Anda di halaman 1dari 18

PERIODESASI FILSAFAT KLASIK

Disusun Oleh:
Kelompok VI

1. Naufal Rafid Sayyid [2210202050]


2. Yunika [2210202049]
3. Dwi Yuliana Sari [2210202045]

Kelas: PAI 2202 B

Dosen Pengampu:
Dr. Syarnubi, M.Pd.I

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menghadapi seluruh kenyataan yang ada di dalam hidupnya,
manusia senantiasa kagum atas apa yang disaksikannya. Dengan cara
manusia memikirkan dan bertanya akan hakikat apa yang mereka lihat di
dunia ini, kemudian jawaban mereka itulah yang akan kita sebut sebagai
jawaban filsafati. Filsafat merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat
semua yang ada dan sejauh mungkin bagi manusia. Kita mengetahui dari
hal tersebut filsafat telah lahir pada zaman klasik dantelah membentuk
sejarah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan pemikiran.
Sejarah filsafat membantu kita untuk kerja sama karena menyadari
bahwa setiap teori pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Filsuf saling
bekerja sama, saling memberi dan menerima berbagai macam pemikiran,
untuk kepentingan bersama, dan kesejahteraan hidup manusia.Sejarah
mengenai lahirnya dan berkembangnya filsafat tidak dapat dipisahkan
dengan ilmu pengetahuan yang lahir pada zaman klasik (masa yunani).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat Klasik?
2. Siapa saja tokoh filsafat Klasik ?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh Filsafat Klasik ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Filsafat Klasik.
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh Filsafat Klasik.
3. Untuk mengetahui pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh Filsafat Klasik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Klasik


Filsafat Klasik merupakan awal pemikiran filsafat yang rasional yang
muncul pada abad ke-6 SM yang berlangsung pada zaman klasik. Filsafat
klasik juga membahas ilustrasi pemikiran yang berlaku sampai sekarang.
Bisa dibuktikan dari beberapa disiplin ilmu seperti filsafat politik, etika,
metafisika, ontologi, logika, biologi, retorika, dan estetika.
Disebut Filsafat klasik karena dibangunnya filsafat yang menguasai
sistem pengetahuan alam pikiran barat sampai kira-kira selama dua ribu
tahun. Para filsuf muncul berusaha untuk membangkitkan kembali
kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu
mengalami pendangkalan dan melemahnya tanggung jawab manusia
karena pengaruh negatif dari para filsuf aliran sofisme.1

B. Tokoh-Tokoh dan Pemikiran Filsafat Klasik


1. Thales (625-545 SM)
Nama Thales muncul atas penuturan sejarawan Herodotus pada
abad ke-5 SM. Thales adalah seorang pedagang, ahli pemerintahan, ahli
astronomi, yang bisa meramalkan gerhana matahari pada tanggal 28 Mei
285 SM. Dia juga mempunyai ilmu tentang magnet, mengukur tinggi
piramida-piramida Mesir, dan menemukan dali-dalil ukur. Bahkan bagi
orang Yunani, Thales termasuk salah satu dari The Seven Wise Men (Tujuh
Orang Bijak).2
Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang
mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan struktur komposisi alam
semesta. Menurut Thales, semua yang berasal dari air sebagai materi dasar
kosmis. Sebagai ilmuwan pada saat itu mempelajari magnetisme dan
listrik yang merupakan pokok soal fisika. Thales juga mengembangkan
astronomi dan matematika dengan berpendapat bahwa bulan bersinar
1
Marzuki Ibrahim Filsafat ilmu, hlm: 47
2
Waris, Pengantar Filsafat, (Yogyatakrta: STAIN Po PRESS, 2014), hlm: 20
karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana
matahari, dan bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki sama
besarnya. Dengan demikian Thales , Thales merupakan ahli matematika
yang pertama dan juga sebagai the father of deductive reasoning (bapak
penalaran deduktif).3
Walaupun Thales merupakan orang yang pertama menggunakan
akal secara serius, yang berarti akal sudah mulai dikedepankan, akan tetapi
cara berfilsafatnya masih terpengaruh oleh kepercayaan. Ini membuktikan
bahwa Thales masih animisme.

