Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN
ILMU ALAMIAH DASAR

Untuk memenuhi tugas Mata kuliah Berbicara Individu


yang diampu oleh Lis Susilawati, M.Pd

OLEH:
KELOMPOK 2

HERI FASHA PRATAMA (2191000310039)


CHOLIFAH MAY LISTYONINGRUM (2191000310068)
YOHANA LEONORA RANGKOLY (2191000310050)
AKNA KUMALA FITRIANI (2191000310047)
YURIKE LESTARINI (2191000310044)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dapat didefinisikan sebagai suatu pengetahuan yang
mempelajari manusia dan pola pikirnya, gejala-gejala atau permasalah kehidupan di bumi
sebagai tempat hidup manusia, interaksi manusia dengan lingkungannya, konsep dan
prinsip sebagai hasil pemikiran manusia yang ditemukan dengan menggunakan
metodologi yang sistematis. Ilmu Alamiah Dasar adalah pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala alam semesta seperti kehidupan di muka bumi sampai dengan
terbentuknya suatu konsep dan prinsip (Yanzi, 2011).
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah satu komponen dari beberapa Mata
Kuliah Dasar umum (MKDU) dan menjadi mata kuliah wajib di fakultas non-eksakta.
Bersama-sama dengan MKDK dan MKK, diharapkan semua mata kuliah tersebut dapat
menghasilkan sarjana yang disamping ahli dalam bidang yang diketahuinya, juga mau
dan mampu mengabdikan keahliannya bagi kepentingan masyarakat Indonesia khususnya
dan umat manusia pada umumnya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis lebih memfokuskan pada bagian dari kajian
Ilmu Alamiah Dasar yaitu Perkembangan Ilmua Alamiah Dasar. Dengan mengetahui
perkembangan dari Ilmu Alamiah Dasar diharapkan mahasiswa mampu memahami
bagaimana awal mula ilmu pengetahuan alam itu tercipta, dari mana asal mulanya, pada
zaman apa saja, serta siapa saja tokoh-tokoh yang mengembangkan ilmu alam tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana perkembangan Ilmu Alamiah Dasar?
2. Bagaimana kajian IPA klasik dan IPA modern?
3. Apa saja cabang dari Ilmu Alamiah Dasar?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mendeskripsikan perkembangan Ilmu Alamiah Dasar
2. Untuk mendeskripsikan kajian IPA klasik dan IPA modern
3. Untuk mendeskripsika cabang dari Ilmu Alamiah Dasar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Ilmu Alamiah Dasar


