Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT PRA SOCRATES THALES dan ANAXIMANDER

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Filsafat Umum

DOSEN PEMBIMBING:

Dr.Nunu Burhanuddin,Lc.,M.Ag

DISUSUN OLEH:
Genta Muhammad Rizki
(4423009)

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta karunia-Nya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Filsafat Yunani

Pra Socrates(Thales dan Anaximander) Secara garis besar makalah ini mengkaji

tentang sejarah Filsafat pada masa Thales dan Anaximander.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan yang

bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi, 10 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A.LATAR BELAKANG ..................................................................................1

B.RUMUSAN MASALAH ..............................................................................1

C.TUJUAN .......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................2

A.FILSAFAT PRA SOCRATES ......................................................................2

B. THALES .......................................................................................................4

C. ANAXIMANDER ........................................................................................5

BAB III PENUTUP .........................................................................................6

A.KESIMPULAN .............................................................................................6

B. SARAN ........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Filsafat Pra Socrates awal dari perkembangan filsafat yunani kuno.Yunani

merupakan tempat dimana pemikiran ilmiah mulai tumbuh dan pada zaman itu

lahirlah para pemikir yang mengarah dan menyebabkan filsafat itu

dilahirkan.Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama kali berusaha

menggunakan akal untuk berpikir.kegemaran bangsa Yunani merantau secara

tidak langsung menjadi sebab meluasnya tradisi berpikir bebas yang dimiliki

bangsa Yunani.

B.RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu filsafat pra socrates?

2.Bagaimana pemikiran filsafat oleh Thales?

3.Bagaimana pemikiran filsafat oleh Anaximander?

C.TUJUAN

1.mengetahui filsafat pra socrates

2.mengetahui pemikiran filsafat oleh Thales

3.mengetahui pemikiran filsafat oleh Anaximander

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Filsafat Yunani Pra Socrates

Berdasarkan aspek sejarah, filsafat dibedakan sebagai filsafat zaman klasik,

filsafat abad pertengahan sebagai filsafat zaman klasik, filsafat abad pertengahan

dan filsafat modern. Jika dilihat dalam konteks popularitasnya filsafat lebih

dikenal sebagai filsafat alam, filsafat Yunani, Filsafat Zaman Keemasan, Filsafat

Islam dan Filsafat Barat. Terlepas dari apapun istilahnya, inti dari substansi

filsafat itu tetap sama, terbukti hampir pada semua referensi sepakat bahwa filsuf

pertama adalah Thales.

Istilah filsafat itu sendiri pertama sekali disebutkan oleh Pyhtagoras, Ia diklaim

sebagai manusia pertama yang mentransfer filsafat ke Yunani. Meskipun begitu,

orang pertama yang digelari filsuf justru adalah Thales (eksis pada abad ke-6

SM). Karena Thales yang perdana menjelaskan hakikat dunia yang menurutnya

bermula (bersumber) dari air. Jika kita renungkan saat ini, mungkin banyak yang

memikir tentang asal usul dunia, bahkan eksistensi Tuhan sebagaimana Thales.

Adapun yang menjadikan Thales spesial dikarenakan pada zamannya saat itu

berbeda dengan masa sekarang yang cenderung damai dan kondusif. Masa Thales

hidup yang perekonomian merekJa sulit, banyak warga yang mati kelaparan. Pada

saat semua orang sibuk berfikir bagaimana bertahan hidup, sosok Thales hadir

berfikir bagaimana alam tercipta. Ketidak laziman pola fikir dirinya dengan

2
lingkungan saat itu membuatnya sangat dikenal hingga memperoleh gelar Bapak

Filsafat.1

Yunani sendiri merupakan wilayah di benua Eropa yang kaya akan sisi spiritual.

Kebiasaan masyarakat Yunani hidup di alam bebas seperti nelayan. Profesi ini

yang kemudian mewarnai kepercayaan yang mereka anut, yaitu berdasarkan

petuah alam sehingga berkiri bahwa hubungan manusia dengan sang khaliq

bersifat formalitas. Maknanya, kedudukan Tuhan dianggap terpisah dengan

kehidupan mahkluknya (manusia). Sekitar abad ke 6 SM, lahirlah para pemikir

yang pemikirannya kemudian bersifat rasional (cultural religion) yang sedikit

banyak memicu pergeseran. Tuhan tidak lagi dianggap terpisah dengan mahkluk,

melainkan justrudiyakini menyatu dengan eksistensi kehidupan manusia.

Pemikiran ini yang mulanya natural religious berubah menjadi system cultural

religious.

Berbicara mengenai kelahiran filsafat memang tak akan lepas dari eksistensi

filsafat alam. Berbagai filsuf Yunani Kuno mencoba melahirkan konsep Mengenai

penciptaan alam walaupun sebelumnya telah ada informasi terkait teori tersebut.