2. Anaximander (640-546 SM)


Filsuf yang namanya disebut juga Anaximandros ini kira-kira
hidup antara tahun 640 sampai dengan 546 SM. Anaximender mengarang
sebuah risalah dalam prosa (yang pertama dalam kesusasteraan Yunani),
yang sekarang tinggal satu fragmen.
Anaximenes juga selain ,menjadi orang pertama yang mengarang
suatu traktat dalam kesusateraan Yunani, Ia juga berjasa dalam bidang
astronomi dan geografi. Jadi, ia merupakan orang yang pertama membuat
peta bumi. Pemikirannya dalam memberikan mengenai arche (asas
pertama alam semesta), ia tidak memilih pada salah satu unsur yang dapat
dialami oleh indra, tetapi ia juga memilih pada sesuatu yang tidak dapat
diamati oleh panca indra, yaitu to apeiron. Alasannya, apabila tentang
arche tersebut ia menunjuk pada salah satu unsur, maka unsur tersebut
akan mempunyai sifat yang dapat bergerak sesuai dengan sifatnya
sehingga tidak ada tempat bagi unsur yang berlawanan. 4 Sehingga menurut
anaximender, segala sesuatu itu berasal dari apeiron, yaitu yang tak
terbatas5
Pendapat Anaximender yang lain, seperti silinder, lebarnya tiga
kali lebih besar dari tingginya. Bumi tidak bersandar pada sesuatu apapun.

3
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Depok: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013),
hlm: 33

4
Asmoro achmadi, ibid., hlm: 35
5
Jahaya. S praja, Aliran-aliran Filsafat dan Etika, (Bogor: Kencana, 2003), hlm: 75
mengapa bumi tidak jatuh? Pemikirannya ini yang harus dipandang
sebagai titik ajaran yang, mengherankan orang-orang modern.
Berbeda dengan Thales, ia tidak mencari asas pertama atas segala
sesuatu pada gejala-gejala alam. Menurut Anaximander, tidak mungkin
bahwa asas pertama segala sesuatu itu adalah salah satu dari anasir-anasir
yang menyusun alam itu (air). Karena menurut Anaximander asas pertama
adalah harus yang menimbulkan segala sesuatu, maka ia harus yang lebih
dalam daripada anasir yang menyusun alam.

3. Anaximenes (585-494 SM)


Anaximenes yang hidup dari tahun 585-494 SM merupakan salah
satu filsuf berasal dari daerah Miletos, di samping Thales dan Anaxi-
mander.6 Dia adalah murid Anaximander. Oleh karena itu, pemandangan
Anaximenes terhadap kejadian alam pada dasarnya .sama dengan
pemandangan gurunya. Tidak semua ajaran gurunya ia terima, salah
satunya bahwa barang asal itu tidak ada persamaannya dengan barang
yang lahir dan tak dapat dilupakan. Setelah itu Anaximenes berpendapat
bahwa udara merupakan arche, alih-alih air sebagai prinsip pertama.
Udara melahirkan semua benda dalam alam semesta ini karena suatu
proses pemadatan dan pengenceran, apabila udara melakukan pemdatan
akibatnya timbullah secara beruntun angin, air, tanah, dan akhirnya batu.
Sebaliknya kalau udara itu menjadi encer yang timbul adalah api.
Dalam pandangannya atas asal segala sesuatu Anaximenes berpikir
hampir sama seperti Thales. Kedua-duanya berpendapat bahwa yang asal
itu haruslah salah satu dari yang ada dan yang terlihat. Thales mengatakan
air asal segala sesuatu dan kesudahan dari segala-galanya, sedangkan
Anaximenes mengatakan udara.
Secara garis besar Anaximenes berpendapat:
a. Suatu hal yang nyata bahwa udara terdapat dimana-mana.
b. Suatu keistimewaan dari udara adalah senantiasa bergerak.
c. Udara adalah unsur kehidupan.
6
Sutardjo A. Wiramihardja, Pengantar Filsafat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2006),
hlm: 31
Dari pendapat Anaximenes di atas menyatakan bahwa udara
meliputi dunia dan sekaligus sebagai dasar dari kehidupan, karena tidak
ada yang bisa hidup tanpa udara. Oleh karena itu, ia dapat menerima
ajaran gurunya, bahwa “jiwa itu serupa dengan udara”.7 Maksudnya adalah
seperti jiwa yang menyusun tubuh manusia menjadi satu, dan menjaga
agar tubuh tidak bercerai-berai. Begitu juga dengan alam besar ini ada
karena udara, udaralah yang menjadi dasar hidupnya, jika tidak ada udara,
hancurlah alam ini. Dengan demikian, alam (makro kosmos) dan manusia
(mikro kosmos) itu pada dasarnya satu rupa.8