Awal dari Ilmu Pengetahuan Alam dimulai saat manusia memperhatikan gejala-
gejala alam, mencatatnya dan kemudia mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh
mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian
semakin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan
peningkatan daya pikirnya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen untuk
membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu
memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen, maka lahirlah Ilmu Pengetahuan
Alam sebagai ilmu yang diakui kebenarannya.
Awalnya ilmu pengetahuan muncul di Asia kemudia meluas ke Yunani, kembali
ke Asia di Timur Tengah, baru kemudian ke Eropa. Untuk memberikan gambaran
mengenai perkembangan ilmu pengetahuan berikut akan dibahas berbagai pengetahuan
yang dikenal manusia serta cara berpikirnya mulai dari zaman kuno sampai modern.
1. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan
mengamati dan membeda-bedakan dan dari percobaan yang sifatnya spekulatif atau
trial error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima apa adanya, belum ada usaha
mencari asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
2. Zaman Yunani Kuno
Pada masa ini, manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya,
tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawaban tentang asal-usul dan sebab akibat
dari segala sesuatu. Beberapa tokoh dan pandangan-pandangannya sebagai berikut :
a) Thales (624-548 SM)
Thales adalah seorang ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang
ilmu. Thales dianggap sebagai orang pertama yang mempertanyakan dasar dari
alam dan segala isinya. Dia berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu adalah air
b) Pythagoras (580-500 SM)
Pythagoras adalah seorang ahli matematika..Ia mengemukakan 4 unsur dasar
suatu benda, yaitu tanah, air, api dan udara. Pythagoras juga terkenal dengan
dalilnya, yaitu Dalil Pythagoras. Dalil ini mengatakan bahwa kuadrat panjang
sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kudua
sisi siku-sikunya.
c) Socrates(470-399 SM)
Socrates dianggap sebagai tonggak sejarah ilmu pengatahuan Yunani karena
sejak Socrates ini banyak penyelidikan yang dilakukan terhadap pengetahuan
yang menyangkut kehidupan manusia, sedangkan sebelumnya, orang terutama
mengadakan penyelidikan yang menyangkut alam. Hasil pemikirannya dihimpun
oleh Plato, diantaranya tentang logika, yakni adanya premis mayor, premis minor
dan conclusion.
d) Leucipus dan Demokritos (460-370 SM)
Penemu teori atom Menurut mereka berdua, zat memiliki bangun butir.Segala
zat terdiri dari atom. Atom tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diubah.
Atom dapat berbeda dalam bentuk dan ukurannya.Segala zat berbeda dalam
jumlah dan susunan atomnya.Semua perubahan yang terjadi pada benda adalah
akibat dari penggabungan dan penguraian atom menurut hukum sebab akibat.
e) Aristoteles (384-322 SM)
Ia berpendapat bahwa ada 5 unsur dasar dari segala sesuatu yaitu tanah, air, api,
udara dan eter (quint essentia). Unsur yang satu dapat berubah menjadi unsur
yang lain kecuali eter.
Archimedes (287-212 SM)
f) Archimedes
Archimedes adalah ahli matematika, fisika, dan mekanika. Dia sudah
menggunakan cara empiris yang didasarkan pada pengalaman atau percobaan.
Archimedes menemukan bahwabenda yang terapung di air akan kehilangan berat
sesuai dengan berat air yang terdesak.
3. Zaman Pertengahan
1) Zaman Alkimia
Selain 4 unsur dasar yang telah dikemukakan oleh ahli dari zaman Yunani, ahli-
ahli alkimia menambahkan 3 unsur lagi, yaitu air raksa, belerang dan
garam.Pengertian unsur lebih dimaksudkan pada sifat daripada unsur itu sendiri.
2) Zaman Latrokimia
Tokoh-tokoh yang ada pada zaman ini diantaranya :
a) Al-Khowarizmi (780-850 M)
Seorang ahli aljabar dan aritmatika.Dalam bukunya Al Jabr wal Mukalaba
(Pengutuhan Kembali dan Pembandingan), memperkenalkan asas algorisme
yang merupakan sistem hitungan nilai angka menurut tempatnya dari kanan ke
kiri, yaitu satuan, puluhan, ribuan, dan seterusnya.Hal ini kemudian menjadi
dasar penggunaan sistem desimal.
b) Narizi (Wafat tahun 922 M)
Menulis sejumlah buku mengenai cuaca dan iklim serta pengetahuan tentang
