A.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Eksplorasi adalah penyelidikan yang dilakukan untuk mengidentifikasi,
menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak dan sebaran, kuantitas dan kualitas suatu
sumberdaya geologi untuk kemudian dapat dilakukan analisis
atau kajian
2|Syahroni
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
1.2
1.2.1
Maksud
Adapun maksud dari pembuatan makalah ini mahasiswa mengenal
Tujuan
1.
2.
3.
4.
1.3
geokimia dalam pengambilan data yang dilakukan di lapangan, mencari suatu pola
ketidaknormalan atau anomali geokimia yang berkaitan dengan adanya indikasi
mineralisasi. Ghazali dkk. (1986) menjelaskan secara umum pekerjaan yang
dilakukan dalam penyelidikan geokimia meliputi 3 pekerjaan utama yaitu pekerjaan
lapangan, pekerjaan laboratorium, serta pengolahan data dan interpretasi.
Sedangkan komponen utama yang dibutuhkan dalam penyelidikan geokimia
meliputi peta, formulir lapangan, dan contoh geokimia.
B.
LANDASAN TEORI
2.1
jumlah dan distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan
atsmosfer. Tidak terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari
material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta
distribusi inti atom
Eksplorasi
geokimia
khusus
mengkosentrasikan
pada
pengukuran
secara
sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif,
vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu kosentrasi
abnormal dari unsure tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (backround
geokimia).
Pengertian geokimia awalnya dijelaskan oleh Mason (1958) dalam Rose Et
Al (1979), yaitu pengelompokan kelimpahan relatif dan absolute dari unsur-unsur
yang ada dibumi, studi mengenai penyebaran dan migrasi dari unsur-unsur tunggal
diberbagai tempat dibumi dengan obyek berupa pola dasar penyebaran dan migrasi
dari unsur.
Survey geokimia bertujuan mencari indikasi mineralisasi pada suatu
daerah, metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pola
geokimia yang tidak normal atau dikenal dengan istilah anomali. Dari sini muncul
penggunaan konsep mengenai nilai latar belakang (backround), yaitu kisaran
tertentu suatu unsure dalam suatu mineral yang sesuai dengan harga rata-rata
unsure dikerak bumi. Sedangkan istilah treshold atau batas atas dari nilai latar
belakang merupakan nilai kadar unsur yang menjadi batas nilai anomali (Ghazali,
dkk., 1986).
Dalam mencari anomali unsur, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
mengenai karakter atau sifat-sifat geokimia dari unsur tersebut, sehingga akan
mempermudah dalam mengenali keberadaanya. Potensi keberadaan dari suatu
unsur berkaitan dengan bagaimana reaksi
diberiakan oleh alam sehingga akan terbentuk pola-pola yang khas dari kumpulan
unsur tertentu.
Penentuan
daerah
target
untuk
penyelidikan
geokimia
dengan
tinggi, berdimensi atau ukuran kecil akan tidak tepat untuk diterapkan pada deposit
ukuran besar, yaitu bias terjadi pemborosan.
2.1.1
metode yang menggunakan pola dispersi mekanis dan metode yang didasarkan
pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola dispersi mekanis biasanya diterapkan
pada mineral yang relative stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti : emas,
platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok digunakan di daerah yang
kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi. Sedangkan pola dispersi kimiawi
pola ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak
tererosi, baik yang lapukan ataupun tidak lapuk. Pola ini kurang terlihat seperti pada
pola dispersi mekanis.
2.1.2
Daur Geologi
Semua endapan bijih ialah produk dari daur yang sama didalam proses-
proses geologi yang mengakibatkan terjadinya tanah, sedimen dan batuan. Gambar
2.1 merupakan ringkasan dari daur geologi dan contoh-contoh tipe bijih
yang
Gambar 2.1
Daur Geologi, Geokimia dan Terbentuknya Bijih
5|Syahroni
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
2.1.3
Dispersi Geokimia
Joyce (1984) mendefinisikan dispersi geokimia sebagai proses total yang
Lingkungan Geokimia
Menurut Rose Et Al (1979), berdasarkan perbedaan tekanan, temperatur,
2.1.5
Mobilitas Unsur
Levinson (1974) mendefinisikan mobilitas unsur sebagai suatu kondisi di
mana suatu unsur tertentu dapat bergerak pada lingkungan tertentu pula. Dengan
demikian mobilitas suatu unsur sangat bergantung pada kondisi lingkungan maupun
jenis atau sifat kimia dari unsur tersebut.