4. Socrates
Socrates lahir di Athena pada tahun 469 SM. Ayahnya, merupakan
seorang pematung, sedangkan ibunya, sebagai seorang bidan. Sokrates
menikah dengan Xanthippe, yang kemudian dikaruniai tiga orang anak. Ia
dikenal sebagai prajurit yang gagah berani. Socrates tidak terhadap urusan
politik, maka ia lebih senang memusatkan dirinya kepada filsafat.
Sejak muda Socrates telah terlihat sifat kebijaksanaannya karena
setiap perilakunya dipercaya telah dituntun oleh suara batin yang
membimbingnya kepada keutamaan moral. Di masa mudanya Socrates
mendapat pendidikan normal di bidang sains, musik, dan gimnastik. 9
Semua ini adalah subjek mata pelaran yang umum pada periode yunani
klasik.
Socrates dengan pemikirannya untuk menyeldiki manusia secara
keseluruhan, yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmani dan rohani. Hal
tersebut bisa dlihat dari cara Socrates memberikan pelajaran kepada para
muridnya adalah dengan berdialog, yang tujuannya untuk mengupas
kebenaran semu yang meliputi para muridnya. Metode yang digunakan
Socrates ini meniru pekerjaan ibunya sebagai seorang bidan. Sehingga
Socrates mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bidan kebenaran yaitu
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau berdialog. Dengan cara
7
Waris, Pengantar Filsafat, (Yogyatakrta: STAIN Po PRESS, 2014), hlm: 24
8
Abdul hakim, Atang, dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum dari Mitologi sampai
Teofilosofi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm: 155
9
Edi Sumanto, Filsafat Jilid I, (Bengklulu: Penerbit Vanda, 2019), hlm: 89
seperti itu ia dapat mengamati hal-hal yang konkret dan yang beragam
coraknya pada jenis yang sama. Setelah itu unsur-unsur yang berbeda
dihilangkan sehingga tinggallah unsur yang sama dan bersifat umum,
itulah pengertahuan sejati.

5. Pythagoras (572-497 SM)


Pythagoras lahir di pulau Samos yang termasuk daerah Ionia. 10
Tanggal dan tahunnya tidak diketahui secara spesifik. Ia juga tidak
meninggalkan jejak-jejak tentang dirinya sehingga diperlukan kesaksian
untuk mengetahui tentang sosok seorang Pythagoras. Bahkan ada yang
mengatakan bahwa Pythagoras merupakan murid dari Anaximandros.
Pythagoras pernah mendirikan sebuah sekolah agama yang sangat
berpengaruh di kota Kroton selama 20 tahun.
Pemikirannya, substansi dari seluruh benda adalah bilangan, dan
segala gejala alam merupakan bentuk ungkapan indrawi dari
perbandingan-perbandingan sistematis. Ia juga mengembangkan pokok
soal matematik yang termasuk teori bilangan. Pemikirannya tersebut
mengemukakan bahwa setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 itu masing-
masing memiliki arti dan kekuatan tersendiri.
Pythagoras menyatakan bahwa alam semesta meruapakan satu
kesatuan yang teratur, seperti halnya keharmonisan dalam musik.
Keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang
berlawanan, seperti:
a. Ganjil – genap
b. Laki-laki – perempuan
c. Terbatas – tak terbatas
d. Diam – gerak
e. Terang – gelap
f. Kanan – kiri

10
Nurnaningsih Nawawi, Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat, (Makassar: Pusaka
Almaida Makassar, 2017), hlm: 50
Pythagoras dalam pandangan awam filsafat di dunia modern ini,
adalah merupakan sosok pemikir terbesar pada masa Pra-Sokratik.11 Hal
ini mungkin disebabkan bercampur aduknya pemikiran yang menganggap
penyelidikan rasional adalah bentuk bakti pada semesta (kosmos). Kosmos
menurut Pythagoras merupakan sebentuk tatanan, bawaan, atau pola
kedalaman, yang mana dalam filsafat belakangan dikenal sebagai forma.
Ini merupakan ide baru yang mana tidak terpikirkan oleh filsuf-filsuf
Milesian yang berfokus hanya pada dunia material.
Pythagoras tidak ingin disebut orang arif seperti Thales, karena
menurut Pythagoras kearifan hanya dimilki oleh Tuhan semata.
Pythagoras hanya menyebut dirinya sebagai philosops yaitu pencipta
kearifan.

