Anda di halaman 1dari 4

FILSAFAT BARAT KLASIK, PRA SOCRATES DAN PERIODE ATHENA

Pengertian Filsafat Barat Klasik

Filsafat klasik adalah filsafat yang muncul sekitar abad ke-7 SM, filsafat ini muncul ketika
orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan juga lingkungan disekitar
mereka, dan mereka tidak lagi menggantungkan diri untuk mencari jawaban atas pertanyaannya
kepada agama. Hal ini menimbulkan suatu perubahan dalam proses berpikir, yang mana dulunya
mempercayai mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat, berubah menjadi pemikiran yang
lebih masuk akal.

Tokoh-tokoh Filsafat Barat Klasik

1. Thales (624-546 SM)

Beliau digelari sebagai “bapak filsafat” karena beliau adalah orang yang mula-mula
berfilsafat.Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar,yang jarang
diperhatikan orang pada saat itu dan juga di zaman sekarang, pertanyaan yang beliau ajukan
adalah “apa sebenarnya bahan dari alam semesta ini’, Terlepas dari apapun
jawabannya,pertanyaan ini telah dapat mengangkat namanya menjadi filosof pertama. Adapun
jawaban dari pertanyaannya tadi adalah “bahan dasar dari segala sesuatu adalah air”, sehingga
menimbulkan pertanyaan lain yaitu “apa itu air”, dan Dari pernyataan Thales tersebut maka
dapat diketahui bahwa sesuatu yang sederhana pun dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan
yang sangat kompleks. Selain sebagai filsuf Thales juga dikenal sebagai ahli geometri,
astronomi, dan politik

2. Anaximander (610-546 SM)

Beliau adalah murid sekaligus penerus dari Thales, hampir sama Seperti Thales,
Anaximender juga bukan hanya seorang filsuf saja, tapi beliau juga seorang ahli dalam astrologi,
geologi, matematika, dan juga fisika. Dia juga mencari jawaban atas pertanyaan sama yang
diajukan Thales. Tapi menurut dia. Prinsip pertama dan utama itu tidak mungkin air seperti yang
dikatakan Thales. Menurutnya, bila air merupakan prinsip dasar segala sesuatu, maka seharusnya
air terdapat di dalam segala sesuatu, dan tidak ada lagi zat yang berlawanan dengannya. Namun
kenyataannya, air dan api saling berlawanan sehingga air bukanlah zat yang ada di dalam segala
sesuatu.

3. Anaximenes (585-528 SM)

Beliau adalah adalah murid dari Anaximander. Sama Seperti Anaximander, Anaximanes
berpendapat bahwa prinsip pertama dari segala benda adalah tak terbatas. Ia menyatakan bahwa
prinsip pertama tersebut adalah udara karena udaralah yang meliputi seluruh alam dan menjadika
dasar hidup bagi manusia yang sangat diperlukan oleh nafasnya.
4. Pythagoras (571-496 SM)

Pythaghoras dijuluki “pemimpin dan Bapak Filsafat Ilahi”, Pythagoras mendirikan sebuah
tarekat keagamaan di Kroton, Italia Selatan. Pythagoras mengajarkan bahwa jiwa itu kekal, dan
dapat berpindah-pindah. Sesudah kematian, jiwa berpindah kepada hewan, dan begitu
seterusnya. Menurutnya prinsip dari segala-galanya adalah matematika, semua benda dapat
dihitung dengan angka, dan kita dapat mengekspresikan banyak hal dengan angka-angka.

5. Xenophanes (570-480 SM)

Beliau bukan filsuf, tetapi seorang pemikir yang kritis. Xenophanes menolak
anthropomorfisme allah-allah. Ia berpendapat bahwa Allah bersifat kekal. Dia menolak anggapan
bahwa Allah dilahirkan. Maka dapat disimpulkan bahwa menurut dia, Allah tidak memiliki
permulaan.

6. Herocleitos (540-475 SM)

Ia memandang rendah orang-orang kebanyakan. Bahkan orang-orang ternama masa


sebelumnya, tidak dihargainya. Di bidang agama, ia tidak menghargai misteri-misteri. Ia
mengajarkan pandangan panteistik tentang Allah. Ajarannya dikenal dengan panta rei. Artinya,
segala sesuatu mengalir.

7. Pamenides (451-449)

Beliau inilah yang pertama-tama berfilsafat tentang “yang ada”. Dia yang memperkenalkan
metafisika, Inti ajarannya adalah “pluralitas adalah ilusi”.