Deskripsi dan mobilitas unsur saling berkaitan dan sangat berperan dalam
mencari anomali geokimia dimana kedua faktor tersebut akan menjelaskan
keberadaan unsur, pola anomalinya serta kondisi lingkungan pengendapannya.
Tingkat mobilitas unsur yang tinggi akan menyebabkan tingkat ketersebaran atau
dispersi yang tinggi juga untuk unsur tersebut sehingga dapat menyebar luas dan
jauh. Sebaliknya jika tingkat mobilitas suatu unsur rendah maka tingkat dispersinya
pun rendah sehingga memiliki daerah penyebaran tidak luas. Selain itu dengan
mengetahui lingkungan pengendapannya, apakah bersifat asam, netral, atau basa
maka akan lebih mempermudah mengetahui tingkat mobilitas suatu unsur.
Mobilitas unsur sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.3, Emas (Au)
mempunyai mobilitas rendah, sehingga cenderung tetap tertinggal pada gosan.
Mineral galena cenderung untuk lambat pelapukannya, sehingga juga masih
tertinggal pada gosan. Sulfida Cu, Ag dan Zn cepat lapuk atau terurai serta
mobilitas tinggi, sehingga mengalami migrasi ke arah bagian bawah dari gosan
membentuk zona yang semakin kaya akan Cu, Ag dan Zn atau dikenal dengan
zona pengkayaan bijih oksida atau bijih supergen.
7|Syahroni
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
2.1.6
Gambar 2.2
Diagram Profil Deposit Bijih Emas
Unsur Penciri
Unsur penciri atau yang sering disebut sebagai pathfinder dijelaskan oleh
Warren dan Delavault (1953;1956) dalam Levinson (1980) sebagai unsur-unsur
yang relatif bergerak dan berasosiasi atau selalu bersama sama dengan unsurunsur yang menjadi target pencarian, akan tetapi lebih mudah untuk ditemukan
karena unsur-unsur tersebut biasanya memiliki tingkatan mobilitas yang tinggi,
sehingga akan membentuk daerah sebaran yang lebih luas dibandingkan dengan
unsur-unsur yang dicari.
Unsur-unsur penciri (pathfinder) ini dapat mempermudah dalam pencarian
unsur-unsur yang dicari karena kemampuannya untuk mengindikasi keberadaan
unsur lain di sekitar endapan. Sebagai contoh unsur As dapat digunakan sebagai
unsur penciri adanya emas dan unsur Ag dalam urat, serta dapat juga sebagai
penciri adanya emas, perak, tembaga, kobalt dan seng dalam asosiasi bijih sulfida
(Tabel 2.1).
Tabel 2.1
Contoh dari unsur-unsur penciri yang digunakan dalam mendeteksi mineralisasi.
(Learned dan Boissen, 1973 dalam Levinson, 1980)
ASOSIASI BIJIH
UNSUR TARGET
PATHFINDER ELEMENTS
Tembang Porfiri
Cu, Mo
Au, Ag
Endapan Skarn
Mo, Zn, Cu
Uranium (Batupasir)
Uranium (Urat)
8|Syahroni
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
ASOSIASI BIJIH
UNSUR TARGET
PATHFINDER ELEMENTS
Pt, Cr, Ni
Cu, Co, Pd
Urat Flourspar
2.1.7
Asosiasi Unsur
Asosiasi unsur digambarkan oleh Levison (1980) sebagai suatu asosiasi
unsur yang di dalamnya tidak terdapat satupun unsur penciri yang dapat digunakan
untuk mengindikasikan adanya suatu endapan mineral yang dicari, tapi walaupun
demikian asosiasi tersebut masih dapat digunakan sebagai indikasi kemungkinan
hadirnya unsur-unsur yang dicari. Asosiasi unsur ini terbentuk sesuai dengan
kondisi lingkungan dan tingkatan mobilitasnya. Karenanya setiap asosiasi unsur
akan mencirikan suatu lingkungan dan model cebakan/deposit mineralisasi tertentu
pula. Peranan asosiasi unsur ini bukanlah yang utama dalam eksplorasi geokimia,
namun keberadaan kadang-kadang juga dibutuhkan sebagai data pendukung
apabila tidak dijumpai data utamanya.
2.1.8
Anomali Geokimia
Bijih mewakili akumulasi unsur dari satu unsur atau lebih atas
kelimpahannya yang kita anggap normal. Kelimpahan dari unsur khusus didalam
batuan barren disebut backround. Penting untuk disadari bahwa tidak ada unsur
yang memiliki backround yang seragam.