bintang. Narizi juga membuat planetarium dan alat bantu ilmu bintang untuk
menggambarkan bentuk-bentuk benda langit dan mengukur jaraknya.
c) Ar-Razi (866-909 M)
Oleh Bangsa Eropa dikenal dengan nama Razes, adalah tokoh kedokteran dan
kimia. Ar-Razi adalah orang pertama yang mendiagnosa penyakit cacar
dengan membedakan atas cacar air (variola) dan cacar merah (rougella).
Sebagai ahli kimia, Ar-Razi menemukan air raksa (mercury).
d) Ibn Sina (980-1037 M)
Dikenal pula dengan nama Avicena adalah tokoh kedokteran. Bukunya Al
Qanun fi'ith Thibb (Pedoman Kedokteran) adalah buku terluas yang
dipergunakan dalam dunia kedokteran. Karya-karyanya yang lain sebanyak
170 judul diterjemahkan kedalam bahasa Latin.
e) Ibn Baithar (Wafat 1248 M)
Didunia barat dikenal dengan nama Alpetragius. Seorang ahli tumbuh-
tumbuhan yang mengarah pada applied science dibidang obat-obatan. Dalam
bukunya Al-Adwiyati'l Basttithah (Ramuan Sederhana), Ibn Baithar
mengemukakan 1400 ramuan obat, 300 diantaranya adalah temuannya sendiri.
200 ramuan diantaranya merupakan ramuan tumbuh-tumbuhan.Buku ini
dicetak pula dalam bahasa Latin dengan judul Simplicia (1757).
f) Al- Ashama'i (740-828 M)
Sarjana imu hewan.Dalam bukunya Al-Hayawan, dia menguraikan tentang
singa, harimau, gajah dan unggas dalam alamnya serta perpindahannya
berhubungan dengan musim. Secara garis besar, sumbangan bangsa Arab
dalam perkembangan pengetahuan alam adalah :
 Menerjemahkan karya-karya peninggalan Yunani, mengembangkan dan
menyebarkannya ke Eropa
 Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan
dalam bidang kedokteran, obat-obatan, astronomi, dan biologi
 Memantapkan sistem bilangan dengan dasar sepuluh
4. Zaman Modern
Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai pertengahan sudah banyak
tapi masih belum tersusun secara sistematis dan belum dianalisis menurut jalan
pikiran tertentu. Kesimpulan yang didapat, biasanya masih diwarnai oleh cara
berpikir ahli filsafat, agama, atau mistik. Setelah ditemukan alat-alat sempurna maka
dikembangkanlah metode eksperimen.
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini adalah :
1) Nicolas Copernicus (1473–1543)
Ia seorang ahli astronomi, matematika dan pengobatan yang berpendapat
bahwa matahari ialah pusat dari sistem tatasurya dan bumi mengelilingi
matahari, sedangkan bulan mengelilingi bumi.
2) Galileo Galilei (1546–1642)
Pakar ini menemukan antara lain empat hukum gerak, penemuan tata bulan
planet Jupiter, mendukung heliosentrisme dari Copernicus dan hukumnya
Keppler. Ia juga menegaskan bahwa bulan tidak datar, penuh dengan
gunung, planet Mercurius dan Venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan
juga menemukan empat buah bulan pada planet Jupiter. Penemuannya ini
didasarkan atas pengamatan dengan alat teropong bintangnya.
3) Evangelista Torricelli (1588-1647 M)
Seorang ahli fisika dan ilmu pasti yang berhasil menemukan termometer sebagai
alat pengukur suhu udara sekaligus dapat memperkirakan tekanan udara pada
suatu tempat.
4) Antonio Laurent Lavoiser (1743-1749 M)
Lavoiser adalah seorang pelopor di bidang kimia.Ia menemukan hubungan zat
asam dan udaradalam pembakaran, serta menemukan sifat asam dan basa dalam
suatu zat.
5) Antony van Leuwenhoek (1632-1723 M)
Ia adalah seorang ahli biologi, Dengan menggunakan mikroskop hasil karyanya
dapat melihat bakteri dengan perbesaran 270 kali.Ia juga menemukan spermatozoa
anjing, kelinci, ikan, manusia dan sejumlah binatang lain.
6) Blaise Pascal (1623–1662)
Seorang ahli yang telah menemukan pemikiran prinsip komputer di usia 18 tahun.
7) John Dalton (1766–1844)
Ia menemukan teori tentang atom dan menemukan multiple proporties. Karyanya,
antara lain Meteorogical Observations and Essays (1793), kemudian A New
System of Chemical of Philosophy (1827). Dalton juga menemukan kasus buta
warna pada penglihatan manusia.
8) Johanes Keppler (1571–1630)
Mengemukakan tiga buah hukum tentang peredaran planet mengelilingi matahari
sebagai berikut.
a) Orbit dari semua planet berbentuk elips.
b) Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu
melintasi bidang yang luasnya sama.
c) Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengelilingi
matahari adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu
dengan matahari.

