Alkil Halida
• Alkil halida adalah turunan hidrokarbon dalam mana suatu atau lebih
hidrogennya diganti dengan halogen. Hampir semua hidrogen dalam
hidrokarbon dapat diganti dengan halogen.
• Notasi umum R-X sering digunakan untuk senyawa halida, dimana R
adalah suatu gugus alkil dan X suatu halogen.
• Kekuatan ikatan C menurun dari metil fluorida ke metil iodida, karena
ikatan lebih efisien antara orbital-orbital dengan bilangan kuantum utama
yang sama dan ikatan melemah dengan meningkatnya jari-jari atom.
• Halida sederhana umumnya dinamai sebagai turunan hidrogen halida,
sedangkan menurut sistem IUPAC halida diberi nama sesuai dengan
turunan hidrokarbon. Contoh :
• Sifat fisik beberapa alkil halida antara lain : umumnya cair, larut dalam air,
tetapi dapat saling melarutkan dengan hidrokarbon cair.
Kerapatan
Nama Senyawa Rumus Tl (oC) Td (oC)
(Cair)
Metil fluorida CH3F -142 -79,0 0,877
Metil klorida CH3Cl - 97 -23,7 0,920
Metil bromida CH3Br - 93 4,6 1,732
Metil iodida CH3I - 64 42,3 2,279
Etil klorida CH3CH2Cl -139 13,1 0,910
Etil bromida CH3CH2Br -119 38,4 1,430
n-Propil klorida CH3CH2CH2Cl -123 46,4 0,890
isopropyl klorida (CH3)2CHCl -117 36,5 0,860
n-Butil bromida CH3(CH2)3Br -112 101,6 1,275
Isobutil bromida (CH3)2CHCH2Br -120 91,3 1,250
Sek-butil bromida CH3CH2CHBrCH3 -112 68,0 1,259
t-Butil bromida (CH3)3CBr - 20 73,3 1,222
n-oktadekil bromida CH3(CH2)17Br 34 170/0,5
• Alkil halida paling banyak ditemui sebagai zat antara dalam sintesis, yang
dengan mudah diubah ke dalam berbagai jenis senyawa lain, dan dapat
diperoleh melalui banyak cara.
• Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkil halida antaralain :
a. substitusi nukleofilik
Suatu nukleofil (Z:) dapat menyerang alkil halida pada atom karbon
sp3 yang mengikat halogen (X), menyebabkan pengusiran halogen
(halogen disebut gugus pergi) dan digantikan oleh nukleofil.
Persamaan umum untuk rekasi subtitusi nukleofilik dapat ditulis sbb:
1.
2.
Contoh reaksi :
• Mekanisme substitusi nukleofilik, terdiri dari substitusi nukleofilik mono
molekular disingkat SN1 dan substitusi nukelofilik bimolekuler SN2.
(i). Reaksi SN1
• Mekanisme reaksi SN1, melalui dua tahapan, yaitu pembentukan ion
karbonium dan penyerangan nukleofil terhadap ion karbonium.
• Kecepatan reaksi hanya dipengaruhi oleh substrat, kekuatan nukleofil
tidak berpengaruh terhadap kecepatn reaksi, karenanya disebut
subtitusi monomolekular.
• Pada reaksi ini, jika gugus pergi bersifat kiral, reaksi menyebabkan
hilangnya aktivitas optik karena terjadi rasemik.
• Karena reaksi berlangsung melalui ion karbonium, maka kereaktifannya
sesuai dengan urutan kesetabilan ion karbonium, 3o > 2o > 1o.
(ii). Reaksi SN2
• Mekanisme reaksi SN2, berjalan dengan satu tahapan.
• Kecepatan reaksi dipengaruhi baik substrat maupun nukleofil, sehingga
disebut subtitusi bimolekular.
