Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tiara Azahrah

NIM : 06111182126006

Hasil produk berupa filsafat, teori dan hukum yang dihasilkan oleh beberapa ilmuwan
yang berkontribusi pada perkembangan fisika di Masa Pra-sains.

1. Thales (624 - 547 SM)


Dalam sejarah filsafat Yunani bahwa orang pertama kali berfilsafat pada masa Yunani
Kuno yaitu Thales, sehingga digelari Bapak Filsafat. Gelar itu diberikan karena ia
mengajukan pertanyaan yang amat mendasar yang jarang diperhatikan orang zaman
sekarang. What is the nature of the world stuff? Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?
Tidak bisa dipungkiri lagi, pertanyaan itu amat mendasar sekali. Pertanyaan itu saja sudah
mengangkat namanya menjadi filosof pertama. Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini
sebenarnya amat sederhana, dan belum tuntas. Karena timbul pertanyaan kedua, yaitu;
dari mana air itu? Thales mengambil air sebagai asal alam semesta barangkali karena ia
melihatnya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut
pendapatnya bumi ini terapung di atas air Pertanyaan itu dijawab dengan menggunakan
akal, bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya. Alasannya ialah karena air
penting bagi kehidupan. Disini akal mulai digunakan, lepas dari keyakinan.

 Filsafat
Menurut Thales, air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air telah menjadi pokok dan
yang paling utama dari segala-galanya di alam semesta. Air dapat mengalir dan
membentuk dirinya sendiri tanpa ada hambatan dan gangguan dari luar. Pendapat
Thales terhadap pembentukan alam juga tidak dapat dipisahkan dengan argumennya
bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Bukan hanya makhluk hidup saja
yang memiliki jiwa namun juga benda mati sekalipun. Argument Thales didasarkan
pada pengalaman dan pengamatannya terhadap magnet yang dapat menarik besi.
Thales dalam menemukan gagasan ini memang telah menjauhi mitos-mitos yang ada
dan berfikir secara logika dan rasional.pemikiran ini dianggap oleh Aristoteles
sebagai perintis filsafat alam pertama yang ada.

● Teori
Thales dianggap sebagai perintis filsafat alam, pemikiran-pemikiran Thales yaitu:
1) Bumi berasal dari air
2) Air sebagai prinsip dasar segala sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi
pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta.
Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri dan tanpa ada sebab-sebab dari
luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak
terbinasakan. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah
bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan
bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Karena
air adalah sumber kehidupan, dan tanpa air makhluk hidup pasti akan mati.
Selain itu, air juga adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair,
dan gas) tanpa menjadi berkurang. Thales juga mengemukakan bahwa bumi
terletak pada di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar
dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya. Menurut Theles bahan
dasar dari segala sesuatu adalah air, kabut memberikan kehidupan bagi segala
sesuatu bahkan panas itu sendiri berasal dari kelembapan, segala macam benih
memiliki kodrat kelembapan, air merupakan asal dari hakikat benda-benda
yang lembab, air merupakan objek komando di kalangan dewa-dewi benda.
Benda-benda mempunyai banyak bentuk yang mempunyai unsur dasar dan
primer yang satu.

3) Pandangan tentang jiwa


Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagad raya memiliki jiwa, baik
benda hidup maupun mati. Teori tentang materi berjiwa ini disebut
hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan
memiliki jiwa karena mampu menggerakan besi.

4) Teorema Thales (Dalam geometri yang dipakai dalam perhitungan


matematika),

- Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.


- Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga sama kaki adalah sama besar.
- Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling
berlawanan akan sama.
- Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
- Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang
bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.

5) Pandangan Politik Thales


Thales menyarankan bahwa untuk mempertahankan negara dari ancaman
serangan oleh negara lain yaitu dengan membentuk pusat pemerintahan dan
administrasi bersama di kota yang memiliki posisi sentral di negara tersebut.
Didalam sistem tersebut, kota-kota lain dapat dianggap seperti distrik dari
keseluruhan sistem pemerintahan. Dengan demikian, negara tersebut telah
menjadi sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi.

