PRAKTIKUM 3
PENGUKURAN SEL
A. Tujuan
1. Praktikan mampu memahami cara mengukur sel dengan menggunakan mikrometer
(manual) dan software CellSens (computer)
B. Cara Kerja
1. Pengukuran Sel Secara Manual
a) Cara Kalibrasi Mikrometer
5 okuler = 5 objektif
1 okuler = 5 x 10 = 10 μm
a. 5
Perbesaran 40x
4 okuler = 1 objektif
1 1 okuler = 1 x 10 = 2,5 μm
b. 4
Perbesaran 100x
10 okuler = 1 objektif
1 okuler = 1 x 10 = 1 μm
10
c.
Kalibrasi 1b
P = 30 x 2,5
= 75 μm
2 a.
L = 10 x 2,5
= 25 μm
Sel Epitel Mukosa Mulut
Kalibrasi 1b
P = 20 x 2,5
= 50 μm
b.
L = 5 x 2,5
= 12,5 μm
Kalibrasi 1c
P
=
a. 5
x
1
=
5
μ
m
3
L
=
4
x
1
=
4
μ
m
Sel Darah Merah
Kalibrasi 1c
P
=
4
b.
x
1
=
4
μ
m
L
=
3
x
1
=
3
μ
m
D.
Sel Tulang Rawan Hialin
4
Kalibr
asi 1a
P = 10
x 10
=
100
μm
L=
5x
10
=
50
μm
P2: 21,73 μm
L2: 1,48 μm
P2: 35,92 μm
L2: 28,73 μm
P3: 36,35 μm
L3: 34,00 μm
Sel Pati Kentang P1: 39,06 μm
L1: 33,14 μm
P2: 42,30 μm
L2: 23,27 μm
P3: 40,92 μm
L3: 31,57 μm
P2: 39,83
L2: 23,93
P3: 27,20
L3: 18,73
Sel Pati Kentang P1: 36,45 μm
L1: 24,70 μm
P2: 32,96 μm
L2: 25,43 μm
P3: 36,83 μm
L3: 22,37 μm
P2: 36,74 μm
L2: 21,30 μm
P3: 30,28 μm
L3: 22,54 μm
P4: 6,54 μm
L4: 2,77 μm
P5: 4,41 μm
L5: 4,23 μm
P6: 5,34 μm
L6: 3,58 μm
Sel Epitel Rongga P1: 31,02 μm
Mulut L1: 23,33 μm
P2: 40,01 μm
L2: 29,23 μm
P2: 62,23 μm
L2: 28,62 μm
P3: 54,48 μm
L3: 34,30 μm
E. Pembahasan
Mikrometer adalah suatu alat berupa kaca berskala yang digunakan untuk
memperkirakan ukuran atau mengukur suatu obyek mikroskopik yang diamati
memggunakan mikroskop. Ada dua jenis mikrometer yang dikenal yaitu mikrometer
okuler dan mikrometer objektif (Rudyatmi, 2014). Mikrometer okuler dipasang pada
lensa okuler, sedangkan mikrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada
meja preparat mikroskop (Ratnawati dkk, 2012).
Mikrometer objektif terbuat dari kaca dan di dalamnya terbuat dari kaca dan di
dalamnya terdapat skala tertentu. Biasanya terbagi menjadi 10 skala besar yang
masing-masing berukuran 0,1 mm. Sedangkan mikrometer okuler terdapat skala-skala
kecil yang ukurannya dapat ditentukan dengan mengkalibrasi dengan mikrometer
objektif (Datson, 2014).
Prinsip kalibrasi mikrometer okuler adalah menghitung jumlah anak skala
antara skala mikrometer okuler dan objektif yang saling berhimpitan sehingga dapat
ditentukan nilai suatu skala mikrometer okuler dalam satuan milimeter pada
perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) dan kedua mikrometer
tersebut disimpulkan menjadi satu garis. Kemudian dilihat pada skala keberapa kedua
mikrometer tersebut berhimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat diketahui satuan
Panjang pada skala mikrometer okuler berdasarkan jumlah skala mikrometer objektif
yang berada pada garis berhimpit (Moebadi, 2017).
Menghitung nilai kalibrasi dari mikrometer dapat menggunakan cara
mengalikan banyak anak skala yang terdapat pada mikrometer objektif yang
berhimpit dengan skala okuler dengan 10 μm. Lalu, hasil kali tersebut dibagi dengan
banyak anak skala pada mikrometer okuler yang berhimpit dengan mikrometer
objektif. Kalibrasi dilakukan agar mengetahui perbandingan mikrometer okuler dan
objektif. Tujuan dari kalibrasi mikrometer adalah untuk memperkirakan ukuran atau
mengukur suatu objek mikroskopis, dan untuk mengetahui jarak antara skala okuler,
agar hasil pengukuran akurat (Suhana, 2017).
Ujung kiri dari mikrometer objektif harus berhimpitan dengan mikrometer
okuler, hal ini dilakukan agar nilai pertama dari mikrometer okuler sama dengan nilai
mikrometer objektif. Skala dari mikrometer objektif adalah 0,01 mm. ketika ujung kiri
dari kedua mikrometer ini berhimpit, maka kalibrasi dapat dilakukan. Setiap
perbesaran pada mikroskop cahaya memiliki nilai kalibrasi yang berbeda-beda
(Rudyatmi, 2014).
Pengukuran sel biasanya dengan alat mikrometer yang sudah didapatkan
dalam penjelasan sebelumnya, namun saat ini telah tersedia cara a,ternatif yang dapat
digunakan untuk melakukan pengukuran sel secara otomatis tanpa melakukan
pengkalibrasian terlebih dahulu, yaitu dengan cara menggunakan software CellSens
pada computer. Software ini sudah terhubung dengan computer dan mikroskop yang
terpasang kamera digital di atasnya. Dengan adanya software ini, mengukur sel
menjadi lebih mudah dan dapat mempersingkat waktu. Dalam CellSens terdapat
beberapa perbesaran yang berbeda, sama seperti mikroskop cahaya pada umumnya
(Wu, 2011).
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pengukuran sel
dapat dilakukan dengan du acara, yaitu mikrometer manual atau komputer (CellSens
Software). Mikrometer terbagi menjadi dua yaitu mikrometer objektif dan okuler.
Skala terkecil pada mikrometer okuler adalah 0,01 mm sedangkan skala pada
mikrometer objektif ditentukan dengan cara mengkalibrasi dengan slide mikrometer.
Berdasarkan lima preparat yang diamati, Oscillatoria merupakan prokariotik,
umumnya prokariotik merupakan makhluk hidup uniseluler yang memiliki diameter
0.5–5 μm. Sedangkan sel pati kentang, sel epitel mulut, sel darah merah dan sel tulang
rawan hialin merupakan eukariotik, ukuran sel eukariotik berdiameter 10-100 μm.
G. Daftar Pustaka
Agustiari, M.A., Saputra W.S., dan Solichin A. 2017. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI
IKAN SWANGGI (Priacanthus tayenus) YANG DIDARATKAN DI PPP
TAWANG KABUPATEN KENDAL. JOURNAL OF MAQUARES Volume
6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 33-42
Dakson, conme. 2014. Fundamentals of Demensional Metrology. Sixth Edition.
Canada : Cencage Learning.
Laketan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Lindeboom, et al. 2004. Analytical Prochemical and Physcochenical Aspecsts of
Starch Granule Size with Emphasis on Small Granule Strarches. Starch
Journal : 89-99.
Moebadi. 2017. Dasar-dasar Mikroteknik. Malang : Universitas Negeri Malang.
Radiastuti, N., S. Bhintarti, Rahmah, A.F., dan Sari, F.A. 2019. Penuntun Praktikum
Biologi Sel. Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Uin press
Ratnawati, dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Semarang : FMPIA UNES
Rudyatmi, Ely. 2014. Bahan Ajar Mikroteknik. Semaranf : FMIPA UNES
Suhana. 2017. Teknik Mikroskopi. Jakarta : Lembaga Penerbit UI
Sutarno, Mono. 2011. Biologi Umum Lanjutan I. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wu, Qiang. 2010. Microscope Image Processing. California : Academic Press.
Yoni, Anonani. 2015. Penggunaan Mikroskop Serta Oengamatan Bentuk dan Struktur
Sel. Jember : Universitas Jember
H. Lampiran
Pertanyaan
Jawaban
1. Skala terkecil pada objectifmicrometer adalah 0,01 μm
2. 8 okuler = 4 objektif
8 okuler = 4 x 10
1 skala = 40 = 5 μm
8
3. Objectifmicrometer, Bentuknya persegi seperti glass object, diletakan di meja
preparat, pada bagian tengahnya terdapat lingkaran dengan skala yang tidak ada
angkanya dan garis skala lebih besar dibanding micrometer okuler.
Mikrometer okuler, Berbentuk seperti lensa okuler, diletakan pada lensa okuler
mikroskop, skala micrometer okuler berupa garis-garis yang terdapat angka pada
skalanya, kelipatan 10 dan garis-garis skala lebih kecil dibanding micrometer
objektif.
4. Garis-garis linier yang ada pada eyepiece memiliki skala 0-100
5. 12 okuler = 6 objektif
1 okuler = 6𝑥10 = 5 μm
12