2.2 IPA klasik dan IPA Modern


Banyak pendapat tentang pengertian IPA klasik dan IPA modern yang dicetuskan
oleh para pakar.Pendapat-pendapat tersebut masing-masing berbeda pada umumnya
berlandaskan atas disiplin ilmu yang mereka tekuni. Pakar fisika misalnya, mereka
mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan IPA klasik adalah perkembangan ilmu
fisika sebelum abad XX, sedangkan IPA modern ialah perkembangan fisika setelah abad
XX.Pakar ilmu pengetahuan dari disiplin ilmu lain tentu akan berpendapat lain pula.
Mekanika Klasik: semua variabel dinamis (sistem yang ditinjau seperti posisi,
energi) adalah observasi. Observable adalah variabel dinamis yang dapat diukur, kontinu
(mempunyai sembarang harga), sedangkan Mekanika modern: tidak semua variabel
dinamis adalah observable, diskontinu (memiliki harga-harga tertentu).
a. IPA KLASIK
IPA klasik jika dilihat dari pengertiannya sendiri “klasik” berarti lebih mengarah ke
tradisional. IPA klasik merupakan suatu proses IPA dimana teori dan eksperimen
memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik ini memiliki kajian yang
bersifat makroskopik, yang mengacu pada hal-hal yang berskala besar serta kaidah
pengkajiannya menggunakan cara yang tradisional. Ada beberapa ciri dari IPA klasik,
yaitu:
1. Lebih mendahulukan eksperimen dari teori
2. Mendeskripsikan gejala-gejala alam
3. Penekananya secara kualitatif sehingga yang ditunjukan kuantitatif
Ada contoh sederhana dari IPA klasik ini yaitu pembuatan gula kelapa yang
merupakan proses fisika bersama kimia yang telah tinggi tingkatannya, contoh lain
seperti pembuatan terasi, ikan asin, rendang, telor asin, dan sebagainya. Pada kasus
pembuatan tempe dan ragi tape juga termasuk dalam IPA klasik. Meski hanya didasari
dengan pengalaman, tanpa disadari para pembuat tempe dan ragi tape tersebut telah
berkecipung dalam mikrobiologi, mikrologi, dan ilmu fisika yang mendasarinya.
IPA klasik merupakan suatu pengetahuan yang didapatkan dari awal, yakni
berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA klasik lebih dangkal
karena tebatas pada media atau alat bantu untuk penelitian. Pakar fisika membedakan
antara fisika klasik dan fisika modern sebagai berikut: fisika klasik terbatas mempelajari
komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan:
1. Dinikmati langsung: gerakan benda dalam mekanika
2. Penglihatan dengan teori cahaya
3. Pendengaran dengan suara
4. Indra rasa thennodinamika
5. Listrik magnet
Dari sisi perkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai
dalam computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m
magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori
momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi,
muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet
ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya
energi listrik induksi.
b. IPA MODERN
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah mengalami
pembaruan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.Proses canning,
pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika,
kimia, biologi, biokimia, dsb, merupakan hasil perkembangan IPA modern yang telah
dinikmati oleh manusia kini.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan
mapun ilmu murni. Contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari
untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga,
merupakan pemanfaatan foton untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron),
karena perbedaan panas sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar
matahari juga telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa
cekung.Dengan energi panas bumi, dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya
dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran
pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanaman-tanaman lain dan
kotoran hewan, yang diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu
menghasilkan gas CH4, CO2, CO dan H2S yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.