2. Anaximandross (609-546 SM)


Anaximander atau dalam bahasa Yunani disebut pula sebagai Anaximandros merupakan
seorang filsuf pada jaman Yunani kuno. Kemunculannya dalam sejarah pemikiran ada
setelah Thales. Anaximander lahir di kota Miletus, dekat Soke, Turki. Kota yang sama
pula dengan Thales. Lahir di kota Miletus yang kemudian berkembang menjadi kota para
filsuf dan merupakan putra dari Praxiades, Anaximander ternyata juga murid dari Thales,
filsuf pertama Yunani. Dalam salah satu karangan kuno juga menyebutkan bahwa
Anaximander memiliki kekerabatan dengan Thales, hubungan darah atau keluarga, yaitu
Thales merupakan paman Anaximander.

● Filsafat
To Apeiron sebagai prinsip dasar segala sesuatu.
To apeiron berasal dari bahasa Yunani a=tidak dan eras=batas. Dia merupakan
sebuah prinsip niskala yang dijadikan prinsip dasar segala sesuatu. Dia bersifat ilahi,
tidak berkesudahan, tak terubahkan, dan meliputi segala sesuatu. Dari prinsip inilah
berasal segala sesuatu yang benar di dalam jagad raya sebagai unsur-unsur yang
berlawanan (yang panas dan dingin, yang kering dan yang basah, malam dan terang).
Kesudahan kepada prinsip ini juga semua pada hasilnya akan kembali. Karena itu,
Anaximandros berpendapat bahwa tidak mungkin mencari prinsip dasar tersebut dari
zat yang empiris. Prinsip dasar itu haruslah pada sesuatu yang bertambah mendalam
dan tidak bisa diamati oleh panca indera.
Dengan prinsip to apeiron, Anaximandros membangun pandangannya tentang
dunia semesta. Menurut Anaximandros, dari to apeiron berasal segala sesuatu yang
berlawanan, yang terus berperang satu sama lain. Yang panas membalut yang dingin
sehingga yang dingin itu terkandung di dalamnya. Dari yang dingin itu terjadilah yang
cair dan beku. Yang beku inilah yang kesudahan dijadikan bumi. Api yang membalut
yang dingin itu kesudahan terpecah-pecah pula. Pecahan-pecahan tersebut berputar-
putar kesudahan terpisah-pisah sehingga terciptalah matahari, bulan, dan bintang-
bintang.

● Teori
Menurutnya, awal mula kehidupan di bumi adalah lautan. Seluruh makhluk hidup
yang ada di atasnya, termasuk manusia, awalnya adalah ikan. Panasnya matahari pun
kemudian memunculkan daratan di bumi. Kemunculan daratan itu berdampak pada
makhluk hidup di bumi yang sebagian kemudian berpindah ke daratan.
Berbagai perubahan alam dari mayoritas lautan hingga muncul daratan itulah yang
mempengaruhi evolusi makhluk hidup. Dari ikan menjadi berbagai makhluk hidup
daratan, termasuk manusia.

3. Anaximenes (585-525 SM)


Anaximenes adalah seorang filsuf yang berasal dari Kota Miletos, sama seperti Thales
dan Anaximandros. Anaximenes hidup sezaman dengan kedua filsuf tersebut, kendati ia
lebih muda dari Anaximandros. Ia disebut dalam tradisi filsafat barat, bersama dengan
Thales dan Anaximandros, sebagai anggota Mazhab miletos Anaximenes adalah teman,
murid, dan pengganti dari Anaximandros.Sebagaimana kedua filsuf Miletos yang lain, ia
berbicara tentang filsafat alam, yakni apa yang menjadi prinsip dasar (arche) segala
sesuatu.
 Filsafat
- Udara adalah substansi fundamental pembentuk dari seluruh alam semesta beserta
seluruh isinya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pendapat Thales, yaitu
substansi fundamental adalah air baginya kurang tepat. Hal ini dikarenakan
menurutnya adanya air sendiri muncul dari substansi yang lain yakni dari udara.
- Pembentukan alam semesta adalah dari proses pemadatan dan pengenceran udara
yang membentuk air, tanah, batu, dsb-nya.
- Bumi itu berbentuk datar dan membentang luas serta dilingkupi oleh udara seperti
meja bundar. Selain itu menurutnya bumi juga bernapas sebagai mana manusia
yang bernafas.

