PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu
pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya.pewarisan sifat pada manusia dibagi
menjadi dua yaitu pewarisan sifat autosomal dominan dan autosomal resesif.
Metabolisme adalah cara tubuh menghasilkan energi serta membentuk molekul
yang
diperlukannya
dari
asupan
karbohidrat,protein,serta
lemak
didalam
tersebut. Defek disebabkan ole mutadi pada gen yang mengkode protein spesifik
sehingga terjadi perubahan struktur protein atau jumlah protein yang disintesis.Sejak
lama telah dikenal beberapa penyakit/kelainan metabolism dalam tubuh manusia,
yang disebabkan oleh tidak adanya gen yang mengawasi pembentukan enzim uang
sangta dibutuhkan dalam berbagai proses fisologi tertentu.
Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau
homozigot menyebabkan kematian individu.Berhubungan dengan itu maka hadirnya
gen letal pda in dividu menyebabkan perbandingan fenotip dalam keturunan
menyimpang dari hukum mendel.
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum mendel yang tidak
melibatkan modifikasi nisbah fenotipe,tetapi menimbulkan fenotipe,fenotipe yang
merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pewarisan sifat
Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu pewarisan
sifat dari induk kepada keturunannya.pewarisan sifat pada manusia dibagi menjadi 2
yaitu pewarisan sifat autosomal dominan dan autosomal resesif.
Pewarisan sifat autosomal dominan
Adalah salah satu dari bebrapa cara yang sifat atau gangguan yang dpt
diturunkan melalui keluarga. Autosomaal dominan dpt diartikan juga sebagai pol
pewarisan dimana seorang individu yang terkena memiliki satu salinan gen mutan dan
satu gen normal pada sepasang kromosom autosomal.
Pewarisan dominan berarti gen abnormal dari slah satu org tua dapat menyebabkan
penyakit,meskipun gen yang sesuai dari orang tua lain adalah normal.gen abnormal
mendominasi.
Gambar
Karakteristik penting dari mutasi gen adalah bahwa mereka dapat memiliki
ekspresi variabel.ini berarti bahwa beberapa org mmiliki gejala yang parah atau
ringan.selain itu ,sistem tubuh mutan mempengaruhi variasi yang terjadi seperti
didapat diusia dimana penyakit ini dimulai,bahkan dalam keluarga yang
sama.karakteristik penting lain dari mutasi gen dominan adalah bahwa dalam
beberapa kasus,mereka telah dapat mengurangi penetrasi.
2
Seperti halnya dengan warna mata, warna rambut disesbabkan oleh adanya
pigmen melanin. Jika pigmen melanin dalam jumlah banyak sekali, maka
rambut berwarna hitam sampai coklaat tua. Melanin yang sedikit
mengakibatkan rambut berwarna putih. Orang albino (bulai) tidak mampu
membuat pigmen melanin karena terjadi suatu blok (halangan) metabolism,
sehingga zat tirosin tidak dapat diubah melanin. Karena itu oranhg Albino tidak
mengandung melanin.
Pada orang yang berusia warna rambut biasanya berubah menjadi abu-abu atau
abu-abu keputihan yang lazim disebut uban. Ini disebabkan karena melanin di
dalam rambut ini berkurang disertai dengan penambahan sedikt pigmen kuning.
Autosomal resesif
Adalah sebuah kondisi genetik yang muncul hanya pada individu yang telah
menerima dua salinaan gen autosom,.satu salinan dari setiap orangtua .gen
pada autosom ,kromosom nonseks.
Gambar
Mata biru
berwarna coklat berwarna coklat tua sampai hitam. Pada orang albino
sama sekali tidak dapat membentuk enzim yang diperlukan untuk
mengubah enzim tirosin menjadi melanin, sehingga ia tidak memiliki sama
sekalidan genotipnya homozigot aa.
Penyakit Tay-Sachs
Albinisme
Kelainan ini disebabkan oleh tubuh seseorang tidak mampu
membentuk enzim yang diperlukan untuk mengubah asam amino
5
Tirosinosis
Kira-kira 5% dari phenylalanine segera diguankan untuk
mensintesa protein baru bagi tubuh. Bagian besarnya akan diubah
menjadi tirosin oleh enzim phenylalanine hydroksilase menjadi tirosin.
Alkaptonuria
Kretinisme
Tirosin juga berguna untuk pembentukan hormone tiroksin dan
triiodotironin. Orang yang homozigotik cc tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengadakan perubahan itu sehingga ia kekukaran
hormone-hormon tersebut mengakibatkan kerdil (kurcaci).
C. Gen letal
Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau
homozigot menyebabkan kematian individu
Berhubungan dengan itu maka hadirnya gen letal pda in dividu menyebabkan
perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpang dari hukum mendel.
Terdapat gen-gen lain yang disebut semiletal atau subletal menyebabkan kmatian
muda stelah lahir atau sewaktu2 dalam masa kehidupannya. Ada jhga gen lain yang
tidak menyebabkan kematian namun jelas seekali dapat menurunkan daya hidup atau
ketegaran. Gen2 ini disbut gen2 nonletal atau detrimental.
Penyebab letal:
Gen2 letal
Mutasi struktur kromosom dan genom
Mutasi aneuploid
Terdapat dua mcm gen letal.yakni gen letal dominan dan gen letal resesif. Gen letal
dominan dalam keadaan heterozigot dalam menimbulkan efek subletal atau atau
kelainan fenotip,sedang gen letal resesif cendrung menghasilkan fenotipe normal pada
keadaan homozigit dominan dan heterozigot.
a) gen letal dominan
6
Creeper
F1
CC = Letal
Cc = Creeper
Cc = Creeper
cc = Normal
2). Tikus Kuning
Pada tikus dikenal beberapa gen sebagai berikut:
AY = Untuk warna kuning
a = Untuk warna hitam
Genotip AYAY berakibat letal, tikus mati waktu embrio. Tikus AYa
adalah kuning, sedang tikus aa adalah hitam. Perkawinan dua ekor
tikus kuning menghasilkan keturunan dengan perbandingan 2 kuning :
1 hitam.
Contoh:
P
Kuning
AYa
Kuning
AYa
F1
AYAY = Letal
AYa = Kuning
AYa = Kuning
Aa
= Hitam
3) Penyakit Manusia Huntingtons chorea
Pada manusia juga dikenal penyakit Huntingtons chorea yang untuk
pertama kali dikemukakan oleh Waters dalam tahun 1848, kemudian oleh
Lyon dalam tahun 1863. Perkataan Latin chorea berarti tarian, karena pasien
memperlihatkan gerakan tarian yang abnormal, yaitu berupa gerakan
memutar, merangkak, kejang-kejang dan seringkali membuang barang yang
dipegangnya tanpa disadari. Sistem saraf pusat menjadi buruk dan rusaknya
7
sel-sel otak menyebabkan depresi dan tak jarang pasien melakukan bunuh diri.
Dalam tahun 1872 George Huntington membawakan makalah mengenai
penyakit ini. Sekarang penyakit ini lebih dikenal dengan nama Huntingtons
Disease atau disingkat HD (penyakit Huntington).
Berdasarkan atas pengalaman saja, Huntington tidak mengetahui
bahwa penyakit ini tidak terdapat pada kanak-kanak. Ia mengira bahwa ini
merupakan penyakit orang dewasa saja. Tetapi data statistik kini menunjukkan
bahwa HD kebanyakan memang terdapat pada orang berusia 25-55 tahun,
kira-kira 2% pada usia di bawah 12 tahun dan 5% pada usia di atas 60 tahun.
Tanda-tanda pertama dari HD umumnya tampak pada usia antara 30-45 tahun.
Huntington juga mengatakan bahwa HD lebih sering terdapat pada orang lakilaki. Pendapat ini dibenarkan pula oleh laporan Brackenridge dalam tahun
1971. Tetapi apakah benar bahwa penyakit ini dipengaruhi oleh seks, sampai
sekarang masih belum jelas. Studi pada anak kembar satu telur yang menderita
HD menunjukkan bahwa penyakit yang diderita oleh dua anak itu tidak sama
berat. Berarti bahwa parahnya penyakit ini tergantung dari kerusakan yang
terdapat pada sel-sel otak.
Ada dua dugaan bahwa penyakit ini masuk ke Amerika Serikat dalam
tahun 1630 melalui dua kakak beradik laki-laki yang sakit HD dan berpindah
tempat tinggal dari desa kecil Bures di Inggris ke Boston, USA. Kini penyakit
keturunan ini terkenal di seluruh dunia. Menurut laporan WHO (World Health
Organization) penyakit ini paling sedikit terdapat di Jepang.
Penyakit Huntington ini disebabkan oleh gen dominan letal H. orang
bergenotip homozigotik HH mula-mula tampak normal, tetapi umumnya
mulai usia 25 tahun memperlihatkan tanda-tanda penyakit itu. Karena ada
kerusakan pada sel-sel otak, maka fisik dan mental orang ini cepat memburuk
dan berakhir dengan kematian. Orang yang heterozigotik Hh juga sakit tetapi
tidak parah, sedangkan orang yang bergenotip homozigotik hh adalah normal.
4). Brakhidaktili
Kecuali orang dapat mempunyai jari lebih (polidaktili), maka ada
sementara orang yang memiliki jari-jari pendek (brakhidaktili). Ini disebabkan
karena tulang-tulang pada ujung jari-jari pendek dan tumbuh menjadi satu.
Kelainan ini menurun dan disebabkan oleh gen dominan B. Orang berjari
Gg
x
Hijau
Hijau
Gg
F1
GG = Hijau
Gg = Hijau
Gg = Hijau
gg = Putih (letal)
2.
Ichtyosis congenital
Ichtyosis congenital, yaitu suatu penyakit bawaan pada manusia,
yang letal. Bayi lahir dengan kulit tebal dan banyak luka berupa
sobekan terutama di tempat-tempat lekukan, sehingga bayi
biasanya meninggal dunia di dalam kandungan atau waktu lahir.
9
akan
menghasilkan
keturunan
normal
semua,
sebab
Normal
F1
3.
II
Ii
Ii
ii
Ii
Normal
Ii
= Normal
= Normal
= Normal
= Ichtyosis congenital (letal)
terhambat,
jika
mengalami
infeksi
dan
D. Gen komplementer
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum mendel yang tidak
melibatkan modifikasi nisbah fenotipe,tetapi menimbulkan fenotipe,fenotipe yang
merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik
Selain terjadi interaksi antar alel,interaksi juga dapat terjadi secara genetik.selain
mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya aksi gen
tertentu,terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum mendel yang tidak
melibatkan modifikasi rasio fenotipe,tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang
merupakan hasil kerja sama antara interaksi dua pasang gen nonalelik.
Contoh interaksi gen
10
ditentukan oleh gen dominan R (berasal dari rose), jengger pea oleh gen dominan P
(berasal dari pea). Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai
genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis homozigot mempunyai genotip rrPP.
Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip
RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1.
Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena adanya
peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum
Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan
fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen
nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen.
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C.
Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam.
Persilangan ayam berjengger mawar dengan ayam berjengger kacang
menghasilkan keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan
bentuk jengger kedua tetuanya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger
berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan
sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan nisbah fenotipe walnut : mawar :
kacang : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1.
Dari nisbah fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang
sebelumnya tidak pernah dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe
ini, dan juga fenotipe walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen
nonalelik yang berinteraksi untuk menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen
tersebut masing-masing ditunjukkan oleh fenotipe mawar dan fenotipe kacang.
Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah
R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe
tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk mawar, rrP- untuk
kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram
persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada Gambar 2.13.
P : RRpp
x
rrPP
mawar
kacang
F1 :
RrPp
walnut
F2 : 9 R-P-
walnut
3 R-pp
mawar
3 rrP-
kacang
1 rrpp
tunggal
12
14
2.
Duplikasi
Duplikasi ialah peristiwa bahwa suatu bagian kromosom mempunyai
gen berulang, akibat pertambahan panjang suatu lengan kromosom.
Adisi ditulis dengan tanda + (18q+). Adisi dapat terjadi karena
pertambahan materi yang sudah ada (berupa pengulangan). Peristiwa
duplikasi dapat ditemukan pada lalat buah Drosophila melanogaster .
Lalat normal bermata bulat, lalat mutan bermata sempit ('Bar') hasil
dari duplikasi pada kromosom-X.
Inversi
Kelainan ini jarang ditemukan.. Pada inversi, kromosom mempunyai
urutan gen yang terbalik karena terjadinya perputaran kromosom 180 r
yang membentuk loop, keludian loop tersebut putus dan bertaut
kembali. Biasanya kelainan ini tifak menyebabkan perubahan fenotip.
Inversi dapat dikategorikan menjadi Inversi Parasentrik bila sentromer
diluar loop ketika inversi terbatas pada satulengan kromosom saja dan
Inversi perisentrik bila sentromer di dalam loop. Ada 2 macam, yaitu :
Inversi parasentris: sentromer terletak di samping bidang yang
mengalami inversi
Inversi perisentris : sentromer terletak pada bidang yang mengalami
inversi
Translokasi
Translokasi terjadi ketika sebagian segmen kromosom berpindah ke
kromosom lain. Beberapamacam translokasi seperti translokasi G/G
yaitu translokasi antara kromosom 22/21, atau translokasi D/G yaitu
translokasi antara kromosom 14 atau 15 dengan kromosom 21. Dua per
tigakasus translokasi diakibatkan fusi sentrik kromosom akrosentrik.
Kariotipe kedua orangtua normal.Translokasi ini disebut translokasi
Robertsonian.
Bisa
pula
terjadi
translokasi
yang
menimbulkanpertukatan 2 segmen kromosom timbal balik yang
disebut translokasi resiprok.
Tipe
Euploid
Jumlah Genom
(n)
Monoploid
Satu (n)
ABC
Diploid
Dua (2n)
AA BB CC
Triploid
Tiga (3n)
Tetraploid
Empat (4n)
Pentaploid
Lima (5n)
Heksaploid
Enam (6n)
Septaploid
Tujuh (7n)
Dll
Tipe
Formula
Disomi (normal)
2n
(ABC) (ABC)
2n-1
(ABC) (AB)
2n-2
(AB) (AB)
Aneuploid:
Monosomi
Nullisomi
16
Polisomi (ada
tambahan
kromosom)
Trisomi
2n+1
Dobel Trisomi
2n+1+1
Tetrasomi
2n+2
Pentasomi
2n+3
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu pewarisan
sifat dari induk kepada keturunannya.
pada kelainan metabolik bawaan terjadi defek pada jalur metabolisme tersebut. Defek
disebabkan ole mutadi pada gen yang mengkode protein spesifik sehingga terjadi perubahan
struktur protein atau jumlah protein yang disintesis.Sejak lama telah dikenal beberapa
penyakit/kelainan metabolism dalam tubuh manusia, yang disebabkan oleh tidak adanya gen
yang mengawasi pembentukan enzim uang sangta dibutuhkan dalam berbagai proses
fisologi tertentu.
Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau
homozigot menyebabkan kematian individu.
Ekpresi genetikadalah proses penerjemahan urutan informasi genetik(dalam bentuk
urutan basa)menjadi protein,dan lebih jauh lagi:karakter.informasi yang dibawa bahan
genetik tidak bermakna apapun bila tidak diekspresikan menjadi fenotipe.
Proses ekspresi genetik mengikuti tahapan yang sama untuk semua bentuk kehidupan
dan disebut dogma inti(central dogma) dalam genetika.
Kelainan kromosom dapat dibedakan menjadi 2, yaitu perubahan struktur kromosom
dan perubahan jumlah kromosom.
17