2.3 CABANG ILMU ALAMIAH DASAR


Ilmu Alamiah Dasar merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam
semesta, termasuk yang terjadi di muka bumi ini.Ilmu Alamiah Dasar dapat juga di
katakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua
turunannya, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia.
Konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam, meliputi:
a. Fisika (Physics)
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek
wujud dengan perubahan–perubahan yang bersifat sementara.Fisika secara klasik
dibagi dalam mekanika, panas, bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik
mekanika, teknik sipil, teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi
dan antariksa.
b. Kimia (Chemistry)
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari aspek
susunan materi dan perubahan–perubahan yang bersifat tetap.Kimia secara garis
besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organik.Kedua bagian itu pada
dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif dan
kuantitatif.
c. Biologi (Biological Science)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya. Biologi
dibagi atas cabang-cabang antara lain :
 Botani
Botani adalah suatu cabang biologi yang mempelajari tentang seluk beluk tentang
tumbuhan. Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang
mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan.
 Zoologi
Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta
evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi
hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku, biologi evolusioner,
taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad
ke-16.
 Morfologi
Morfologi adalah suatu studi tentang struktur luar atau bentuk makhluk
hidup.Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu.Seharfiah, morfologi berarti
'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Bebeberapa ilmu yang menggunakan
nama morfologi:
o Morfologi (linguistik), ilmu tentang morfem-morfem dalam bahasa.
o Morfologi (biologi), ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan
tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
o Geomorfologi, ilmu tentang batuan dan bentuk luar bumi.
 Anatomi
Anatomi adalah suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk
hidup. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν
anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang
berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga
anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi
 Fisiologi
Fisiologi adalah suatu studi tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk
hidup. Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari biomolekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan
fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
 Sitologi
Sitologi adalah suatu studi tentang sel secara mendalam meliputi struktur
molekuler dan lain–lain. Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani
kytos, "wadah") adalah ilmu yang mempelajari sel.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dapat didefinisikan sebagai suatu pengetahuan yang
mempelajari manusia dan pola pikirnya, gejala-gejala atau permasalah kehidupan di bumi
sebagai tempat hidup manusia, interaksi manusia dengan lingkungannya, konsep dan
prinsip sebagai hasil pemikiran manusia yang ditemukan dengan menggunakan
metodologi yang sistematis.
Perkembangan ilmu alamiah dasar dibagi kedalam empat zaman; Pertama zaman
kuno, zaman Yunani kuno, zaman pertengahan dan zaman modern. Dalam perkembangan
ilmu alamiah dasar membagi metode ilmu pengetahuan alam menjadi dua bagian yaitu,
ilmu pengetahuan alam klasik dan ilmu pengetahuan alam modern.
Cabang-cabang ilmu alamiah dasar meliputi ilmu fisika, kimia dan biologi. Kajian
ilmu biologi terbagi menjadi enam bagian, diantaranya botani, zoology, morfologi,
anatomi, fisiologi dan sitology.
Mempelajari ilmu alamiah dasar menambah pengetahuan kita mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan, meskipun jurusan perkuliahan yang kita tempuh berada
di luar eksakta, namun pengetahuan tentang ilmu alamiah dasar sangat diperlukan guna
menunjang pengetahuan kita selama menempuh perkuliahan agar dapat menghasilkan
sarjana yang disamping ahli dalam bidang yang diketahuinya, juga mau dan mampu
mengabdikan keahliannya bagi kepentingan masyarakat Indonesia khususnya dan umat
manusia pada umumnya.
DAFTAR RUJUKAN

Aly Abdullah dan Rahman Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmodjo Hendro, dan Kaligis Yeni. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Jasin Maskoeri. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan ke-11, Jakarta: Rajawali
Press.
Purnama, Heri. (2003). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta. Rineka Cipta.
Prayitno, T.A, Munawaroh, A, Susilawati, L, Hidayati, N, Mistianah. (2018). Kita
Bertanya Alam Menjawab. Modul Ilmu Alamiah Dasar : IKIP Budi Utomo
Malang

Anda mungkin juga menyukai