 Teori
Menurut Anaximenes, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik
tanah, tubuh, pohon maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat
bahwa udara adalah prinsip dasar semua benda di dunia. Udara adalah zat yang
menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk
lain. Perubahan-perubahan tersebut berproses dengan prinsip pemadatan dan
pengenceran. Bila udara bertambah kepadatannya maka munculah tanah, air,
kemudian batu. Sebaliknya, bila udara mengalami pengenceran, maka yang timbul
adalah api. Proses pemadatan dan pengenceran tersebut meliputi seluruh kejadian
alam, sebagaimana air dapat berubah menjadi es dan uap, dan bagaimana seluruh
substansi lain dibentuk dari kombinasi perubahan udara.

4. Anaxagoras (500 - 428 SM)


Anaxagoras adalah seorang filsuf Yunani Pra-Socrates awal dari Ionia , meskipun dia
adalah salah satu filsuf pertama yang pindah ke Athena sebagai basis. Dia kadang-kadang
dianggap sebagai bagian dari sekolah buruk didefinisikan Pluralisme, dan beberapa ide-
idenya juga mempengaruhi perkembangan selanjutnya dari atomisme. Banyak idenya
dalam ilmu fisika cukup revolusioner di zaman mereka, dan cukup mendalam dalam
retrospeksi.
● Filsafat
- Anaxagoras terkenal dengan teori kosmologis tentang asal-usul dan struktur alam
semesta. Dia berpendapat bahwa keadaan asli kosmos adalah campuran
menyeluruh dari semua ramuannya, meskipun campuran ini tidak sepenuhnya
seragam, dan beberapa bahan hadir dalam konsentrasi lebih tinggi daripada yang
lain dan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Pada beberapa titik waktu,
campuran purba ini digerakkan oleh tindakan nous (pikiran), dan gerakan berputar
dan memisahkan bahan-bahannya, yang pada akhirnya menghasilkan kosmos
benda-benda material terpisah (dengan sifat diferensial) sehingga kita lihat hari
ini.
- Dia menerima gagasan Parmenides dan the Eleatics bahwa indera tidak dapat
dipercaya dan bahwa setiap perubahan nyata hanyalah penataan kembali bahan-
bahan alam semesta yang tidak berubah, abadi dan tidak dapat dihancurkan .
- Dia menyangkal bahwa ada batasan untuk kekerdilan atau kelebihan partikel
bahan kosmik asli, sehingga fragmen kecil dari semua bahan lainnya masih dapat
hadir dalam objek yang tampaknya seluruhnya terdiri dari satu bahan saja (yang
mengarah ke beberapa sebatas gagasan Atomisme).

Dalam ilmu fisika, Anaxagoras adalah orang pertama yang memberikan


penjelasan gerhana yang benar, dan terkenal dan terkenal dengan teori ilmiahnya,
termasuk klaimnya bahwa matahari adalah logam merah-panas, bahwa bulan itu
bersahaja, dan bahwa bintang adalah batu berapi-api

● Teori
Anaxagoras mengatakan bahwa komponen dasar yang membentuk, menyusun alam
semesta bukan merupakan satu hal yang tunggal. Susunan alam semesta terdiri dari
beberapa komponen yang di dalamnya tidak sama besarannya. Ia mengatakan jumlah
komponen yang membentuk alam semesta tidak terhingga jumlahnya. Anaxagoras
menyebutnya dengan benih-benih (Spermata).
Anaxagoras beranggapan teori tentang alam semesta yakni setiap benda atau bahkan
seluruh realiatas alam semesta terdiri dari suatu hal yang bercampuran. Di mana
campuran tersebut mengandung seluruh benih dalam jumlah tertentu.

