Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RESUME BAB 1 DAN BAB 2 PENGANTAR BISNIS

(Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan)

NAMA : Maulana Afwannur


NIM : 223010303014
KELAS :C
DOSEN PA : Drs.Noorjaya Nahan.M.Si

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

TAHUN 2023
BAB 1

PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL

Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah suatu'unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku bisnis) tersebut,
yaitu manusia sebagai pemilik, manajer, pekerja dan konsumen. Masyarakat memerlukan
kehadiran bisnis di samping untuk menyediakan barang dan jasa,juga sebagai tempat untuk
mencari pekerjaan.

Pemilik
Adalah orang yang menginvestasikan uang dalam suatu kegiatan bisnis dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan dari uang atau modal yang ditanamkannya tersebut.

Manajer
Yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja, perusahaan, bertanggung jawab atas
pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan perusahaan serta pertanggung jawaban
sosial. Manajer ini dapat dijalankan sekaligus oleh pemilik perusahaan atau seseorang manajer
profesional yang dipekerjakan oleh pemilik.

Tenaga Kerja
Adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi barang
atau jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan
memperoleh upah/gaji sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

Konsumen
Konsumen adalah individu atau bisnis yang membeli produk atau jasa yang dihasilkan suatu
perusahaan. Dalam melakukan pembelian produk/jasa tersebut konsumen mempunyai ancka
ragam keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
Sumber-sumber Ekonomi
Perusahaan bertugas mengolah sumber-sumber ekonomi atau sering juga disebut faktor-faktor
produksi.
Sumber-sumber ekonomi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam:
Manusia (men)
Uang (money)
Material (materials)
Metode (methods)
Seringkali keempatnya dikenal dengan “4 M”.

-Manusia, di sini tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja di perusahaan namun juga
berperan sebagai konsumen dari produk perusahaan. Pada masa sekarang harus diusahakan
agar tenaga kerja ini betul-betul menjadi teman atau pasangan bagi perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan, sebab meskipun sudah banyak digunakan mesin-mesin tetapi
faktor manusia masih tetap berperan di dalamnya.

-Uang atau modal usaha, yaitu sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut
untuk membuat produk yang lain. Barang modal di sini adalah: mesin, peralatan pabrik, alat-alat
transportasi, dan lain-lain.

-Material, ini sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran proses produksi,sebab merupakan
faktor pendukung utama dalam proses produksi. Termasuk di sini adalah bahan baku, bahan
pembantu, tanah untuk proses produksi serta bahan lain sebagai penunjang proses produksi.

-Metode, yaitu merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif Misalkan pengambilan keputusan,
pemberian ide atau inisiatif dan pemikiran yang kesemuanya itu di tunjukan agar pengelolaan
sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancar. Singkatnya, di dalam metode ini ialah
pelaksanaan manajemen dalam perusahaan atau pengelolaan perusahaan.

Di dalam perusahaan, sumber-sumber ekonomi tersebut diproses agar menjadi barang/ jasa
yang akan ditujukan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diterapkan prinsip ekonomi yaitu
dengan pengorbanan tertentu diharapkan dapat diperoleh hasil atau keuntungan maksimum.
Memang pada tahap awal berdirinya suatu perusahaan selain diperlukan tersedianya
faktor-faktor produksi, juga diperlukan adanya jiwa wirausaha yang tangguh dari para
pengelolanya. Dapat dikatakan bahwa, wirausahawan adalah seseorang yang memiliki
kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan pantas untuk diteladani karena
atas kemampuan sendiri dapat dilahirkan suatu sumbangsih karya untuk kemajuan
kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan.

Sedangkan kewirausahaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu
pengetahuan yang dapat diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat digali
dari rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek.

Jadi fungsi yang dilakukan oleh seorang wirausahawan adalah:


 Mengidentifikasikan kesempatan.
 Mengumpulkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
 Menarik investasi/dana dari perorangan atau lembaga keuangan.
 Melaksanakan proses produksi atau perdagangan.
 Menanggung resiko.
Beberapa ciri kepribadian dari seorang wirausahawan:

1. Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan usahanya. Tujuan usahanya ini
bercirikan:
a. cukup realistis dan menantang
b. mempunyai batas waktu
c. dapat diukur, sukses atau gagal
Untuk itu seorang wirausahawan akan mencari sebab untuk memperkecil kegagalannya
dan mencari peluang untuk kesuksesannya.
2. Berani menanggung resiko, baik resiko sukses maupun resiko kegagalan atau menderita
kerugian.
3. Gigih dan bekerja keras Ia berpendapat bahwa, usahanya akan tumbuh subur jika banyak
mendapat tantangan dan ia tidak ingin cepat-cepat menikmati hasil usahanya.
4. Bersemangat dan gesit dalam berusaha
Daya kerjanya cukup tinggi, mampu bekerja rata-rata lebih dari 10 jam/hari
5. Ia tidak terikat secara ketat terhadap rencananya, jika memang tidak sesuai, segera
diubahnya. Ia berpandangan obyektif, terbuka menerima kritik dan saran.
6. Percaya pada diri sendiri.
7.Berusaha meningkatkan pengetahuannya Ia selalu belajar, berdiskusi dan membaca tentang
hal-hal yang diperlukan untuk pengembangan usahanya.
8. Memiliki kecakapan untuk memimpin Seorang wirausahawan adalah seorang pemimpin.
9. Sebagai pembaharu (inovator)
-Ia ingin menjadi pencetus ide usaha yang pertama kali
-Daya kreativitasnya tinggi.
10.Pemburu Keberhasilan Seorang wirausahawan bekerja bukan untuk mencari keuntungan
saja, tetapi jika memperoleh keuntungan maka keuntungan itu dijadikan suatu ukuran dan
sebagai umpan balik untuk memperlihatkan betapa baiknya ia bekerja.

Perusahaan Kecil
Kewirausahaan dapat dimulai dari suatu perusahaan kecil (Small Business) yang
kepemilikannya bisa diperoleh dari tiga cara yaitu dengan meneruskan usaha orang tua atau
membeli perusahaan yang telah ada serta dengan cara memulai usaha yang sama sekali baru.
Pada cara petama, pada umumnya remaja memulai dengan belajar sambil membantu bekerja
pada perusahaan orang tuanya dan kemudian meneruskan usaha tersebut sesudah orang
tuanya tidak lagi mampu melanjutkan usahanya karena faktor usia yang sudah lanjut.
Dalam kaitan tersebut terdapat beberapa alternatif untuk suksesnya pengembangan usaha kecil, yaitu:
(1) Faktor-faktor komplementer dari tenaga kerja terus dikembangkan terutama tenaga
pimpinan yaitu di samping memiliki sikap kewirausahawan juga sikap manajerial.
(2) Diupayakan untuk pengembangan industri kecil pengolah hasil pertanian dalam berbagai skala yang
berlokasi di wilayah pedesaan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menyerap tenaga kerja di pedesaan.
(3) Untuk memperkuat daya tampung kesempatan kerja sektor industri agar diupayakan lebih banyak
lagi hubungan keterkaitan antar sub sektor Industri Besar dan Sedang dengan sub sektor
industri/perusahaan kecil.
Perbedaan antar perusahaan kecil dan perusahaan besar
• Perusahaan Kecil
- Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya
- Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan
pada seseorang
- Kesulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh
pinjaman dengan syarat lunak.
• Perusahaan Besar
- Pada umumnya dikelola/ dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
- Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
- Presentase kegagalan usaha relatif rendah
- Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan
usaha.
pada umumnya kegagalan usaha. dari perusahaan kecil disebabkan faktor berikut ini:
(a) Kurang dapat mendeteksi pasar dan perubahan-perubahan persaingan.
(b) Terlalu sedikitnya pengetahuan manajer tentang ekonomi dan kurang mampunya manajer
dalam mengelola sumber daya manusia.
(c) Tidak membuat perencanaan keuangan dan keadaan darurat dalam bisnis.
(d) Tidak adanya budaya untuk bekerja keras dengan jam kerja yang panjang.
(e) Pimpinan kurang mampu mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada ka.yawannya
(kurang ada rasa percaya).
(f) Tidak menyelenggarakan catatan-catatan transaksi keuangan dengan baik sehingga
seringkali sistem kontrol terhadap persediaan barang dan piutang kurang seksama.
(g) Banyak memberikan kredit yang tidak bijaksana (Unwise Credit Policies).
(h). Tidak bersedia menggunakan media promosi untuk mengenalkan produk/jasa.
Dengan adanya beberapa kelemahan tersebut, Pemerintah terus berupaya untuk membantu
mengembangkan industri/perusahaan kecil. Beberapa alasan perlunya pengembangan
perusahaan kecil tersebut antara lain:
- Perusahaan kecil melibatkan/menyerap sejumlah besar Sumber Daya Manusia, termasuk di
dalamnya wirausahawan atau calon-calon wirausahawan.
- Dalam jangka pendek dapat mengatasi pembagian pendapatan yang belum merata dan juga
mengatasi masalah pengangguran.
- Dapat mempertinggi kemampuan produktif Sumber Daya Manusia, karena mereka dapat
belajar pada tempat mereka bekerja.
- Dalam jangka panjang dapat meningkatkan kecepatan perubahan struktur ekonomi di semua
daerah.
Langkah-langkah Nyata Untuk Pengembangan Perusahaan Kecil
(1) Penyebarluasan dan pengembangan minat berusaha (Sense of Business).
(2) Pemberian bantuan kredit dari bank dengan syarat lunak bagi para pengusaha kecil.
(3) Peningkatan keterampilan angkatan kerja dengan perluasan kesempatan kerja.
(4) Perbaikan keterampilan personalia perbankan, terutama dalam pemberian layanan kepada
para pengusaha kecil yang ingin mengembangkan usahanya dengan menambah modal melalui
pengambilan kredit bank.
(5) Membentuk/mengaktifkan kembali sentra-sentra industri kecil di pedesaan untuk
memperluas kesempatan kerja di pedesaan yang pada gilirannya akan dapat
(6) Pembatasan investasi pada industri padat modal dan memperbanyak
perluasan kesempatan berusaha dengan cara mendorong terbentuknya sistem mitra
usaha antara perusahaan besar dan perusahaan kecil.
(7) Pemerintah melalui departemen terkait dan Pemerintah Daerah setempat
dapat menyediakan Inkubator, yaitu berupa fasilitas bagi para pengusaha kecil terutama yang
masih pemula untuk memperoleh semacam konsultasi atau informasi tentang segala sesuatu
yang menyangkut kebutuhan untuk pengembangan usahanya dan atau para pengusaha
tersebut dapat saling bertemu secara periodik untuk tukar menukar informasi bisnis, terutama di
wilayah kota-kota tertentu. Fasilitas dari bisnis.

