Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MINI RISET JUMLAH LABA USAHA KONVEKSI DANI


COLLECTION PER MINGGU TAHUN 2019-2020

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester : Statistik Ekonomi


Dosen Pengampu : Ahmad Dzulfikar, M.Pd.

Oleh :

M. Hasan Irwani (4119195)

Kelas : A
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “MINI RISET
JUMLAH LABA USAHA KONVEKSI DANI COLLECTION PER MINGGU
TAHUN 2019-2020” ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas ulangan tengah semester mata kuliah Statistik Ekonomi. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dari para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk ataupun
menambahi isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 28 Maret 2020

PENULIS

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang memiliki industri kecil dan menengah yang banyak.
Data dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan bahwa industri kecil menegah
mendominasi struktur indusrti di Indonesia. Sehingga jika dikembangkan secara intensif dan
berkelanjutan, cepat atau lambat hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Industri kecil menengah ini merupakan industri berbasis masyarakat, artinya diproduksi dan
dikelola oleh masyarakat, maka hasil yang akan diperoleh pun berdampak langsung pada
masyarakat.
Dalam kegiatan ekonomi di Indonesia bercorak kerakyatan dalam skala kecil dan
menengah sangat mendukung terciptanya kesempatan kerja bagi rakyat, dikarenakan
penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan tidak maksimal dengan perbandingan jumlah
tenaga kerja yang tersedia dengan lapangan kerja yang ada. Masalah tersebut mendorong
orang untuk berfikir kreatif dengan mendirikan industri kecil dan menengah dengan
menghasilkan produk untuk mengisi pangsa pasar.
Selain untuk menyediakan barang dan jasa, industri juga bertujuan untuk memperoleh
laba yang maksimal, sehingga kelangsungan hidup industri dan kesejahteraan karyawan
dapat terjamin. Industri dikatakan memperoleh laba apabila jumlah yang dikeluarkan lebih
kecil dari pendapatan yang diperoleh, untuk mencapai tujuan tersebut unit-unit kerja yang
ada di industri harus mempunyai tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Semakin tinggi
efektivitas dan efisiensi industri, maka daya saingnya akan lebih tinggi pula.
Aktivitas industri dituntut secara efektif dan efisien dalam menggerakan sumber daya yang
ada. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi industri konveksi diantaranya : modal,
tenaga kerja, bahan baku selain skill dan alam. Bahan baku merupakan dasar yang
digunakan untuk awal proses produksi. Dalam proses produksi tidak bisa lepas dari
ketersediaan bahan baku dan kebijakan perusahaan sebagai bahan dasar dalam proses
produksi tersebut.
Kebijakan industri terhadap persediaan bahan baku sangat penting untuk mendorong

1
proses produksi, terutama pada industri konveksi, dimana kesalahan dala menentukan
jumlah persediaan dapat menghambat proses produksi, hal ini tentunya juga berakibat pada
penurunan laba atau keuntungan. Laba merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah
industri atau perusahaan atau lembaga keuangan, karena laba akan dapat menentukan maju
mundurnya suatu industri. Karena pada dasarnya, industri merupakan usaha manusia untuk
mencari laba atau keuntungan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi
perumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Berapa jumlah laba usaha konveksi Dani Collection per minggu tahun 2019-2020 ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah laba usaha konveksi Dani
Collection tahun 2019-2020 ?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bermaksud memberikan jawaban secara ilmiah terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan pada permasalahan diatas. Untuk itu tujuan penelitian ini
adalah :
1. Menganalisis jumlah laba usaha Dani Collection per minggu tahun 2019-2020.
2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah laba usaha konveksi
Dani Collection tahun 2019-2020.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini dapat ditemukan menjadi dua sisi, antara lain :
1. Manfaat Teoritis :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan wawasan dan dapat digunakan sebagai sumbangsih terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ekonomi Islam.
b. Diharapkan hasil pemnelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi tambahan
guna menambah rujukan bagi mahasiswa untuk penelitian di masa yang akan

2
datang.
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi Pemilik Usaha : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan
evaluasi bagi pemilik usaha agar lebih memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah laba agar usahanya bisa lebih maju.
b. Bagi Penulis : Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
berpikir ilmiah, sistematis, dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk
karya ilmiah berdasarkan kajian- kajian teori statistik ekonomi.
c. Bagi Akademis : Penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan dapat
dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