5. Aristoteles (384 - 332 SM)

Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli
fisika kenamaan. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di
bidang biologi dan "pengetahuan praktis". Ia banyak memberi sumbangan pemikiran
pada berbagai cabang pengetahuan seperti Logika, Retorika, Etika, Metafisika,
Psikologi, dan Pengetahuan Alam. Karena kecerdasannya, pengaruh pemikirannya
meluas pada berbagai disiplin ilmu, termasuk dalam fisika. Aristoteles merupakan
orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang
dilakukannya dengan jalan melihat gerhana. Sepuluh jenis kata yang dikenal orang
saat ini dengan kata benda, kata sifat, kata benda dan sebagainya, merupakan
pembagian kata menurut pemikirannya.

● Filsafat
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Filsafat ilmu
merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya
ilmuilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Oleh karena
itu, ia menamakan filsafat sebagai Theologi. Filsafat sebagai refleksi dari pemikiran
sistematis manusia atas realitas dan sekitarnya, tidak berdiri sendiri dan tidak tumbuh
di tempat atau ruang yang kosong. Lingkungan keluarga, sosial alam dan potensi diri
akan ikut mempengaruhi seseorang dalam melakukan refleksi filosofis.
Pembagian Filsafat Menurut Aritoteles
1. Logika Penemuan Aristoteles yang terbesar dalam bidang logika adalah silogisme
(syllogimos). Silogisme maksudnya uraian berkunci, yaitu menarik kesimpulan
dari kenyataan yang umum atas hal yang khusus dan dapat digunakan dalam
menarik kesimpulan yang baru dan tepat dari dua kebenaran yang telah ada.
2. Filosofia teoritika
a. Fisika: yaitu tentang dunia materil (ilmu alam dan sebagainya).
Kosmos terdiri dari dua wilayah yang sifatnya berbeda. Wilayah sublunar di
bawah bulan, maksudnya bumi) dan wilayah yang meliputi bulan, planet dan
bintang. Aritoteles beranggapan bahwa jagat raya terbatas, berbentuk bola dan
jagat raya tidak mempunyai permulaan dlam waktu dan tidak mempunyai akhir
(kekal). Sedangkan bumi dan isinya terdiri dari empat unsur: api, udara, tanah
dan air. Sedangkan selain bumi hanya terdiri dari satu unsur yaitu aether.
Penggerak pertama adalah yang tidak di gerakkan.
b. Matematika: yaitu tentang barang yang menurut kuantiasnya.
Pemikiran Aristoteles yang terbesar dalam matematika adalah tentang logika
dan analisis. Aristoteles berpendapat bahwa logika harus diterapkan pada
semua bidang ilmu.
c. Metafisika: yaitu berpusat pada persoalan barang dan bentuk.
3. Filosofia praktika (tentang hidup kesusilaan)
a. Etika (kesusilaan dalam hidup perorangan) dan Ekonomi (kesusilaan dalam
hidup kekeluargaan)
b. Politika (kesusilaan dalam hidup kenegaraan)
4. Filosofia poetika/aktiva (pencipta) pada bidang seni
Menurut Aritoteles, keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran
material. Ia berpandangan bahwa sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan
artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika.

● Teori
Aristoteles menganggap bahwa pemikiran manusia melebihi tiga jenis abstraksi yang
membentuk filsafat, yaitu fisika, matematika dan metafisika. Manusia melampaui
fisika ketika ia mulai berpikir saat sedang melakukan pengamatan. Selama berpikir,
akal manusia melepaskan diri dari pengamatan yang menggunakan indra untuk
merasakan segala yang dapat dirasakan keberadaannya. Pengetahuan yang bersifat
umum kemudian diketahui dari hal yang partikular dan nyata. Pengetahuan fisika
kemudian terbentuk melalui pengetahuan abstrak dan akal manusia.

Anda mungkin juga menyukai