Perusahan sebagai Lembaga Sosial


Telah dikemukakan di muka bahwa perusahaan merupakan suatu unit kegiata produksi untuk
menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat dengan motifmemperolet, keuntungan. Unit
kegiatan itu sering disebut sebagai lembaga sosial seperti lembaga sosial lainnya misalkan
kehidupan keluarga, RT, desa, kota, kecamatan, kabupater atau suatu kelompok manusia yang
mempunyai tujuan tertentu seperti Yayasan Sosial. Koperasi,dan lain-lain.
Contoh perusahaan yang menyediakan barang di sekitar kita misalkan
perusahaan tegel,perusahaan semen, perusahaån pakaian jadi, perusahaan batik, perusahaan
sepat, dan sebagainya. Sedangkan perusahaan yang menyediakan jasa misalkan, bank,
asuransi perhotelan, transportasi, dan lain-lain.

Perusahaan sebagai Suatu Sistem


Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub sistem yang
saling bekerjasama ataupun saling mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung
untuk mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan sebagai suatu sistem, berarti merupakan kombinasi dari berbagai sumber-sumber
ekonomi yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi dan distribusi
barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungan dan pemenuhan
kebutuhan masyaraka.
Apabila ditinjau lebih lanjut, maka pada dasarnya sistem Perusahaan mempunyai beberapa
sifat.Sifat-sifat tersebut ialah:

1.Sifat Komplek.
2.Sebagai suatu Kesatuan/Unit
3. Sifatnya Berjenis-jenis
4. Sifat Saling Bergantung
5. Sifat Dinamis

Pengertian Sistem dalam Organisasi Sosial


Sebelum melanjutkan pembahasan kita, lebih dahulu dibahas pengertian sistem dalam
organisasi sosial secara umum. Di sini yang dimaksud dengan organisasi sosia adalah bersifat
umum, baik yang menyangkut masalah sosial, politik,ekonomi,budaya keagamaan dan
sebagainya.

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem ialah suatu kesatuan yang menyelurul dan
terorganisasikan, terdiri atas dua atau lebih bagian atau komponen atau sub sistem yang
dipisahkan oleh batas yang dapat diidentifikasikan dari supra sistem lingkungar (environmental
suprasystem) yang lebih luas. Sebenarnya pengertian sistem meliputi spektrum yang sangat
luas baik dlam kebendaan, alam biologi maupun alam kemasyarakatan, namun dalam tinjauan
ini hanya khusus dibahas tentang sistem kemasyarakatan.

Pertama-tama baiklah dibedakan antara sistem tertutup (closed system)dan sistem terbuka
(opened system).

