Anda di halaman 1dari 19

Nama : Fakhrana Meida Hari/Tanggal : Jumat, 9 April, 2021

NIM : 11190950000041 Dosen : Arina Findo Sari, M.Si.


Kelas : 4B1 Remila Selvany, M.Si.
Asisten : Muhammad Afi Naufal

PRAKTIKUM 3
PENGUKURAN SEL

A. Tujuan
1. Praktikan mampu memahami cara mengukur sel dengan menggunakan mikrometer
(manual) dan software CellSens (computer)

B. Cara Kerja
1. Pengukuran Sel Secara Manual
a) Cara Kalibrasi Mikrometer

Lensa okuler mikroskop


dilepaskan dan diganti
Mikrometer okuler dan slide
dengan mikrometer okuler.
mikrometer disipakan dan
Tepatkan kedudukan
dikeluarkan dari wadah
mikrometer okuler

Dicoba pada perbesaran 10x


Letakkan slide mikrometer
sehingga kombinasi
seperti meletakkan preparat
perbesaran dengan lensa
di meja preparat mikroskop
okuler adalah 100x

Dibuat posisis garis linier di


mikrometer okuler tepat Bayangan skala slide
horizontal dan sejajar mikrometer digeser. Dan
dengan garis linier dari slide slide mikrometer digeser
mikrometer
Dicari 2 garis batas di
Skala di mikrometer okuler
mikrometer okuler yang
dan slide mikrometer dapat
tepat sejajar lagi di dengan
dianalisis
batas slide mikrometer

b) Pengukuran Sel dengan Mikrometer

Object glass dipasang di


Disiapkan object glass
tempat slide mikrometer.
berisi preparat
Mikroskop dapat digunakan

Preparat diukur dengan


memutar mikrometer okuler

c) Pembuatan Preparat Epitelium Pipi

Tusuk gigi bersih diambil


Praktikan kumur kumur untuk menggeruk epitel
dengan air bersih pada bagian dalam dinding
pipi

Tisu ditempelkan pada sisis Tusuk gigi digulirkan di


yang berlawanan dengan object glass yang
tempat meneteskan sebelumnya telah ditetesi
methilen blue, untuk air, kemudian ditutup
menyerap pewarna berlebih dengan cover glass

Preparat diamati di Hasil pengamatan diamati,


mikroskop perbesaran digamar dan dihitung
lemah, lalu perbesaran kuat ukuran selnya
d) Sel Pati Kentang

Umbi kentang dikerik


Kentang dipotong dengan silet/pisau/tusuk
gigi bersih

Object glass ditutup dengan Cairan dari umbi diletakkan


cover glass ke object glass

Preparat diamati di Hasil pengamatan diamati,


mikroskop dari perbesaran digamar dan dihitung
lemah, lalu perbesaran kuat ukuran selnya

2. Pengukuran Sel dengan Software CellSens

Perangkat 1 set mikroskop


kamera dipasangkan dengan Software CellSens Standard
sumber listrik. Saklar ON diklik, menu bar Acquire
ditekan pada mikroskop diklik, lalu live diklik
kemudian lampu dinyalakan

Tuas diatur agar preparat


Preparat disiapkan, preparat
dapat diamati dari
dipasang di meja preparat
mikroskop dan komputer
Intensitas cahaya diatur,
Preparat diamati sesuai
lalu preparat diamati dari
perbesaran
perbesaran terlemah

Icon gambar lensa di atas


Menu bar measure diklik, bar dipilih. Saat perbesaran
lalu single point diklik 4x, icon 4x diklik, dan
seterusnya

Diklik pada titik awal, tahan


Arbitary line diklik untuk
dan diklik pada titik
mengukur jarak 2 titik yang
selanjutnya, maka software
dipilih
akan menghitung ukuran sel

dipilih menu acquire untuk


Gambar disimpan mengambil gambar,
kemudian snap
C. Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengukuran manual
No Gambar Hasil
Perbesaran 10x

5 okuler = 5 objektif
1 okuler = 5 x 10 = 10 μm
a. 5

Perbesaran 40x

4 okuler = 1 objektif
1 1 okuler = 1 x 10 = 2,5 μm
b. 4

Perbesaran 100x

10 okuler = 1 objektif
1 okuler = 1 x 10 = 1 μm
10
c.

Sel Epitel Mukosa Mulut

Kalibrasi 1b

P = 30 x 2,5
= 75 μm
2 a.
L = 10 x 2,5
= 25 μm
Sel Epitel Mukosa Mulut

Kalibrasi 1b

P = 20 x 2,5
= 50 μm
b.
L = 5 x 2,5
= 12,5 μm

Sel Darah Merah

Kalibrasi 1c

P
=
a. 5
x
1
=
5
μ
m
3
L
=
4
x
1
=
4
μ
m
Sel Darah Merah

Kalibrasi 1c

P
=
4
b.
x
1
=
4
μ
m

L
=
3
x
1
=
3
μ
m
D.
Sel Tulang Rawan Hialin
4
Kalibr
asi 1a

P = 10
x 10
=
100
μm

L=
5x
10
=
50
μm

Tabel hasil pengukuran komputer

Gambar Nama Ukuran Sel


Oscillatoria P : 150,73 μm
L : 5,22 μm
Oscillatoria P1: 8,01 μm
L1: 2,14 μm

P2: 21,73 μm
L2: 1,48 μm

Sel Pati Kentang P1: 73,40 μm


L1: 37,40 μm

P2: 35,92 μm
L2: 28,73 μm

P3: 36,35 μm
L3: 34,00 μm
Sel Pati Kentang P1: 39,06 μm
L1: 33,14 μm

P2: 42,30 μm
L2: 23,27 μm

P3: 40,92 μm
L3: 31,57 μm

Sel Pati Kentang P1: 45,40


L1: 34,13

P2: 39,83
L2: 23,93

P3: 27,20
L3: 18,73
Sel Pati Kentang P1: 36,45 μm
L1: 24,70 μm

P2: 32,96 μm
L2: 25,43 μm

P3: 36,83 μm
L3: 22,37 μm

Sel Epitel Rongga P1: 22,82 μm


Mulut L1: 19,00 μm

P2: 36,74 μm
L2: 21,30 μm

P3: 30,28 μm
L3: 22,54 μm

P4: 6,54 μm
L4: 2,77 μm

P5: 4,41 μm
L5: 4,23 μm

P6: 5,34 μm
L6: 3,58 μm
Sel Epitel Rongga P1: 31,02 μm
Mulut L1: 23,33 μm

P2: 40,01 μm
L2: 29,23 μm

Sel Epitel Rongga P1: 101,22 μm


Mulut L1: 33,31 μm

P2: 62,23 μm
L2: 28,62 μm

P3: 54,48 μm
L3: 34,30 μm
E. Pembahasan
Mikrometer adalah suatu alat berupa kaca berskala yang digunakan untuk
memperkirakan ukuran atau mengukur suatu obyek mikroskopik yang diamati
memggunakan mikroskop. Ada dua jenis mikrometer yang dikenal yaitu mikrometer
okuler dan mikrometer objektif (Rudyatmi, 2014). Mikrometer okuler dipasang pada
lensa okuler, sedangkan mikrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada
meja preparat mikroskop (Ratnawati dkk, 2012).
Mikrometer objektif terbuat dari kaca dan di dalamnya terbuat dari kaca dan di
dalamnya terdapat skala tertentu. Biasanya terbagi menjadi 10 skala besar yang
masing-masing berukuran 0,1 mm. Sedangkan mikrometer okuler terdapat skala-skala
kecil yang ukurannya dapat ditentukan dengan mengkalibrasi dengan mikrometer
objektif (Datson, 2014).
Prinsip kalibrasi mikrometer okuler adalah menghitung jumlah anak skala
antara skala mikrometer okuler dan objektif yang saling berhimpitan sehingga dapat
ditentukan nilai suatu skala mikrometer okuler dalam satuan milimeter pada
perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) dan kedua mikrometer
tersebut disimpulkan menjadi satu garis. Kemudian dilihat pada skala keberapa kedua
mikrometer tersebut berhimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat diketahui satuan
Panjang pada skala mikrometer okuler berdasarkan jumlah skala mikrometer objektif
yang berada pada garis berhimpit (Moebadi, 2017).
Menghitung nilai kalibrasi dari mikrometer dapat menggunakan cara
mengalikan banyak anak skala yang terdapat pada mikrometer objektif yang
berhimpit dengan skala okuler dengan 10 μm. Lalu, hasil kali tersebut dibagi dengan
banyak anak skala pada mikrometer okuler yang berhimpit dengan mikrometer
objektif. Kalibrasi dilakukan agar mengetahui perbandingan mikrometer okuler dan
objektif. Tujuan dari kalibrasi mikrometer adalah untuk memperkirakan ukuran atau
mengukur suatu objek mikroskopis, dan untuk mengetahui jarak antara skala okuler,
agar hasil pengukuran akurat (Suhana, 2017).
Ujung kiri dari mikrometer objektif harus berhimpitan dengan mikrometer
okuler, hal ini dilakukan agar nilai pertama dari mikrometer okuler sama dengan nilai
mikrometer objektif. Skala dari mikrometer objektif adalah 0,01 mm. ketika ujung kiri
dari kedua mikrometer ini berhimpit, maka kalibrasi dapat dilakukan. Setiap
perbesaran pada mikroskop cahaya memiliki nilai kalibrasi yang berbeda-beda
(Rudyatmi, 2014).
Pengukuran sel biasanya dengan alat mikrometer yang sudah didapatkan
dalam penjelasan sebelumnya, namun saat ini telah tersedia cara a,ternatif yang dapat
digunakan untuk melakukan pengukuran sel secara otomatis tanpa melakukan
pengkalibrasian terlebih dahulu, yaitu dengan cara menggunakan software CellSens
pada computer. Software ini sudah terhubung dengan computer dan mikroskop yang
terpasang kamera digital di atasnya. Dengan adanya software ini, mengukur sel
menjadi lebih mudah dan dapat mempersingkat waktu. Dalam CellSens terdapat
beberapa perbesaran yang berbeda, sama seperti mikroskop cahaya pada umumnya
(Wu, 2011).

Menurut Assidiqqi et al., (2011) dalam Agustiari et al (2017), perhitungan


kalibrasi menggunakan rumus :

Sedangkan untuk mengukur panjang suatu sel, Misalkan saat pengamatan


nampak bayangan pada garis ke-4 di skala micrometer okuler, tumpang tindih dengan
garis ke-1 di skala slide micrometer, maka rumus perhitungannya adalah :

(a) = skala slide micrometer


N = skala micrometer okuler

Jarak 1 skala pada slide micrometer adalah 1 µm


Jarak 1 skala pada micrometer okuler =
(𝑎)𝑥 10 µ𝑚/𝑁
𝑃(µ𝑚) = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐿(µ𝑚) = 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑑𝑖 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
(Penuntun Praktikum Biologi Sel, 2019)

Perhitungan sel manual


Berdasarkan praktikum kali ini, dilakukan pengukuran sel pada beberapa
objek mikroskopis, yaitu sel Oscillatoria, sel pati kentang, dan sel epitel rongga
mulut. Sel pati atau amilum merupakan hasil cadangan makanan pada sebagian sel
tumbuhan dalam bentuk butiran padat yang terdiri dari amilosa dan amilopektin.
Amilosa dan amilopektin merupakan molekul yang disimpan sebagai semi kristalin
dan lapisan amorf yang membentuk lamella. Variasi bentuk dan ukuran amilum
berbeda-beda tergantung pada jenis tanamannya.
Perhitungan kalibrasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan perbesaran dan
panjang yang berbeda-beda. Perhitungan kalibrasi pertama dilakukan menggunakan
perbesaran 10x, dengan panjang 5 objektif dan 5 okuler. Kemudian menghasilkan 10
µm (perhitungan pada tabel no. 1a). Perhitungan kalibrasi kedua dilakukan
menggunakan perbesaran 40x, dengan panjang 1 objektif dan 4 okuler. Kemudian
menghasilkan 2,5 µm (perhitungan pada tabel no. 1b). Dan perhitungan kalibrasi yang
ketiga dilakukan menggunakan perbesaran 100x, dengan panjang 1 objektif dan 10
okuler. Kemudian menghasilkan 1 µm (perhitungan pada tabel no. 1c).
Perhitungan sel epitel mukosa mulut dilakukan sebanyak 2 kali dengan
panjang dan lebar yang berbeda. Perhitungan sel yang pertama memiliki panjang 30
okuler dan lebar 10 okuler. Kemudian panjang dan lebar okuler dikalikan dengan
hasil kalibrasi yang kedua (2,5 µm). Maka didapatkan hasil perhitungan sebesar 75
µm yang merupakan panjang sel, dan 25 µm yang merupakan lebar sel (perhitungan
terdapat pada tabel 2a). Kemudian pada perhitungan sel yang kedua memiliki panjang
20 okuler dan lebar 5 okuler. Maka didapatkan hasil perhitungan 50 µm yang
merupakan panjang sel, dan 12,5 µm yang merupakan lebar sel (perhitungan terdapat
pada tabel 2b).
Perhitungan sel darah merah dilakukan sebanyak 2 kali dengan panjang dan
lebar yang berbeda. Perhitungan pertama memiliki panjang 5 okuler dan lebar 4
okuler. Panjang dan lebar okuler dikalikan dengan hasil kalibrasi yang ketiga (1 µm)
sehingga didapatkan hasil 5 µm (panjang sel) dan 4 µm (lebar sel) (perhitungan ada
pada tabel 3a). Kemudian perhitungan yang kedua memiliki panjang 4 okuler dan
lebar 3 okuler sehingga didapatkan hasil 4 µm (panjang) dan 3 µm (lebar)
(perhitungan pada tabel 3b).
Pengukuran sel yang terakhir yaitu sel tulang rawan hialin, didapatkan hasil
bahwa panjang selnya sebesar 10 µm, dan lebar selnya sebesar 5 µm. kemudian
panjang dan lebar sel dikalikan dengan hasil kalibrasi yang pertama (10 µm). Dengan
perhitungan manual didapatkan panjang sebesar 100 µm dan lebar 50 µm.
Perhitungan sel dengan komputer
Perhitungan sel terhadap sel Oscillatoria sp, sel pati kentang, dan sel epitel
rongga mulut dilakukan dengan komputer, yaitu software CellSens. Slide pengamatan
dianalisis dengan zoom 20x dan 40x, Sel Pati Kentang diamati dengan zoom 10x, 20x
dan 40x, sedangkan sel epitel rongga mulut diamati dengan zoom 40x, untuk
menghitung panjang dan lebar sel. Mikroskop yang digunakan pada pengamatan
dihubungkan pada komputer dan motic image software, untuk kemudian dihitung
ketebalannya (dalam μm) (Agil dkk, 2018). Berdasarkan hasil pengamatan
pengukuran sel Oscillatoria sp. dengan zoom 20x, didapatkan ukuran panjang sebesar
150,73 µm dan lebar sebesar 5,22 µm. Untuk pengukuran dengan zoom 40x,
dilakukan terhadap 2 sampel sel dengan sel pertama memiliki panjang sebesar 8,01
µm dan lebar sebesar 2,14 µm. Sedangkan sampel kedua memiliki panjang 21,73 µm
dan lebar 1,48 µm.
Selanjutnya pengukuran sel pati kentang dengan zoom 10x, yang dilakukan
terhadap 3 sampel sel. Sel pertama memiliki panjang 73,40 µm dan lebar 37,67 µm,
sel kedua memiliki panjang 35,92 µm dan lebar 28,78 µm, dan sel ketiga memiliki
panjang 36,35 µm lebar 34 µm. Sedangkan pengukuran sel pati kentang dengan zoom
20x, terhadap 3 sampel sel, didapatkan hasil bahwa sel pertama memiliki panjang
45,40 µm dan lebar 34,13 µm, sel kedua memiliki panjang 39,83 µm dan lebar 23,93
µm, dan sel ketiga memiliki panjang 27,20 µm dan lebar 18,73 µm. Kemudian
pengukuran sel pati kentang dengan zoom 40x, terhadap 3 sampel sel. Sel pertama
memiliki panjang 36,45 µm dan 24,70 µm, sel kedua memiliki panjang 32,96 µm dan
lebar 25,43 µm, dan sel ketiga memiliki panjang 36,83 µm dan lebar 22,37 µm.
Kemudian pengukuran sel epitel rongga mulut yang diamati dengan zoom
40x, terhadap 3 sampel sel. Sel pertama memiliki panjang 22,82 µm dan lebar 19,00
µm dengan panjang inti sel 6,54 µm dan lebar inti sel 2,77 µm. Sel kedua memiliki
panjang 36,74 µm dan lebar 21,30 µm dengan panjang inti sel 4,41 µm dan lebar inti
sel 4,23 µm. Sel ketiga memiliki panjang 30,28 µm dan lebar 22,54 µm dengan
panjang inti sel 5,34 µm dan lebar inti sel 3,58 µm.
Menurut Lindeboom dkk (2014), ukuran butir amilum digolongkan menjadi
empat golongan yaitu butir amilum sangat kecil (<5 μm), kecil (5-10 μm), sedang (10-
25 μm), dan besar (>25 μm). Sementara itu, sel epitel rongga mulut termasuk dalam
epitel skuamosa simpel, adalah lapisan tunggal sel gepeng dengan nukleus sentral
seperti lempengan. Sel pati kentang dan sel epitelium rongga mulut termasuk ke
dalam sel eukariotik, dibuktikan dengan salah satu cirinya yaitu ukuran selnya
mencapai ukuran sel eukariotik dan memiliki membran inti. Dari hasil pengamatan,
diketahui bahwa sel epitel rongga mulut memiliki luas yang lebih besar dibandingkan
luas sel pati kentang. Hal ini dikarenakan sel pati hanya tersusun oleh granula-granula
amilosa dan amilopektin, sedangkan sel epitelium rongga mulut disusun oleh organel-
organel yang lebih kompleks, seperti inti sel, mitokondria, badan golgi, retikulum
endoplasma, dan lainnya (Yoni, 2015).

F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pengukuran sel
dapat dilakukan dengan du acara, yaitu mikrometer manual atau komputer (CellSens
Software). Mikrometer terbagi menjadi dua yaitu mikrometer objektif dan okuler.
Skala terkecil pada mikrometer okuler adalah 0,01 mm sedangkan skala pada
mikrometer objektif ditentukan dengan cara mengkalibrasi dengan slide mikrometer.
Berdasarkan lima preparat yang diamati, Oscillatoria merupakan prokariotik,
umumnya prokariotik merupakan makhluk hidup uniseluler yang memiliki diameter
0.5–5 μm. Sedangkan sel pati kentang, sel epitel mulut, sel darah merah dan sel tulang
rawan hialin merupakan eukariotik, ukuran sel eukariotik berdiameter 10-100 μm.

G. Daftar Pustaka
Agustiari, M.A., Saputra W.S., dan Solichin A. 2017. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI
IKAN SWANGGI (Priacanthus tayenus) YANG DIDARATKAN DI PPP
TAWANG KABUPATEN KENDAL. JOURNAL OF MAQUARES Volume
6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 33-42
Dakson, conme. 2014. Fundamentals of Demensional Metrology. Sixth Edition.
Canada : Cencage Learning.
Laketan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Lindeboom, et al. 2004. Analytical Prochemical and Physcochenical Aspecsts of
Starch Granule Size with Emphasis on Small Granule Strarches. Starch
Journal : 89-99.
Moebadi. 2017. Dasar-dasar Mikroteknik. Malang : Universitas Negeri Malang.
Radiastuti, N., S. Bhintarti, Rahmah, A.F., dan Sari, F.A. 2019. Penuntun Praktikum
Biologi Sel. Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Uin press
Ratnawati, dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Semarang : FMPIA UNES
Rudyatmi, Ely. 2014. Bahan Ajar Mikroteknik. Semaranf : FMIPA UNES
Suhana. 2017. Teknik Mikroskopi. Jakarta : Lembaga Penerbit UI
Sutarno, Mono. 2011. Biologi Umum Lanjutan I. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wu, Qiang. 2010. Microscope Image Processing. California : Academic Press.
Yoni, Anonani. 2015. Penggunaan Mikroskop Serta Oengamatan Bentuk dan Struktur
Sel. Jember : Universitas Jember
H. Lampiran

Pertanyaan

1. Berapa skala terkecil pada objectif micrometer ?


2. Dari pengamatan bayangan di mikroskop terlihat bahwa 8 skala micrometer
okuler = 4 skala micrometer objektif. Jadi 1 skala micrometr okuler adalah ?
3. Apa perbedaan objektif micrometer dengan micrometer okuler ?
4. Eyepiece graticle mempunyai garis-garis linier dengan skala ?
5. Berapa besar ukuran 1 skala okuler, bila kalibrasi diperoleh gambaran bahwa
gambar skala okuler ke-12 tepat bertumpang tindih dengan garis skala ke-6
mikrometer objektif ?

Jawaban
1. Skala terkecil pada objectifmicrometer adalah 0,01 μm
2. 8 okuler = 4 objektif
8 okuler = 4 x 10
1 skala = 40 = 5 μm
8
3. Objectifmicrometer, Bentuknya persegi seperti glass object, diletakan di meja
preparat, pada bagian tengahnya terdapat lingkaran dengan skala yang tidak ada
angkanya dan garis skala lebih besar dibanding micrometer okuler.
Mikrometer okuler, Berbentuk seperti lensa okuler, diletakan pada lensa okuler
mikroskop, skala micrometer okuler berupa garis-garis yang terdapat angka pada
skalanya, kelipatan 10 dan garis-garis skala lebih kecil dibanding micrometer
objektif.
4. Garis-garis linier yang ada pada eyepiece memiliki skala 0-100
5. 12 okuler = 6 objektif
1 okuler = 6𝑥10 = 5 μm
12

Anda mungkin juga menyukai