C
H
3
K
C
2r
2O7
C
H
3-
C-O
H Tidak
Tidak bereaksi
bereaksi
a
t
auK
Mn
O4
C
H
3
NaOH H2O
Natrium fenolat
• Ada dua perbedaan mendasar antara alkohol dan fenol yaitu :
1. fenol bersifat asan sedangkan alkohol tidak asam,
2. gugus -OH pada alkohol alifatik dapat disubtitusi sedangkan gugus -OH
pada fenol tidak dapat disubtitusi, akibat terbentuknya ion fenolat yang
distabilkan oleh resonansi.
O
O H O O
O O
R O R + B F 3 R O R
B F 3
H
C
2 C
H
2 +
H
+HO
2 H
O
CH2C H2O H
O
etilen glikol
H
C
2 C
H
2 +
H
+H
OC
H
C
H
2O
HH
2 OC
H
2 CH 2OC H C
2 H
O
H
2
O
dietilen glikol
H
C
2 C
H
2 +
H
+C
HM
g
B
r C
H
C
HC
HO
Mg
Br C
HCH C H O
H
O 3 322 3 2 2
propanal
Aldehid dan Keton
• Perbedaan aldehid dan keton yang paling menonjol adalah; (i) aldehid
cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit dan (ii) aldehid lebih
reaktif daripada keton terhadap adisi nukleofilik.
• Hibridisasi atom karbon karbonil adalah sp2, sehingga ke tiga atom yang
terikat padanya terletak pada satu bidang datar dengan sudut 120o.
• Aldehid yang mengandung atom karbon rantai pendek biasanya
dinamakan sesuai dengan nama karboksilat dengan menganti akhiran at
dengan aldehida, sedangkan secara sistematik sesuai dengan nama
alkana dengan menganti akhiran a menjadi al. Contoh :
6-etil-3-metiloktanal 2-butena
• Keton diberinama sesuai dengan nama alkana rantai induknya dengan
menganti akhiran a menjadi on. Contoh :
• Aldehid dan keton bersifat polar karena dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan air, namun aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen antara molekul-molekulnya sendiri sehingga titik didihnya lebih
rendah dari pada alkohol yang berat molekulnya setara.
• Hidrogen yang terikat pada karbon tetangga gugus karbonil suatu keton
bersifat asam (asam Brounsted), namun sifat asamnya sanggat lemah.
R R OH
+H2O
C O + R'-OH C hemiasetal
-H2O
H H OR'
R R OH
+H2O
C O + R"-OH C hemiketal
-H2O
R' R' OR"
Adisi air (hidrasi) : Aldehid dan keton dapat bereaksi dengan air
menghasilkan 1,1-diol atau geminal diol (gemdiol).
R RO
H
+
H
O
2
O
C C
-
H
2O
R
' R
' O
H
Kondensasi preaksi Grignard : Pereaksi Grignard dapat mengadisi ke
dalam gugus karbonil aldehida dan keton menghasilkan alkohol.
R R O M gX OH
+
H
C O + R "-M g X C R C R"
R' R' OR" R'
k e to n p e re a k s i G r ig n a r d k o m p le k s a lk o h o l
X = halogen
Reduksi aldehid dan keton : Untuk mereduksi aldehida dan keton menjadi
alkohol biasanya digunakan kompleks hidrida logam, misalnya LiAlH4 dan
NaBH4.
R O H
C O + L iA lH 4 R C R '
H
R '
Reduksi dengan hidrogen berkatalis : Reduksi ini dapat dijalankan dalam
pelarut lamban atau dalam cairan murni, dan menggunakan katalis Ni, Pd
atau Pt.
O HO
H
H
,
2Pt
k
a
lo
r,
tek
a
na
n
H O C l O
a s a m /b a s a
C C + X 2 C C
HO OO OH O
- H
2O
O
H+HCC HCCHCH
2 H
2CC+ CCH
3 3 2C
Reaksi aldol juga dapat terjadi dengan yang berbeda. Sebagai contoh
adalah kondensasi asetaldehida dengan propionaldehida yang
menghasilkan empat macam produk aldol.