Disusun Oleh:
Kelas C
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk jalan kebaikan dan kebenaran di dunia
dan di akhirat kepada umat manusia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan tidak sempurna.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah...........................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Anaxagoras.......................................................................2
B. Pemikiran Filsafat Anaxagoras.......................................................3
Simpulan...............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anaxagoras adalah salah seorang filsuf dari mazhab pluralism. Filsuf lain yang
tergolong di dalam mazhab ini Empedokles. Anaxagoras, sebagaimana Empedokles,
mengajarkan bahwa realitas alam semesta berasal dari banyak prinsip. Anaxagoras hidup
sezaman dengan Empedokles dan juga para filsuf atomis awal, seperti Leukippos dan
Demokritos. Anaxagoras diketahui mengarang satu buku dalam bentuk prosa. Akan
tetapi, hanya beberapa fragmen dari bagian pertama yang masih tersimpan.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Anaxagoras.
2. Bagaimana Sejarah Pemikiran Filsafat Menurut Anaxagoras.
1
https://id.m.wikipedia.org, Diakses pada Minggu, 5 April 2020 pukul 15.55
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Anaxagoras
Pemikirannya, realitas bukanlah satu, akan tetapi terdiri dari banyak unsur dan
tidak dapat dibagi-bagi, yaitu atom. Atom ini sebagai bagian yang terkecil dari materi
sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga. Ia tidak sependapat dengan
konsep ruang kosong, alasannya bagaimana dengan gerak atom-atom itu apabila tidak
ada ruang kosong. Dan ruang yang kosong inilah yang menjadi syarat untuk
bergeraknya atom-atom. Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom yang
berbeda bentuknya itu saling terkait, kemudian digerakkan oleh puting beliung.
Semakin banyak atom-atom yang bergerak akan menimbulkan pusat gerak (atom yang
padat). Yang disebut sebagai realitas seluruhnya adalah sebagai suatu campuran yang
mengandung semuah benih. Di dalam tiap benda mengandung semua benih. Indera kita
tidak dapat melihat semua benih yang ada di dalamnya. Hanya bisa dilihat benih yang
paling dominan. Misalnya, kita melihat emas (yang terlihat emas, karena warna kuning
yang paling dominan), walaupun benih-benih yang lain seperti perak, besi, tembaga
terdapat di dalamnya.3
Anaxagoras adalah salah seorang filsuf dari mazhab pluralisme. Filsuf lain yang
tergolong di dalam mazhab ini adalah Empedokles. Anaxagoras, sebagaimana
2
Nus, Serunaihati, Biografi Anaxagoras, http://serunaihati.blogspot.com/2013/03/biografi-anaxagoras-nus-
pembedaan.html, Diakses pada Minggu,5 April 2020 pukul 16.13
3
Ibid.,
2
Empedokles, mengajarkan bahwa realitas alam semesta berasal dari banyak prinsip.
Anaxagoras hidup sezaman dengan Empedokles dan juga para filsuf atomis awal,
seperti Leukippos dan Demokritos. Anaxagoras diketahui mengarang satu buku dalam
bentuk prosa. Akan tetapi, hanya beberapa fragmen dari bagian pertama yang masih
tersimpan.4
Ketika Pericles telah berusia lanjut, musuh-musuhnya berhasil memfitnah
Anaxagoras dengan tuduhan murtad. Kemudian Anaxagoras di ajukan ke pengadilan
dan diancam hukuman mati. Tampaknya Anaxagoras difitnah karena ia menganggap
matahari adalah batu yang berpijar dan bulan adalah tanah, yang hanyalah benda-benda
material semata. Bukan Dewa seperti apa yang menjadi kepercayaan masyarakat pada
saat itu. Atas jasa Paricles, ia dibebaskan dari penjara dan melarikan diri ke kota
Lampsakos. Anaxagoras meninggal di sana pada usia 72 tahun.5
B. Filsafat Anaxagoras
Gaya berfilsafat Anaxagoras, tidak terlalu menekankan aspek religiositas,
dibandingkan filsuf – filsuf Elea, dan kaum pluralis lainnya. Filsafatnya lebih dekat
dengan filsafat – filsafat Milesian. Dua hal yang menjadi penciri filsafatnya, adalah:
o Ia memperkenalkan konsep baru yang sepenuhnya tidak material, sebagai
arkhe, yaitu akal budi.
o Bentuk pluralisme yang ekstrem, di mana semua benda di dunia mengandung
seluruh unsur benda lain, dalam proporsi tertentu. 6
4
Asmoro Achmadi, 2011, Filsafat umum, (Jakarta: Raja Grafindo) hal. 33.
5
Ibid.,
6
Sandi Hardian Susanto Herho, 2016, Pijar Filsafat, (Bandung: Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyakaratan ITB),
hal. 34.
3
aneh ini, nampaknya berasal dari observasi Anaxagoras pada makhluk hidup,
utamanya proses makanan yang dapat berubah menjadi jaringan kehidupan. 7
7
Ibid
8
Ibid
9
Asmoro Achmadi, 2011, Filsafat umum, (Jakarta: Raja Grafindo) hal. 34.
4
Bagaimana mungkin rambut dan kuku tumbuh, padahal manusia tidak memakan
rambut atau kuku? Pemecahan yang diberikan Anaxagoras adalah karena di dalam
makanan telah terdapat benih rambut, kuku, daging, dan semua unsur lainnya.10
2.Tentang Nous
10
Ibid.,
11
Ibid.,
12
Ibid.,
13
Ibid.,
14
Ibid.,
5
5.Tentang Pengenalan
Berbeda dari Empedokles yang menyatakan bahwa yang sama mengenal yang
sama, menurut Anaxagoras prinsip pengenalan justru yang berlawanan mengenal
yang berlawanan. Argumentasi yang diberikan olehnya adalah pengenalan inderawi
manusia yang disertai rasa nyeri, misalnya bila tangan meraba air panas, atau mata
melihat benda yang terlalu terang.15
BAB III
PENUTUP
Simpulan
15
Ibid.,
6
Anaxagoras adalah salah seorang filsuf dari mazhab pluralisme. Filsuf lain yang
tergolong di dalam mazhab ini adalah Empedokles. Anaxagoras, sebagaimana Empedokles,
mengajarkan bahwa realitas alam semesta berasal dari banyak prinsip. Anaxagoras hidup
sezaman dengan Empedokles dan juga para filsuf atomis awal, seperti Leukippos dan
Demokritos. Gaya berfilsafat Anaxagoras, tidak terlalu menekankan aspek religiositas,
dibandingkan filsuf – filsuf Elea, dan kaum pluralis lainnya. Filsafatnya lebih dekat dengan
filsafat – filsafat Milesian.
DAFTAR PUSTAKA
7
https://id.m.wikipedia.org, Diakses pada Minggu, 5 April 2020 pukul 15.55
Serunaihati Nus, Biografi Anaxagoras, http://serunaihati.blogspot.com/2013/03/biografi-
anaxagoras-nus-pembedaan.html, Diakses pada Minggu,5 April 2020 pukul 16.13