Tujuan mencari nilai backround
geokimia, yaitu nilai diatas backround
dengan endapan bijih. Karena sejumlah besar conto bisa saja memiliki nilai diatas
backround, maka ada nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan
anomali , yang dikenal dengan sebutan threshold, yaitu nilai rata-rata plus dua
standar deviasi dalam suatu populasi normal. Semua nilai diatas nilai threshold
didefinikan sebagai anomali
Teknik-teknik interpretasi baru melibatkan grafik frekunsi komulatif, analisis
rata-rata yang bergerak, analisis regresi jamak banyak menggantikan konsep klasik
backround dan threshold.
9|Syahroni
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
2.2
eksplorasi adalah :
Efektifitas, yaitu mengenai sasaran dengan metoda dan strategi yang tepat.
Efisiensi, dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
2.2.1
Tahapan Penyelidikan
Dalam penyelidikan geokimia diperlukan adanya beberapa penahapan
yang ditujukan untuk kepentingan efisiensi dalam hal waktu, tenaga dan biaya.
Tidak semua proses pencarian dapat menunjukkan hasil sesuai target yang hendak
dicapai, maka harus ditentukan strategi penyelidikan yang tepat sebelum proses
pencarian dilakukan atau dimulai.
1.
orientasi
(orientation
survey).
Penyelidikan
ini
merupakan
3.
Gambar 2.3
Bagan Alir Penyelidikan Geokimia
11 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
2.2.2
Pemilihan Metode
Pemilihan teknik tergantung pada mineralogi dan geokimia daerah target.
Komposisi badan bijih akan menentukan unsure yang dapat digunakan. Misalnya
Cu sangat ideal untuk endapan tembaga, tapi As sangat berguna dalam pencarian
mineralisasi emas, dll. Lebih jauh lagi mineralogi daerah target dikombinasikan
dengan lingkungan sekunder (pola dispersinya). Misalnya dispersi Cu bisa
hidromorfik dan mekanis, sedangkan timah putih sangat khas, hamper selalu
mekanis sebagai butiran kasiterit, atau terdapat dalam biotit atau mineral asesoris
lainnya.
Gambar 2.4
Pola Dispersi Sekunder
Gambar 2.2 diatas menggambarkan beberapa alternative pola dispersi atau migrasi
dari deposit bijih logam.
1.
selain
itu
perubahan
komposisi
mineraloginya
juga
akan
Pada gambar 2, tubuh bijih tidak terpotong oleh zona erosi, atau tidak
tersingkap, akan tetapi berada pada zona pelapukan. Pola disperse
12 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
mekanis terbentuk. Pola dispersi kimia terjadi pada tubuh bijih dan
sekitarnya selama proses pelapukan. Hanya saja migrasi unsur dari tubuh
bijih terutama hanya unsur yang sifat mobilitasnya tinggi.
3.
Pada gambar 3, tubuh bijih berada sedikit dibawah zona pelapukan. Untuk
mendeteksi keberadaan tubuh bijih dapat dilakukan dengan survey batuan
dasar. Zona anomali dapat terdeteksi dengan adanya dispersi unsur yang
terjadi selama pelapukan. Apabila zona anomali tidak terbentuk maka akan
sulit sekali menentukan atau menemukan keberadaan tubuh bijih.
4.
Pada gambar 4, keberadaan tubuh bijih berada cukup jauh dibawah zona
pelapukan. Identifikasi keberadaan tubuh bijih hanya dapat dilakukan
dengan metode geofisika. Atau menggunakan unsur pathfinder. Yang
mobilitasnya sangat tinggi sehingga bias terdispersi bermigrasi melewati
zona batuan diatasnya. Baik yang lapuk maupun batuan yang segarnya.
Unsur dengan mobilitas yang sangat tinggi ini, seperti Hg dan Rn.
2.2.3
yangmaksimum.
Suatu
target
perlu
jelas
terlihat
dalam
data
geokimia,
sekitar
lingkungan
lokal
yang
akan
mempengaruhi
13 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
gurun Saudi Arabia menghasilkan kontras maksimum diatas badan mineralisasi Zn.
Sebaliknya pada fraksi -150 mesh tanah yangsama mengalami dilusi oleh material
barren Aeolian sehingga kontras dandispersinya jauh berkurang.
Jarak pengangkutan logam oleh air tanah dari pelapukan sulfida sangat
bervariasi dan dapat menghasilkan pola geokimia yang sulit untuk diinterpretasikan.
Konsentrasi logam yang tinggi karena pengendapansekunder mengikuti pola
hidromorfik, scavenging dll. Sering dicirikan oleh bentuk mineral yang lemah dan
tidak stabil yang unsur-unsurnya dapat direcovery dengan teknik analisis yang
lemah.
2.2.4
Parameter Survey
Tantangan dalam survey geokimia adalah mendesign program yangefektif,
Material Sample
Pola penyontoan
Preparasi conto
Prosedur Analitis
keadaan daerah survey. Artinya diperlukan rujukan infomasi yang relevan tentang :
Dispersi dan karakter mobilitas dari unsur dalam mineral dan batuan induk.
Kemampuan analitis
Kondisi logistic
Lingkungan lokal dapat mempengaruhi proses dispersi. Faktor yang paling
14 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Studi Orientasi
Studi Literatur
Tidak praktis untuk mengunjungi lapangan dan melakukan survey orientasi
dalam diskusi dengan orang yang mengetahui kondisi daerah survey dan ahli
geokimia yang profesional.
2.2.7
Orientasi Teoritis
Pendekatan yang sangat spekulatif ini berdasarkan pada aplikasi model
2.3
2.
3.
aktif (stream sediment method) conto yang sebaiknya diambil mempunyai ukuran
butir lanau-lempung.
Media conto yang ideal untuk eksplorasi geokimia harus memiliki sifat-sifat
seperti yang dikemukakan oleh Lovering dan Mc. Carthy (1978) dalam Ghazali dkk.
(1986) berikut ini :
1.
2.
3.
senyawa
bijih
dalam
bentuk
dan
pola
yang
dapat
untuk
5.
16 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Conto endapan sungai aktif sedapat mungkin diambil pada bagian tengah
sungai, sehingga conto tersebut akan mewakili semua area tubuh sungai.
Pengambilan conto harus menghindari material hasil jatuhan yang berasal dari tepi
sungai karena hal ini tidak mewakili endapan sungai yang sebenarnya.
2.4
2.4.1
dkk. (1986) dan Sabtanto dkk (2000) mengemukakan bahwa pengambilan conto
endapan sedimen sungai aktif harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti berikut :
1.
2.
3.
Pengambilan conto tidak boleh terlalu dekat dengan muara sungai besar,
hal ini untuk menghindari pengaruh dari sungai utama pada saat banjir
(kontaminasi oleh unsur yang bukan berasal dari hulu anak sungai
tersebut).
4.
Tempat Pengambilan conto sebaiknya jauh dari tepi sungai, diambil pada
arus lemah dan pada air yang dangkal. Conto tidak diambil di bagian hilir
dari tempat di mana ada jalan melintas dan longsoran. Conto tidak diambil
pada tempat yang sulit ditentukan lokasinya.
17 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Gambar 2.5
Daerah Lingkungan Berenergi Rendah dan Tinggi
5.
Posisi petugas pengambil conto di bagian hilir dari conto yang akan diambil
dan diusahakan sesedikit mungkin conto teracak-acak dari endapan
sungai. Sekop yang digunakan dari aluminium atau plastik. Bagian
permukaan
endapan
sungai
yang
teroksidasi
dibuang.
Sebelum
Setelah setiap satu atau dua sekop conto endapan sungai telah diambil,
pengayakan
dilakukan
dengan
cara
pengayakan
basah.
Dengan
2.
19 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Penyekopan
endapan.
Pengumpulan
endapan
mirip
dengan
cara
5.
6.
N 97oE
Foto 2.1
Pengambilan Conto Mineral Berat Endapan Sungai Menggunakan Dulang
diambil satu per 2 10 km2untuk survey regional, kerapatan contoh satu per 0,5 2
km2 digunakan untuk penyontoan pendahuluan yang lebih rinci.
Survey sedimen sungai aktif harus dilakukan pada sungai kecil, sedangkan
sungai yang besar dengan catchment area yang luas tidak sesuai untuk
penyontoan.Interval penyontoan tergantung pada keperluan. Teknik yang dilakukan
umumnya sebagai berikut :
Menganalisis fraksi ukuran tertentu (umumnya fraksi pasir halus dan silt
atau fraksi mineral berat).
Deskripsi lapangan perlu dilakukan pada tiap lokasi contoh Informasi harus
21 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
2.5.2
Survey Tanah
Warna tanah dan perbedaan komposisi dapat merupakan indikator yang
penting untuk berbagai kandungan logam. Contohnya, tanah organik dan inorganik
reaksinya akan berbeda terhadap logam (kandungan logamnya berbeda). Dari
kedua tipe ini dapat diharapkan perbedaan levelbackground yang jelas.
Mengabaikan perbedaan ini akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan
keputusan eksplorasi, yaitu anomali yang signifikan tidak terlihat dan anomali yang
salah
Anomali yang salah umumnya berkaitan erat dengan komponen yang
menunjukkan konsentrasi unsur yang ekstrim, seperti pada material organik dan
mineral lempung, juga unsur jejak dalam airtanah.
Kegagalan mendefinisikan kondisi anomali (yang menunjukkan adanya
mineralisasi) dapat terjadi jika contoh tidak berhasil menembus zona pelindian.Ini
sering terjadi pada pengambilan contoh yang tergesa-gesa, sehingga bukti
mineralisasi tidak terlihat.
Unsur jejak yang dikandung contoh tanah umumnya mewakili daerah
terbatas.Oleh karena itu diperlukan sejumlah contoh yang diambil secara sistematis
untuk mengevaluasi sifat-sifat mineralisasi.Perencanaan penyontoan biasanya
mengikuti grid bujur sangkar atau empat persegi panjang.Contoh tambahan diambil
dari lingkungan yang berasosiasi dengan akumulasi unsur jejak, seperti zona
depresi atau rembesan untuk menguji dispersi hidromorfik dari badan mineral yang
tertimbun.
Survey tanah terdiri dari analisis contoh tanah yang biasanya diambil dari
horizon tanah khusus, kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran fraksi tertentu.
Contoh umumnya diambil pada pola kisi (grid) yang beraturan. Di daerah yang
terisolir dengan medan yang sulit, akan sulit pula untuk membuat grid pengambilan
contoh yang baik.
Metode alternatif yang dapat digunakan adalah penyontoan ridge dan spur.
Metode ini sangat baik dikombinasikan dengan survey sedimen sungai untuk medan
yang sulit. Metode pengambilan contoh yang paling ideal adalah dengan grid yang
teratur.Prosedur yang normal adalah menentukan garis dasar kemudian buat
lintasan yang tegak lurus terhadap garis dasar.Penentuan garis dapat dilakukan
dengan theodolit atau kompas.
22 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Pemilihan grid yang digunakan tergantung pada tipe target yang dicari. Jika
diketahui bahwa mineralisasi di daerah itu memiliki dimensi panjang searah dengan
jurus, seperti mineralisasi vein atau unit stratigrafi, maka garis dasar harus diletakan
paralel terhadap jurus.Contoh diambil sepanjang garis lintang yang tegak lurus pada
garis dasar.Dalam kasus ini interval antar garis bisa lebih besar dari interval contoh
sepanjang
garis
dasar.Jika
jurusnya
tidak
dikenal
dan
targetnya
diduga
Pada daerah baru yang belum diselidiki dianjurkan untuk melakukan survey
orientasi untuk menentukan fraksi ukuran yang optimum untuk analisis,
kedalaman penyontoan yang terbaik , jika mungkin respons geokimia dari
mineralisasi .
Hasi survey tanah biasanya disajikan dalam bentuk peta kontur yang
mengacu pada isopleth (garis yang konsentrasinya sama). Selang antar
kontur dapat digambarkan dengan warna atau arsir.Tiap titik contoh dan
harganya harus diperlihatkan, tapi nomornya tidak perlu diterakan agar
tidak membingungkan.Pola pengambilan contoh yang tidak beraturan
dapat disajikan dalam peta dot, atau dengan memberikan warna yang
berbeda pada setiap titik contoh.
Survey lanjut (follow-up) dilakukan dengan spasi grid yang lebih rapat.
Contohnya
suatu
anomali
yang
terdapat
pada
grid
penyelidikan
Survey Batuan
Dalam rangka mendapatkan informasi kelimpahan background dari unsur
yang dianalisis dalam survey tanah atau sedimen sungai aktif perlu dilakukan
sedikitnya pengambilan contoh batuan secara terbatas.
Dalam penyelidikan geokimia endapan sungai, conto batuan mempunyai
peranan sebagai pelengkap yang akan berguna untuk menentukan kadar unsur
24 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
dalam batuan di daerah anomali geokimia. Nilai unsur yang diperoleh dari conto
batuan akan berguna sebagai nilai latar belakang unsur-unsur guna membantu
dalam mengindikasikan ada atau tidaknya mineralisasi di daerah penelitian. Cara
pengambilan conto batuan ada empat macam, yaitu :
1.
2.
3.