8. Zeno

Zeno adalah murid Parmenides. Dia memberikan sejumlah argumen brilian untuk
membuktikan bahwa tidak mungkin ada gerak, misalnya teka-teki Achilles dan kura-kura.

9. Empodocles

Beliau seperti Parmenides, mengajarkan bahwa materi tidak punya awal dan akhir. Materi
tidak dapat binasa. Menurut dia, unsur dasar dari segala-galanya adalah tanah, udara, api dan air.
Keempat benda itu tidak dapat saling dipertukarkan. Ia juga mengajarkan tentang perpindahan
jiwa. Dia sendiri mengatakan bahwa di waktu lampau, dia sendiri adalah anak laki-laki, anak
perempuan, tumbuhan, burung dan ikan.

10. Anaxagoras

Sumbangan paling penting Anaxigoras bagi filsafat adalah teorinya tentang rasio (nous). Jika
Empodocles mengajarkan bahwa gerakan di jagad raya disebabkan oleh kekuatan fisik cinta dan
kebencian, maka Anaxigoras mengatakan bahwa gerakan disebabkan oleh rasio. “Nous memiliki
kekuasaan atas segala sesuatu yang memiliki hidup, baik besar maupun kecil”.

Pra Socrates

Pemikiran filsafat Yunani periode awal sering disebut sebagai filsafat pra Socrates, Sebab, karakter
pemikiran filsafat ini berbeda dengan pemikiran filsafat zaman Socrates dan berikutnya. Selain itu filsafat
ini juga disebut sebagai filsafat alam. Penyebutan tersebut didasarkan pada munculnya banyak
ahli pikir alam yang memfokuskan pemikirannya pada apa yang diamati di sekitarnya, yakni
alam semesta. Sehingga para filsuf pada zaman pra Socrates ini sering disebut sebagai filsuf pertama
atau juga filsuf alam.

Aliran-aliran filsafat pra Socrates

1. Aliran miletos

Aliran ini disebut Aliran Miletos karena tokoh-tokohnya merupakan warga asli Miletos, di Asia
Kecil, yang merupakan sebuah kota niaga yang maju. Berikut beberapa tokoh yang termasuk kedalam
Aliran Miletos atau dikenal pula dengan istilah Madzhab Milesian, adapun tokoh-tokoh atau pengikut
aliran filsfat ini adalah, Thales, Anaximander, dan anaximendes

2. Aliran pytagoras

Aliran ini berpendapat bahwa semesta ini tak lain adalah bilangan. Unsur bilangan merupakan prinsip
unsur dari segala-galanya. Dengan kata lain, bilangan genap dan ganjil sama dengan terbatas dan tak
terbatas. Pengikut aliran ini diantaranya ialah Heraklitus dan Xenophanes

3. Aliran elea

Tokoh-tokoh aliran ini diantaranya adalah Zeno, Parmenides, dan melissos

4. Aliran pluralis

Tokoh-tokoh aliran ini diantaranya ada Empedokles dan Anaxagoras

5. Aliran Atomis

Pelopor atomisme ada dua yaitu Leukippos dan Demokritos. Ajaran aliran filsafat ini ikut berusaha
memecahkan masalah yang pernah diajukan oleh aliran Elea. Aliran ini mengajukan konsep mereka
dengan menyatakan bahwa realitas seluruhnya bukan satu melainkan terdiri dari banyak unsur. Dalam hal
ini berbeda dengan aliran pluralisme maka aliran atomisme berpendapat bahwa yang banyak itu adalah
“atom” (a = tidak, tomos = terbagi).

6. Aliran sofis

Sofisme berasal dari kata Yunani “sophos” yang berarti cerdik atau pandai. Tokoh-tokoh kaum sofis
adalah Protagoras, Grogias, Hippias, Prodikos, dan Kritias.

Periode Athena
Kota Athena pada periode Klasik di Yunani kuno (508–322 SM)[1] adalah sebuah polis
(negara kota) yang terkenal di Attika, Yunani, Pada periode klasik ini juga Athena adalah
sebagai pusat seni, pendidikan, dan filsafat, Athena juga merupakan tempat Akademia Plato dan
Lykeum Aristoteles. Athena juga merupakan tempat kelahiran Sokrates, Perikles, Sophokles,
serta banyak filsuf, penulis, dan politis terkenal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai