Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK

PENGUJIAN BATAS ATTERBERG


(BATAS CAIR / BATAS PLASTIS / INDEKS PLASTIS)

Disusun Oleh :

BASTOMY FARA
141.10.1019
KELAS / KELOMPOK : A / A1 / 12.30 14.10

LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK & TATA LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

PENGUJIAN BATAS CAIR TANAH

ALAT DAN BAHAN :

Alat :
-Oven

-Timbangan

-Mesh 40

-Cawan

-Gelas Ukur (takaran air)

-Pisau
-Pisau Cassagrande

-Cassagrande

Bahan :
-Air Aquades
-Tanah

LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN


1. Ambilah sebagian tanah dari pipa penyimpanan sampel, keluarkan dan
tuangkan pada sebuah wadah dan uraikan tanah tersebut, pisahkan dari
material batuan yang ada pada tanah tersebut.
2. Setelah di uraikan dan di pisahkan dari material batuan yang ada, tanah di
masukkan kedalam oven untuk di keringkan. Suhu pengeringan yaitu
sebesar 600o celcius selama + 20 menit.
3. Setelah tanah kering, keluarkan dari oven dan selanjutnya tanah di
haluskan lagi secara manual pada sebuah wadah. Setelah tanah menjadi
material lepa yang halus, ayak tanah menggunakan mesh berukuran 40,
hasil pengayakkan di ambil dan di taruh pada sebuah cawan.
4. Selanjutnya tanah yang sudah di ayak tadi di campur sedikit air aquades
sampai kelihatan sedikit lembab (air yang di berikam jangan terlalu
banyak maupun jangan juga terlalu sedikit).
5. Setelah tanah sudah di beri air aquades tanah di masukkan pada alat uji
yaitu Cassagrande menggunakan sebuah spatula. Tanah di ratakan
posisinya secara horisontal di dalam wadah Cassagrande.
6. Setelah tanah terposisikan rata, tanah di bagi/belah dua menggunakan
Pisau Cassagrande hingga terlihat dasar dari wadah Cassagrande.

7. Selanjutnya pengujian di mulai dengan memutar tuas pada alat penguji


Cassagrande. Tehnik memutar tuas tersebut harus dengan ketukan yang
konsonan dan di sertai hitungan ketukan hingga terlihat adanya pergerakan
tanah yang telah di bagi dua tadi terlihat menyatu ke tengah, maka
disitulah ketukan, putaran tuas dan hitungan ketukan di hentikan.
8. Catat hitungan ketukan tersebut pada tabel deskripsi. Selanjutnya
sampel/tanah yang ada pada alat penguji Cassagrande di ambil sebagian
dan di masukkan pada Sebuah Cawan Sampel yang telah ditandai/diberi
nomor sampel dan telah di timbang berat cawan tersebut sebelum diisi
tanah, timbang lagi berat cawan tersebut setelah di masukkan tanah dan
catat pada tabel deskripsi.
9. Lakukan langkah No. 5 - No. 8 sampai mendapatkan 4 sampel dengan
cawan sampel yang berbeda dan telah di tandai.
10. Selanjutnya sampel-sampel tanah tersebut di keringkan menggunakan
kompor elektrik hingga seluruh sampel kering total.
11. Setelah sampel kering, timbang bertnya lagi dan catat nilai beratnya pada
tabel deskripsi.
12. Selanjutnya dengan nilai-nilai yang telah ada pada tabel deskripsi
digunakan untuk mencari nilai pada tabel yang masih kosong, yaitu : 1.
Berat air, 2. Berat Tanah Kering, dan 3. Kadar Air.
13. Setelah semua tabel telah terisi dengan nilai-nilai yang telah di cari/di
hitung tadi, selanjutnya ploting nilai kadar air dan jumlah
pukulan(ketukan) pada tabel pengujian batas cair yang kedua dan
hubungkan titik-titik ploting tersebut. Setelah di ploting tarik garis
horizontal yang di kira hampi menyinggung titik ploting sampel no. 1 dan
no. 4. Lihat pada titik perpotongan garis horizontal tersebut dengan garis
vertikal pada nilai 25 pada garis nilai Jumlah Pukulan (ketukan). Pada
garis perpotongan itulah di dapat nilai Batas Cair/Liquid Limit (LL).

PENGUJIAN BATAS PLASTISITAS


ALAT DAN BAHAN :

Alat :
-Spatula
-Kaca
-Besi Pembanding

-Cawan
-Wadah

Bahan :
-Tanah
-Air
LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN

1. Ambilah sebagian tanah dari pipa penyimpanan sampel, keluarkan dan


tuangkan pada sebuah wadah dan uraikan tanah tersebut, pisahkan dari
material batuan yang ada pada tanah tersebut.

2. Setelah di uraikan dan di pisahkan dari material batuan yang ada, tanah di
masukkan kedalam oven untuk di keringkan. Suhu pengeringan yaitu
sebesar 600o celcius selama + 20 menit.

3. Setelah tanah kering, keluarkan dari oven dan selanjutnya tanah di


haluskan lagi secara manual pada sebuah wadah. Setelah tanah menjadi
material lepa yang halus, ayak tanah menggunakan mesh berukuran 40,
hasil pengayakkan di ambil dan di taruh pada sebuah cawan.

4. Selanjutnya tanah yang sudah di ayak tadi di campur sedikit air aquades
sampai kelihatan sedikit lembab (air yang di berikam jangan terlalu
banyak maupun jangan juga terlalu sedikit).

5. Setelah di beri air aquades ambil sebagian tanah tersebut dan letakan di
atas kaca pengalas kemudian gulung-gulung tanah tersebut secara manual
menggunakan telapak tangan sesuai dengan bentuk besi pembanding yang
ada.

6. Setelah bentuknya sama besar dan sama panjang dengan besi pembanding
tersebut dan juga sudah terlihat retakan-retakan kecil potong tanah tersebut
sepanjang 8cm (3 Bagian) dan kemudian di masukkan pada cawan-cawan
sampel yang telah di beri nomor sebagai tanda pembeda sampel.

7. Setlanjutnya cawan-cawan sampel tersebut di timbang beratnya, setelah di


timbang cawan di letakkan di atas kompor elektrik untuk di keringkan.
Setelah kering sampel di timbang lagi beratnya

8. Setelah di dapat semua nilai-nilai berat tadi, masukkan pada Tabel data
Pengujian Batas Plastis dan cari nilai rata-rata kadar airnya. Selanjutnya

hitung pengurangan antara data persentase antara Batas Cair/Liquid Limit


(LL) dan Batas Plastis/Plastis Limit (PL) yang telah didapat untuk
mendapatkan nilai Indeks Plastisitas/Plasticity Indeks (PI).

9. Selanjutnya plot nilai-nilai PL dan PI tersebut pada Diagram Plasticity


Chart dan lihat titik pertemuan kedua nilai tersebut masuk pada bagian
mana untuk mendapatkan sifat indek dari tanah tersebut.

10. Setelah mendapatkan sifat indeks tersebut buatlah kesimpulan dari


pengujian batas Atterberg tanah/sampel yang di amati.

Anda mungkin juga menyukai