Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DIPADUKAN MADING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MATERI EKOSISTEM


KELAS VII A DI SMP NEGERI 1 MENYUKE KABUPATEN LANDAK

Setepanus1, Purwaning Budi Lestari2


Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang, Jalan Simpang
Arjuno 14B Malang 65112: Telp. 08967971760
e-mail: setepanus977@yahoo.com

ABSTRAK
Pembelajaran berpusat pada guru menimbulkan rasa bosan pada siswa yang mengakibatkan
tidak optimalnya pembelajaran. jadi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan role
playing dipadukan dengan madding dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada pokok
bahasan Ekosistem untuk siswa/siswi kelas VII A semester 2 di SMP Negeri 1 Menyuke
Kalimantan Barat. Tahun pelajaran 2016/2017. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan Kelas (Action Research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan,
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleks. Sasaran penelitian ini adalah kelas VII A,
Berdasarkan hasil data didapatkan hasil belajar siswa ketuntasan belajar klasikal nya 75% jadi
pada siklus II mengalami peningkatan dari 66% pada siklus I meningkat menjadi 80%. Sampai
pada tahap pembelajaran siklus II, sebanyak 34 siswa memperoleh nilai diatas 65 dari total 42
siswa. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
pada siklus II, untuk ketuntasan secara klasikal termasuk ke dalam sangat baik karena mampu
mencapai 80%.
Kesimpulan penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Dipadukan
Mading dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan mencapai ketuntasan dalam meningkatkan
hasil belajar siswa Kelas VII A di SMP Negeri 1 Menyuke.

Kata Kunci: Role Playing, Mading, Hasil Belajar.