6. Plato
Plato lahir dari keluarga aristokrat yang tinggi Athena pada tahun
427 SM. Ayahnya, Ariston, merupakan keturunan Kodros, raja Athena
legendaris terakhir. Ibunya Periktione adalah saudara perempuan dari
Kharmides, dam juga sepupu dari Kritias, yamg mana keduanya
merupakan tokoh terkemuka dalam sistem oligarki Athena pada tahun
404-403 SM.
Plato adalah pengikut Socrates yang taat di antara para
pengikutnya yang memiliki pengaruh besar. Pengaruh peimkiran dan
hidup Socrates dalam karya-karya filsafat Plato tidak dapat diremehkan,
karena dalam seluruh dialog-dialog filosofisnya menggunakan figur
Socrates sebagai tokoh sentral. Selain itu juga Plato berusaha semaksimal
mungklin untuk menggunaka metode diakletik Socrates pada karya-karya
awalnya.
Plato selain dikenal sebagai ahli pikir ia juga dikenal sebagai
sastrawan yang terkenal. Disebut sebagai sastrawan karena memiliki karya
tulisan yang sangat banyak sehingga keterangan mengenai dirinya dapat
11
Sandy Hardian Susanto Herho, Pijar Filsafat Yunani Klasik, (Bandung: PSIK ITB,
2016), hlm: 25
diperolehnya secara cukup. Salah satu karya buku yang pernah ditulisnya
adalah Republica. Dalam buku tersebut dijelaskan tentang derajat seorang
wanita. Selain itu juga Plato mendirikan pusat pendidikan yang diberi
nama Academus/Akademi di kawasan hutan kecil Akademe.12
Ajaran Filsafat Plato berkonsep tentang ide, berhasil menjembatani
pertentangan antara Herakleotis dan Parmeinides. Dibandingkan dengan
gurunya, Plato telah maju selangkah dalam pemikirannya. Plato telah
mengembangkan bahwa suatu realitas bukanlah sesuatu “yang umum”
tetapi memiliki kenyataan yang terpisah dari sesuatu yang berada secara
konkret, yaitu ide. Dari hal tersebut muncullah salah satu pemikiran Plato
yaitu tentang Tuhan yang terdapat beberapa masalah bagi manusia yang
tidak pantas apabila tidak diketahui. Sebagai puncak pemikiran filsafat
Plato yaitu pemikirannya tentang negara, yang tertera dalam Polites dan
Nomoi.

7. Aristoteles (384-322 SM)


la dilahirkan di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM Ayahnya
seorang dokter pribadi di raja Macedonia Amyntas. Karena hidupnya di
lingkungan istana, ia mewarisi keahliannya dalam penge tahuan empiris
dari ayahnya. Pada usia 17 tahun ia dikirim ke Athera untuk belajar di
Akademia Plato selama kira-kira 20 tahun hingg Plato meninggal.
Beberapa lama ia menjadi pengajar di Akademia Plan untuk mengajar
logika dan retorika.

Setelah Plato meninggal dunia, Aristoteles bersama rekannya


Xenokrates meninggalkan Athena karena ia tidak setuju dengan pe dapat
pengganti Plato di Akademia tentang filsafat. Tiba di Assos Aristoteles
dan rekannya mengajar di sekolah Assos. Di sini Aristo teles menikah
dengan Pythias. Pada tahun 345 SM kota Assos diserang oleh tentara
Parsi, rajanya (rekan Aristoteles) dibunuh, kemudian Aristoteles dengan

12
W. Djaja, Sejarah Eropa Dari Eropa Modern Ombak (Yogyakarta: PT Huta
Parhapuran, 2012), hlm: 16
kawan-kawannya melarikan diri ke Mytilene pulau Lesbos tidak jauh dari
Assos.
Tahun 342 SM Aristoteles diundang raja Philippos dari Macedonia
untuk mendidik anaknya Alexander. Dengan bantuan raja Aristoteles
mendirikan sekolah Lykeion.