4.
dispersi primer yang berasosiasi dengan bijih. Survey batuan dapat digunakan
untuk prospeksi mineralisasi pada kondisi berikut:
Prospeksi bijih yang meghasilkan pola dispersi batuan dasar yang luas
(contohnya seperti Si, K, F, Cl dapat dijumpai pada lingkaran alterasi yang
ekstensif mengitari bijih hidrotermal).
acak pada singkapan atau dengan pemboran dengan pola grid (bor auger untuk
kedalaman yang kecil, atau denganrotary percussion untuk daerah yang
overburdennya tebal). Contoh batuan, yang diperoleh digerus dan diayak. Fraksi
80 mesh dianalisis.
2.5.4
Survey Air
Analisis air dari sungai, mata air, danau, rawa sumur, dan sumur bor, dapat
25 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Survey Biogeokimia
Filosofinya adalah, bahwa akar tanaman menunjam jauh ke dalam tanah
dan mengambil makanan dari batuan dasar yang lapuk.Contohnya tanaman teh
telah memperlihatkan batas-batas anomali Ni di Australia Barat. Keuntungan
metode ini dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu dapat dilakukan untuk:
dalam
tanah,
unsur-unsur
dapat
dikelompokkan
menjadi
tiga
26 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Kelompok ke tiga adalah unsur yang tidak diperlukan atau unsur toksik, antara lain
Pb, Sr, HG, Be, U, NI, Cr, Ag, Sn,dan Se. Unsur toksik mungkin diperlukan dalam
jumlah yang sangat sedikit, sedangkan unsur yang diperlukan bisa menjadi toksik
jika hadir dalam konsentrasi yang tinggi.
Pada tanah dengan konsentrasi Pb, Cu, Hg dan Ni tinggi, pertumbuhan vegetasi
terhambat atau terbatas pada jenis tertentu.Ada tanaman yang toleran terhadap
konsentrasi toksik yang tinggi, adapula yang seolah-olah membutuhkan unsur toksik
untuk dapat mulai tumbuh.Tanaman yang demikian disebut tanaman indikator.Yang
paling dikenal adalah bunga tembaga di Zambia dan tanaman Selenium di
Amerika.Kehadiran bunga tembaga menjadi indikasi konsentrasi Cu ratusan sampai
ribuan ppm.Tanaman selenium menjadi indikator yang baik untuk mineralisasi
uranium karena Se sering menyertai U. Daun yang menguning (chlorosis) dapat
disebabkan oleh konsentrasi unsur Cu, Zn, Mn dan Ni.Penelitian biogeokimia dalam
prospeksi dilakukan sejah tahun 1930. Material tanaman yang dikumpulkan
dijadikan abu, untuk menghilangkan unsur biogenik penyusun jaringan, unsur yang
dicari akan dijumpai dalam residu (abu). Abu umumnya mencapai 1-3% berat,
sehingga unsur yang dicari akan terkonsentrasi sampai 100 kalinya dari unsur asal
dalam jaringan.
Untuk melakukan survey biogeokimia, sedikitnya diperlukan 300 gram material dari
tiap tanaman.Tanaman muda dan kurus umumnya memberikan hasil yang paling
baik.Contoh dapat divariasikan dengan spesies yang berbeda, tapi menggunakan
satu spesies lebih praktis.Pengambilan contoh harus sedekat mungkin pada
gridnya.Setelah contoh dimasukkan ke dalam kantung, material dikeringkan dan
dapat dikirim ke laboratorium untuk dijadikan abu dan dianalisis, atau dapat
dibiarkan hangus di udara atau dalam oven, kemudian masukan ke dalam kantung
contoh dan dikirim ke laboratorium. Sebelum contoh dianalisis, dilakukan
pengabuan terlebih dulu pada temperatur 450 500 C. Temperatur ini terlalu
tinggi untuk Sb, Hg , Se, dan Te, sehingga perlu menggunakan metode pengabuan
basah.
2.5.5
Survey Gas
Suatu teknik yang masih sedang dikembangkan adalah pengambilan
contoh gas untuk mencari anomali unsur volatil di sekitar bijih. Saat ini perhatian
difokuskan pada pendeteksian gas Hg di sekitar berbagai endapan bijih. Sejumlah
volume udara dilewatkan melalui suatui filter yang dapat menangkap uap Hg untuk
27 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
2.5
Metode Analitis
Dalam eksplorasi geokimia tidak perlu mengutamakan akurasi yang tinggi,
yang penting cepat, tidak mahal dan sederhana.Metode yang banyak digunakan
dalam prospeksi geokimia adalah kromatografi, kolorimetri, spektroskopi emisi,
XRF, dan AAS. Metode lain yang juga digunakan dalam kasusu khusus adalah
aktivasi neutron, radiometri dan potensiometri.