pembentukan sumber daya manusia


PENDAHULUAN yang diinginkan. Melihat sangat
Sumber daya manusia merupakan pentingnya pendidikan dalam
salah satu faktor penting dalam pembentukan sumber daya manusia,
keberhasilan pembangunan di segala maka peningkatan mutu pendidikan
bidang. Hingga kini pendidikan masih merupakan hal yang wajib dilakukan
diyakini sebagai wadah dalam
1 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.
secara berkesinambungan guna Berdasarkan fakta lapangan
menjawab perubahan zaman. pendidikan di sekolah perlu untuk di
Salah satu tolak ukur kemajuan kembangkan hal ini dapat di tunjukan
suatu bangsa adalah penguasaannya dari hasil Observasi yang dilakukan
dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan peneliti di SMP Negeri 1 Menyuke,
Teknologi (IPTEK). Pendapat Pembelajaran IPA khususnya di SMP
(Koesoema, 2010: 52) memahami pada umumnya masih didominasi oleh
pengertian pendidikan dalam kerangka aktivitas guru. Fakta ril data di
proses penyempurnaan diri manusia lapangan hasil observasi kelas terfokus
secara terus menerus. Ini terjadi karena pada guru sebagai sumber utama
secara kodrati manusia memiliki pengetahuan dan kegiatan belajar
kekurangan dan ketidaklengkapan. mengajar berpegang pada buku paket
Baginya, intervensi manusiawi melalui saja. Keadaan tersebut menyebabkan
pendidikan merupakan salah satu cara pembelajaran kurang dapat
bagi manusia untuk melengkapi apa memberikan kesempatan kepada siswa
yang kurang dari kodratnya pendidikan untuk berinteraksi secara langsung,
dapat melengkapi ketidak sempurnaan baik dengan siswa lain (teman kelas)
dalam kodrat alamiah kita. maupun dengan guru.
John Dewey dalam tulisannya Proses belajar mengajar yang
(Siswoyo dkk, 2007: 19) menjelaskan terjadi di banyak sekolah tingkat
pendidikan adalah rekonstruksi atau menengah di Indonesia, termasuk di
reorganisasi pengalaman yang SMP Negeri 1 Menyuke. Kondisi
menambah makna pengalaman, dan tersebut menyebabkan siswa kurang
yang menambah kemampuan untuk mengenal maupun memahami secara
mengarahkan pengalaman selanjutnya. lebih detail tentang konsep maupun
Pendidikan adalah suatu usaha peta konsep pembelajaran biologi.
sadar terencana untuk mewujudkan Dampak negatifnya adalah hasil belajar
proses belajar mengembangkan potensi siswa kurang maksimal, ini dibuktikan
diri, menambah pengalaman dengan rata-rata hasil belajar siswa
kemampuan agar menjadi manusia khususnya dalam pelajaran IPA
yang berakal, berkerakter, bermoral, dibawah KKM yang ditentukan yaitu
bermartabat serta menjadi manusia 6,3 dari nilai KKM 7,00.
seutuhnya. Agar tujuan dari pendidikan Guna mengatasi masalah
nasional dapat tercapai, telah banyak tersebut, diperlukan adanya sebuah
upaya-upaya yang dilakukan oleh strategi atau pendekatan pembelajaran
pemerintah, yaitu seperti peningkatan yang lebih memberdayakan siswa, yaitu
kualitas guru, pembaharuan kurikulum, suatu pendekatan pembelajaran yang
pengadaan buku-buku pelajaran serta mampu meningkatkan minat dan
usaha-usaha lain yang berkaitan dengan motivasi siswa. Lebih jauh lagi,
kualitas pendidikan. pendekatan pembelajaran yang dapat
menggugah ide maupun permasalahan-
2 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.
permasalahan yang dialami siswa. pada isi, orang lebih suka melihat
Proses pembelajaran merupakan bagian kemasannya terlebih dahulu. Untuk
terpenting dari kegiatan pendidikan. mencapai perwajahan tersebut, maka
Pembelajaran dapat didefinisikan setidaknya unsur-unsur balansi visual
sebagai suatu sistem atau proses dan verbal, balansi proporsional, dan
membelajarkan subjek nuansa pewarnaan harus diperhatikan.
didik/pembelajar yang direncanakan Disamping itu, ketepatan tata letak
atau di desain, dilaksanakan dan di merupakan sendi yang tidak boleh
evaluasi secara sistematis agar subjek diremehkan. Dengan demikian jika
didik/pembelajar dapat mencapai majalah dinding yang telah selesai
tujuan-tujuan pembelajaran secara dibuat itu sudah siap dipasang, akan
efektif dan efisien. menjadi enak dinikmati dan
Untuk dapat menyampaikan materi merangsang untuk diikuti sajiannya
pembelajaran yang menarik seorang (Rifai, 1992). Hasil tidak akan pernah
guru harus mampu memilih pendekatan dihasilkan selama orang tidak
dan Model pembelajaran yang sesuai melakukan sesuatu. Untuk
dengan materi dan tujuan pembelajaran menghasilkan sebuah prestasi
yang ingin di capai. Model dibutuhkan perjuangan dan
pembelajaran adalah cara yang pengorbanan yang sangat besar. Hanya
digunakan guru untuk menyampaikan dengan keuletan, sungguhsungguh,
pelajaran kepada siswa. Model kemauan yang tinggi dan rasa
pembelajaran dapat diartikan sebagai optimisme dirilah yang mampu untuk
cara yang dipergunakan oleh guru mancapainya.
dalam mengadakan hubungan dengan Arikunto ( 1990:133) bahwa hasil
siswa pada saat berlangsungnya belajar adalah hasil akhir setelah
pengajaran mengalami proses belajar, perubahan
Dengan kata lain bahwa model itu tampak dalam perbuatan yang dapat
pembelajaran role playing adalah suatu diaamati,dan dapat diukur. Nasution
model pembelajaran dengan melakukan ( 1995 : 25) mengemukakan bahwa
permainan peran yang di dalamnya hasil adalah suatu perubahan pada diri
terdapat aturan, tujuan, dan unsur individu. Perubahan yang dimaksud
senang dalam melakukan proses tidak halnya perubahan pengetahuan,
belajar-mengajar tetapi juga meliputi perubahan
Dari aspek historis, majalah kecakapan, sikap, pengrtian, dan
dinding merupakan cikal bakal adanya penghargaan diri pada individu
sejumlah media massa yang dikenal tersebut. Menurut Purwanto (1990:3),
dewasa ini. Majalah dinding digunakan evaluasi dalam pendidikan adalah
sebagai media informasi sejak jaman penafsiran atau penilaian terhadap
Romawi Kuno. pertumbuhan dan perkembangan siswa
Hal ini perlu diperhatikan menuju kearah tujuan-tujuan dan nilai-
karena pada umumnya sebelum melihat nilai yang ditetapkan dalam kurikulum.
3 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.
Hasil belajar dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal tersebut
ini adalah hasil belajar yang diukur dari berkaitan dengan konsep penelitian ini,
hasil penilaian dan evaluasi ini yaitu upaya peneliti menerapkan model
merupakan umpan balik untuk pembelajaran role playing dipadukan
mengetahui sampai dimana proses dengan mading untuk meningkatkan
belajar mengajar yang telah hasil belajar biologi siswa SMP Negeri
dilaksanakan serta penggunaan model 1 Menyuke pada pokok bahasan
pembelajaran sebagai sarana untuk ekosistem.
meningkatkannya.
Jadi jenis penelitian yang peneliti Tabel 1 Hasil Belajar
ambil adalah jenis PTK (penelitian
tindakan kelas), dimana Penelitian No Nilai Ket
Tindakan Kelas (PTK) atau dalam 1 76%-100% Baik Sekali
bahasa Inggris disebut Classroom 2 51% -75% Baik
Action Research terdiri dari tiga kata, 3 26% -50% Cukup
yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. 4 <26% Kurang
Penelitian sendiri merupakan kegiatan
untuk mencermati suatu objek dengan Menurut Arifin (2010:190),
menggunakan metodologi tertentu dan penelitian tindakan kelas merupakan
bertujuan untuk memperoleh data yang salah satu bagian dari penelitian
bermanfaat untuk meningkatkan mutu tindakan dengan tujuan untuk
suatu hal. Tindakan adalah suatu memperbaiki atau meningkatkan mutu
tindakan yang sengaja dilakukan untuk praktik proses belajar mengajar di kelas
mencapai tujuan tertentu. Sementara atau di luar kelas.
itu, penelitian tindakan didefinisikan Lebih lanjut, Arifin (2010:75)
sebagai studi sistematis dari upaya menguraikan tahapan analisis siklus
meningkatkan praktik pendidikan oleh dalam penelitian tindakan kelas, yaitu
kelompok partisipan dengan cara Siklus 1, meliputi: (1) Perencanaan, (2)
tindakan praktis mereka sendiri dan Tindakan, (3) Pengamatan atau
dengan cara refleksi mereka sendiri observasi, (4) Refleksi. Kemudian
terhadap pengaruh tindakan tersebut dilanjutkan ke Siklus 2, meliputi: (1)
(Hopkin dalam Emzir, 2008:234). Perencanaan, (2) Tindakan, (3)
Dalam konteks pendidikan, berarti PTK Pengamatan atau observasi, (4)
merupakan tindakan perbaikan guru Refleksi .
dalam mengorganisasi pembelajaran Subjek Penelitian
secara sistematik untuk memperoleh Subjek dalam penelitian ini adalah
hasil yang lebih baik. siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Menyuke Kalimantan Barat, dengan
METEDOLOGI PENELITIAN jumlah siswa adalah 42 siswa, yang
Jenis penelitian yang digunakan terdiri dari 20 siswa putra dan 22 siswa
dalam penelitian ini adalah Penelitian putri.
4 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.
siswa dikatakan tuntas belajar bila
Tehnik Analisis Data mencapai penguasaan materi minimal
Tehnik analisis data belajar 65% sedangkan indikator ketuntasan
digunakan untuk melihat hasil belajar klasikal dalam penelitian ini ditentukan
siswa pada setiap akhir pembelajaran pada penguasaan materi secara klasikal
atau siklus, sehingga diperoleh 75%, apa bila ketuntasan klasikal
gambaran perubahan atau peningkatan minimal 75% tercapai maka penelitian
hasil belajar siswa. Proses pengambilan dihentikan.(Depdiknas 2004).
data dilakukan melalui tes tertulis
dengan materi ekosistem maka HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan ketetapan dengan ketetapan Siklus I
penilaian terhadap aktivitas guru dan Tabel 2 Hasil Belajar Siklus I

siswa sebagai berikut: Kategor N Persentas Akumulasi T/TT


Metode analisis data penelitian i e Ketuntasa
n
Sangat 4 9% 9% 28
ini adalah deskriptif persentase. Data
baik siswa
Baik 1 25% 25% tunta
hasil penelitian yang dianalisis meliputi 1 s
Cukup 1 32% 32%
rata-rata hasil belajar siswa, ketuntasan 3
Kurang 7 16% - 14
belajar individu, dan ketuntasan belajar Sangat 7 18% - siswa
kurang tidak
klasikal. tunta
s
Total 4 100% 66%
Selanjutnya, untuk menentukan 2
ketuntasan klasikal, maka peneliti
menggunakan rumus (Depdiknas, Berdasarkan analisis data pada
2003:37), sebagai berikut:
siklus I dengan nilai rata-rata nya
FN 64,69%, dapat disimpulkan bahwa
KB = x 100%
N ketuntasan belajar biologi secara
Keterangan:
klasikal pada siswa kelas VII SMP
KB : Ketuntasan belajar klasikal
FN : Jumlah siswa tuntas/ tidak tuntas Negeri 1 menyuke belum tercapai
N : Jumlah seluruh siswa
hanya 66%, serta aktivitas siswa dalam
(Depdiknas, 2003:37)
Adapun untuk menentukan pembelajaran masih kurang. Hal
ketuntasan belajar baik ketuntasan tersebut disebabkan oleh adanya
individu maupun klasikal, maka
beberapa kendala dalam proses belajar
peneliti melakukan penelitian atau
penskoran dengan mencantumkan mengajar, yaitu siswa kurang aktif
standar keberhasilan belajar, sistem dalam pembelajaran. Hal tersebut
penilaian biologi menggunakan sistem dibuktikan dengan masih ragu-ragunya
belajar tuntas (masteri learning), yaitu
5 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.
siswa untuk berperan aktif dalam mendapatkan jawaban dari orang lain.
pembelajaran, misalnya melalui Hampir seluruh proses evaluasi,
pengukuran, penilaian, dan pengujian
pengajuan pertanyaan, memberi
dilakukan melalui pertanyaan (Marno
pendapat, maupun menjawab dan Idris 2008:115). Proses
pertanyaan guru. pembelajaran melalui penerapan model
pembelajaran role playing dan
Hasil analisis pembelajaran pada
dipadukan mading selalu
siklus I menunjukkan bahwa siswa
mengedepankan keterampilan guru
masih terlihat bingung dengan tugas
dalam menggugah pengetahuan dan
mereka di kelas, hal ini dapat
pemahaman siswa akan suatu materi.
disebabkan model pembelajaran role
Pembelajaran pada siklus II
playing di padukan mading merupakan
diterapkan oleh guru dengan mengacu
hal baru dan belum diterapkan
pada Rancangan Pembelajaran (RP)
sebelumnya sehingga pencapaian hasil
yang disusun, di mana seluruh langkah-
belajar yang dicapai siswa belum
langkah pembelajaran mampu
maksimal. Melalui usaha dan
dilaksanakan dengan baik. Meskipun
bimbingan yang tekun dari guru,
alokasi waktu pembelajaran tidak
diharapkan dapat meningkatkan
mengalami perubahan dari siklus I,
pencapaian hasil belajar siswa sehingga
namun guru dapat melaksanakan
menjadi semakin baik
pembelajaran secara efektif dan efisien.
Berdasarkan penjelasan diatas
Selain itu, keterlibatan siswa secara
pada siklus I, langkah selanjutnya
aktif dalam proses belajar mengajar
adalah melakukan perbaikan pada
pun semakin meningkat pada siklus II,
siklus II. Guru dengan peneliti harus
di mana beberapa siswa yang kurang
merencanakan program pembelajaran
aktif dalam pembelajaran pada siklus I
dengan baik agar kekurangan-
dapat secara aktif berpartisipasi,
kekurangan pada siklus I dapat
misalnya dengan bertanya,
diperbaiki.
mengemukakan ide-ide, maupun
menyimpulkan materi pembelajaran.
Siklus II
Proses pembelajaran biologi
Pembelajaran pada siklus II
konsep ekosistem sistem melalui
dilaksanakan dengan lebih
penerapan model pembelajaran role
mengaktifkan siswa dalam proses
playing dipadukan madding yang
belajar mengajar di kelas. Kegiatan
dilaksanakan pada siklus II mampu
yang dilakukan adalah siswa aktif
mencapai target akhir pembelajaran, di
dalam berpendapat, menjawab
mana siswa aktif dalam proses belajar-
pertanyaan, mengemukakan ide,
mengajar yang sebelumnya lebih
maupun menyimpulkan materi.
banyak diam (pasif). Selain itu, hasil
Keterampilan bertanya merupakan
belajar siswa juga meningkat secara
keterampilan yang digunakan untuk
optimal, di mana sebanyak 80% siswa
6 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.
sudah tuntas belajar. Hasil belajar siswa tindakan kelas yang dilaksanakan pada
yang sudah optimal ini sudah sesuai siklus II, untuk ketuntasan secara
dengan indikator keberhasilan atau klasikal termasuk ke dalam sangat baik
ketuntasan belajar, di mana target karena mampu mencapai 80%.
minimum ketuntasan belajar secara Persentase ketuntasan ini telah
klasikal 75% telah tercapai. melewati standar ketuntasan klasikal
Selama pelaksanaan minimal 75%, dengan telah tercapainya
pembelajaran pada siklus I dan siklus hasil tersebut maka penelitian ini
II, dari hasil pengamatan dapat dihentikan.
diketahui telah terjadi perubahan pada
siswa ke arah yang lebih baik, karena Tabel 3 Ketuntasan Belajar Klasikal
pada pembelajaran biologi konsep Siklus II
Ekosistem melalui penerapan model Kategori N Persentas Akumulasi T/TT
pembelajaran role playing di padukan e Ketuntasan
mading telah terjadi proses belajar Sangat 8 16% 16% 33

mengajar yaitu suatu kegiatan baik Siswa


Baik 14 32% 32% Tuntas
pembelajaran yang menghasilkan suatu
Cukup 12 30% 30%
interaksi antara siswa dengan guru Kurang 6 16% - 8
dalam mencapai suatu tujuan Sangat 2 17% - Siswa
pembelajaran (Sudjana, 2005), yang Kurang Tidak
mana tujuan utama dari pelaksanaan Tuntas
pembelajaran di sini adalah untuk Total 42 100% 78%
meningkatkan hasil belajar siswa.
Evaluasi terhadap hasil belajar Berdasarkan hasil belajar siswa
siswa diberikan pada akhir tersebut, maka dapat disimpulkan
pembelajaran siklus II. Perolehan nilai
bahwa pelaksanaan tindakan siklus II
rata-rata siswa pada siklus II adalah
70,16 di mana sebanyak 8 siswa pada siswa kelas VIIA SMP negeri 1
memperoleh nilai dengan predikat menyuke telah berhasil karena
Sangat Baik yaitu di atas 85,
persentase ketuntasan belajar klasikal
sedangkan nilai terendah adalah 45 dan
hanya diperoleh oleh 2 siswa. mencapai 80% dengan nilai rata-rata
Perolehan ketuntasan belajar klasikal nya 70,16%, di mana persentase
pada siklus II mengalami peningkatan
ketuntasan ini telah melewati standar
dari 66% pada siklus I meningkat
menjadi 80% (data lengkap dapat ketuntasan klasikal minimal 75%,
dilihat pada Lampiran 2). Sampai pada sehingga penelitian dapat dihentikan.
tahap pembelajaran siklus II, sebanyak Berdasarkan hasil analisis data
34 siswa memperoleh nilai minimal 65 siklus I, pencapaian prestasi atau
dari total 42 siswa. Secara umum dapat ketuntasan belajar secara klasikal yaitu
disimpulkan bahwa hasil penelitian sebesar 66% dan nilai rata-rata nya
7 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.
64,69%, namun belum mampu kelas memerlukan persiapan yang
mencapai target minimum ketuntasan cukup matang, sehingga guru
belajar klasikal 75%, sehingga peneliti harus mampu menentukan atau
melanjutkan penelitian menuju siklus memilih topik yang benar-benar
II. Berdasarkan hasil analisis data hasil bisa di terapkan dengan
belajar siklus II dengan nilai rata-rata pembelajaran kontekstual dengan
70,16% menunjukkan adanya Role playing dalam proses belajar
peningkatan pencapain prestasi atau mengajar sehingga di peroleh
ketuntasan belajar secara klasikal, yaitu hasil yang optimal.
sebesar 80%. Persentase ketuntasan c. Dengan di terapkan
belajar klasikal pada siklus II ini telah pembelajaran melalui siklus
mencapai (melewati) target minimum dengan strategi Role playing yang
ketuntasan belajar klasikal 75%, dipadukan dengan Mading dapat
sehingga penelitian dihentikan. meningkatkan hasil belajar
Melihat dari hasil penelitian biologi, diharapkan guru
tersebut, maka dapat disimpulkan hendaknya dapat melanjutkan
bahwa penerapan model mengajar role pembelajaran tersebut.
playing di padukan mading dapat
meningkatkan hasil belajar biologi Untuk Siswa
pokok bahasan ekosistem pada siswa Diharapkan kepada siswa,
kelas VII SMP Negeri 1 Menyuke dengan di terapkan pembelajaran
Kalimantan Barat. melalui siklus dengan strategi Role
playing dapat memotivasi agar lebih
SARAN baik lagi dalam melekukan
Dari hasil penelitian yang di pembelajaran selanjutnya.
peroleh, dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar biologi lebih Untuk Peneliti Berikutnya
efektif dan lebih memberikan hasil Mengingat penelitian ini baru
yang optimal bagi siswa, maka dilakukan dua siklus, maka peneliti lain
disampaikan saran sebagai berikut:
diharapkan dapat melanjutkan agar
Untuk Guru hasilnya lebih baik.
a. Mengingat penelitian ini
baru dilakukan dua siklus, maka
peneliti lain atau guru diharapkan
dapat melanjutkan agar hasilnya DAFTAR PUSTAKA
lebih baik.
b. Untuk melaksanakan
pembelajaran kontekstual melalui
siklus belajar dengan strategi
Model Role playing, ruangan
8 | 2017 Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.

Anda mungkin juga menyukai