Karya-karya Aristoteles berjumlah delapan pokok bahasan sebagai


berikut:
a. Logika, terdiri dari:
1. Categoriac (kategori-kategori),
2. De interpretatione (perihal penafsiran).
3. Analytics Priora (analitika logika yang lebih dahulu),
4. Analytica Posteriora (analitika logika yang kemudian).
5. Topica,
6. De Sophistics Elenchis (tentang cara berargumentasi kaum
Sofis).
b. Filsafat Alam, terdiri dari:
1. Phisica,
2. De caelo (perihal langit),
3. De generatione et corruptione (tentang timbul-hilangnya
makhluk-makhluk jasmani),
4. Meteorologica (ajaran tentang badan-badan jagad raya).
c. Psikologi, terdiri dari:
1. De anima (perihal jiwa),
2. Parva naturalia (karangan-karangan kecil tentang pokok
pokok alamiah).
d. Biologi, terdiri dari:
1. De partibus animalium (perihal bagian-bagian binatang)
2. De mutu animalium (perihal gerak binatang)
3. De incessu animalium (tentang binatang yang berjalan)
4. De generatione animalium (perihal kejadian binatang-
binatang)
e. Metafisika, oleh Aristoteles dinamakan sebagai filsafat pertama
atau theologia.
f. Etika, terdiri dari:
1. Ethica Nicomachea,
2. Magna moralia (karangan besar tentang moral),
3. Ethica Eudemia.
g. Politik dan ekonomi, terdiri dari:
1. Politics,
2. Economics.
h. Retorika dan poetika, terdiri dari:
1. Rhetorica,
2. Poetica, 25
Berikut ini akan kami uraikan tentang beberapa pemikiran Aristoteles
yang terdiri dari:
a. Ajarannya tentang Logika
Logika tidak dipakai oleh Aristoteles, ia memakai istilah
analitika Istilah logika pertama kali muncul pada abad pertama
Masehi oleh Cicero, artinya seni berdebat. Kemudian, Alexander
Aphrodisias (Abad III Masehi) orang pertama yang memakai kata
logika yang artinya ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya
pemikiran kita.
Menurut Aristoteles, berpikir harus dilakukan dengan bertitik
tolak pada pengertian-pengertian sesuatu benda. Suatu pengertian
memuat dua golongan, yaitu substansi (sebagai sifat yang umar),
dan aksidensia (sebagai sifat yang secara tidak kebetulan). Dari
dus golongan tersebut terurai menjadi sepuluh macam kategori,
yaitu:
1. substansi (mis. manusia, binatang);
2. kuantitas (dua, tiga);
3. kualitas (merah, baik);
4. relasi (rangkap, separuh);
5. tempat (di rumah, di pasar);
6. waktu (sekarang, besok);
7. keadaan (duduk, berjalan):
8. mempunyai (berpakaian, bersuami);
9. berbuat (membaca, menulis);
10. menderita (terpotong, tergilas). Sampai sekarang,
Aristoteles dianggap sebagai bapak logika tradisional.
b. Ajarannya tentang Silogisme
Menurut Aristoteles, pengetahuan manusia hanya dapat di
munculkan dengan dua cara, yaitu induksi dan deduksi. Induksi
adalah suatu proses berpikir yang bertolak pada hal-hal yang
khusus untuk mencapai kesimpulan yang sifatnya umum.
Sementara itu, deduksi adalah proses berpikir yang bertolak pada
dua kebenaran yang tidak diragukan lagi untuk mencapai
kesimpulan sebagai kebenaran yang ketiga. Menurut
pendapatnya, deduksi ini merupakan jalan yang baik untuk
melahirkan pengetahuan baru. Berpikir deduksi yaitu silogisme,
yang terdiri dari premis mayor dan premis minor, dan
kesimpulan. Perhatikan contoh berikut.