Namun, konsep nya lebih dianggap mitos tentang asal usul alam semesta (mite

kosmogonis) dan tentang asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam

semesta (mite kosmologis), sehingga teori mereka seperti cariarche (asal mula)

alam semesta memiliki banyak variasi. Mereka kemudian menyebut pemikir ini

sebagai filsuf alam. Para pemikiran Yunani klasik Ini mengikutsertakan manusia

sebagai subjek yang mesti bertanggung jawab bagi segala tindakannya.45 Filsafat

1
Bertens,Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta: Kanisius, 1975), hlm. 14

3
alam adalah istilah yang melekat pada pengkajian pemikiran tentang alam dan

ilmu fisika sebelum berkembangnya ilmu modern, alam adalah objek utama yang

dikaji dalam ilmu ini, dan filsafat alam lebih dahulu ada sebelum adanya ilmu

alam, adapun filsuf alam pertama adalah Thales.

A.Thales 625-545 SM

Thales adalah seorang filusuf yang mempunyai latar belakang saudagar

sekaligus seorang politikus,dan masih sempat mempelajari matematika dan

astronomi.Thales adalah warga asli Miletus yang merupakan sebuah kota niaga

yang maju di Yunani.Thales dikenal sebagai bapak Filsafat Yunani, karena ia

diklaim sebagai seorang filsuf yang pertama. Namun, konsep pemikirannya tidak

pernah ia tulis sendiri, hanya disebarkan melalui lisan melalui pengikutnya

(murid).Konsep pemikirannya adalah sebagai berikut;

“Semuanya air.Air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada dan yang

jadi,tetapi juga akhir dari segala yang ada dan yang jadi itu.Di awal air,ujung

air.Air yang satu itu adalah bingkai dan pula isi”

Setelah datang filsuf besar Aristoteles, maka pemikiran Thales mulai ada yang

menuliskannya. Menurut pemaparan Aristoteles, inti ajaran Thales adalah „air‟,

karena Thales berargumen bahwa semuanya itu bersumber atau sangat bergantung

dengan air. Air yang bersifat cair merupakan pangkal, landasan, pokok dan dasar

dari apapun. Thalestak mengimplementasikan kepercayaan umum ketika

merenungkan asal segala sesuatu, namun berdasarkan pengamatan indra

(pengalaman) ketika menjelajah hingga ke Mesir dan menemukan betapa

4
tergantungnya orang Mesir pada sungai Nil. Oleh sebab itu, Thales berfilsafat

bahwa segala sesuatu itu bermula dari air.

Thales adalah salah satun dari Tujuh Orang Bijak Yunani,yang masing-masing

dikenal terutama karena satu pernyataannya yang bijak.menurut kisah

tradisi,Thales membuat pernyataan bahwa “Yang terpenting adalah Air”

B. Anaximander 610-540 SM

Selanjutnya ada tokoh filsafat alam yang sangat dekat dengan era-nya Thales,

yaitu Anaximander. Sebagian riwayat mengatakan bahwa Anaximander adalah

murid dari Thales. Meskipun begitu, konsep filsafat-nya berbeda.Adapun

pemikirannya adalah sebagai berikut:

“Barang asal itu tidak berhingga,dan tidak berkeputusan.Yang asal yang menjadi

dasar alam dinamai dengan Apeiron.Apeiron tidak dapat dirupakan,tidak ada

persamaannya dengan salah satu barang yang ada”

menurut Anaximander, asal muasal alam bukan dari air melainkan apeiron.

Apeiron merupakan zat yang tiada batas (unlimited) dan tidak berbentuk, tak ada

kemiripan dengan apapun. Apeiron memuat sifat keilahian dan abadi.

Anaximander menilai bahwa proses terciptanya alam dari pemaknaan tak terbatas

(apeiron) melalui berbagai antagonis (pertentangan) diantara dua media yang

bertolak belakang, yaitu: dingin dan panas.2 Adapun proses tercipanya makhluk,

Anaximander sama dengan pendapat gurunya (Thales), Anaximander menilai

bahwa semua makhluk itu berasal dari air.


2
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat; dan kaitannya dengan kondisi sosio-politik dari
zaman kuno hingga sekarang, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 30-35

5
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya, filsafat pertama kali ada di Yunani yang dipelopori oleh

tokoh filsafat pertama di dunia, yaitu Thales yang berpendapat bahwa semua itu

bersumber dari air dan juga Anaximander, yaitu muridnya dari Thales

berpendapat bahwa semuanya dari apeiron. Apeiron merupakan zat yang tidak ada

batasnya dan tidak berbentuk dan memuat sifat keilahian dan abadi.

B. SARAN

Saya sebagai pembuat makalah, menyadari bahwasanya dalam pembuatan

makalah ini masih banyak mengalami kekurangan dikarenakan dalam pembuatan

makalah ini masih banyak kekurangan dari segi sumber dan waktu, untuk itu kami

berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kedepannya

makalah ini jauh lebih baik dari sebelumnya

6
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, 1982. Abbas Hamami, Filsafat, Yogyakarta: Yayasan Pembinaan


Fakultas UGM

Rahmat, Aceng, 2011. Filsafat Ilmu Lanjutan, cet :1Jakarta, Prenada Media
Group

Gholib, Achmad, 2009. Filsafat Islam, Jakarta: Faza Media

Rofiq, Ahmad Choirul, 2014. Pengantar Filsafat, Cet. 1, Yogyakarta: STAIN Po


Press

Maksum, Ali, 2011. Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga


Postmodernism, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai