Mata Kuliah:
Sejarah Filsafat Barat
Disusun oleh:
I Putu Aditya Wiradana Putra (2212091002)
Anaximenes adalah seorang filsuf yang berasal dari Kota Miletos, sama seperti Thales
dan Anaximandros. Anaximenes hidup sejaman dengan kedua filsuf tersebut, kendati ia lebih
muda dari Anaximandros. Ia disebut dalam tradisi filsafat Barat, Bersama Thales dan
Anaximandros, sebagai anggota Mazhab Miletos. Anaximenes adalah teman, murid dan
pengganti dari Anaximandros. Sebagaimana kedua filsuf Miletos yang lain, ia berbicara tentang
filsafat alam, yakni apa yang menjadi prinsip dasar (arche) segala sesuatu.
Anaximenes berkeyakinan bahwa udara adalah asal mula dunia. Sebab, udaralah yang
meliputi seluruh alam dan udara pula yang menjadi dasar hidup bagi manusia yang amat
diperlukan untuk bernafas. Baginya, jiwa adalah udara, api adalah udara yang encer, dan udara
jika dipadatkanakan menjadi air; jika di padatkan lagi menjadi tanah dan akhirnya menjadi batu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mereka kemukakan ialah bahwa karena proses pemadatan pan pengenceran itu untuk
pertama kalinya suatu hukum fisis dikenakan kepada alam semesta, sebagai pengganti
hukum moral (keadilan) dari Anaximandros. Dengan demikian perbedaan-perbedaan alam
semesta dianggap bersifat kuantitatif belaka. Anggapan ini membuka perspektif-perspektif
luas untuk penyelidikan ilmiah.
Pandangan Anaximenes tentang susunan jagat raya pasti merupakan kemunduran,
dibandingkan dengan Anaximandros. Menurut Anaximenes, bumi (yang berupa “meja
bundar”, katanya) melayang di atas udara. Demikianpun matahari, bulan dan bintang-
bintang, “laksana sehelai daun”. Badan-badan jagat raya itu tidak terbenam di bawah bumi,
sebagaimana agaknya dipikirkan Anaximandros, tetapi mengelilingi bumi yang datar itu.
Matahari lenyap pada waktu malam, karena tertutup di belakang bagian-bagian tinggi.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa hidup Anaximenes disebut orang dari tahun 545-528/526 SM. Ia berasal dari kota
Miletos, sama seperti Thales dan Anaximandros. Anaximenes hidup sejaman dengan kedua filsuf
tersebut, kendati ia lebih muda dari Anaximandros. Ia disebut dalam tradisi filsafat Barat,
bersama dengan Thales dan Anaximandros, sebagai anggota Mazhab Miletos. Anaximenes
adalah teman, murid, dan pengganti dari Anaximandros. Sebagaimana kedua filsuf Miletos yang
lain, ia berbicara tentang filsafat alam, yakni apa yang menjadi prinsip dasar (arche) segala
sesuatu.
Dalam pemikirannya ia menyatakan bahwa udara sebagai prinsip dasar dari segala
sesuatu. Tidak seperti air yang tidak terdapat di api (pemikiran Thales), udara merupakan zat
yang terdapat di dalam semua hal, baik air, api, manusia, maupun segala sesuatu. Karena itu,
Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip dasar segala sesuatu. Udara adalah zat
yang menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.
Perubahan-perubahan tersebut berproses dengan prinsip “pemadatan dan pengenceran”
(condensation and rarefaction).
DAFTAR PUSTAKA
4
………………………………………… (Inggris)Keimpe Algra. 1999. "The Beginning of
Cosmology". In The Cambridge Companion to Early Philosophy. A.A. Long (Ed.). London:
Cambridge University Press. P. 45-65.
……………………………………….. (Inggris)Richard McKirahan. 2003. "Presocratic
Philosophy". In The Blackwell Guide to Ancient Philosophy. Christopher Shields (Ed.).
Malden: Blackwell Publishing.