PENDAHULUAN
penyebaran yang sangat luas (Gambar 1.1). Formasi Tonasa tersingkap pada lima
area di Sulawesi Selatan yaitu Barru Area, Pangkajene Area, Segeri Area,
Jeneponto Area dan Western Devide Mountains Area (Wilson dkk, 2000). Daerah
penelitian termasuk ke dalam Barru Area dan Jeneponto Area. Daerah penelitian
ada dua titik yaitu Daerah Ralla (Kabupaten Barru) dan Daerah Karama (Kabupaten
selatannya. Hal ini menarik dijadikan penelitian untuk mengetahui korelasi batuan
para ahli baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Salah satunya adalah
Selatan. Hasil penelitian menunjukkan di bagian utara Barru dan selatan Jeneponto
adalah area sedimentasi karbonat paling awal yaitu Eosen Awal/Tengah. Penelitian
yang dilakukan oleh para ahli masih bersifat regional. Penelitian mengenai fasies
batuan karbonat dan korelasinya dalam lingkup daerah yang lebih kecil belum
pernah dilakukan.
1
Gambar 1. 1. (A) Peta geologi Sulawesi Selatan, (B) penyebaran Formasi Tonasa (Van
Leeuwen, 1981; Sukamto, 1982; Sukamto & Supriatna, 1982; Wilson dkk,
2000).
reservoir dan seal yang bagus dan seringkali membentuk reservoar hidrokarbon
(Wilson, 1996). Batuan karbonat merupakan batuan reservoar yang cukup penting
2
Faktor yang berpengaruh adalah porositas batuan. Besar kecilnya nilai porositas
dipengaruhi oleh perubahan atau evolusi yang terjadi pada porositas batuan setelah
penelitian mengenai “Fasies dan Porositas Batuan Karbonat Formasi Tonasa pada
penelitian?
4. Bagaimana nilai dan tipe porositas batuan karbonat pada daerah penelitian?
3
4. Mengetahui nilai dan tipe porositas batuan karbonat pada daerah
tidak.
mengenai fasies dan porositas batuan karbonat pada Formasi Tonasa sehingga dapat
Penelitian ini dilakukan pada singkapan batuan karbonat yang berada di tepi
Sungai Ralla Kelurahan Ralla Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru dan
Provinsi Sulawesi Selatan (Gambar 1.2). Dari kota Makassar ke Ralla (utara) ± 110
dilakukan pada dua jalur yaitu satu jalur pada Kelurahan Ralla dan satu jalur pada
Dusun Karama.
4
A
B C
Gambar 1. 2. (A) Peta tunjuk lokasi penelitian, (B) Lokasi measured stratigraphy
Daerah Ralla, (C) Lokasi measured stratigraphy Daerah Karama.
5
1.6 Batasan Masalah
Pembahasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada studi fasies untuk
menentukan fasies yang terbentuk pada daerah penelitian dan porositas batuan
biostratigrafi yang meliputi umur dan lingkungan pengendapan dibatasi pada fosil
(planktonik) yaitu zonasi Blow (1969) dan kandungan foraminifera besar yang ada
pada sayatan tipis. Setelah diketahui fasies, umur dan lingkungan pengendapan
maka dilakukan korelasi antara dua jalur batuan karbonat. Nilai dan tipe porositas
batuan karbonat pada daerah penelitian diketahui dari sayatan tipis yang telah
diolesi bluedye yaitu menghitung visible pore dan mengamati tipe porinya. Analisis
dimulai pada Pre-tersier sampai Kuarter terkhusus kepada area Biru. Bagian
6
timur Sulawesi berkembang busur vulkanik pada Paleosen sehingga terjadi
erupsi piroklastika dalam jumlah besar yang didominasi andesit dan lava
sedimentasi karbonat luas pada laut dangkal yang berlangsung sampai Miosen
2. Rab Sukamto dan S. Supriatna (1982), Formasi Tonasa pada Daerah Barru
menunjukkan kisaran umur dari Eosen Awal (Ta.2) sampai Miosen Tengah
(Tf), dan terendapkan pada lingkungan neritik dangkal hingga dalam dan
7
Atas sampai Miosen Tengah (Ta – Tf) dan diendapkan pada daerah neritik
dimulai dari utara Barru dan selatan Jeneponto pada Eosen Awal/Tengah.
pengaruh laut terbuka. Formasi Tonasa awalnya terjadi sebagai bagian dari
lempung laut yang dapat membentuk batuan penutup (seal) yang efektif.
pada Area Barru terdiri dari empat fasies, yaitu fasies graded bioclastic pack-
8
fasies plantonic foraminifera wack-packstone terendapkan pada shallow
water. Fasies dominan yang terdapat pada Ralla section adalah bioclastic
packstone dan marl supported breccia. Komposisi clast dan jenis facies pada
dan posisinya tetap stabil menunjukkan aggradation dari platform atas. Ada
beberapa progradation ke arah timur dari pusat belt facies berenergi tinggi.
ramp. Endapan ramp bagian luar prograded ke arah selatan menuju napal
basinal. Tektonik dalam bentuk subsidence adalah kontrol yang dominan pada
permeabilitas kecil pada platform atas atau facies karbonat redeposited dari
efektif.
9
berselingan dengan wackestones dan napal. Bagian Jalanru-Wessae
terrigenous berasal dari basement, seperti sekis, rijang, batuan klastik dan
rombakan bioclastics yang mungkin berasal dari fosil laut dangkal. Burrow
pada permukaan melimpah. Hal ini menunjukkan bahwa endapan terjadi pada
lingkungan marine.
daerah Ralla dari bagian bawah ke bagian atas dapat dikenali adanya lima
batugamping.
yakni lintasan Sungai Barru, Sungai Palakka, Sungai Pange dan Sungai Ralla.
pada bagian atas. Sungai Palakka, Sungai Pange dan Sungai Ralla:
pengukuran stratigrafi, maka dari utara ke selatan umur batuan semakin muda
dimulai dari P9 hingga P16 di lintasan Sungai Ralla atau sama dengan umur
10
Eosen Bawah – Eosen Atas. Dengan demikian Formasi Tonasa khususnya
Sungai Pange dan Sungai Ralla terendapkan pada neritik tengah - neritik luar
pada paparan karbonat, ke arah selatan semakin dalam hingga lebih dari 1000
meter, temperatur air laut hangat, salinitas normal dengan kondisi air laut
yang stabil.
Gambar 1.3. Peta lokasi peneliti terdahulu (dimodifikasi dari Wilson dkk, 2000).
11
1.8. Keaslian Penelitian
Sejauh ini telah ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian batuan
Tonasa berdasarkan fosil foraminifera kecil. Hal yang membedakan penelitian ini
Formasi Tonasa pada 2 lokasi yaitu daerah Ralla (Barru) dan Karama (Jeneponto)
dalam skala 1:100. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat original dan merupakan
12
ngenai fasies,
umur, ling-
2 Wilson. Evolution Pada kajian dan Pada kajian pe-
kungan peng-
and Hydrocarbon lokasi penelitian, nelitian, penelitian
endapan,korelasi
Potential Of The yaitu penentuan tersebut tidak
dan porositas
Tertiary Tonasa umur, lingkungan mengkaji fasies
pada foram kecil
Limestone Forma- pengendapan dan dan korelasi.
dan foram besar
tion Sulawesi, Indo- porositas meng- Penelitian tersebut
di 2 lokasi yaitu
nesia. 1996 gunakan foram difokuskan pada
Ralla (Barru)
besar dan kecil potensi hidrokar-
dan Karama
pada Barru dan bon pada Formasi
(Jeneponto)
Jeneponto. Tonasa.
dengan skala
3 Wilson dan Bosence. Pada kajian dan Pada skala dan measured stra-
The Tertiary evolu- lokasi penelitian, kajian penelitian. tigraphy 1:100
tion of South Sula- yaitu penentuan Penelitian tersebut
wesi: a record in fasies dan ling- berskala regional
redeposited carbo- kungan peng- serta tidak meng-
nates of the Tonasa endapan pada kaji umur, korelasi
Limestone. 1996 Daerah Barru. dan porositas.
13
5 Meutia dkk. Paleo- Pada kajian dan Pada kajian dan
seanografi Formasi lokasi penelitian, lokasi penelitian.
Tonasa berdasarkan yaitu penentuan Penelitian tersebut
kandungan forami- umur dan lingku- tidak mengkaji
nifera Daerah Barru, ngan pengendapan fasies dan porosi-
Sulawesi Selatan. Formasi Tonasa tas serta tidak
2013 pada Daerah Ralla dilakukan peneliti-
menggunakan an pada Daerah
foram kecil. Karama.
14