Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341112697

ANALISIS KARAKTERISTIK TIPE ENDAPAN MINERAL EMAS DI DAERAH ONTO


DAN SEKITARNYA, KECAMATAN HU'U, KABUPATEN DOMPU, NUSA
TENGGARA BARAT

Preprint · May 2020


DOI: 10.13140/RG.2.2.29909.78561

CITATIONS READS

0 1,415

2 authors:

M. Hasan Wirayuda Stevanus Nalendra


Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    433 PUBLICATIONS   14 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

REVIEW PAPER: TERMINOLOGY FOR STRUCTURAL DISCONTINUITIES View project

“Toward Adaptation of Water Resource Systems to Climatic and Socio-Economic Change" View project

All content following this page was uploaded by M. Hasan Wirayuda on 03 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Scientific Article

ANALISIS KARAKTERISTIK TIPE ENDAPAN MINERAL EMAS DI DAERAH


ONTO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN HU’U, KABUPATEN DOMPU, NUSA
TENGGARA BARAT

M. Hasan Wirayuda 1*, Stevanus Nalendra Jati 2


1
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang

* 03071381722071@student.unsri.ac.id

SARI

Daerah penelitian terletak di Daerah Onto dan Sekitarnya, Kecamatan Hu’u, Kabupaten
Dompu,Nusa Tenggara Barat. Lokasi ini diperkirakan terdapat endapan mineral emas dalam jumlah
yang melimpah. Endapan emas yang ada di daerah ini termasuk dalam endapan epitermal high
sulphidation yang mana endapan ini terjadi karena adanya proses alterasi pada kedalaman yang
dangkal yaitu berkisar antara 1000-1500 meter. Batuan yang menjadi hostrock nya berupa batuan
beku dengan batuan sedimen disertai dengan asosiasi intrusi dangkal. Penelitian mengenai mineral
emas di Daerah Onto dan Sekitarnya, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ini
dimaksudkan untuk mengetahui tipe endapan mineral emas yang terbentuk dan memiliki prospek
keterdapatan mineral yang terbentuk khususnya emas dengan dengan tujuan memberikan masukan
guna pengembangan pemanfaatan bahan tambang tersebut.

Kata kunci: Alterasi Hidrotermal, Mineralisasi, Emas.

PENDAHULUAN

Eksplorasi terhadap mineral ekonomis


khususnya emas di indonesia semakin
meningkat seiring pula dengan banyaknya
orang yang menjadikan emas sebagai bahan
untuk investasi. Karena banyaknya kebutuhan
terhadp emas ini, mengakibatkan perlunya
eksplorasi lebih lanjut untuk mengimbangi
kebutuhan dan juga produksi dari mineral emas
yang ada di Indonesia.
Indonesia tentunya memiliki potensi
yang besar memiliki cadangan mineral
ekonomis. Oleh karena itu eksplorasi terhadap
mineral emas harus di maksimalkan.
Pembentukan endapan emas tentunya tidak
berada di sembarang daerah atau tempat
karena mineral terbentuk pada tipe endapan Gbr 1. Peta Geologi Regional Kabupaten
yang berbeda-beda dengan karakteristik yang Dompu dan Sekitarnya, Nusa Tenggara Barat
berbeda pula. Oleh karena itu, dalam eksplorasi (Sudradjat dkk., 1998, dalam Herman, 2007).
harus dilakukan penelitian secara rinci
Berdasarkan hasil eksplorasidari PT.
mengenai daerah telitian supaya tujuan
STM ditemukan endapan mineral emas
eksplorasi dapat tercapai dengan maksimal.
dalam jumlah yang melimpah. Oleh karena itu
Lokasi penelitian dilakukan di Daerah
penelitian ini dilakukan untuk mengupas
Onto Dan Sekitarnya, Kecamatan Hu’u,
mengenai tipe endapan mineral emas yang
Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
ada di daerah terebut.
Penelitian ini dilakukan karena adanya kasus
penemuan endapan mineral emas di daerah
tersebut yang dilakukan oleh PT. Sumbawa Penelitian didaerah ini sebelumnya sudah
Timur Mining(STM). banyak dilakukan, antara lain oleh:
1
Scientific Article

