Oleh :
Kelas : A
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “MINI RISET
JUMLAH LABA USAHA KONVEKSI DANI COLLECTION PER MINGGU
TAHUN 2019-2020” ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas ulangan tengah semester mata kuliah Statistik Ekonomi. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dari para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk ataupun
menambahi isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
proses produksi, terutama pada industri konveksi, dimana kesalahan dala menentukan
jumlah persediaan dapat menghambat proses produksi, hal ini tentunya juga berakibat pada
penurunan laba atau keuntungan. Laba merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah
industri atau perusahaan atau lembaga keuangan, karena laba akan dapat menentukan maju
mundurnya suatu industri. Karena pada dasarnya, industri merupakan usaha manusia untuk
mencari laba atau keuntungan.
2
datang.
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi Pemilik Usaha : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan
evaluasi bagi pemilik usaha agar lebih memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah laba agar usahanya bisa lebih maju.
b. Bagi Penulis : Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
berpikir ilmiah, sistematis, dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk
karya ilmiah berdasarkan kajian- kajian teori statistik ekonomi.
c. Bagi Akademis : Penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan dapat
dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
4
batin dan kepuasan keinginan, laba kepuasan batin merupakan konsep
psikologis yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dapat diprosikan
oleh laba sesungguhnya. Kedua laba sesungguhnya yaitu pernyataan atas
kejadian memberikan peningkatan kesenangan batin. Ukuran terbaik dari
laba ini adalah biaya hidup. Sedangkat yang ketiga adalah laba yang
menunjukkan semua uang yang diterima dan dengan tujuan digunakan untuk
konsumsi guna memenuhi biaya hidup. Meskipun laba batin merupakan level
laba yang paling fundamental, tetapi laba uang adalah yang paling sering
diakui.1
Menurut Winwin laba dari segi pragmatic memiliki dua fungsi, yaitu: (a)
sebagai alat prediksi maksudnya angka laba dapat memberikan informasi
sebagai alat untuk menaksir dan menduga aliran kas untuk pembagian
deviden dan sebagai alat untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam
menaksir earning power dan nilai perusahaan di masa mendatang. (b) laba
sebagai alat pengendalian manajemen, yaitu laba digunakan sebagai tolak
ukur bagi manajemen dalam mengukur kinerja manajer atau divisi dari suatu
perusahaan.
Menurut Kasmir, dalam praktiknya, laba yang diperoleh perusahaan terdiri
dari dua macam, yaitu :
(1) Laba Bersih (net profit)
(2) Laba Kotor (gross profit)2
Tujuan utama pelaporan laba adalah penggunaan laba sebagai pengukuran
efisiensi manajemen, penggunaan angka historis untuk membantu
meramalkan keadaan usaha, dan distribusi dividen di masa mendatang serta
untuk pengukuran keberhasilan pengambilan keputusan manajer di masa
yang akan datang.
b. Unsur-unsur Laba
Ada beberapa unsur dalam laba, yaitu :
- Pendapatan, yaitu aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu perusahaan
1
Eko B. Subiantoro, Laba Humanis Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan Pendekatan Hermeneutika, (Malang :
Bayumedia Publishing, 2004), hal.105
2
Winwin Yadiati, Teori Akuntansi : Suatu Pengantar, (Jakarta : Kencana, 2007), hal.92
5
atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode yang berasal
dari aktiva operasi dalam hal ini penjualan barang/kredit yang merupakan
unit usaha pokok perusahaan.
- Beban, yaitu aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikan
kewajiban dalam suatu periode yang terjadi dalam aktiva operasi.
- Biaya, yaitu kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang
atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa yang
akan datang untuk organisasi. Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban.
Tiap periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan
rugi-laba untuk menentukan laba periode. Biaya adalah aliran keluar
(outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (kombinasi
keduanya) selama satu periode yang berasl dari penjualan atau produksi
barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang
merupakan kegiatan utama suatu entitas.
- Untung-rugi, merupakan kenaikan/penurunan ekuitas atau aktiva bersih
yang berasal dari transaksi incidental yang terjadi pada perusahaan dan
semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam
suatu periode akuntansi, selain yang berasal dari pendapatan investasi
pemilik.
- Penghasilan, adalah hasil akhir perhitungan dari pendapatan dan
keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut.3
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laba
Dalam praktiknya perolehan laba perusahaan tiap periode tidak sama atau
selalu berbeda. Artinya laba yang diperoleh dari periode ke periode berubah-
ubah. Perbedaan ini tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari
dalam perusahaan maupun dari kondisi luar perusahaan.
Menurut Jumingan, ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan
laba, diantaranya yaitu :
- Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual per unit.
- Naik turunnya harga pokok penjualan, dimana harga pokok ini
3
Ibid,. hal.93
6
dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau diproduksi atau dijual dan
harga pembelian per unit atau harga poko per unit.
- Naik turunnya biaya usaha yang dipengruhi oleh jumlah unit yang dijual,
variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan.