1. Manusia adalah makhluk hidup (premis mayor)
2. Si Fulan adalah manusia (premis minor)
3. Si Fulan adalah makhluk hidup (kesimpulan)
c. Ajarannya tentang Pengelompokan Ilmu Pengetahuan
Aristoteles mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi tiga
golongan, yaitu:
1. ilmu pengetahuan praktis (etika dan politik);
2. ilmu pengetahuan produktif (teknik dan kesenian);
3. ilmu pengetahuan teoretis (fisika, matematika,
metafisika).
d. Ajarannya tentang Aktus dan Potensia
Mengenai realitas atau yang ada, Aristoteles tidak sependapat
dengan gurunya Plato yang mengatakan bahwa realitas itu ada
pada dunia ide. Menurut Aristoteles, yang ada itu berada pada
hal-hal yang khusus dan konkret. Dengan kata lain, titik tolak
ajaran atau pemikiran filsafatnya adalah ajaran Plato tentang ide.
Realitas yang sungguh-sungguh ada bukanlah yang umum dan
yang tetap seperti yang dikemukakan Plato, tetapi realitas terdapat
pada yang khusus dan yang individual. Keberadaan manusia
bukan di dunia ide, tetapi manusia berada yang satu per satu.
Dengan demikian, realitas itu terdapat pada yang konkret, yang
bermacam-macam, yang berubah ubah. Itulah realitas yang
sesungguhnya.
Mengenai hule dan morfe, bahwa yang disebut sebagai hule
ada lah suatu unsur yang menjadi dasar permacaman. Sementara
itu, morfe adalah unsur yang menjadi dasar kesatuan. Setiap
benda terdiri dari hule dan morfe. Misalnya, es batu dapat
dijadikan es teh, yang konkret es sirop, es jeruk, dan es teh tentu
akan lain dengan es jeruk karena morfenya. Jadi, hule dan morfe
tidak terpisahkan.
e. Ajarannya tentang Pengenalan
Menurut Aristoteles, terdapat dua macam pengenalan, yaitu
pengenalan indrawi dan pengenalan rasional. Dengan pengenalan
indrawi kita hanya dapat memperoleh pengetahuan tentang
bentuk benda (bukan materinya) dan hanya mengenal hal-hal
yang konkret. Sementara itu, pengenalan rasional kita akan dapat
memperoleh pengetahuan tentang hakikat dari sesuatu benda.
Dengan pengenalan rasional ini kita dapat menuju satu-satunya
untuk ke ilmu pengeta huan Cara untuk menuju ke ilmu
pengetahuan adalah dengan teknik abstraksi. Abstraksi artinya
melepaskan sifat-sifat atau keadaan yang secara kebetulan,
sehingga tinggal sifat atau keadaan yang secara kebetulan yaitu
intisari atau hakikat suatu benda.
f. Ajarannya tentang Etika
Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadap
masalah etika. Karena etika bukan diperuntukkan sebagai cita-
cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. Menurut
pendapatnya, tujuan ter tinggi hidup manusia adalah kebahagiaan
(eudaimonia). Kebahagiaan adalah suatu keadaan di mana segala
sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam
diri manusia. Jadi, bukan sebagai kebahagiaan subjektif.
Kebahagiaan harus sebagai suatu aktivitas yang yata, dan dengan
perbuatannya itu dirinya semakin disempurnakan. Kebahagiaan
manusia yang tertinggi adalah berpikir murni.
g. Ajarannya tentang Negara damai
Negara yang paling baik adalah negara dengan sistem
demokrasi Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila
rakyatnya juga moderat, artinya sistem demokrasi yang
berdasarkan Undang-Undang Dasar.13