3
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Landasan Teori


A. Laba
a. Pengertian Laba
Konsep laba menjadi pembahasan utama dihampir sejumlah ahli ekonomi.
Konsep laba menjadi penting karena konsep ini tidak hanya menyangkut
kebutuhan jangka pendek, tetapi juga mempunyai nilai prediktif. Belkaoui
menyebutkan ahli ekonomi klasik yang pertama mendefinisikan laba sebagai
peningkatan dalam kesejahteraan adalah Adam Smith.
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba
secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi
yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan
dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap(2008)
“kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi”.
Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini
adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai
pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran
pendapatan dan biaya. Laba merupakan angka yang paling penting dalam
laporan keuangan karena berbagai alasan, antara lain : laba merupakan dasar
dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi
dan pengambilan keputusan, dasar peramalan laba maupun kejadian ekonomi
perusahaan lainnya di masa yang akan datang, dasar dalam perhitungan dan
penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan, sebagai dasar dalam
penilaian prestasi atau kinerja perusahaan.
Fisher mendefinisikan laba sebagaimana disebutkan Belkaoui sebagai
serangkaian kejadian yang berhubungan dengan kondisi yang berbeda dalam
tiga hal. Pertama laba kepuasan batin, adalah laba yang muncul dari
konsumsi sesungguhnya atas barang dan jasa yang menghasilkan kesenangan

4
batin dan kepuasan keinginan, laba kepuasan batin merupakan konsep
psikologis yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dapat diprosikan
oleh laba sesungguhnya. Kedua laba sesungguhnya yaitu pernyataan atas
kejadian memberikan peningkatan kesenangan batin. Ukuran terbaik dari
laba ini adalah biaya hidup. Sedangkat yang ketiga adalah laba yang
menunjukkan semua uang yang diterima dan dengan tujuan digunakan untuk
konsumsi guna memenuhi biaya hidup. Meskipun laba batin merupakan level
laba yang paling fundamental, tetapi laba uang adalah yang paling sering
diakui.1
Menurut Winwin laba dari segi pragmatic memiliki dua fungsi, yaitu: (a)
sebagai alat prediksi maksudnya angka laba dapat memberikan informasi
sebagai alat untuk menaksir dan menduga aliran kas untuk pembagian
deviden dan sebagai alat untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam
menaksir earning power dan nilai perusahaan di masa mendatang. (b) laba
sebagai alat pengendalian manajemen, yaitu laba digunakan sebagai tolak
ukur bagi manajemen dalam mengukur kinerja manajer atau divisi dari suatu
perusahaan.
Menurut Kasmir, dalam praktiknya, laba yang diperoleh perusahaan terdiri
dari dua macam, yaitu :
(1) Laba Bersih (net profit)
(2) Laba Kotor (gross profit)2
Tujuan utama pelaporan laba adalah penggunaan laba sebagai pengukuran
efisiensi manajemen, penggunaan angka historis untuk membantu
meramalkan keadaan usaha, dan distribusi dividen di masa mendatang serta
untuk pengukuran keberhasilan pengambilan keputusan manajer di masa
yang akan datang.
b. Unsur-unsur Laba
Ada beberapa unsur dalam laba, yaitu :
- Pendapatan, yaitu aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu perusahaan

1
Eko B. Subiantoro, Laba Humanis Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan Pendekatan Hermeneutika, (Malang :
Bayumedia Publishing, 2004), hal.105
2
Winwin Yadiati, Teori Akuntansi : Suatu Pengantar, (Jakarta : Kencana, 2007), hal.92

5
atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode yang berasal
dari aktiva operasi dalam hal ini penjualan barang/kredit yang merupakan
unit usaha pokok perusahaan.
- Beban, yaitu aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikan
kewajiban dalam suatu periode yang terjadi dalam aktiva operasi.
- Biaya, yaitu kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang
atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa yang
akan datang untuk organisasi. Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban.
Tiap periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan
rugi-laba untuk menentukan laba periode. Biaya adalah aliran keluar
(outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (kombinasi
keduanya) selama satu periode yang berasl dari penjualan atau produksi
barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang
merupakan kegiatan utama suatu entitas.
- Untung-rugi, merupakan kenaikan/penurunan ekuitas atau aktiva bersih
yang berasal dari transaksi incidental yang terjadi pada perusahaan dan
semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam
suatu periode akuntansi, selain yang berasal dari pendapatan investasi
pemilik.
- Penghasilan, adalah hasil akhir perhitungan dari pendapatan dan
keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut.3
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laba
Dalam praktiknya perolehan laba perusahaan tiap periode tidak sama atau
selalu berbeda. Artinya laba yang diperoleh dari periode ke periode berubah-
ubah. Perbedaan ini tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari
dalam perusahaan maupun dari kondisi luar perusahaan.
Menurut Jumingan, ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan
laba, diantaranya yaitu :
- Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual per unit.
- Naik turunnya harga pokok penjualan, dimana harga pokok ini

3
Ibid,. hal.93

6
dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau diproduksi atau dijual dan
harga pembelian per unit atau harga poko per unit.
- Naik turunnya biaya usaha yang dipengruhi oleh jumlah unit yang dijual,
variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan.
- Naik turunnya biaya pos penghasilan atau biaya non-operasional yang
dipengaruhi oleh jumlah variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam
tingkat harga dan perubahan kebijakan dalam pemberian atau penerimaan
discount.4
d. Tujuan Laporan Laba
Secara lebih spesifik, pelaporan laba akuntansi mempunyai tujuan sebagai
berikut :
- Sebagai alat ukur efisiensi manajemen.
- Untuk membedakan antara modal dan laba.
- Memberikan informasi yang dapat dipakai untuk memprediksi deviden.
- Sebagai alat untuk mengukur keberhasilan manajemen dan pedoman bagi
pengambilan keputusan manajemen.
- Sebagai salah satu dasar untuk penentuan pajak.
- Sebagai dasar untuk pembagian bonus dan kompensasi.5

B. Usaha
a. Pengertian usaha
Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan dan dikembangkan oleh
seseorang atau kelompok dengan tujuan menghasilkan berbagai jenis barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupannya.
Usaha merupakan salah satu dari bidang garapan profesi pekerjaan sosial
yang paling mudah yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, guna
mencukupi kebutuhan ekonomi di dalam kehidupan.6

4
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), hal 165
5
OP. Simorangkir, Pengatur Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor Selatan : Ghalia Indonesia, 2004),
hal.152
6
Siti Hajar, Skripsi : “Analisis Pendapatan Usaha Home Industri Kerupuk di Kecamatan Samatiga
Kabupaten Aceh Barat” (Aceh Barat : Universitas Teuku Umar, 2015), hal.11

7
Usaha adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan
ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, trletak pada suatu
bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri
mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Usaha adalah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, fikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud.
Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan,
Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau individu untuk
memperoleh keuntungan atau laba.
b. Jenis-jenis Usaha
Skala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha
menengah, dan usaha besar.
(1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000
(tiga ratus juta rupiah)
(2) Usaha Kecil adalah segala kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dan memnuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan serta
kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini :
Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :
 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000
(dua milyar lima ratus juta rupiah)

8
(3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang bediri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih dan
hasil penjualan tahunan.
Adapun kriteria usaha menengah sebagai berikut :
 Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000 samapi
paling banyak Rp. 10.000.000.000 , tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
 Milik Warga Negara Indonesia
 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan usaha besar.
 Bentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum
dan atau badan usaha yang berbadan hukum.
(4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih
besar dari usaha menegah, yang meliputi usaha nasional milik Negara
atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan
ekonomi di Indonesia7.

2.2 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu.
Selain itu, penelitian ini juga didukung dengan penelitian kepustakaan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan bantuan material,
misalnya: jurnal, skripsi, buku catatan, website, dan referensi lainnya yang berkaitan
7
Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, (Jakarta : Kencana,2006), hal.27

9
dengan masalah laba atau keuntungan ini.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu: regristasi, sensus, survey,
dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statsistik, dikenal dua cara yaitu
sensus dan survey.8
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey, yaitu pengumpulan
data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari populasi. Makin banyaknya
jenis data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, timbul permasalahan bagaimana
menghasilkan data yang akurat dengan menyeimbangkan tenaga, biaya dan waktu.
Dalam penelitian ini penulis melalukan survey terhadap data yang diberikan oleh
saudara Dani Khairi Anam sebagai pemilik usaha konveksi Dani Collection tentang
laba yang diperoleh usahanya per minggu tahun 2019-2020.

2.4 Sumber Data


Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari pemilik usaha konveksi Dani
Collection. Data yang diperoleh berupa foto catatan laba yang diperoleh usaha
konveksi Dani Collection Per Minggu tahun 2019-2020.
Dani collection adalah sebuah sebuah usaha konveksi rumahan yang baru 2 tahun
berdiri, yaitu pada bulan Maret 2018. Nama pemiliknya adalah Dani Khairi Anam.
Usaha konveksi ini beralamatdi Jl. raya Rowocacing, Dukuh Barisan No.29
RT.001/RW.004, Desa Galangpengampon Kecamatan Wonopringgo kabupaten
pekalongan. Usaha konveksi ini mempunyai karyawan berjumlah 10 orang, dengan
pembagian : 9 sebagai tukang jahit dan 1 di tukang obras. Sedangkan untuk bagian
pemotongan bahan pakaian dilakukan sendiri oleh pemilik usaha, dan untuk bagian
finishing biasanya dibruruhkan kepada orang lain. Usaha konveksi Dani Collection
Ini merupakan usaha konveksi yang berfokus pada pembuatan fashion wanita,
seperti : Daster dan Gamis.

BAB III
8
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi Keempat. (Jakarta : Erlangga , 2013), hal.
88

10
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Data


Definisi data secara etimologi merupakan bentuk jamak dari DATUM
yang berasal dari bahasa latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam
pengertian sehari-hari data dapat berarti fakta dari suatu objek yang diamati, yang
dapat berupa angka-angka maupun kata-kata. Sedangkan jika dipandang dari sisi
statistika, maka data merupakan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan
penarikan kesimpulan (Siswandari,2009).9
3.2 Penyajian Data
Data populasi atau sampel yang sudah terkumpul selanjutnya diatur, disusun
dan disajikan dalam bentuk yang jelas dan komunikatif. Untuk mengetahui hasil
dari survey yang dilakukan. Penulis membuat empat buah bentuk penyajian data
diantaranya adalah tabel, tabel distribusi frekuensi, tabel distribusi relatif dan
diagram batang. Berikut adalah hasil mini riset terhadap “JUMLAH LABA
USAHA KONVEKSI DANI COLLECTION PER MINGGU TAHUN 2019-
2020”10
1. Tabel
a. Tabel Biasa
Penyajian data statistik ataupun data hasil penelitian dengan
menggunakan tabel lebih efesien dan komunikatif, sehingga dalam penyajian
data kali ini penulis menggunakan tabel satu arah. Tabel satu arah adalah tabel
yang berisi satu karakteristik saja. Dalam kategori ini arah yang digunakan yaitu
jumlah laba usaha konveksi Dani Collection per minggu tahun 2019-2020.
Berikut 40 data jumlah laba usaha konveksi Dani Collection per minggu
tahun 2019-2020 yang diperoleh dari pemilik usaha konveksi Dani
Collection.

9
V. Sujarweni Wiratna, Statistik Untuk Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta : Pustaka Baru, 2015), hal.40
10
Ibid., hal.43

11
Tabel 1.1
Tabel Satu Arah
JUMLAH LABA USAHA KONVEKSI DANI COLLECTION PER
MINGGU TAHUN 2019-2020

No Jumlah laba usaha konveksi Dani


Tanggal-Bulan-Tahun
. Collection (Rp)
1 19-07-2019 5.500.000
2 26-07-2019 5.500.000
3 02-08-2019 5.000.000
4 09-08-2019 6.500.000
5 16-08-2019 4.500.000
6 23-08-2019 3.875.000
7 30-08-2019 4.725.000
8 06-09-2019 5.550.000
9 13-09-2019 7.850.000
10 20-09-2019 4.000.000
11 27-09-2019 3.500.000
12 04-10-2019 5.000.000
13 11-10-2019 7.200.000
14 18-10-2019 1.500.000
15 25-10-2019 6.550.000
16 01-11-2019 4.250.000
17 08-11-2019 4.000.500
18 15-11-2019 2.950.000
19 22-11-2019 3.250.000
20 29-11-2019 3.000.000
21 06-12-2019 5.500.000
22 13-12-2019 3.450.000
23 20-12-2019 2.750.000
24 27-12-2019 3.500.000
25 03-01-2020 3.600.000
26 10-01-2020 2.700.000
27 17-01-2020 4.500.000
28 24-01-2020 3.500.000
29 31-01-2020 2.850.000
30 07-02-2020 5.800.000

12
31 14-02-2020 6.700.000
32 21-02-2020 4.750.000
33 28-02-2020 2.800.000
34 06-03-2020 3.500.000
35 13-03-2020 4.000.000
36 20-03-2020 2.750.000
37 27-03-2020 1.800.000
38 03-04-2020 2.000.000
39 10-04-2020 2.000.000
40 17-04-2020 1.500.000
Jumlah 164.100.500

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah laba usaha


konveksi Dani Collection per Minggu tahun 2019-2020 paling tinggi
adalah Rp. 7.850.000 yang terjadi pada tanggal 13-09-2019. Sedangkan
yang paling rendah adalah Rp. 1.500.000 yang terjadi pada tanggal 18-10-
2019 dan 17-04-2020.

b. Tabel Distribusi Frekuensi


Selain tabel di atas, dapat juga dibuat sebuah tabel lain untuk
mengetahui hasil survey oleh penulis. Tabel yang dapat dibuat yaitu tabel
distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi adalah kumpulan data-data
yang kita amati dalam suatu karakteristik tertentu (menurut kelas interval
dan frekuensinya). Tabel yang akan penulis pakai yaitu tabel distribusi
frekuensi kelompok, yaitu tabel distribusi frekuensi yang menyajikan
frekuensi dari data yang dikelompokan.11
Cara membuat tabel distrbusi frekuensi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Urutkan data dari yang terkecil sampai terbesar
b. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil
Data terbesar = Rp. 7.850.000
Data terkecil = Rp. 1.500.000
Range = Data terbesar – Data terkecil
= Rp. 7.850.000 – 1.500.000
11
Yusuf Nalim dan Salafudin Turmadi, Statistika Deskriptif (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2012), hal.93

13
= Rp. 6.350.000
c. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
Banyak kelas = 1 + (3,3) log(n)
Banyak kelas = 1 + (3,3) log(40)
= 1 + 3,3 x 1,6020599913
= 1 + 5,2867979713
= 6,2867979713
=7
Jadi banyaknya kelas yang akan dibuat dalam tabel ditribusi frekuensi
adalah 7.
d. Tentukan panjang kelas
Panjang kelas = Range : Banyak kelas
= 6.350.000 : 7
= 907.142,85714285
= 907.143
e. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval yang pertama Penentuan
nilai ujung bawah bebas, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam
kelas itu. Maka, kita ambil nilai ujung bawah kelas interval yang
pertama pada data kali ini yaitu Rp. 1.499.999.
Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut

Tabel 1.2
Tabel Distribusi Frekuensi
Jumlah Laba Usaha Konveksi Dani Collection Per Minggu Tahun
2019-2020

Kela Jumlah laba usaha konveksi Dani Collection


Frekuensi
s ke- perminggu tahun 2019-2020 (Rp)
1 1.499.999 – 2.407.142 5
2 2.407.143 – 3.314.286 8

14
3 3.314.287 – 4.221.430 10
4 4.221.431 – 5.128.574 7
5 5.128.575 – 6.035.718 5
6 6.035.719 – 6.942.862 3
7 6.942.863 – 7.850.006 2
Jumlah 40

Dari data tesebut dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah laba usaha
konveksi Dani Collection tahun 2019-2020 paling banyak ada di angka
Rp. 3.314.287 sampai dengan Rp. 4.221.430.

c. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif


Variasi penting dari distribusi frekuensi dasar ialah dengan
menggunakan nilai frekuensi relatifnya, yang disusun dengan cara
membagi frekuensi setiap kelasnya dengan total dari semua frekuensinya.
Sebuah distribusi frekuensi relatif mencakup batas- batas kelas yang sama
seperti tabel distribusi frekuensi, namun frekuensi yang digunakan bukan
frekuansi aktual melainkan frekuensi relatif. Frekuensi relatif kadang-
kadang dinyatakan dengan persen (%).12
Frekuansi Relatif = ƒi / ∑ ƒi × 100%

= ƒi / n × 100%

Tabel distribusi frekuensi relatif pada data ini adalah :

Tabel 1.3
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Jumlah Laba Usaha Konveksi Dani Collection Per Minggu Tahun
2019-2020

Jumlah laba usaha konveksi Dani


Kelas Frekuensi
Collection perminggu tahun 2019- Frekuensi
ke- Relatif
2020 (Rp)
1 1.499.999 – 2.407.142 5 12,5 %
12
Samuelson dan Nordhaus. 2004. Ilmu Ekonomi Makro. Jakarta: PT Medisa Global Edukasi. hal. 55

15
2 2.407.143 – 3.314.286 8 20 %
3 3.314.287 – 4.221.430 10 25 %
4 4.221.431 – 5.128.574 7 17,5 %
5 5.128.575 – 6.035.718 5 12,5 %
6 6.035.719 – 6.942.862 3 7,5 %
7 6.942.863 – 7.850.006 2 5%

d. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Batang


Selain menyajikan data dalam bentuk tabel, penulis juga menyajikan data
dalam bentuk diagram batang. Diagram batang adalah grafik yang
menunjukan angka atau set dalam bentuk persegi panjang atau bujur
sangkar.
Langkah- langkah dalam membuat diagram batang antara lain:
1. Atur sumbu secara horizontal atau vertikal.
2. Untuk grafik batang vertikal, tulis nilai atau nama data pada sumbu
horizontal dan frekuensi setiap nilai atau nama tersebut pada sumbu
vertikal. Sedangkan untuk diagram batang horizontal, tulis nilai atau
nama data pada sumbu vertikal dan tulis frekuensi masing- masing nilai
atau nama tersebut pada sumbu horizontal dan buatlah tabel pada kedua
sumbu.
3. Buat persegi panjang yang cocok dengan nilai atau nama setiap data
dengan frekuensinya.
4. Beri nama diagram batang tersebut berdasarkan data yang disediakan.13

Berikut adalah penyajian data jumlah laba usaha konveksi Dani


Collection Per Minggu tahun 2019-2020 dalam bentuk diagram batang :

13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.(Bandung: Alfabeta, 2015)

16
Jumlah Laba Usaha Konveksi Dani Collection Per Minggu Tahun
2019-2020
12

10

0
4 2 8 6 3 0 7 4 1 8 6 2 0 6
.1 .2 .4 .5 .7 .8 .0
07 14 21 28 35 42 50
.4 .3
3
4.
2
5.
1 .0 .9 7.
8
9 -2 -3 - - -6 -6 -
99 4 3 87 31 57
5
71
9 63
9. .1 4 .2 1 .4 8. 5. 2 .8
49 07 31 22 12 03 94
1. 2.
4 3. 4. 5. 6. 6.

17
e. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Dari data distribusi frekuensi relatif yang telah dibuat sebelumnya,
penulis kali ini menyajikannya dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram
lingakaran adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk lingkaran
yang dibagi menjadi beberapa juring lingkaran.
Langkah-langkah untuk membuat diagram lingkaran adalah :
1. Buatlah lingkaran terlebih dahulu.
2. Bagilah lingakaran tersebut menjadi beberapa juring lingkaran untuk
menggambarkan ketegori yang datanya telah diubah ke dalam derajat.
Berikut merupakan sudut juring dari data jumlah laba usaha konveksi Dani
Collection Per Minggu tahun 2019-2020 :

12,5
 Rp. 1.499.999 – Rp. 2.407.142 ¿ ×360 °=45 °
100
20
 Rp. 2.407.143 −¿ Rp. 3.314.286 ¿ ×360 °=72 °
100
25
 Rp. 3.314.287 −¿ Rp. 4.221.430 ¿ ×360 °=90°
100
17,5
 Rp. 4.221.431 −¿ Rp. 5.128.574 ¿ ×360 °=63 °
100
12,5
 Rp. 5.128.575 −¿ Rp. 6.035.718 ¿ ×360 °=45 °
100
7,5
 Rp. 6.035.719 −¿ Rp. 6.942.862 ¿ ×360 °=27 °
100
- 5
 Rp. 6.942.863 −¿Rp. Rp. 7.850.006 ¿ ×360 °=18 °
100

