Anda di halaman 1dari 16

MODUL KEWIRAUSAHAAN

PERTEMUAN KE- 4
ANALISIS TUJUAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR KE
KOMPETENSI KHUSUS

TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:

Menjelaskan analisis tujuan pembelajaran kewirausahaan.

Menguraikan tentang tujuan pembelajaran kewirausahaan.

DESKRIPSI MATERI:
Berbagai pengelompokan dilakukan oleh para ahli dalam mengemukaka n
profil wirausaha. Ada yang berdasarkan kepemilikannya, ada yang berdasar
perkembangannya dan ada yang berdasar kegiatan usahanya. Disamping itu ada
pengelompokan kewirausahaan berdasarkan perannya, seperti yang dikemukakan
Roopke (1995) berikut ini :
1. Kewirausahaan rutin (wirt)
Yaitu wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung
menekankan

pada pemecahan

masalah

dan perbaikan standar prestasi

tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan


terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalokasian sumbersumber. Wirausaha ini cenderung untuk menghasilkan barang, pasar, teknologi,
misalnya seorang pegawai atau manajer. Wirausaha rutin dibayar dalam bentuk
gaji.
2. Kewirausahaan arbritase
Yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan)

danpemanfaatan

(pembukaan).

Misalnya,

bila tak terjadi

equilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar, maka ia akan membeli


dengan murah danmenjualanya

dengan mahal.

Kegiatan kewirausahaa n

arbitrase tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tak perlu menyerap dana

MODUL KEWIRAUSAHAAN

pribadi wirausaha. Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatka n


perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Wirausaha inovatif
Yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru
yang berbeda. Dia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkena lka n
teknik baru maupun produk baru, tetapi juga dalam hal pasar, sumber
pengadaan, peningkatan

tenik manajemen,

metode distribusi baru. Dia

mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan
organisasi baru.
Sedangkan

Zimmerer(1996)

mengelompokkan

profil kewirausahaa n

berdasarkan intensitas pekerjaan dan status menjadi :


1. Part time entrepreneur
Yaitu wirausaha yang melakukan usahanya hanya menggunakan sebagian saja
dari waktu kerjanya, hanya sebagai hobi.
2. Home base new ventures
Yaitu usaha yang dirintis dari rumah tempat tinggalnya.
3. Family-own business
Yaitu usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara
turun temurun.
4. Copreneurs
Yaitu usaha yang dilakukan

oleh dua orang wirausaha

yang bekerja

samasebagai pemilik dan menjalankan usahanya secara bersama-sama.


Sementara itu Prof.Dr.Masud meninjau profil wirausaha selaku pribadi,
yang secara ringkas dapat dikemukakan seperti tabel 1 berikut :
Profil Wirausahawan
1. Mengejar prestasi

Sifat Kewirausahaan
Lebih memilih bekerja dengan pakar untuk
capai prestasi

2. Berani ambil risiko

Berani ambil risiko, sedapat mngkin hindari


riskbesar

3.

Mampu

masalah

pecahkan

Mampu identifikasi dan pecahkan masalah


yang jadi kendala.

2
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

4. Rendah hati

Lebih mengutamakan misi bisnis dari mengejar


status

5. Bersemangat

Mau kerja keras dalam membangun usaha

6. Percaya diri

Andalkan percaya diri untuk capai keberhasilan

7.

Menghindari

sifat

Menghindari hubungan Emosional yg

cengeng

mengganggu keberhasilan bisnis.

8. Kepuasan diri

Memandang struktur organisasi sebagai


kendala
dalam memenuhi keinginan.

Fungsi Makro Wirausaha


Ditinjau dari ruang lingkupnya fungsi, wirausaha mempunyai dua fungs i
yaitu fungsi makro dan fungsi mikro. Dari sudut makro, wirausaha berfungs i
sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian nasional suatu bangsa,
sekaligus merupakan kekuatan ekonomi negara sehingga negara tersebut mampu
menjadi kekuatan ekonomi dunia handal yang didukung oleh perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi.
Dengan adanya hasil penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi rekayasa, telah mampu menghasilkan kreasi-kreasi baru
dalam produk berupa barang dan jasa yang berskala global. Semuanya ini
merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang kreatif-inovatif, sekaligus
mampu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, pada hakekatnya wirausahalah yang berani ambil risiko,
memimpin dan mendorong pertumbuhan ekonomi, karena tanpa dorongan, energi,
dan dedikasi wirausaha,

maka

pembentukan

investasi

pada

perusahaan-

perusahaan baru tidak akan pernah terjadi.


Menurut JB Say, wirausaha adalah orang-orang yang menggeser sumbersumber ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivits tertinggi dan
berlimpah ruah. Menurutnya wirausahalah yang menghasilkan perubahan, dimana
perubahan tersebut dilakukan tidak dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik,
tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda (not by doing things better, but by
doing something different).

3
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan


lagi, yaitu melalui :
1. Usaha

kecil

dapat

berbagai keterkaitan

memperkokoh
fungsi

perekonomian

nasional

melalui

usaha, seperti fungsi suplier, fungsi produksi,

fungsi distribusi dan pemasaran bagi out put industri besar. Usaha kecil
berfungsi sebagai transformator antar sektor yang mempunyai kaitan kedepan
maupun ke belakang (forward and backward linkages).
2. Usaha kecil dapat meningkatkan

efisiensi

ekonomi, khususnya

dalam

menyerap sumber daya yang ada, usaha kecil juga sangat fleksibel, karena dapat
menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya

lokal dan meningkatkan sumber

daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.


3. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat
pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan (wealth creationprcess),
karena jumlahnya yang tersebar baik diperkotaan maupun pedesaan.

Fungsi Mikro Wirsausaha


Ditinjau dari fungsi mikro, peran wirausaha adalah penanggung risiko dan
ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber kedalam cara-cara yang baru
dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Menurut

Marzuki

Usman

(1997), secara umum

wirausaha

adalah

menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber
daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah
tersebut diciptakan melalui:
1.

Pengembangan teknologi baru

2.

Penemuan pengetahuan baru

3.

Perbaikan produk dan jasa yang ada

4.

Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dengan
jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih
sedikit.
Menurut Marzuki Darusman, dalam melakukan fungsi mikronya, secara

umum wirausaha mempunyai dua peran yaitu :


1. Sebagai penemu (inovator)

4
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

2. Sebagai perencana (planner)


Selanjutnya sebagai inovator, wirausaha berperan dalam menemukan dan
menciptakan :
1. The new product
2. The new technology
3. The new image and idea
4. The new organization.
Sedangkan sebagai planner, wirausaha berperan dalam merancang :
1. Corporate plan
2. Corporate strategy
3. Corporate image & idea
4. Corporate organization.
Dilain pihak Werner Shombart, membagi fungsi entrepreneur menjadi tiga,
yaitu :
1. Captain of industry, yang mulai sebagai teknisi atau tukang dalam satu bidang
keahlian, kemudian berhasil menemukan sesuatu yang baru bukan dengan
sengaja melainkan karena hasil temuan dan kehebatan daya cipta.
2. Businessman,

yaitu

masyarakat, merangsang

orang

yang

kebutuhan

menganalisis
baru

untuk

berbagai

kebutuhan

mendapat

langgana n

baru. Perhatian utamanya sales.


3. Financial leader, orang yang sejak muda menekuni keuangan, mengumpulka n
uang, dan menggabungkan sumber-sumber keuangan.
Selain Entrepeneur istilah lain yg juga dikenal adalah konsep Intrapeneur
yaitu orang yg tidak menemukan sesuatu (produk) yang baru, tetapi menggunaka n
temuan orang lain dan dipakai pada unit usaha yang bersangkutan. Misal dalam
membuat design suatu produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Fungsi
intrapreneur adalah duplicating new product, and imitating new technology.
Hal ini berbeda dengan benchmarking yang berkembang dikalangan manajer
dan wirausaha di Jepang dan Australia. Pada benchmarking selain
juga

meniru

mengembangkan produk melalui pengembangan teknologi baru (imitating

and developing product) atau imitation with modification.

5
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Dari beberpa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah


perintis dan pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam
menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material,
dan keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah
satu kunci keberhasilan adalah memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya
(Steinhoff dan Burges, 1993).
Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global
Sejalan dengan semakin meningkatnya persaingan global belakangan ini,
semakin banyak pula tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus mampu
menunjukan keunggulan masing- masing sumber dayanya, karena dengan demikian
akan

mampu

memenangkan

persaingan.

Negara-negara

yang

memilik i

keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat memberdayakan sumber


daya ekonominya dan sumber daya manusianya secara efektif dan efisien.
Sebaliknya, negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber
daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan.
Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara
yang dapat memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia nya
secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila manusia
memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia
betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.
Tantangan
tanggung

persaingan

jawab sosial,

global,

pertumbuhan

keanekaragaman

penduduk, penganggura n,

ketenagakerjaan,

etika, kemajuan

teknologi dan ilmu pengetahuan, dan gaya hidup beserta kecenderunga nnya
merupakan tantangan yang saling terkait. Dalam persaingan global, semua sumber
daya antarnegara akan bergerak bebas melewati batas-batas yang ada. Hanya
sumber daya yang memiliki keunggulanlah yang dapat bertahan dalam persaingan.
Untuk dapat bersaing dalam persaingan global sumber daya manusia dituntut
untuk lebih berfikir kreatif serta inovatif dan mampu mandiri dalam hal
menciptakan lapangan kerja baru dari setiap peluang yang ada. Seandainya
lapangan kerja swasta sulit untuk dimasuki dan sumber daya manusia tidak cukup
kapabilitasnya untuk berkompetitif maka solusinya adalah dengan menciptakan
lapangan kerja sendiri dari sumber daya yang ada disekitar kita untuk bisa

6
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

dimanfaatkan dan mencari peluang usaha serta ikut andil dalam pemerataan
ekoniomi.
Tantangan sumber daya manusia di era persaingan global seperti gambar 2.1
berikut ini:

Gambar 2.1 Tantangan Sumber Daya Manusia Era Persaingan Global


(Sumber : Internet)
Demikian juga pertumbuhan penduduk dunia yang cepat disertai persaingan
yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan
pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan dan daya
saing yang kuat.
Untuk mampu berkompetisi di pasar bebas hendaknya perlu untuk
mempersiapkan

segala persyaratan

yang harus dipenuhi

sehingga

mampu

berkompetitif dan juga bertahan dalam persaingan global. Berbagai persyaratan


yang kompetitif seperti gambar 2.2 berikut:

7
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Gambar 2.2Persyaratan Penting dalam Upaya Memenangkan Persaingan


Global
(Sumber : Internet)
1. Peranan Wirausaha dalam Dunia Usaha yang Ada di Indonesia
Secara garis besar peranan wirausaha dalam dunia usaha yang ada di
Indonesia adalah sbb :
a. Menciptakan lapangan kerja
b. Mengurangi pengangguran
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat
d. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian)
e. Meningkatkan produktivitas
Sebagai contoh, seorang desainer pakaian tidak akan bekerja sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Ia akan membutuhkan orang orang yang akan
membantunya

dalam menjalankan

kegiatannya,

seperti membuat

pola,

menjahit, mengerjakan detail pakaian serta aktivitas lainnya. Artinya , usaha


yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja dan otomatis dapat

8
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, hal ini akan memberika n


kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian di negara kita.
2. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmere

, ide-ide yang berasal dari wirausahawan

dapat

menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil dipasar. Ide- ide itu
menciptakan nilai potensial dipasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan

nilai-nilai potensial (peluang

usaha),

wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin


terjadi dengan cara:
a. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
b. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
c. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
a. Risiko pasar atau pesaing
b. Risiko Finansial
c. Risiko teknik
Menurut Zimmerer, kreativitas sering muncul dalam bentuk ide-ide untuk
menghasilkan produk baru, dimana ide tersebut tidak akan muncul bila wirausaha
tidak melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus.

9
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Alternative merubah ide menjadi peluang:


a. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara- cara atau metode
yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya.
b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk atau jasa baru
c. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan
atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
3. Sumber-sumber Potensial Peluang
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara teurs menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menajadi produk dan jasa riil. Adapun langkah untuk
penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Menciptakan produk baru dan berbeda, ketika ide dimunculkan secara riil atau
nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa
tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu,
produk dan jasa tersebut harus menciptakan

nilai bagi pembeli atau

penggunanya.
b. Mengamati Pintu Peluang. Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang
dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk
baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan
keuangan,

dan keunggulan-keunggulan

yang dimiliki pesaing di pasar.

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluas i


dengan

mengamati

kelemahan-kelemahan

dan

risiko

pesaing

dalam

menanamkan modal barunya. Pintu peluang dapat diperoleh dengan cara seperti
gambar 2.3 berikut:

10
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Gambar 2.3 Pintu Peluang Bagi Usaha Baru

Gambar 2.3Pintu Peluang Bagi Usaha Baru


(Sumber : Internet)
c. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam. Analisa ini sangat
penting untuk menjamin apakah jumlah dan kulaitas produk yang dihasilka n
memadai atau tidak. Beberapa biaya yang di keluarkan untuk membuat produk
tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisiensi daripada biaya yang
dikeluarkan oleh pesaing?
d. Menaksi Biaya Awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru. Dari
mana sumbernya dan untuk apa digunakan?berapa yang deperlukan untuk
operasi, perluasan, dan biaya lainnya?
e. Memperhitungkan

risiko yang mungkin terjadi, misalnya

risiko teknik,

finansial, dan pesaing. Risiko pesaing adalah kemampuan dan keseediaan


pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Risiko teknik berhubngan
dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau
menyangkut

suatu

objek

penetu

apakah

ide

secara

aktual

dapat
11

S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

idtransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengak kapabilitas dan


karakteristiknya. Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat
ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap pengembangan produk maupun
dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya
produk baru. Analisa kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strength,
weakness, opportunity, and threath-SWOT) sangat penting dalam menciptakan
keberhasilan perusahaan baru.
4. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Seperti dikemukakan dalam hasil survei yang dilakukan oleh Lambing
(2000), kebanyakan responden menjadi wirausaha karena didasari oleh pengalama n
sehingga ia memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jadi, untuk menjadi wirausaha
yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan
watak kewirausahaan.Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengatruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan
oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Karena wirausaha identik dengan pengusaha kecil yang berperan sebagai
pemilik an manajer, maka wirausahalah yang memodali, mengatur, mengawas i,
menikmati, dan menanggung risiko.
Menurut Casson (1992) seorang wirausaha disamping harus memiliki modal
dasar berupa ide atau visi yang jelas, kemampuan dan komitmen yang kuat,
kecukupan modal baik uang maupun waktu, dan kecukupan tenaga serta pikiran,
juga harus memiliki beberapa kemampuan berikut:
a. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan
atau ditekuni.
b. Imagination, aitu

memiliki

imajinasi,

ide, dan perspektif serta tidak

mengandalkan kesuksesan masa lalu.


c. Practical

knowledge, yaitu

pengetahuan

memiliki

pengetahuan

teknik, desain, pemrosesan, pembukuan,

praktis,

misalnya

administrasi,

dan

pemasaran.
d. Search skill, yaitu kemampuan menemukan, berkreasi, dan berimajinasi.
e. Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan.

12
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

f.

Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan memprediksi keadaan di


masa yang akan datang.

g. Communication skill, yaitu

kemampuan

berkomunikasi,

bergaul,

dan

berhubungan dengan orang lain.


Sementara itu menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993)
ada 10 kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:
a. Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan.
b. Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar pengelolaa n
bisnis
c. Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukan
d. Having adequate capital: memiliki modal yang cukup, baik materi maupun
moril
e. Managing finaces effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan secara
efektif dan efisien
f.

Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin

g. Managing people: kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahka n,


menggerak-kan dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
h. Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasan
kepada pe langgan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan
i.

Knowing how to compete: mengetahui cara bersaing.

j.

Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan yang
jelas
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang

wirausaha masih harus memiliki pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff,


john M. Memphil, Jr, dan Douglas Cloud (1993:8) ada empat cara untuk mencapai
pengalaman yang seimbang:
a. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang
bangun yang sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih.

13
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

b. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar


yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan.
c. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan
(mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya)
d. Human relation competence, yaitu

kompetensi dalam mengembangka n

hubungan personal.
Sedangkan

menurut

Norman

M.

Scarborough

(1993)

kompetensi

kewirausahaan yang diperlukan tersebut meliputi:


A. Proaktif, selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas
B. Berorientasi pada prestasi, dengan ciri-ciri:
a. Selalu mencari peluang
b. Berorientasi pada efisiensi
c. Konsentrasi untuk bekerja keras
d. Perencanaan yang sistematis
e. Selalu memonitor
C. Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, dengan ciri:
a. Selalu penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja
b. Mengenali pentingnya hubungan bisnis
Disamping itu bekal berupa pengetahuan yang harus juga dimiliki meliputi:
a. Bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha
yang ada disekitarnya
b. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
c. Pengetahuan tentang kepribadian
d. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
Sementara itu bekal pengetahuan saja tidaklah cukup bila tidak dilengkapi
dengan bekal keterampilan, yang antara lain mencangkup:
a. Ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko
b. Ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
c. Ketrampilan dalam memimpin dan mengelola
d. Ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi
e. Ketrampilan teknik dalam bidang usaha yang dilakukan

14
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Kemampuan kewirausahaan, pengetahuan dan ketrampilan akan membentuk


kepribadian wirausaha. Dan menurut Dan Bradstreet, pengusaha kecil harus
memiliki kepribadian khusus, yakni penuh pendirian, realitas penuh harapan, penuh
komitmen.Sedangkan modal yang cukut dapat diperoleh apabila perusahaan
mampu mengembangkan hubungan baik dan menjali kepercayaan dengan lembaga
keuangan.
Menurut Ronald J.Ebert, efektivitas manajer perusahaan tergantung pada
ketrampilan

kemampuan,

dimana

ketrampilan

dasar manajemen

tersebut

mencangkup:
a. Technical skill
b. Human relations skill
c. Conseptual skill
d. Decision skill
e. Time manajemen skill
Sementara itu kemampuan untuk menguasai persaingan, merupakan hal yang
tidak kalah pentingnya dalam bisnis.Sebagai wirausaha harus mampu mendeteksi
SW sendiri atau OT yang ada pada pesaing.
Dalam Smal Business Centre telah dikemukakan bahwa wirausaha yang
berhasil memiliki lima kompetensi yang merupakan fungsi dari kapabilitas yang
diperlukan yaitu marketing,

technical,

financial,

personel dan manageme nt.

Disamping itu juga dikemukakan bahwa untuk mencapai keberhasilan usaha yang
dimiliki sendiri, sangatlah tergantung pada:
a. Individual skill and attitude
b. Knowledge of business
c. Establishment of goal
d. Take advantages of the opportunities
e. Adapt to the change
f.

Minimize the threats to business

15
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Soal Latihan

1.

Sebutkan dan jelaskan pengelompokan kewirausahaan berdasarkan perannya


menurut Roopke ?

2.

Sebutkan dan jelaskan mengelompokkan profil kewirausahaan berdasarkan


intensitas pekerjaan dan status menurut Zimmerer ?

3.

Ditinjau dari ruang lingkupnya fungsi, wirausaha mempunyai dua fungsi yaitu
fungsi makro dan fungsi mikro, Jelaskan dari kedua fungsi tersebut ?

Daftar Pustaka

Hendro. Dasar - dasar kewirausahaan. Jakarta : Erlangga


Suherman, eman. Business Enterpreneur. Bandung : Alfabeta
www.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Buku-Modul-Kuliah-Ke wirausahaan2013.pdf

16
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

Anda mungkin juga menyukai