiah
Mengingat silabus berisikan garis-garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari
siswa, maka materi pembelajaran yang akan disajikan dalam silabus harus memenuhi
kebenaran ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, fisikis, intelektual, sosial, emosional, dan
spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Karena silabus ini dianggap sebagai suatu sistem, maka komponen-komponen silabus harus
saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional (BSN) pendidikan untuk setiap mata
pelajaran.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajek, taat akses) antara standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, materi pokok atau pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
5. Memadai
Perkembangan ilmu komunikasi dan informasi saat berlangsung dengan cepat dan dinamis,
sementara itu tidak diiringi dengan kebijakan pengembangan materi-materi pembelajaran
yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini.
7. Fleksibel
8. Menyeluruh
Perumusan tujuan pembelajaran beberapa waktu yang lalu dirasakan tidak mampu
mengembangkan seluruh ranah tujuan pembelajaran yakni kognitif, afektif dan psikomotorik,
sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh karena itu silab us bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran
lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran,
dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana dalam pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi (SK)
maupun satu kompetensi dasar (KD). Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk
merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal,
kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula silabus sangat
bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok pada
sebuah sekolah /madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), Dinas Pendidikan.
Adapun langkah-langkah dalam pengembangan silabus yaitu secara umum pengembangan
silabus terdiri dari tujuh langkah utama yakni: menulis identitas mata pelajaran, perumusan
standar kompetensi, perumusan kompetensi dasar, penentuan indikator, penentuan materi
pokok, penentuan pengalaman belajar, penentuan alokasi waktu, serta penentuan sumber
belajar.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar (Standar Isi Kurikulum) telah disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP sebagai mana yang dijelaskan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pada ketentuan umum pasal 1 ayat 22 adalah suatu badan mandiri dan independen yang
bertugas untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi Standar Nasional
Pendidikan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adaah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai salah satu lebih kompentensi dasar yang ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari
KTSP, yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.
RPP dikembangkan berdasarkan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru
dalam menjabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran yang siap dijadikan pedoman
pembentukan kompetensi peserta didik. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif dan
berhasil guna dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakikat,
fungsi prinsif, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaannya
dalam pembelajaran.
4. RPP tidak dirumuskan hanya sekedar kebutuhan administrasi saja, tetapi merupakan
upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah.
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi,
Kompetensi dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
3. Indikator merupakan:
Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik
telah mencapai kompetensi dasar.
Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi.
Contoh:
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai
model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan strategi
yang dipilih.
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber,
alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung
dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar silabus dituliskan buku
referensi, dalam RPP harus di cantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.
Contoh silabus:
Kelas : V (Lima)
Kompetensi Inti :
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sisitematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
Materi
Kompetensi Alokasi Sumber
Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Pembelajaran waktu belajar
Pertemuan Ke :1
1. Materi Ajar :
2. Pengertian gaya adalah setiap aktivitas manusia selalu berhubungan dengan gaya,
oleh karena itu, gaya dapat menyebabkan suatu benda dapat bergerak dan berpindah
tempat. Ada beberapa macam-macam gaya yaitu:
Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan bumi. Gaya gravitasi selalu
mengarah kepusat bumi, oleh karena itu, setiap benda yang jatuh pasti arahnya
kebawah.Contoh buah yang telah masak akan jatuh ketanah.
1. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan yang berasal dari magnet. Contoh
tertarik oleh magnet jika masih berada dalam medan magnet.
Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi akibat pertemuan atau persinggungan atau
persentuhan antara dua benda. Contoh gaya gesek antara ban mobil dengan aspal.
1. Gaya Otot
Gaya otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh tenaga otot. Contoh gaya otot adalah pada
saat kita menarik atau mendorong kursi, membawa tas sekolah, dan menendang bola.
1. Gaya Listrik
Gaya yang terjadi akibat aliran dari suatu muatan listrik dinamakan gaya listrik. Suatu aliran
listrik ditimbulkan dari sumber-sumber belajar.Contoh televisi yang menyala karena
dihubungkan dengan sumber energy listrik.
3. Kegiatan pembelajaran :
3.Menanyakan
kabar siswa
4.Mengabsen siswa
5.Guru memberikan
motivasi pada siswa
agar semangat
belajar
6.Guru memulai
menjelaskan materi
pada siswa
1.Siswa mengamati
gaya magnet
Simulasi
2.Inti Mengamati 5 menit
Ransangan 2.siswa bertanya
tentang gaya
Siswa bertanya
Identifikasi
Menanya kepada guru tentang 5 menit
masalah
materi gaya
1.siswa mencoba
mencari tau tentang
gaya
Mencoba/mengumpulkan
menalar 5 menit
informasi 2. siswa menggali
informasi dari
sumber lain
1.guru menyuruh
Mengasosiasi/menganalisis siswa melakukan
menalar 5 menit
dan data informasi percobaan gaya
magnet dengan table
1.Siswa
menyimpulkan dari
hasil percobaannya
mengkomunikasikan 5 menit
2.Siswa
mengumpulkan
hasil percobaan
3.Guru memberikan
tugas
4. berdoa
2. Teknik
Individual
2. Bentuk
Kelompok
Yang terdapat dimini modul yang dibuat oleh Lasitah, berjudul “ Gaya, Gerak dan Energi”
5. Tugas
Berada pada mini modul yang berjudul “Gaya, Gerak dan Energi”
KESIMPULAN
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Istilah silabus juga dapat didefinidikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atau pokok-pokok isi dan materi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, R., Nanah Sodih, 2003, Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Mulyasa, E., 2002, Kurikulum Berbasis Kompetensi ; Konsep, karakter dan implementasi :
Bandung : Remaja Rosdakar.
[1] E. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis,
Bandung: Remaja Rosdakarya.