Oleh:
Nama : Ni Komang Tri Cahyuni
NIM : 2011031039
No. Absen : 04
Kelas : A Bangli
Jurusan : PGSD
Semester : VI (Enam)
FUNGSI, MODEL &
PERAN
WIRAUSAHA
FUNGSI, MODEL & PERAN WIRAUSAHA
A. FUNGSI MAKRO
Secara makro wirausaha berperan sebagai
penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Di amerika
serikat, eropa barat, dan negara-negara di
asia, kewirausahaan menjadi kekuatan
ekonomi negara tertentu, sehingga negara-
negara itu menjadi kekuatan ekonomi dunia
yang kaya dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam
produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang
merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang
dinamis. Bahkan para wirausahalah yang berhasil
menciptakan lapangan kerja dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan
lagi, karena:
a. Usaha kecil dapat memperkokoh pereko-nomian nasional
melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi
pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar
bagi hasil produk-produk industri besar.
b. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi
khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada, dapat
menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan
meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-
wirausaha yang tangguh.
c. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian
pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha, dan
pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar baik di
perkotaan maupun di pedesaan.
B. FUNGSI MIKRO
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung
risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan
berbedauntuk menciptakan nilai tambah dan
usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi
mikronya menurut marzuki usman (1977) secara
umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai
penemu (innovator) dan sebagai perencana
(planner).
a. Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan dan
menciptakan:
1.Produk baru (the new product)
2.Teknologi baru (the new technologi)
3.Ide-ide baru (the new image)
4.Organisasi usaha baru (the new organization)
b. Planner
Wirausaha berperan dalam merancang ;
5.Perencanaan usaha (corporate plan)
6.Strategi perusahaan (corporate strategy)
7.Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
8.Organisasi perusahaan (corporate organi-
zation)
Ekonomi Makro & Ekonomi Mikro
- Secara garis besar, ekonomi mikro dan makro sebenarnya
mengeksplorasi elemen yang sama dengan sudut pandang yang
berbeda.
- Perbedaan utamanya ialah: Ekonomi makro berupaya
menemukan perspektif umum, di tingkat nasional /
international, sementara ekonomi mikro berfokus pada
perspektif individu, di tingkat konsumen.
MODEL WIRAUSAHA
Model proses perintisan dan pengembangan
kewirausahaan ini di gambarkan oleh Bygrave menjadi
urutan Langkah-langkah berikut ini.
1. Innovation (Inovasi)
Faktor personal yang mendorong inovasi adalah :
- Keinginan berprestasi
- Adanya sifat penasaran
- Keinginan menanggung resiko
- Faktor Pendidikan
2. Triggering Event (pemicu)
Beberapa faktor personal yang mendorong pemicu
artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk
terjun kedunia bisnis yaitu:
- Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang
sekarang
- Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
- Tidak ada pekerjaan lain
- Dorongan karena faktor usia
3. Implementasi (pelaksanaan)
Beberapa faktor personal yang mendorong
pelaksanaan dari sebuah bisnis adalah sebagai
berikut:
- Siap mental secara total
- Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan,
pembantu utama
- Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
- Adanya visi, pandangan yang jauh kedepan guna
mencapai keberhasilan.
A.Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) profil
wirausaha dapat dijabarkan sebagai berikut:
3. Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi
baru yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam
memperkenalkan Teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan
sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan Teknik manajemen,
dan metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada
produk, proses, hasil, sumber pembekalan, dan organisasi yang baru.
B. Menurut Zimmerer (1996) mengelompokkan profil wirausaha
sebagai berikut:
1. Part-time entrepreneur
Wirausaha yang hanya setengah waktu melakukan usaha,
biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya bersifat
sampingan.
2. Home based new ventures
Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggal.
3. Family owned business
Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga
secara turun menurun.
4. Copreneurs
Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang
bekerjasama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-
sama.
5. Women entrepreneur
Banyak Wanita yang terjun kedalam bidang bisnis, alasan
mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor
antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya,
membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan
sebelumnya.
2. Wirausaha Minoritas
Kaum minoritas dapat dijumpai diberbagai wilayah didunia ini,
umumnya berdasarkan suku dan ras komunitasnya paling
kecil dibandingkan dengan komunitas dari suku dan ras lainnya
di daerah tertentu. Pada beberapa situasi kaum minoritas sering
kali mengalami perlakuaan diskriminatif didunia kerja sehingga
menjadikan sebuah alasan yang mendorong mereka untuk
berwirausaha. Contohnya kaum gipsi, Asia, keturunan afrika,
hispanik, dan lain sebagainya.
3. Wirausaha Imigran
Beberapa sifat positif yang dapat ditemui pada kaum imigran
hampir disetiap negara didunia adalah tahan banting, kerja kerja,
berani menghadapi berbagai tantangan dan resiko, serta
kemauan untuk beradapatasi dengan lingkungan asing, sifat-sifat
tersebut salah satunya tercermin dari keputusan untuk keluar
dari negaranya untuk mencoba mencari nafkah di negara asing
yang tentu 8 memiliki resiko ketidakpastian yang lebih besar
serta potensi timbulnya permasalahan yang lebih pelik.
Situasi seperti inilah yang kemudian mendorong mereka untuk
berani berwirausaha.
4. Wirausaha Paruh Waktu
Tidak sedikit kita temui wirausaha yang berhasil memulai
usahanya secara paruh waktu saat mereka tengah menjalani
sebuah pekerjaan. Wirausaha ini menggunakan waktu luang
diantara pekerjaanya untuk mengelolah usaha sebagai
keinginan pribadi untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Beberapa diantaranya ada pula yang memang sengaja
mempersiapkan usahanya sebagai salah satu rencana pensiun
dari pekerjaaan jika suatu saat usahanya telah mapan.
5. Wirausaha Rumah Tangga
Kegiatan usaha yang dijalankan dalam rumah tangga memiliki
porsi yang sangat besar dibandingkan jenis-jenis usaha lainnya,
yaitu lebih dari 90 %. Bisnis rumah tangga umumnya dikerjakan
dirumah dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam rumah
sebagai modal berusaha untuk meminimalkan biaya awal dan biaya
operasi. Dalam usaha rumah tangga, fleksibilitas pemilik masih
dipertahankan sehingga sering kali kegiatan usaha sangat
tergantung dengan ketersediaan waktu luang anggota
keluarga. Kemajuan teknologi telekomunikasi juga telah
menjadikan rumah sebagai kantor elektronik atau etalase
elektronik seperti e-commerce bagi wirausaha yang menjalani
usaha online.
6. Usaha keluarga
Usaha keluarga banyak dimiliki oleh keluarga wirausaha di
Indonesia,dimanakepemilikan dan pengelolaannya dilakukan
oleh anggota keluarga. Usaha keluarga yangberhasil dikelola
dengan baik akan bertahan hinggabeberapa generasi bahkan
berkembang menjadi usaha yang besar. Umumnya,usaha keluarga
yang berhasilmemiliki nilai-nilai kekeluargaan dan
asaskejujuran yang tinggi. Namum demikian,salah satu
permasalahan yang seringdapat berakibat pada kegagalan usaha
ini adalahketika tiba waktunya suksesikepemimpinan. Oleh sebab
itu, perlu dilakukanperencanakan suksesi yanghati-hati
penggantian tampuk kepemimpinan tidakmengakibatkan
dampaknegatif bagi usaha yang dijalankan.
7. Wirasutri
Banyak suami istri yang mendirikan usaha bersama
danmengelolanyabersama-sama. Hal yang mendorong suami
istri membangunbisnis ini adalah mereka dapatberkerja
bersama-sama seiring denganmembangun keluarga yang
diharapkan. Padakondisi ini wirasutri dapatdiartikan juga
sebagai menjalankan usaha keluarga.
7. Wirasutri
Banyak suami istri yang mendirikan usaha bersama
danmengelolanyabersama-sama. Hal yang mendorong suami
istri membangunbisnis ini adalah mereka dapatberkerja
bersama-sama seiring denganmembangun keluarga yang
diharapkan. Padakondisi ini wirasutri dapatdiartikan juga
sebagai menjalankan usaha keluarga.
8. Wirausaha korban PHK
Dari perusahaan dan karyawan yang mengundurkan diri dari
perusahaan kondisi perekonomian yang kurang stabil , serta
kebutuhan perusahaan untuk melakukan efesiensi sebagai upaya
mempertahankan usahanya mengakibatkan munculnya PHK di
berbagai perusahaan. Bagi mereka yang menjadi korban dan
tidak berhasimendapatkan pekerjaan, banyak mencoba
melakukan wirausaha untuk dapatmemperoleh penghasilan
menggunakan keahlian dan pengalaman yangdimilik
selamabekerja atau bahkan usaha yang sama sekali tidak
berkaiatandengan pekerjaan dimasalalu. Karena banyak korban
PHK dan restrukturisasi perusaahan , maka banyakkaryawan yang
mengalami krisis kepercayaan, halini juga mendorong
karywanmengundurkan diri dan memulai usaha sendiri.
9. Wirausaha Sosial
Tidak semua orang memiliki jiwa sosial lantas menjadi seorang
wirausaha.Wirausaha sosial adalah mereka yang memiliki jiwa
sosial dan menggunakankeahliannya untuk memulai sebuah usaha
sebagai solusi pemecahan masalah-masalahsosial yang ada
dilingkungannya. Wirausaha sosial
berusahamemberdayakanmasyarakat yang mengalami
permasalahan sosialmenjalankan usaha sehingga
padaakhirnya masyarakat dapat merasakanberupa
peningakatan kesejateraan karenamemperoleh penghasilan dari
usahayang didirikan.
PERAN
WIRAUSAHA
Secara garis besar peran wirausaha
adalah:
1. Menciptakan lapangan kerja
2. Mengurangi pengangguran
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
4. Mengkombinasikan faktor-faktor
produksi (alam, tenaga kerja, modal
dan keahlian)
5. Meningkatkan produktivitas
TERIMA KASIH
OM SANTI,SANTI, SANTI OM