- Naik turunnya biaya pos penghasilan atau biaya non-operasional yang
dipengaruhi oleh jumlah variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam
tingkat harga dan perubahan kebijakan dalam pemberian atau penerimaan
discount.4
d. Tujuan Laporan Laba
Secara lebih spesifik, pelaporan laba akuntansi mempunyai tujuan sebagai
berikut :
- Sebagai alat ukur efisiensi manajemen.
- Untuk membedakan antara modal dan laba.
- Memberikan informasi yang dapat dipakai untuk memprediksi deviden.
- Sebagai alat untuk mengukur keberhasilan manajemen dan pedoman bagi
pengambilan keputusan manajemen.
- Sebagai salah satu dasar untuk penentuan pajak.
- Sebagai dasar untuk pembagian bonus dan kompensasi.5
B. Usaha
a. Pengertian usaha
Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan dan dikembangkan oleh
seseorang atau kelompok dengan tujuan menghasilkan berbagai jenis barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupannya.
Usaha merupakan salah satu dari bidang garapan profesi pekerjaan sosial
yang paling mudah yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, guna
mencukupi kebutuhan ekonomi di dalam kehidupan.6
4
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), hal 165
5
OP. Simorangkir, Pengatur Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor Selatan : Ghalia Indonesia, 2004),
hal.152
6
Siti Hajar, Skripsi : “Analisis Pendapatan Usaha Home Industri Kerupuk di Kecamatan Samatiga
Kabupaten Aceh Barat” (Aceh Barat : Universitas Teuku Umar, 2015), hal.11
7
Usaha adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan
ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, trletak pada suatu
bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri
mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Usaha adalah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, fikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud.
Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan,
Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau individu untuk
memperoleh keuntungan atau laba.
b. Jenis-jenis Usaha
Skala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha
menengah, dan usaha besar.
(1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000
(tiga ratus juta rupiah)
(2) Usaha Kecil adalah segala kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dan memnuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan serta
kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini :
Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000
(dua milyar lima ratus juta rupiah)
8
(3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang bediri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih dan
hasil penjualan tahunan.
Adapun kriteria usaha menengah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000 samapi
paling banyak Rp. 10.000.000.000 , tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
Milik Warga Negara Indonesia
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan usaha besar.
Bentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum
dan atau badan usaha yang berbadan hukum.
(4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih
besar dari usaha menegah, yang meliputi usaha nasional milik Negara
atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan
ekonomi di Indonesia7.
9
dengan masalah laba atau keuntungan ini.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu: regristasi, sensus, survey,
dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statsistik, dikenal dua cara yaitu
sensus dan survey.8
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey, yaitu pengumpulan
data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari populasi. Makin banyaknya
jenis data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, timbul permasalahan bagaimana
menghasilkan data yang akurat dengan menyeimbangkan tenaga, biaya dan waktu.
Dalam penelitian ini penulis melalukan survey terhadap data yang diberikan oleh
saudara Dani Khairi Anam sebagai pemilik usaha konveksi Dani Collection tentang
laba yang diperoleh usahanya per minggu tahun 2019-2020.
BAB III
8
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi Keempat. (Jakarta : Erlangga , 2013), hal.
88
10
PEMBAHASAN
9
V. Sujarweni Wiratna, Statistik Untuk Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta : Pustaka Baru, 2015), hal.40
10
Ibid., hal.43
11
Tabel 1.1
Tabel Satu Arah
JUMLAH LABA USAHA KONVEKSI DANI COLLECTION PER
MINGGU TAHUN 2019-2020
12
31 14-02-2020 6.700.000
32 21-02-2020 4.750.000
33 28-02-2020 2.800.000
34 06-03-2020 3.500.000
35 13-03-2020 4.000.000
36 20-03-2020 2.750.000
37 27-03-2020 1.800.000
38 03-04-2020 2.000.000
39 10-04-2020 2.000.000
40 17-04-2020 1.500.000
Jumlah 164.100.500
13
= Rp. 6.350.000
c. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
Banyak kelas = 1 + (3,3) log(n)
Banyak kelas = 1 + (3,3) log(40)
= 1 + 3,3 x 1,6020599913
= 1 + 5,2867979713
= 6,2867979713
=7
Jadi banyaknya kelas yang akan dibuat dalam tabel ditribusi frekuensi
adalah 7.
d. Tentukan panjang kelas
Panjang kelas = Range : Banyak kelas
= 6.350.000 : 7
= 907.142,85714285
= 907.143
e. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval yang pertama Penentuan
nilai ujung bawah bebas, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam
kelas itu. Maka, kita ambil nilai ujung bawah kelas interval yang
pertama pada data kali ini yaitu Rp. 1.499.999.
Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut
Tabel 1.2
Tabel Distribusi Frekuensi
Jumlah Laba Usaha Konveksi Dani Collection Per Minggu Tahun
2019-2020
14
3 3.314.287 – 4.221.430 10
4 4.221.431 – 5.128.574 7
5 5.128.575 – 6.035.718 5
6 6.035.719 – 6.942.862 3
7 6.942.863 – 7.850.006 2
Jumlah 40
Dari data tesebut dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah laba usaha
konveksi Dani Collection tahun 2019-2020 paling banyak ada di angka
Rp. 3.314.287 sampai dengan Rp. 4.221.430.
