MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik
Yang dibina oleh Ibu Rahmania Sri Untari, M.Pd
Oleh :
Rindiani 188320700001
Fitri Nur Aziza 188320700010
Nuurin Lailatul M 188320700012
Elok Tri Astutik 198320700011
Armanda Bayu R. S 198320700013
A1
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah upaya membentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat
yang diinginkan dalam kebiasaan sikapnya. Jadi, peserta didik tersebut akan dibantu oleh
guru, orangtua dan orang dewasa lainya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang
Peserta didik khususnya anak Sekolah Dasar merupakan individu yang bersifat unik,
imajinatif dan khas. Dimana dalam fase tersebut seorang anak mengalami suatu
keterampilan, mental, psikis, emosional, fisik, dan juga kemampuan berinteraksi sosial
dengan lingkungan.
Dalam mencapai kematangan perkembangan peserta didik, ternyata ada banyak prisip-
prinsip yang ada dalam proses perkembangan. Prinsip tersebut harus dipahami oleh setiap
Kemudian bagaimana cara kita sebagai seorang pendidik untuk mengetahui dan
BAB II
3
PEMBAHASAN
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis. Sejak terjadi proses pembuahan hingga ajal
tiba, manusia selalu berubah dan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa
Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang
mencolok, yaitu:
1. Perubahan fisik
a. Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya misalnya otak,
2. Perubahan mental
imajinasi.
b. Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti dengan ciri-ciri sikap sosial
terjadi pola-pola perkembangan yang sistematis. Atas dasar itu, maka para ahli
adalah:
Prinsip ini sering disebut sebagai hukum kesatuan organis (fungsional). Prinsip ini
adalah tidak terpisahkan dengan perkembangan fungsi ingatan, fungsi fantasi, fungsi
Prinsip ini mengandung maksud bahwa perkembangan antara sejumlah anak tidaklah
sama,belum tentu sama pula tingkat perkembangan yang dicapainya pada suatu saat
tertentu, baik pola perkembangan seluruhnya, maupun dalam aspek tertentu dari
individual dalam proses perkembangan anak-anak. Prinsip ini disebut juga dengan
memperooleh kata-kata baru beserta pengertiannya dalam waktu jangka singkat, pada
saat yang lain sebaliknya, dalam waktu yang lebih lama hanya mendapat penambahan
sedikit ataupun tidak mendapatkan kosa kata yang lain lagi. Prinsip ini disebut juga
aturan yang relatif tetap, sesuai dengan perkembangan itu sendiri. Misalnya,
selanjutnya erdiri tanpa berpegangan, melangkah sambil jatuh sampai melangkah dan
Dengan prinsip ini berarti apa yang sudah dicapai pada saat-saat yang lalu merupakan
bagian tak terpisahkan dengan bagian-bagian sebelumya. Oleh kareba itu, adanya
perkembangan, karena sebenarnya tidak ada perubahan yang mendadak. Prinsip ini
6. Antara aspek perkembangan dengan aspek perkembangan yang lain saling berkaitan
tulang-tulang kaki dan sebagainya. Prinsip ini dipandang sebagai hukum kolerasi
perkembangan.
7. Perkembangan berlangsung dari pola-pola yang bersifat umum menuju pola-pola yang
bersifat khusus.
Prinsi ini pada dasarnya menyatakan, bahwa perkembangan bermula dari “globalitas”
yang smakin beraneka ragam. Dengan kata lain perkembangan ini disebut menuju
diferensiasi. Oleh karena itu disebut juga dengan hukum diferensiasi (Ahmad, 1993:
30-33).
Prinsip pertama dalam perkembangan adalah sikap kritis. Banyak ahli psikologi
menyatakan bahwa tahun-tahun prasekolah merupakan tahapan penting. Pada usia ini
6
diletakkan struktur perilaku yang kompleks yang berpengaruh bagi perkembangan
sikap anak pada masa selanjutnya. Misalnya penggunaan tangan kanan atau kiri,
dengan latihan yang diberikan orangtua atau guru anak dapat menggunakan tangan
memperlakukan anak dengan baik dan mendorong anak lebih bebas mengekspresikan
Ketiga ada motivasi yang kuat dari diri individu yang ingin mengalami perubahan.
Misalnya anak yang malas berbicara tidak akan menjadi anak yang terbuka di masa
terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal
dari warisan genetik individu, misalnya dalam fungsi yang telah diwariskan yang
yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar ini anak-anak memperoleh
kematangan dan hasil belajar dapat dilihat dalam fungsi hasil usaha ( ontogenetik )
seperti menulis, mengemudi atau bentuk keterampilan lainnya yang merupakan hasil
pelatihan.
yaitu perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti
bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala
kemudian badan dan terakhir kaki. Hukum yang kedua perkembangan menyebar
7
keluar dari titik poros sebtral tubuh ke anggota-anggota tubuh ( proximodistal ).
penakut tidak sama reaksinya dengan anak-anak agresif terhadap satu tahap
perkembangan. Oleh sebab itu perkem- bangan pada tiap manusia berbeda-beda
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan mengikuti
pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatannya sendiri. Beberapa anak
berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak
dengan kecepatan yang melonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan.
Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik
yang berbeda. Kemudian faktor lingkungan juga turut memberikan kontribusi terhadap
sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah seorang anak
didorong untuk melakukan kegiatan intelektual atau tidak, dan apakah dia diberi
memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula
tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga
kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula
8
pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan, meskipun dilakukan secara
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik
untuk perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola perkembangan
yang sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat
perkembangan ini tidak akan berubah sekalipun terdapat variasi individu dalam
kecepatan per-kembangan.
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan
yang sama seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan
mereka yang pandai akan lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan anak
yang memiliki kecerdasan rata-rata, sedangkan anak yang bodoh akan berkembang
lebih lambat.
khusus. Misalnya seorang bayi akan mengacak-acak mainan sebelum dia mampu
emosi, anak secara umum akan merespon dengan rasa takut pada suatu hal yang baru
namun selanjutnya akan merepon ketakutan secara khusus pada hal yang baru
tersebut.
kematian, namun hal ini terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi kadang
perkembangan dan akan mencapai puncaknya pada usia tertentu. Seperti imajinasi
kreatif akan menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa
9
remaja. Berkesinambungan memiliki arti bahwa setiap periode perkembangan akan
menyebabkannya antara lain dari lingkungan anak itu sendiri. Bahaya ini dapat
perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan
perkembangan. Pada saat itu dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami
merupakan hal yang penting karena memungkinkan pengasuh (orangtua, guru, atau
pengasuh lainnya) untuk segera mencari penyebab dan memberikan stimulasi yang
sesuai.
dengan seorang anak yang malas bicara, ketika penulis menjadi guru anak berusia 5
(lima) tahun tersebut, setiap hari penulis menanyakan kabarnya atau menanyakan
Kebudayaan mempengaruhi perkembangan sikap dan fisik anak. Anak yang hidup
dalam budaya yang membedakan sikap dan per- mainan yang pantas terhadap untuk
perempuan akan memilih mainan yang lebih sedikit membutuhkan kemampuan fisik,
10
sehingga pertumbuhan fisiknya tidak sekuat fisik anak laki-laki. Anak laki-laki
dituntut untuk tidak cengeng seperti anak perempuan, sehingga anak laki-laki menjadi
Orangtua dan masyarakat memiliki harapan tertentu pada tiap tahap perkembangan
anak. Jika tahap itu tercapai maka orangtua atau masyarakat akan berbahagia.
Misalnya anak usia 1 (satu) tahun sudah pandai berjalan, jika sampai usia tersebut
anak belum bisa berjalan, maka akan membuat gelisah orang-orang di sekitarnya
tersebut dimulai sejak masa konsepsi hingga akhir hayat. Ketika individu memasuki usia
sekolah, yakni antara tujuh sampai dengan dua belas tahun, individu dimaksud sudah
dapat disebut sebagai peserta didik yang akan berhubungan dengan proses pembelajaran
dalam suatu sistem pendidikan. Cara pembelajaran yang diharapkan harus sesuai dengan
1. Programnya disusun secara fleksibel dan tidak kaku serta memperhatikan perbedaan
individual anak
2. Tidak dilakukan secara monoton, tetapi disajikan secara variatif melalui banyak
aktivitas
(Hasbullah, 2009:57).
1. Implikasi Perkembangan Biologis dan Perseptual Secara fisik, anak usia sekolah
dasar
11
memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan
dalam tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot, sistem syaraf, struktur tulang,
fisik seperti perubahan dalam penglihatan, kekuatan otot, dan lain sebagainya. Dan
diperlukan suatu cara pembelajaran yang “hidup” dalam arti memberikan banyak
kesempatan kepada peserta didik untuk memfungsikan unsur- unsur fisiknya, dengan
kata lain, diperlukan suatu cara pembelajaran seperti ini tidak saja akan memunculkan
Perkembangan intelektual erat kaitannya dengan potensi otak manusia, potensi otak
manusia hanya tampak delapan persen sebagai pikiran sadar, sedangkan sisanya 92
persen disebut alam bawah sadar. Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa
potensi otak manusia yang berkaitan dengan perkembangan intelektual hanya memuat
delapan persen saja. Untuk itu, perkembangan intelektual pada peserta didik perlu
kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada dasarnya
bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, melainkan juga dapat
12
diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya yang memilki
aturan sendiri. Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan pikiran individu
b. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan sosial. Jika
pendidikan yang optimal, maka sangat diperlukan bahasa yang komunikatif dan
Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan berfikir dan bersikap
tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa guna menghasilkan
sesuatu yang orisinil. Oleh karena itu, kreatifitas lebih dikatakan sebagai suatu yang
13
Manusia menurut pembawaannya adalah makhluk sosial, sejak dilahirkan, bayi sudah
termasuk ke dalam masyarakat kecil yang disebut keluarga. Ketika kecil, mulanya
anak-anak hanya mempunyai hak saja, didalam rumah tangga ia mempunyai hak
untuk dipelihara dan dilindungi oleh orang tuanya, namun lama-kelamaan keadaanitu
berubah. Anak-anak yang pada mulnya hanya mempunyai hak saja, berangsur-angsur
mempunyai kewajiban. Lingkungan sosial merupakan pengaruh luar yang datang dari
orang lain. Selain itu, yang termasuk lingkungan sosial ialah pendidikan. Yang
berbagai golongan tertentu, seperti pengaruh ayah, nenek, paman, dan guru-guru.
norma-norma kelompok, moral, tradisi atau meleburkan diri menjadi satu kesatuan
Emosi merupakan keadaan pada diri seseorang yang disertai warna efektif, baik pada
tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas. Contoh tentang perngaruh pengaruh
a. Memperkuat dan melemahkan semangat apabila timbul rasa senang atau kecewa
c. Menggangu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati
Emosi mempengaruhi cara belajar anak, yaitu : (a) menyiapkan tubuh untuk
menjadi kebiasaan, (c) emosi merupakan suatu bentuk komunikasi, (d) suasana
14
emosional yang dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya
dikemudian hari.
Moral bukan hanya memilki arti bertingkah laku sopan santun, bertindak dengan
lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua saja, melainkan lebih luas lagi dari itu.
Selalu berkata jujur, bertindak konsekuen, bertanggung jawab, cinta bangsa dan
halus, dan sebagainya, termasuk pula kedalam moral yang perlu dikembangkan dan
berlangsung yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar-
mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk melahirkan manusia
yang ber-SQ tinggi dibutuhkan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada
perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya
(Hasbullah, 2009:71-72).
peserta didik.
15
2. Program (kurikulum) belajar mengajar disusun secara bertahap dan berjenjang sesuai
proses perkembangan peserta didik dan menyesuaikannya dengan proses tersebut, hal ini
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Ciri-ciri perkembangan menunjukkan gejala-gejala yang secara relatif teratur, hal tersebut
kematangan masing-masing
16
4. Terdapat variasi dalam tempo dan irama perkembangan antar-individual dan kelompok
5. Proses perkembangan itu pada taraf awalnya lebih bersifat diferensiasi dan pada akirnya
6. Dalam batas-batas masa peka, perkembangan atau pertumbuhan dapat dipercepat atau
7. Laju perkembangan anak berlangsung lebih cepat pada periode kanak-kanak daripada
periode-operiode berikutnya.
perkembangan spritual. Dengan demikian, dengan adanya ciri-ciri perkembangan yang diatur
dalam prinsip (hukum) perkembangan tersebut, maka selaku kepala sekolah atau guru
17
haruslah menyesuaikan program pembelajaran berdasarkan tahapan perkembangan peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Terhadap Pendidikan” . Jurnal ANSIRU PAI Vol.2 No.2. Juli – Desember 2018.
18