Organisasi Sosial sebagai Sisterm Terbuka


Konsep organisasi sosial sebagai sistem tertutup berpangkal tolak bahwa sistem itu berdiri
sendiri dan deterministik. Karakterstik sistem tertutup itu ialah, bertendensi bergerak ke arah
keseimbangan statis (keadaan kacau, tidak menentu, tanpa pola dan akhirnya akan hancur dan
mati).
Konsep sistem terbuka berpangkal tolak bahwa sistem kemasyarakatan ada dalam hubungan
yang dinamis dengan lingkungannya, menerima berbagai masukan dari lingkungannya,
memprosesnya menjadi keluaran dan mengembalikan kepada lingkungan itu.
Sistem terbuka yang dalam interaksi terus menerus dengan lingkungannya,mencapai keadaan
yang mantap atau keseimbangan yang dinamis sambil terus memelihara kemampuannya dalam
sirkulasi masukan-masukan tersebut. Seperti dalam proses biologis, proses ini disebut
“recycling" secara terus menerus. Sistem ini harus menerima cukup masukan untuk
mempertahankan kelangsungan operasinya dan menghasilkan keluaran untuk lingkunganya
dalam jumlah yang cukup agar siklus berjalan
Sistem sosial terbuka terdiri dari beberapa sub sistem, walaupun sistematika sub sistem dapat berbeda-
beda, namun sub sistem utamanya adalah:
a. Sub sistem nilai-nilai kemasyarakatan
b. Sub sistem teknologi
c. Sub sistem psikologi sosial
d. Sub sistem struktur
e. Sub sistem manajerial.
Lingkungan Umum Perusahaan

(1) Politik
Perusahaan merupakan lembag sosial yang selalu berhubungan dengan masyakarat, maka
kehidupan opera perusahaan sangat terpengaruh oleh politik negara di mana perusahaan
berada.

(2) Hukum
Lingkungan ini meliputi sifat dari sistem hukum, sistem hukum yang berlaku khususnya yang
berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, masalah peraturan perundangan.
(3) Sosial
Di sini meliputi struktur golongan yang ada dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi
perkembangan perusahaan, termasuk didalamnya sifat dan perkembangan dari lembaga-
lembaga sosial.
(4) Perekonomian
Sistem perekonomian yang mempenaruhi perkembangan perusahaan terdiri dari berbagai
aspek ekonomi dan unit-unit ekonomi dalam masyarakat yang meliputi jenis organisasi
ekonomi, sistem pemilikan perusahaan, sistem perpajakan dan perbankan, angkatan kerja,
tingkat produktivitas, tingkat investasi, pola konsumsi masyarakat dan lain-lain.
(5) Kebudayaan
Hal ini menyangkut latar belakang sejarah dari suatu masyarakat di mana perusahaan berada
yaitu yang berhubungan dengan hasil produksi perusahaan. Juga tercakup di dalamnya norma-
norma masyarakat setempat, adat istiadat dan kebiasaan mereka.
(6) Pendidikan
Lingkungan ini adalah keseluruhan dari tingkat pendidikan paling rendah sampai dengan
pendidikan tertinggi secara formal serta tingkat pendidikan non formal yang akan
mempengaruhi tingkat keahlian khusus dari masyarakat tersebut.
(7) Teknologi
Dalam kenyataannya tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam
bidang industri dan fasilitas lain dalam pabrik yang perkembangan sangat pesat ikut
terpengaruh dalam perkembangan perusahaan. Oleh karena itu apabila perusahaan ingin
mengembangkan tingkat proses produksi dan kegiatan operasionalnya harus berpacu dengan
kemajuan teknologi.
(8) Demografi
Lingkungan ini meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, angkatan kerja,
tingkat kelahiran tingkat kematian, penyebaran penduduk, umur, jenis kelamin, dll.

Lingkungan Khusus Perusahaan


(1) Penyedia
Di sini termasuk penyedia bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja atau singkatnya
pemasok faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan.
(2) Pelanggan
Termasuk dalam lingkungan ini adalah semua pembeli produksi perusahaan, baik yang
membeli untuk dijual lagi maupun membeli untuk keperluan sendiri (konsumen akhir).
(3) Pesaing
Dalam hal ini meliputi perusahaan-perusahaan yang membuat produk sejenis maupun yang
membuat barang pengganti (Substitusi).
(4) Teknologi
Inti dari operasi perusahaan adalah proses produksi.
(5) Sosio Politik
Lingkungan ini meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dari peraturan pemerintah yang
dapat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan


Setiap perusahaan memiliki aktivitas memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan
keuntungan yang layak. Dalam menjalankan aktivitasnya tersebut, perusahaan akan sangat
mempengaruhi lingkungannya. Dengan lain kata, dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan
harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan masyarakat.
(1) Bertanggung jawab terhadap pelanggan/konsumen
Pelanggan adalah pembeli produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan.Dalam hal ini
perusahaan harus berupaya untuk memuaskan para konsumennya agar pembelian itu dapat
terus dilakukan secara berkesinambungan.
Perusahaan harus memperhatikan adanya Konsumerisme.Konsumerisme adalah suatu
gerakan untuk memberikaninformasi kepada para konsumen dan melindungi mereka dari
tindakan-tindakan yang salah.
Berkaitan dengan Konsumerisme tersebut, dikenal 4 (empat) hak-hak konsumen yang perlu
dilindungi,yaitu:
a. Hak untuk Keselamatan.
Konsumen harus dilindungi keselamatannya dalam mengkonsumsikan produk/ jasa agar
terhindar dari kerugian atau kecelakaan.
b. Hak untuk memperoleh informasi
Sebelum memutuskan suatu pembelian, konsumen berhak memperoleh informasi yang akurat
tentang produk/jasa yang akan dibelinya.
c. Hak untuk memilih

Dalam memutuskan untuk memilih produk/jasa yang akan dibelinya,konsumen berhak untuk
memilih beberapa variasi atau jenis produk/jasa. Sebaiknya produsen menyediakan banyak
variasi pilihan produk pada beberapa variasi harga yang layak.
d. Hak untuk didengar
Konsumen juga harus diperhatikan hak-nya untuk memberi masukan informasi, keluhan
atau menanyakan segala sesuatu tentang produk kepada produsen.
(2) Bertanggung jawab terhadap tenaga kerja
Seperti halnya terhadap konsumen, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap
keberadaan tenaga kerja dalam perusahaan. Tenaga kerja tersebut tentunya sangat
mengharapkan adanya kenyamanan dalam bekerja, pemberian upah yang layak, adanya
beberapa jaminan kerja seperti asuransi kesehatan, cuti rekreasi. pekerja juga berhak
mengetahui keadaan umum perusahaan dan menghendaki adanya manajer yang
responsifterhadap keluhan pekerja.
(3) Bertanggung jawab terhadap lingkungan
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan keadaan di lingkungannya,
yaitu bagaimana upaya perusahaan supaya tetap dapat menciptakan lingkungan di sekitar
perusahaan yang sehat, bebas dari polusi yang disebabkan oleh limbah perusahaan, seperti
misalnya pembuangan limbah jangan sampai menyebabkan polusi pada air sungai/sumur,
tanah.
(4)Bertanggung jawab terhadap investor
Pada umumnya para investor sangat berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan, terutama
yang terkait dengan pengolaan dana, jual beli saham.Hal tersebut tentu saja menyangkut
masalah laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.

Etika Bisnis

Pengertian Etika
Kata Etika berassal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang mempunyai arti: adat, akhlak,
watak, perasaan, sikap dan cara berpikir atau berarti adat istiadat. Dapat dikatakan pula
bahwa, Etika adalah filsafat tentang nilai-nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk.

Definisi;
(1) Etika adalah tuntunan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan
dengan suatu jenis kegiatan manusia.
(2) Etika merupakan dasar-dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat
tentang hak.

Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang
mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran di sini yang dimaksud
adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh
masyarakat, perusahaan dan individu.
Bisnis Internasional
Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas nasional.

Teori Perdagangan
(1) Teori Merkantilisme
Teori ini menganggap bahwa, kekayaan suatu bangsa akan meningkat bersamaan
dengan meningkatnya jumlah emas yang dimilikinya. Ekspor meningkatkan sediaan
emas karena menciptakan arus masuk emas, sedangkan impor mengurangi sediaan
emas sebab emas dikeluarkan oleh negara tersebut.
Kelompok yang menentang faham ini mempunyai pandangan berbeda yaitu:
- Adalah tidak benar bahwa, emas atau valuta lain memiliki suatu nilai di dalam *dan dari benda itu sendiri,
sebab emas atau valuta lain hanya akan mempunyai nilai jika diperdagangkan untuk barang konsumsi dan
produksi lain.
- Merkantilisme tidak mengakui adanya keuntungan potensial dalam kesejahteraan ekonomi (efisiensi) yang
timbul dari keunggulan komparatif (spesialisasi) dalam menggunakan sumber daya negara secara efisien.
Jika negara hendak meningkatkan persediaan emasnya, penekanan pada ekspor dan substitusi ekspor
adalah kebijakan yang keliru. (Alan M. Rugman, Donald J. Lecraw, Laurence D. Booth: 38-43).
(2) Teori Keunggulan Absolut
Konsep ini menyatakan bahwa, dengan spesialisasi dalam produksi yang paling
efisien bagi suatu negara, maka negara itu akan dapat meningkatkan
kemakmurannya melalui perdagangan internasionalnya.
Suatu contoh:
Negara A dan negara B keduanya memproduksi pakaian dan beras. Diasumsikan
bahwa tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor produksi yang langka
(merupakan satu-satunya biaya produksi).