1. Danny Z. Herman, 2007 mengenai Evaluasi Zona alterasi daerah Onto dan
Sumber Daya Dan Cadangan Bahan Galian sekitarnya yakni zona argilik lanjut dengan
Untuk Pertambangan Skala Kecil Di mineral asosiasi berupa dickit, alunit,
Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. kaolinit; zona argilik dengan mineral
asosiasi berupa kaolinit, paligorskit, siderit;
2. Febriyansyah, Alif dkk., 2014 mengenai dan zona intermediet argilik dengan mineral
Geologi, Alterasi Hidrotermal, Dan asosiasi berupa klorit, paligorskit. Satuan
Mineralisasi Daerah Onto Dan Sekitarnya, batuan yang mengalami alterasi argilik lanjut
Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, ini yakni satuan Tuff. Tingkat alterasi kuat
Provinsi Nusa Tenggara Barat. karena sedikit terlihat mineral primer
batuannya. Kemudian satuan batuan yang
METODE PENELITIAN berada pada zona argilik yaitu satuan Breksi
Metoda dan tahapan penyelidikan adalah Piroklastik dan satuan Tuff. Sedangkan
sebagaii berikut : pada zona intermediet argilik memiliki
satuan batuan yang mengalami alterasi
1. Pengumpulan data sekunder; mempelajari sama pada zona argilik yaitu satuan Tuff
data maupun laporan-laporan terdahulu dan satuan Breksi Piroklastik.
berkaitan dengan aspek geologi, indikasi
mineralisasi di daerah penyelidikan. Herman, Danny z. (2007)
2. Analisis data dan penyusunan laporan Menurut Herman, Danny z. (2007)
pada lokasi penelitian ini terdapat vuggy
quartz yang mana penciri dari tipe endapan
HASIL PENELITIAN
sulfida tinggi. Pada urat kuarsa tersebut
Pada daerah penelitian terdapat batuan terdapat juga mineral malakhit kemungkinan
yang memiliki porositas yang cukup baik untuk mengandung bijih Cu atau tembaga.
tempat terjadinya proses alterasi seperti
batugamping dan juga adanya intrusi andesit Adanya urat kuarsa yang cukup tebal dan
yang merupakan salah satu syarat dari bertekstur vuggy dikarenakan merupakan
pembentukan tipe alterasi sulfida tinggi. hasil leaching dari mineral yang menyusun
batuan samping.
Ciri dari endapan ini memiliki persamaan
dengan karakteristik yang dijumpai di lapangan
salahsatunya memiliki urat kuarsa bertekstur
vuggy dan terdapat mineral bijih yaitu emas

Gbr 3. Urat kuarsa bertekstur vuggy yang di


isi mineral sulfida seperti galena dan
kalkopirit.

Jika diilustrasikan tempat


pembentukan mineral emas pada awalnya
yaitu berada pada kedalaman 1000-1500
meter yang mana berasosiasi dengan
Gbr 2. Ciri dan karakteristik endapan epitermal adanya intrusi dangkal. Endapan emas tipe
high sulphidation. ini umumnya didapatkan dalam bentuk urat,
baik dalam urat kuarsa maupun dlam urat
bentuk karbonat yang terbentuk dalam suhu
Berdasarkan analisa yang telah o
150-300 C dengan pH sedikit asam atau
dilakukan sebelumnya oleh (Febriansyah, A.
mendekati netral Urat-urat tersebut
dkk., 2014) Berdasarkan asosiasi mineral
terbentuk oleh hasil aktifitas hidrotermal
sekunder yang dijumpai, daerah pemetaan
yang berad diatas zona porfiri.
Onto dan sekitarnya dibagi menjadi 3 zona
2
Scientific Article

Lokasi pembentukan endapan emas(Au) high Aspek yang mengontrol terjadinya


sulphidation (ditunjukkan dengan kotak merah) mineralisasi di daerah penelitian adalah
yang dapat berasosiasi dengan tembaga(Cu) litologi dan struktur geologi. Lingkungan
awal dari daerah penelitian adalah
lingkungan gunung berapi. Gunung berapi
tersebut kemudian mengendapkan batuan
piroklastik terbukti dengan adanya intrusi
andesit dan endapan satuan Breksi
Piroklastik dan satuan Tuff.
Mineralisasi bijih pada sistem
epitermal sulfidasi tinggi merupakan
tahapan setelah terbentuknya zona alterasi
dimana fluida hipersaline yang kaya akan
logam yang berasal dari sumber panas
(magma) akan bergerak ke atas, dan
tercampur dengan air meteorik yang
Gbr 4. Ilustrasi lokasi endapan epitermal high dangkal, yang kemudian mengendapkan
sulphidation yang ada di daerah onto kandungan logamnya pada zona ore
(Hedenquist et al., 1996). (alterasi silisifikasi dengan tekstur vuggy).
Tekstur vuggy pada alterasi silisifikasi
tersebut berfungsi sebagai permeabilitas
Christhartantyo G. Agung, dkk., (2013)
sekunder untuk fluida pembawa bijih, dan
juga berfungsi sebagai porositas sekunder
Menurut Agung dkk., 2013 pembentukan untuk presipitasi mineral bijih.
mineralisasi endapan emas di suatu daerah
sangat berhubungan dengan keberadaan
sistem hidrotermal. Sistem hirdotermal itu KESIMPULAN
sendiri terkontrol oleh tatanan geologi yang
kompleks dapat mencakup aspek tektonik, Endapan mineral emas yang ada di
vulkanik, struktur geologi dan stratigrafi. Daerah Onto Dan Sekitarnya, Kecamatan
Struktur geologi ditunjukkan terutama Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara
oleh sistem rekahan yang bearah barat laut mengacu pada hasil eksplorasi oleh PT. STM
tenggara dan timur laut-barat daya, sementara dan referensi terkait memiliki tipe endapan
pola rekahan utara-selatan dan barat-timur epitermal high sulphidation. Tipe endapan ini
bersifat minor. Rekahan-rekahan diduga dicirikan dengan kehadiran urat kuarsa yang
merupakan bagian dari sistem sesar mendatar berstruktur vuggy yang cukup tebal. Selain
(strike slip faults) di wilayah Sumbawa, yang itu dijumpai juga asosiasi ineral berupa
sebagian besar telah tertutup oleh satuan- tembaga(Cu), dan mineral sulfida seperti
satuan stratigrafi berumur Kuarter. Rekahan kalkopirit.
tersebut dapat menjadi porositas sekunder agar Kedalaman dari pembentukan
dapat megalirkan larutan hidrotermal. endapan epitermal high sulphidation
Rekahan terutama pada batuan dengan tersebut berkisar antara 1000-1500 meter
o
porositas rendah akan menjadi salah satu hal dengan suhu sekitar 150-300 C. Alterasi ini
yang positif dalam proses alterasi karena dapat juga dipengaruhi oleh adanya rekahan-
menjadi porositas sekunder dan dapat rekahan yang diduga merupakan bagian dari
mengalirkan air meteorik. Pada lokasi ini sistem sesar mendatar (strike slip faults) di
contohnya satuan Tuff yang meiliki butiran yang wilayah Sumbawa.
halus sehingga suit dilalui fluida, karena adanya Faktor yang mengontrol terjadinya
rekahan fluida yang tidak bis mengair tadi alterasi yaitu litologi dan juga struktur
akhirnya dapat lewat diantara celah rekahan. geologi. Struktur geologi berupa adanya
rekahan-rekahan dan urat yang dapt menjadi
porosits sekunder sehingga bis menjadi alur
untuk fluida mengalir dan litologi berupa
satuan batuan yang mengalami alterasi yaitu
satuan Tuff dan Breksi Piroklastik. Kontrol
litologi (permeabilitas) juga berperan dalam
persebaran alterasi, dalam hal ini Tuff
dengan teksturnya yang interlocking
kebanyakan hanya menerima alterasi terluar.
Gbr 5. Rekahan yang dapat menjadi jalur
mengalirnya fluida.
3
Scientific Article

DAFTAR PUSTAKA

Christhartantyo, G. Agung. 2013. Identifikasi


Karakteristik Alterasi Hidrotermal dan
Mineralisasi Endapan Emas Epitermal
Daerah Prospek Ramada, Kec.
Rimanggu, Kab. Pandeglang, Banten.
Universits Diponegoro, Semarang.
Febriansyah, A. dkk. 2014. Geologi, Alterasi
Hidrotermal, Dan Mineralisasi Daerah
Onto Dan Sekitarnya, Kecamatan Hu’u,
Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Geological Engineering
E-Journal, 6(2), 313-328.

Hedenquist, J.W. dkk. 1996. Epithermal Gold


Deposits: Style, Characteristic, and
Eksploration. Society of Resourced
Geology: Japan.

Herman, D. Zulkifli. 2007. Evaluasi Sumber


Daya Dan Cadangan Bahan Galian
Untuk Pertambangan Skala Kecil Di
Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara
Barat. Pusat Sumber Daya Geologi.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai