Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT UMUM

Anaximanes dan Filsafatnya


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Dosen Pengampu: Ardiyan Darutama, M. Phil

Disusun Oleh:
1. Mochammad Arfy Mustaqim (2520041)
2. Violina Alfa Zuhra (2520106)
3. Nailil Izzah (2520112)

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN (IAIN)
TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 3

BAB I BIOGRAFI ANAXIMANES .............................................................................. 4

BAB II Pembahasan.... ................................................................................................... 5

A. Karya — Karya Anaximanes.......................................................................................5

B. Aliran/Tema/Paham yang dianutnya ...........................................................................6

C. Tokoh — Tokoh yang Mempengaruhinya....................................................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 8

a. Manfaat Mempelajari Tokoh untuk Mahasiswa/i TBIG................................................8

b. Saran..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

2
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, inayah serta anugerah-
Nya sehingga kami dapat meyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Anaximanes dan
Filsafatnya” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus dan semoga kita mendapat syafaatnya kelak.
Penulis bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas. Adapun
tujuan ditulisnya dari makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum
yang dibimbing oleh Bapak Ardiyan Darutama, M. Phil. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk mengetahui tentang anaximanes dan filsafatnya.
kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ardiyan Darutama, M. Phil yang telah
memberikan tugas ini sehingga menambah pengetahuan serta wawasan pada bidang
yang kami ampu pada semester ganjil tahun 2021 ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang akan membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 14 September 2021

Penulis

3
Bab I
BIOGRAFI ANAXIMANES

Biografi Anaximanes

Anaximenes adalah filsuf kedua dari mazhab Milesian. Anaximenes


berasal dari Miletos. Sama dengan Thales dan Anaximandros. Anaximenes
hidup sezaman dengan kedua filsuf tersebut. Diperkirakan usia Anaximenes 22
tahun lebih muda dari Anaximander. Anaximenes diketahui bahwa ia adalah
murid Anaximander dan bahwa ia berasal dari sekolah Ionia atau sekolah
Miletus. Filsuf Theophrastus akan menggambarkannya dalam karyanya tidak
hanya sebagai murid, tetapi juga sebagai teman Anaximander.
Anaximenes sering mempelajari tentang filsafat alam, yaitu sesuatu yang
menjadi prinsip dasar (arche) segala sesuatu. Anaximenes juga mengemukakan
pendapatnya bahwa bahan alam terbentuk dari udara. Hal ini juga dikemukakan
oleh Nawawi (2017 :148) bahwa jiwa merupakan udara yang bisa berfungsi
dengan nafas. Udara menghasilkan semua benda yang ada di alam semesta
dikarenakan suatu proses "pemadatan dan pengenceran". Apabila udara
bertambah kepadatannya maka muncullah berturut - turut angin, air tanah dan
akhirnya batu. Akan tetapi apabila udara menjadi lebih encer, yang muncul
adalah api.
Anaximanes adalah seorang filsuf yang hidup dari tahun 585 sampai 528
SM. Dia adalah guru yang penghabisan daripada filosofi alam yang kembang di
Miletos. Kontribusi Anaximanes sangat penting dalam generasi filsuf
naturalistik Yunani Kuno dan beberapa ide mereka diperdebatkan selama
berabad — abad. Akhir kemajuan filosofi itu tidak lama sesudah ia meninggal
pada tahun 494 SM.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karya atau buah pemikiran Anaximenes

1. Udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu


Salah satu kesulitan untuk menerima filsafat Anaximandros tentang to
apeiron yang metafisik adalah bagaimana menjelaskan hubungan saling
memengaruhi antara yang metafisik dengan yang fisik. Karena itulah,
Anaximenes tidak lagi melihat sesuatu yang metafisik sebagai prinsip
dasar segala sesuatu, melainkan kembali pada zat yang bersifat fisik
yakni udara.
Tidak seperti air yang tidak terdapat di api (pemikiran Thales), udara
merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik air, api, manusia,
maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa
udara adalah prinsip dasar segala sesuatu. Udara adalah zat yang
menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul
sebagai bentuk lain.
Perubahan-perubahan tersebut berproses dengan prinsip "pemadatan
dan pengenceran" (condensation and rarefaction.) Bila udara bertambah
kepadatannya maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah, dan
kemudian batu. Sebaliknya, bila udara mengalami pengenceran, maka
yang timbul adalah api.
Proses pemadatan dan pengenceran tersebut meliputi seluruh kejadian
alam, sebagaimana air dapat berubah menjadi es dan uap, dan bagaimana
seluruh substansi lain dibentuk dari kombinasi perubahan udara.

2. Tentang alam semesta


Pembentukan alam semesta menurut Anaximenes adalah dari proses
pemadatan dan pengenceran udara yang membentuk air, tanah, batu, dan
sebagainya.
Bumi, menurut Anaximenes, berbentuk datar, luas, dan tipis, hampir
seperti sebuah meja. Bumi dikatakan melayang di udara
sebagaimana daun melayang di udara. Benda-benda langit
seperti bulan, bintang, dan matahari juga melayang di udara dan
mengelilingi bumi. Benda-benda langit tersebut merupakan api yang
berada di langit, yang muncul karena pernapasan basah dari bumi.
Bintang-bintang tidak memproduksi panas karena jaraknya yang jauh
dari bumi. Ketika bintang, bulan, dan matahari tidak terlihat pada waktu
malam, itu disebabkan mereka bersembunyi di belakang bagian-bagian
tinggi dari bumi ketika mereka mengitari bumi Kemudian awan-

5
awan, hujan, salju, dan fenomena alam lainnya terjadi karena pemadatan
udara.

3. Tentang Jiwa
Jiwa manusia dipandang sebagai kumpulan udara saja. Buktinya,
manusia perlu bernapas untuk mempertahankan hidupnya. Jiwa adalah
yang mengontrol tubuh dan menjaga segala sesuatu pada tubuh manusia
bergerak sesuai dengan yang seharusnya.
Karena hal itu berguna untuk menjaga kelangsungan jiwa dan tubuh.
Di sini, Anaximenes mengemukakan persamaan antara tubuh manusiawi
dengan jagat raya berdasarkan kesatuan prinsip dasar yang sama, yakni
udara.
Tema tubuh sebagai mikrokosmos (jagat raya kecil) yang
mencerminkan jagat raya sebagai makrokosmos adalah tema yang akan
sering dibicarakan di dalam Filsafat Yunani. Akan tetapi, Anaximenes
belum menggunakan istilah-istilah tersebut di dalam pemikiran
filsafatnya.

B. Aliran atau faham yang dianut Anaximenes

Menurut buku karya Nawawi Nurnaningsih yang berjudul Tokoh


filsuf dan era keemasan filsafat, didalamnya beliau menyebutkan bahwa aliran
atau faham yang dianut oleh anaximenes dapat digolongkan sebagai filsafat
alam, karena didalamnya membahas mengenai kejadian di alam semesta.
Beberapa sejarawan menganggap bahwa pemikiran yang
dikemukakan oleh anaximenes adalah sebuah kemunduran dibandingkan dengan
tokoh filsuf sebelumnya yaitus anaximandros. Alasannya adalah dalam
pemikiran yang dikemukakan oleh anaximenes ini bersifat subtil dan spekulatif.

C. Tokoh tokoh yang mempengaruhi Anaximenes

Anaximenes merupakan tokoh filsuf yunani kuno yang termasuk


kedalam generasi awal bersama anaximandros dan thales. Sudah tentu kedua
tokoh tersebut sangat berpengaruh terhadap pemikiran yang dikemukakan oleh
anaximenes, terutama anaximandros.
Pandangan Anaximenes tentang susunan jagat raya pasti merupakan
kemunduran, dibandingkan dengan Anaximandros. Menurut Anaximenes, bumi
(yang berupa "meja bundar") melayang di atas udara. Demikian matahari, bulan
dan bintang-bintang, "laksana sehelai daun". Badan-badan jagat raya itu tidak
terbenam di bawah bumi, sebagaimana agaknya di pikirkan Anaximandros,
tetapi mengelilingi bumi yang datar itu. Matahari lenyap pada waktu malam,
karena tertiup di belakang bagian-bagian tinggi.
Menurut beberapa sumber mengatakan bahwa, anaximenes adalah
murid dari anaximandros, dan anaximandros adalah murid dari thales. Hal ini

6
dapat dikuatkan dengan pokok pemikiran ketiganya yang sama sama membahas
mengenai alam semesta dan unsur – unsur didalamnya.
Perbedaan yang mencolok pada ketiganya adalah unsur apa yang
dibahas. Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa anaximenes udara
menjadi prinsip dasar segala sesuatu dan menjadi dasar sesuatu tertentu melalui
proses pemadatan dan proses lainnya. Sedangkan menurut anaximandros, alam
semesta bersifat apeiron atau tak terbatas. Segala unsur yang ada didalam dunia
ini berkaitan satu dengan yang lain dan tak dapat terpisahkan. Sementara itu
thales mengungkapkan semuanya dari air dan akan kembali kepada air.

7
BAB III
PENUTUP

A. Manfaat Mempelajari Tokoh untuk Mahasiswa/i TBIG


Begitu banyak manfaat yang bisa kita dapat selaku mahasiswa fakultas tarbiyah
dan ilmu keguruan khususnya jurusan tadris bahasa Inggris setelah mempelajari tokoh
ini dan filsafat nya. Manfaat-manfaat tersebut contohnya seperti :
i. Dengan mempelajari filsafat tentang alam ini, kita dapat mengetahui hal hal mendasar
mengenai terbentuknya dunia ini menurut teori, prinsip, maupun pandangan yang
dikemukakan oleh tokoh Anaximenes.
ii. Mempelajari filsafat tentang alam ini mampu membantu meningkatkan
skill/kemampuan kita dalam berfikir secara kritis dan lebih mendalam tentang asal
usul terbentuknya dunia. Sebagai mahasiswa, tentunya sangat penting bagi kita untuk
bisa memiliki pemikiran yang kritis dan mendalam.
iii. Adapun manfaat yang bisa kita ambil dari mempelajari tokoh filsafat diatas
(Anaximenes) adalah diharapkan kita mampu menjadikan beliau sebagai panutan.
Panutan dalam hal keberanian dalam mengemukakan pendapat atau pikiran kita.
Sebagai mahasiswa, tentunya selain berfikir kritis dan mendalam, kita juga sangat
membutuhkan keberanian dalam mengemukakan pendapat atau pikiran yang
dihasilkan dari berfikir kritis.
iv. Dari pemikiran Anaximenes, kita tahu bahwa dunia dan seisinya terbentuk dari hal
yang sangat dasar namun sangat penting, yaitu udara.
B. Saran
Segala sesuatu yang diungkapkan dan yang dikemukakan oleh semua filsuf
adalah pendapat dan buah fikiran mereka yang mereka tuangkan. Diantara semuanya
terdapat yang benar dan yang kurang tepat serta kurang relevan apabila diterapkan pada
era modern ini.
Anaximenes telah mengajarkan kita bagaimana kita harus lebih jeli dalam
mengamati hal sekitar yang ada didepan kita. Banyak hal yang masih menjadi misteri
samapai sekarang dan tak banyak orang yang tau. Udara yang terlihat sepele, yang
terlihat biasa biasa saja ternyata bisa dikulik menjadi hal yang bisa membuat kita
tercengang atau bahkan baru mengetahuinya.
Dalam belajar filsafat tentunya kita akan sedikit dibingungkan dengan bahasa
yang dipakai oleh para filsuf yang ada. Dimana mereka menggunakan bahasa yang sukit
dimengerti dan mungkin sulit untuk dipahami oleh kita sendiri.
Semua hal yang tertulis di atas adalah rangkuman dari beberapa sumber yang
sudah kami cantumkan dibawah, dan sifat manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
Jika ada kekeliruan dalam makalah ini dan beberapa hal yang janggal mohon segera
diberitahukan kepada kami selaku pemakalah.

8
Dunia ini penuh misteri dan bahkan hal yang dianggap tabu ternyata mempunyai
segudang rahasia yang bisa kita ulik. Banyak hal yang menarik disekitar kita yang perlu
kita amati lagi secara lebih mendalam. Tetapi, dari semua hal yang telah dituliskan
diatas perlu digaris bawahi bahwa Tuhanlah pemilik rahasia alam semesta yang
sesumgguhnya. Sekeras apapun manusia membongkarnya jika Tuhan tak
mengizinkannya maka tak akan terbongkar jua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aizid, R. 2018. Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Depok: PT Huta Parhapuran.

Djaja, W. 2012. Sejarah Eropa dari Eropa Kuno hingga Eropa modern Ombak.
Yogyakarta.

Nawawi, N. 2017. Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat. Makasar: Pusaka
Almaid

Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius.

Sondarika Wulan. 2021. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI


YUNANI DARI ABAD KE-5 SM SAMPAI ABAD KE-3 SM. Ciamis

10

Anda mungkin juga menyukai