2.5.1
28 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Foto 2.2
Alat yang di gunakan dalam metode AAS (Atomic absorption spectroscopy)
pada
CSIRO
(Commonwealth
Scientific
and
Industrial
Research
kuantitas
didefinisikan
energi
(radiasi
dari
panjang
gelombang
tertentu).Ini jumlah energi, yaitu panjang gelombang, adalah khusus untuk transisi
elektron tertentu dalam elemen tertentu.
Secara umum, setiap panjang gelombang sesuai dengan hanya satu
elemen, dan lebar jalur penyerapan hanya dari urutan dari beberapa picometers
(pm), yang memberikan teknik selektivitas unsurnya. Radiasi fluks tanpa sampel
dan dengan sampel dalam atomizer yang diukur dengan menggunakan detektor,
dan rasio antara dua nilai (absorbansi) dikonversi menjadi analit konsentrasi atau
massa menggunakan hukum Beer-Lambert.
2.5.2
sinar-X dari materi yang telah gembira dengan membombardir dengan sinar-X
29 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
berenergi tinggi atau sinar gamma. Fenomena ini banyak digunakan untuk analisis
unsur dan analisis kimia, terutama dalam penyelidikan logam, kaca, keramik dan
bahan bangunan, dan untuk penelitian dalam geokimia, ilmu forensik dan arkeologi.
Foto 2.3
Alat yang di gunakan dalam metode XRF (X-ray fluorescence)
30 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
dari spektrum kinerja, diikuti dengan PIN detektor dioda, sedangkan Si (Li), Ge (Li)
dan Detektor Drift Silicon (SDD) menduduki high end dari skala kinerja.
Dalam analisis dispersif gelombang, radiasi panjang gelombang tunggal
yang dihasilkan oleh monokromator dilewatkan ke photomultiplier, detektor mirip
dengan Geiger counter, yang menghitung foton individu ketika mereka melalui.
Counter adalah ruang yang berisi gas yang terionisasi oleh X-ray foton. Sebuah
pusat elektroda dikenakan biaya (biasanya) 1700 V sehubungan dengan dinding
ruang melakukan, dan masing-masing foton memicu kaskade pulsa-seperti saat ini
di bidang ini.Sinyal diperkuat dan diubah menjadi mengumpulkan hitung
digital.Hitungan ini kemudian diproses untuk mendapatkan data analitis.
EDX spektrometer lebih unggul spektrometer WDX dalam bahwa mereka
lebih kecil, sederhana dalam desain dan memiliki bagian rekayasa sedikit.Mereka
juga dapat menggunakan tabung sinar-X miniatur atau sumber gamma.Hal ini
membuat
mereka
lebih
murah
dan
memungkinkan
miniaturisasi
dan
struktur atom dan molekul kristal, di mana atom kristal menyebabkan berkas sinar-X
untuk lentur ke banyak arah tertentu. Dengan mengukur sudut dan intensitas dari
berkas difraksi, crystallographer dapat menghasilkan gambar tiga dimensi
kepadatan elektron dalam kristal. Dari kerapatan elektron ini, posisi rata-rata dari
atom dalam kristal dapat ditentukan, serta ikatan kimia mereka, gangguan mereka
dan berbagai informasi lainnya.
31 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
Foto 2.4
Alat yang di gunakan dalam metodeXRD (X-ray Diffraction)
Jika kristal tunggal ukuran yang cukup tidak dapat diperoleh, berbagai metode X-ray
lainnya dapat digunakan untuk memperoleh informasi lebih rinci, metode tersebut
meliputi difraksi serat, difraksi bubuk dan kecil-sudut hamburan sinar-X (SAXS). Jika
bahan dalam penyelidikan hanya tersedia dalam bentuk bubuk nanokristalin atau
menderita kristalinitas miskin, metode kristalografi elektron dapat diterapkan untuk
menentukan struktur atom.
Untuk semua metode difraksi sinar-X yang disebutkan di atas, hamburan
elastis, yang tersebar sinar-X memiliki panjang gelombang yang sama dengan
masuk X-ray. Sebaliknya, metode hamburan sinar-X inelastis berguna dalam
mempelajari Eksitasi sampel, daripada distribusi atom nya.
2.5.4
spektrometri massa yang mampu mendeteksi logam dan beberapa non-logam pada
konsentrasi rendah sebagai salah satu bagian dalam 1012 (bagian per triliun). Hal
ini dicapai dengan ionisasi sampel dengan coupled plasma induktif dan kemudian
menggunakan spektrometer massa untuk memisahkan dan mengukur ion tersebut.