18
Dari hasil penentuan sudut di atas, penulis dapat membuat diagram
data jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun
2019-2020 dalam bentuk diagram lingkaran:

Jumlah Laba Usaha Konveksi Dani Collection


Per Minggu Tahun 2019-2020
5%
8% 13%
1.499.999-2.407.142
2.407.143-3.314.286
3.314.287-4.221.430
13% 4.221.431-5.128.574
5.128.575-6.035.718
20%
6.035.719-6.942.862
6.942.863-7.850.006

18%

25%

19
Dari hasil data tersebut dapat diambil kesimpulan :
1. Rata-rata jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun
2019-2020 adalah :

x=
∑ jumlah laba usaha konveksi
n
Rp. 164.100 .500
x=
40
x=Rp . 4.102.512,5

2. Jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun


2019-2020 paling banyak terjadi pada tanggal 13-09-2019 dengan
jumlah laba Rp. 7.850.000.

3. Jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun


2019-2020 paling sedikit terjadi pada tanggal 18-10-2019 dan 17-
04-2020 dengan jumlah laba Rp. 1.500.000.

3.3 Faktor-faktor yang memepengaruhi naik turunnya


jumlah laba pada usaha konveksi Dani Collection Per
Minggu tahun 2019-2020.
Naik turunnya jumlah laba usaha konveksi Dani Collection
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Besar kecilnya modal yang dimiliki
b. Naik turunnya harga bahan baku produksi
c. Kesalahan pengiriman bahan baku produksi
20
d. Kesulitan dalam pencarian desain atau model baru
e. Keterlambatan hasil produksi karena kadang ada karyawan yang
tidak berangkat
f. Jam kerja tambahan karyawan, seperti lembur
g. Kerusakan mesin produksi
h. Kesalahan dalam produksi sehingga memakan waktu untuk
memperbaiki kembali
i. Persaingan harga antar pedagang dalam pemasaran produk
sehingga menyebabkan naik turunnya harga jual produk.
j. Naik turunnya jumlah unit yang dijual.

BAB IV
PENUTUP

4.1Kesimpulan
a. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pencapaian target laba
merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
kegiatanya. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode
dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba

21
menurut Harahap(2008) “kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu
periode akuntansi”.
b. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Jumlah laba usaha konveksi Dani
Collection Per Minggu tahun 2019-2020 paling banyak terjadi pada tanggal
13-09-2019 dengan jumlah laba Rp. 7.850.000.
c. Jumlah laba usaha konveksi Dani Collection Per Minggu tahun 2019-2020
paling sedikit terjadi pada tanggal 18-10-2019 dan 17-04-2020 dengan
jumlah laba Rp. 1.500.000.
d. Naik turunnya jumlah laba usaha konveksi Dani Collection disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu :
 Besar kecilnya modal yang dimiliki
 Naik turunnya harga bahan baku produksi
 Kesalahan pengiriman bahan baku produksi
 Kesulitan dalam pencarian desain atau model baru
 Keterlambatan hasil produksi karena kadang ada karyawan yang tidak
berangkat
 Jam kerja tambahan karyawan, seperti lembur
 Kerusakan mesin produksi
 Kesalahan dalam produksi sehingga memakan waktu untuk memperbaiki
kembali
 Persaingan harga antar pedagang dalam pemasaran produk sehingga
menyebabkan naik turunnya harga jual produk.
 Naik turunnya jumlah unit yang dijual.

4.2Saran
Bagi usaha konveksi Dani Collection agar lebih memperhatikan faktor-
faktor yang bisa menghambat usahanya dan agar lebih giat lagi dalam
meningkatkan nilai produksi, penerapan modal, dan tenaga kerja yang ada supaya
mampu menciptakan nilai produksi yang tinggi atau tenaga kerja yang yang lebih
berkualitas agar usaha konveksi ini dapat memperoleh banyak keumtungan atau

22
laba dan agar usaha konveksi ini dapat terus berproduksi di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

23

Anda mungkin juga menyukai