= ƒi / n × 100%
Tabel 1.3
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Jumlah Laba Usaha Konveksi Dani Collection Per Minggu Tahun
2019-2020
15
2 2.407.143 – 3.314.286 8 20 %
3 3.314.287 – 4.221.430 10 25 %
4 4.221.431 – 5.128.574 7 17,5 %
5 5.128.575 – 6.035.718 5 12,5 %
6 6.035.719 – 6.942.862 3 7,5 %
7 6.942.863 – 7.850.006 2 5%
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.(Bandung: Alfabeta, 2015)
16
Jumlah Laba Usaha Konveksi Dani Collection Per Minggu Tahun
2019-2020
12
10
0
4 2 8 6 3 0 7 4 1 8 6 2 0 6
.1 .2 .4 .5 .7 .8 .0
07 14 21 28 35 42 50
.4 .3
3
4.
2
5.
1 .0 .9 7.
8
9 -2 -3 - - -6 -6 -
99 4 3 87 31 57
5
71
9 63
9. .1 4 .2 1 .4 8. 5. 2 .8
49 07 31 22 12 03 94
1. 2.
4 3. 4. 5. 6. 6.
17
e. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Dari data distribusi frekuensi relatif yang telah dibuat sebelumnya,
penulis kali ini menyajikannya dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram
lingakaran adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk lingkaran
yang dibagi menjadi beberapa juring lingkaran.
Langkah-langkah untuk membuat diagram lingkaran adalah :
1. Buatlah lingkaran terlebih dahulu.
2. Bagilah lingakaran tersebut menjadi beberapa juring lingkaran untuk
menggambarkan ketegori yang datanya telah diubah ke dalam derajat.
Berikut merupakan sudut juring dari data jumlah laba usaha konveksi Dani
Collection Per Minggu tahun 2019-2020 :
12,5
Rp. 1.499.999 – Rp. 2.407.142 ¿ ×360 °=45 °
100
20
Rp. 2.407.143 −¿ Rp. 3.314.286 ¿ ×360 °=72 °
100
25
Rp. 3.314.287 −¿ Rp. 4.221.430 ¿ ×360 °=90°
100
17,5
Rp. 4.221.431 −¿ Rp. 5.128.574 ¿ ×360 °=63 °
100
12,5
Rp. 5.128.575 −¿ Rp. 6.035.718 ¿ ×360 °=45 °
100
7,5
Rp. 6.035.719 −¿ Rp. 6.942.862 ¿ ×360 °=27 °
100
- 5
Rp. 6.942.863 −¿Rp. Rp. 7.850.006 ¿ ×360 °=18 °
100
18
Dari hasil penentuan sudut di atas, penulis dapat membuat diagram
data jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun
2019-2020 dalam bentuk diagram lingkaran:
18%
25%
19
Dari hasil data tersebut dapat diambil kesimpulan :
1. Rata-rata jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun
2019-2020 adalah :
x=
∑ jumlah laba usaha konveksi
n
Rp. 164.100 .500
x=
40
x=Rp . 4.102.512,5
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
a. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pencapaian target laba
merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
kegiatanya. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode
dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba
21
menurut Harahap(2008) “kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu
periode akuntansi”.
b. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Jumlah laba usaha konveksi Dani
Collection Per Minggu tahun 2019-2020 paling banyak terjadi pada tanggal
13-09-2019 dengan jumlah laba Rp. 7.850.000.
c. Jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun 2019-2020
paling sedikit terjadi pada tanggal 18-10-2019 dan 17-04-2020 dengan
jumlah laba Rp. 1.500.000.
d. Naik turunnya jumlah laba usaha konveksi Dani Collection disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu :
Besar kecilnya modal yang dimiliki
Naik turunnya harga bahan baku produksi
Kesalahan pengiriman bahan baku produksi
Kesulitan dalam pencarian desain atau model baru
Keterlambatan hasil produksi karena kadang ada karyawan yang tidak
berangkat
Jam kerja tambahan karyawan, seperti lembur
Kerusakan mesin produksi
Kesalahan dalam produksi sehingga memakan waktu untuk memperbaiki
kembali
Persaingan harga antar pedagang dalam pemasaran produk sehingga
menyebabkan naik turunnya harga jual produk.
Naik turunnya jumlah unit yang dijual.
4.2Saran
Bagi usaha konveksi Dani Collection agar lebih memperhatikan faktor-
faktor yang bisa menghambat usahanya dan agar lebih giat lagi dalam
meningkatkan nilai produksi, penerapan modal, dan tenaga kerja yang ada supaya
mampu menciptakan nilai produksi yang tinggi atau tenaga kerja yang yang lebih
berkualitas agar usaha konveksi ini dapat memperoleh banyak keumtungan atau
22
laba dan agar usaha konveksi ini dapat terus berproduksi di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
23