Foto 2.5
Alat yang di gunakan dalam metodeICP-MS (Inductively couple plasma mass
spectrometry)
33 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
dalam teknologi nuklir, hardware ICP-MS adalah subjek untuk peraturan ekspor
khusus.
Sebuah induktif ditambah plasma plasma yang mendapatkan energi
(terionisasi) oleh induktif memanaskan gas dengan kumparan listrik, dan
mengandung konsentrasi yang cukup ion dan elektron untuk membuat gas konduktif
secara elektrik. Bahkan gas terionisasi sebagian yang sesedikit 1% dari partikel
terionisasi dapat memiliki karakteristik plasma (yaitu, respon terhadap medan
magnet dan konduktivitas listrik tinggi). Plasma yang digunakan dalam analisis
Spektrokimia dasarnya elektrik netral, dengan masing-masing muatan positif pada
ion seimbang dengan elektron bebas. Dalam plasma ini ion positif hampir semua
bermuatan tunggal dan ada beberapa ion negatif, sehingga ada jumlah yang hampir
sama ion dan elektron di setiap satuan volume plasma.
Sebuah coupled plasma induktif (ICP) untuk spektrometri ditopang dalam
obor yang terdiri dari tiga tabung konsentris, biasanya terbuat dari kuarsa. Akhir dari
obor ini ditempatkan di dalam sebuah kumparan induksi diberikan dengan arus
listrik frekuensi radio.Aliran gas argon (biasanya 14 sampai 18 liter per menit)
diperkenalkan antara dua tabung terluar obor dan percikan listrik diterapkan untuk
waktu yang singkat untuk memperkenalkan elektron bebas ke dalam aliran gas.
Elektron ini berinteraksi dengan medan magnet frekuensi radio dari kumparan
induksi dan dipercepat pertama dalam satu arah, kemudian yang lain, karena
perubahan bidang pada frekuensi tinggi (biasanya 27.120.000 siklus per detik).
Dipercepat elektron bertabrakan dengan atom argon, dan kadang-kadang
menyebabkan tabrakan atom argon untuk berpisah dengan salah satu elektron.
Dirilis elektron pada gilirannya dipercepat oleh medan magnet yang berubah
dengan cepat. Proses berlanjut sampai tingkat pelepasan elektron baru dalam
tabrakan diimbangi oleh laju rekombinasi elektron dengan ion argon (atom yang
telah kehilangan elektron). Ini menghasilkan 'bola api' yang sebagian besar terdiri
dari atom argon dengan fraksi agak kecil dari elektron bebas dan ion argon. Suhu
plasma sangat tinggi, dari urutan 10.000 K.
ICP dapat dipertahankan dalam obor kuarsa karena aliran gas antara dua
tabung terluar membuat plasma jauh dari dinding obor.Aliran kedua argon (sekitar 1
liter per menit) biasanya diperkenalkan antara tabung pusat dan tabung menengah
untuk menjaga plasma jauh dari ujung tabung pusat.Aliran ketiga (lagi biasanya
sekitar 1 liter per menit) gas dimasukkan ke dalam tabung pusat obor. Ini aliran gas
34 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
melewati pusat plasma, di mana ia membentuk saluran yang lebih dingin dari
plasma sekitarnya tapi masih jauh lebih panas dari api kimia. Sampel yang akan
dianalisis yang diperkenalkan ke saluran pusat ini, biasanya sebagai kabut cairan
dibentuk oleh melewati sampel cairan ke dalam nebulizer.
Sebagai tetesan sampel nebulasi memasuki saluran sentral dari ICP,
menguap dan setiap padatan yang terlarut dalam cairan menguap dan kemudian
terurai menjadi atom. Pada suhu yang berlaku dalam plasma proporsi yang
signifikan dari atom banyak unsur kimia yang terionisasi, setiap atom kehilangan
elektron yang paling longgar terikat untuk membentuk ion bermuatan tunggal.
C.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
Tipe survey geokimia dibagi menjadi 6 yaitu survey sedimen sungai aktif
(prospeksi mineral berat, analisis konsentrat mineral berat, analisy fraksi
halus sedimen sungai aktif) survey tanah, survey batuan, survey biokimia,
dan survey gas.
4.
35 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678
DAFTAR PUSTAKA
36 | S y a h r o n i
Syahroni_mining@yahoo.com
UNISBA 2010 I 085316177678