13
Asmoro achmadi, ibid., hlm: 54-59
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat Klasik merupakan awal pemikiran filsafat yang rasional yang
muncul pada abad ke-6 SM yang berlangsung pada zaman klasik. Disebut
Filsafat klasik karena dibangunnya filsafat yang menguasai sistem
pengetahuan alam pikiran barat sampai kira-kira selama dua ribu tahun.
Para filsuf muncul berusaha untuk membangkitkan kembali kepercayaan
masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami
pendangkalan dan melemahnya tanggung jawab manusia karena pengaruh
negatife dari para filsuf aliran sofisme.
Tokoh-tokoh Fisafat Klasik:
1. Thales (625-545 SM)
Thales adalah seorang pedagang, ahli pemerintahan, ahli
astronomi, yang bisa meramalkan gerhana matahari pada tanggal 28
Mei 285 SM. Dia juga mempunyai ilmu tentang magnet, mengukur
tinggi piramida-piramida Mesir, dan menemukan dali-dalil ukur.
2. Anaximander (640-546 SM)
Ia merupakan orang yang pertama membuat peta bumi.
Pemikirannya dalam memberikan mengenai arche (asas pertama
alam semesta), ia tidak memilih pada salah satu unsur yang dapat
dialami oleh indra, tetapi ia juga memilih pada sesuatu yang tidak
dapat diamati oleh panca indra, yaitu to apeiron.
3. Anaximenes (585-494 SM)
Anaximenes yang hidup dari tahun 585-494 SM merupakan salah
satu filsuf berasal dari daerah Miletos, di samping Thales dan Anaxi-
mander. Dia adalah murid Anaximander. Oleh karena itu,
pemandangan Anaximenes terhadap kejadian alam pada dasarnya
sama dengan pemandangan gurunya.
4. Socrates
Socrates lahir di Athena pada tahun 469 SM. Ayahnya,
merupakan seorang pematung, sedangkan ibunya, sebagai dukun
beranak. Sokrates menikah dengan Xanthippe, yang kemudian
dikaruniai tiga orang anak. Ia dikenal sebagai prajurit yang gagah
berani. Socrates tidak terhadap urusan politik, maka ia lebih senang
memusatkan dirinya kepada filsafat.
5. Pythagoras (572-497 SM)
Pythagoras lahir di pulau Samos yang termasuk daerah Ionia. Ia
juga tidak meninggalkan jejak-jejak tentang dirinya sehingga
diperlukan kesaksian untuk mengetahui tentang sosok seorang
Pythagoras. Pemikirannya, substansi dari seluruh benda adalah
bilangan, dan segala gejala alam merupakan bentuk ungkapan
indrawi dari perbandingan-perbandingan sistematis. Ia juga
mengembangkan pokok soal matematik yang termasuk teori
bilangan. Pemikirannya tersebut mengemukakan bahwa setiap
bilangan dasar dari 1 sampai 10 itu masing-masing memiliki arti dan
kekuatan tersendiri.
6. Plato
Plato lahir dari keluarga aristokrat yang tinggi Athena pada tahun
427 SM. Ayahnya, Ariston, merupakan keturunan Kodros, raja
Athena legendaris terakhir. Ibunya Periktione adalah saudara
perempuan dari Kharmides, dam juga sepupu dari Kritias, yamg
mana keduanya merupakan tokoh terkemuka dalam sistem oligarki
Athena pada tahun 404-403 SM.
7. Aristoteles (384-322 SM)
la dilahirkan di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM
Ayahnya seorang dokter pribadi di raja Macedonia Amyntas. Karena
hidupnya di lingkungan istana, ia mewarisi keahliannya dalam penge
tahuan empiris dari ayahnya. Pada usia 17 tahun ia dikirim ke Athera
untuk belajar di Akademia Plato selama kira-kira 20 tahun hingg
Plato meninggal.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap agar pembaca
dapat memahami isi dari pembahasan serta hikmah yang terkandung
didalamnya. Jika dalam penulisan ini terdapat kesalahan kami mohon
maaf, kritik dan saran dari pembaca akan kami terima guna karya yang
lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro. 2013. Filsafat Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Waris. 2014. Pengantar Filsafat. Yogyatakrta: STAIN Po PRESS
S praja, Jahaya. 2003. Aliran-aliran Filsafat dan Etika. Bogor: Kencana
Wiramihardja, Sutardjo A. 2006. Pengantar Filsafat. Bandung: PT Refika
Aditama
Abdul hakim, Atang, dan Beni Ahmad Saebani. 2008. Filsafat Umum dari
Mitologi sampai Teofilosofi. Bandung: CV Pustaka Setia
Sumanto, Edi. 2019. Filsafat Jilid I. Bengklulu: Penerbit Vanda
Djaja, W. Sejarah Eropa Dari Eropa Modern Ombak. Yogyakarta: PT Huta
Parhapuran
Nawawi, Nurnaningsih. 2017. Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat. Makassar: Pusaka
Almaida Makassar
Herho, Sandy Hardian Susanto. 2016. Pijar Filsafat Yunani Klasik. Bandung: PSIK ITB

Anda mungkin juga menyukai