Negara A memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi pakaian (biayanya


hanya 10 jam kerja), dibandingkan dengan negara B (20 jam kerja) Sebaliknya,
negara B mempunyai keunggulan asolut dalam memproduksi beras (biayanya
hanya 10 jam kerja) dibandingkan dengan negara A yang sebesar 20 jam kerja.
Negara A dan B dapat mengambil manfaat dengan mengadakan perdagangan
internasional. Negara A dapat memaksimalkan sumber dayanya untuk
memproduksi beras. Negara A dapat mengimpor satu unit beras untuk ditukar
dengan satu unit pakaian, dengan hanya membayar 10. jam kerja untuk satu unit
beras. Jika negara A memproduksi beras sendiri maka akan digunakan 20 jam
kerja, sehingga ia akan mendapatkan keuntungan 10 jam kerja dari transaksi itu.
Demikian juga sebaliknya, analisis itu dapat digunakan pada negara B bila
mengimpor satu unit pakaian untuk ditukar dengan ekspor satu unit beras. Biaya
untuk satu unit pakaian untuk negara B hanya 10 jam kerja yang diperlukan
untuk membuat satu unit beras di negara tersebut.
(3) Teori Keunggulan Komparatif
Negara A memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi pakaian maupun
beras, sehingga sepintas nampak bahwa perdagangan internasional kurang
menguntungkan. Tetapi sebenarnya pertukaran antara negara A dan B masih
menguntungkan dengan syarat biaya relatif berbeda di kedua negara.

Sebelum pertukaran, satu unit pakaian di negara A biayanya 50/100 jam beras,
atau salah satu unit pakaian dapat ditukar dengan setengah unit beras. Di negara
B, harga satu unit pakaian =200/200 jam beras atau satu unit beras.
Jika negara A dapat mengimpor lebih dari setengah unit beras untuk satu unit
pakaian, negara A akan memperoleh keuntungan dari transaksi itu. Demikian
pula jika negara B dapat mengimpor satu unit pakaian untuk kurang dari satu unit
beras, maka akan diperoleh kuntungan dari transaksi tersebut. Rasio harga relatif
ini menentukan batas untuk perdagangan. Perdagangan dapat memberi
keuntungan antara rasio harga (pakaian terhadap beras) 0,5 dan 1.
Kesepakatan Umum Mengenai Tarif Perdagangan (The General Agreement on
Tariffs and Trade= GATT)
Tujuan utama GATT adalah pertama, bertindak sebagai forum untuk membicarakan persoalan
perdagangan antar bangsa, ke dua, menyediakan suatu suasana institusional untuk perundingan guna
mengurangi halangan perdagangan dan ke tiga, untuk memudahkan perundingan di antara anggota
mengenai perselisihan perdagangan yang muncul di antara mereka. Prinsip GATT yang utama adalah
mengenai Non diskriminasi, yaitu yang mensyaratkan bahwa, setiap negara anggota harus
memberlakukan tingkat tarif yang sama untuk seluruh negara anggota.
Prinsip ke dua GATT adalah pengikatan tarif. Negara anggota GATT telah menyetujui untuk mengikat
tarif mereka pada tingkat batas tertinggi.

Keuntungan-keuntungan Ekonomis dari Perdagangan Internasional


• Bagi negara pengimpor
(1) Kemungkinan dapat memperoleh harga barang dari luar negeri yang lebih murah daripada barang
sejenis di dalam negeri.
(2) Apabila kuantitas produk di dalam negeri tidak mencakupi maka dengan mengimpor barang,
kebutuhan dapat terpenuhi.
(3) Dengan mengimpor barang dari luar negeri, kemungkinan atau peluang untuk ekspor barang ke luar
negeri menjadi lebih luas
• Bagi negara pengekspor
a) Biaya untuk memperluas pangsa ke luar negeri seringkali lebih murah daripada perluasan pangsa di
dalam negeri.
b) Penjualan ke luar negeri pada umumnya dalam volume yang besar sehingga dalam proses produksinya
dapat lebih efisien.

Hambatan-hambatan Perdagangan Internasional


- Perbedaan bahasa
- Perbedaan dalam kebiasaan sosial
- Perbedaan dalam hukum dan peraturan
- Perbedaan dalam valuta asing

Neraca Pembayaran Internasional


Neraca pembayaran meliputi pula arus modal ke luar yaitu, modal milik suatu negara (negara X) yang
ditanamkan di luar negeri dan arus modal masuk yakni, modal yang ditanamkan oleh negara lain di
negara X. Di bagian lain terdapat pula adanya aliran emas yaitu ekspor dan impor komoditi emas, serta
transaksi-transaksi lain seperti uang yang dibelanjakan penduduk negara X itu ke luar negeri, deviden,
hibah dan sebagainya. Negara X tersebut akan memiliki neraca pembayaran yang menguntungkan apabila
ekspor lebih besar daripada impor-nya (surplus). Sebaliknya jika impornya lebih besar daripada
ekspornya maka akan terjadi defisit atau kurang menguntungkan.
ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dan dijual ke luar negeri. Sedangkan
impor merupakan pembelian barang (bahan mentah atau barang jadi) dari luar negeri. Dalam hal ini
pemerintah di negara yang melakukan bisnis internasional akan banyak turut campur sebab, banyak
peraturan, hukum ataupun sistem yang perlu diatur oleh pemerintah dan harus ditaati oleh para pelaku
bisnis internasional itu seperti misalnya, perpajakan, bea cukai, valuta asing dan lain-lain.
Di dalam melakukan bisnis internasional, para importir barang yang akan melakukan pembelian barang
dari luar negeri di samping harus memperhatikan harga barang yang harus mereka bayar, juga harus
mencermati harga mata uang asing yang harus mereka beli untuk membayar impor mereka dan harga
mata uang asing ini yang disebut sebagai kurs mata uang asing (foreign exchange rate). Kurs ini
merupakan nilai tukar yang digunakan untuk menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang
negara lainnya.
Para pelaku bisnis internasional menghadapi resiko yang lebih besar daripada merek yang berdagang
secara domestik karena, antara pembeli dan penjual (eksportir da importir) belum saling mengenal Jalan
yang ditempuh oleh para eksportir pada umumnya adalah dengan mengeluarkan suatu wesel tagih sebesar
tagihan faktur. Alat pembayaran ini ditagihkan langsung kepada pembeli (importir) yang merupakan
debitur.
Dokumen-dokumen ekspor yang biasanya menyertai wesel adalah sebagai beriku (Musselman, Jackson,
1984:287):
1. Konosemen (Occean Bill of Leading), pada umumnya di-endorse dengan mencantumkan nama, jenis
produk yang dimuat dan syarat-syarat kontrak pengiriman produk oleh perusahaan pengangkutan.
2. Faktur komersial (Commercial Invoice) mencantumkan kuantitas, syarat-syara dan harga.
3. Sertifikat atau polis asuransi laut.
4. Sertifikat pemeriksaan (Inspection Certificate) 4 Sertifikat negara asal barang (Certificate of Origin).

Bank yang melayani impor dan ekspor barang tersebut juga menjamin kredit dar membeli penyuluhan
keuangan (Financial Conceling). Kredit internasional dape dibiayai oleh Dana Moneter Internasional
(International Monetary of Fund-IMP) yang bertujuan:
(a) mendorong kerjasama secara internasional
(b) membantu penghapusan hambatan perdagangan internasional
(c) menyediakan dana untuk menutup sementara neraca perdagangan yang kurang baik antara negara-
negara di dunia.
(d) memantapkan kurs mata uang.

BAB 2
SISTEM PEREKONOMIAN
Merkantilisme
Di Eropa ada toga macam sistem perekonomian yang berlaku:
- Perekonomian tersendiri
- Kerajinan dan pertukaran
- Kapitalisme
Pada masa Perekonomian tersendiri serta pada masa Kerajinan dan pertukangan sering disebut masa Pra
Kapitalisme. Pada masa Perekonomian tersendiri belum terjadi tukar menukar barang/jasa, ekonomi
bersifat setempat dan untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Di sini setiap keluarga membuat semua barang
yang dibutuhkan untuk dikonsumsikan sendiri. Kemudian pada masa perekonomian Kerajinan dan
pertukangan terjadilah tukar menukar atau barter. Seringkali pada masa ini disebut Perekonomian Feodal.
pada masa itu perekonomian berpusat pada "Monorial Estale" di mana orang bekerja di lapangan
pertanian dengan pimpinan kaum bangsawan. Jadi kekuasaan terletak pada kaum bangsawan. Selanjutnya
pada akhir abad pertengahan lahir negara- negara nasional yang menggantikan negara feodal. Saat itulah
timbul kapitalisme muda dan masa ini sering disebut mas Merkantilisme. Dengan menyewa serdadu
upahan, negara-negara nasional menumpas kekuasaan tuan-tuan tanah atau kaum feodal.
Kapitalisme
Di dalam sistem perekonomian ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan memiliki perusahaan,
bersaing secara bebas dalam pasar, seseorang bebas dalam memilih dan membuat barang/jasa yang
diinginkan. Kebebasan ini disebut dengan "Leisse faire" Seseorang bebas bertindak sejauh uang yang
mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan perekonomian Kapitalis
Menurut Adam Smith (1723 1790) dalam bukunya "The Wealth of Nations menyebutkan adanya tangan
tidak kentara dalam persaingan (The invisible hande competition). Hal ini berarti bahwa banyak individu
yang memasuki dunia usaha, tetap karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan perusahaan
lain, secara relatif dapat dikatakan bahwa yang kalah adalah kurang efisien. Keluarnya dari persaingan ini
disebut dengan tangan tidak kentara".
Jadi dalam sistem Kapitalisme ini terdapat tiga sifat pokok yaitu:
(1) Hak milik atas barang modal ada di tangan orang perseorangan
(2) Harga barang/jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran (ekonomi pasar)
(3) Dijamin adanya persaingan bebas, kebebasan untuk berdagang dan mempunyai pekerjaan, kebebasan
untuk mengadakan kontrak serta kebebasan untuk hak milik dan kebebasan untuk mendapatkan
keuntungan.
Komunisme

Di dalam sistem perekonomian Komunisme, peranan pasar untuk menentukan arah produksi hampir tidak
ada. Jika perekonomian Kapitalisme disebut Ekonomi Pasar, maka perekonomian Komunisme dikatakan
Ekonomi Pemerintah yang bersifat totaliter atas keputusan ekonomi yang dibuat. Di sini hak milik
seseorang dihapuskan, semua masyarakat adalah karyawan negara Kebebasan politik diawasi secara ketat.
Fasisme
Di samping merupakan bentuk pemerintah (diktator), Fasisme juga merupakan bentuk perekonomian.
Dalam Fasisme yang seringkali disebut Negeri Usaha, Pemerintah memiliki semua industri. Di sini orang
bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
Sosialisme
Di negara-negara yang menganut faham sosialisme, Pemerintahannya bersifat demokrasi. Dalam bidang
perekonomian pemerintah secara tidak langsung mendorong kegiatan ekonomi dengan merencanakan
Anggaran Belanja, sistem perpajakan, ekspor, dan lain-lain. Jadi di dalam perekonomian sosialisme,
seseorang secara relatif bebas untuk memilih usaha atau pekerjaan yang diinginkan, tetapi Pemerintah
turut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam hal ini Pemerintah hanya menguasai perusahaan- perusahaan yang vital bagi kepentingan
masyarakat, agar kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan adil dan merata.
Demokrasi Ekonomi
Perekonomian di Indonesia cenderung menuju sistem perekonomian sosialis, tetapi dengan mendasarkan
diri pada Pancasila dan UUD 1945. Pasal 23, 27, 33 dan 34 UUD 1945 menjadi ciri-ciri penerapan
Demokrasi Ekonomi di Indonesia.
Menurut pasal-pasal tersebut, Demokrasi Ekonomi di Indonesia mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4.Sumber-sumber kekayaan negara dipergunakan dengan permufakatan Lembaga- lembaga Perwakilan
Rakyat serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Warganegara memiliki kebebasan di dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak
akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.

7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warganegara dikembangkan sepenuhnya dalam batas- batas
yang tidak merugikan kepentingan umum
8. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Melihat ciri-ciri di atas, maka terlihat bahwa perekonomian di Indonesia memelihara keseimbangan
antara sosialisme murni dan kapitalisme murni.
Sistem Perekonomian di Indonesia menghindarkan:
1. Adanya penghisapan manusia atas manusia seperti yang terdapat dalam sistem sistem Kapitalisme
2. Adanya sistem Etatisme, inisiatif dan daya kreasi masyarakat dimatikan oleh negara.
3. Adanya sistem Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok tertentu.
Sebagai ilustrasi, berikut ini adalah gambar arus peredaran dan pertukaran uang dan barang/jasa dalam
suatu perekonomian.
Arus barang/jasa dan faktor-faktor produksi
- Dalam arti makro, masyarakat suatu negara melakukan tiga macam kegiatan yaitu produksi, konsumsi
dan distribusi
Di sini hampir setiap masyarakat mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai produsen dan sebagai konsumen
secara simultan.
- Setiap pengeluaran dari pihak tertentu, merupakan penerimaan bagi pihak lain atau terjadi suatu
interdependensi. Hal ini didukung oleh:
a. Kapasitas produksi yang bekerja penuh
b. Sistem perpajakan yang baik
c. Tabungan masyarakat yang disalurkan melalui bank.

Anda mungkin juga menyukai