PERTEMUAN KE-3
PROSES KEWIRAUSAHAAN
TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
berwirausaha(entrepreneurial)
merupakan
fungsi
dari
1
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL KEWIRAUSAHAAN
maupun
melalui
proses yang
lingkungan,
organisasi,
dan pemicu,
diimplementasikan keluarga.
Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi ini
dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu
kewirausahaan adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko,
nilai- nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan.
Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan ialah peluang, model peran,
aktivitas, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Sedangkan, faktor
pemicu berasal dari lingkungan sosial meliputi keluarga, orang tua dan jaringan
kelompok. seperti halnya pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertumbuha n
kewirausahaan sangat tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi, dan
lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaa n
adalah pesaing, pelanggan, pemasok, dan lembaga-lembaga keuangan yang akan
membantu pendanaan. Sedangkan faktor yang berasal dari pribadi adalah
komitmen, isi, kepemimpinan, dan kemampuan manajerial. Selanjutnya faktor yang
berasal dari organisasi adalah kelompok, struktur, budaya, dan strategi. Jadi
kewirausahaan diawali dengan inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh nila i-nila i
pribadi, sosiologi, organisasi, dan lingkungan.
2
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL KEWIRAUSAHAAN
kelompok
berpengaruh
dalam membentuk
perilaku
kewirausahaan.
2.
3.
Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda (creating new
and different).
Pada tahap pertama, yaitu proses imitasi dan duplikasi, para wirausaha mula i
meniru ide-ide orang lain, misalnya untuk memulai atau merintis usaha barunya
diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang akan
dihasilkan imita meniru yang sudah ada. Teknik produksi, desain, pemrosesan,
organisasi usaha, dan dupli pola pemasarannya meniru yang sudah ada. Beberapa
keterampilan tertentu diperoleh dan melalui magang atau pengalaman baik dari
lingkungan keluarga maupun orang lain. Akan tetapi tidak sedikit pula wirausaha
yang berhasil karena proses pengamatan.
3
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL KEWIRAUSAHAAN
kehendak
pedagang
pengumpul.
Setelah
tahap
duplikasi
dan
mulai
ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada mulai fiftibul dan adanya keingina n
untuk mencapai hasil yang lebih unggul secara menggebu-gebu. Pada tahap ini
organisasi usaha mulai diperluas dengan skala yang lugs pula, produk mulai
diciptakan sendiri berdasarkan pengamatan pasar dan berdasarkan kebutuhan
konsumen, ada keinginan untuk menjadi penantang pasar (market challenger)
bahkan pemimpin pasar (market leader).
Produk-produk unik yang digerakkan oleh pasar (market driven) mula i
diciptakan dan disesuaikan dengan perkembangan teknik yang ada. Beberapa
industri kecil tertentu, misalnya industri kecil sepatu dan industri konveksi mulai
menantang
sedangkan
industri
lainnya
yang
menggunakan teknik produksi tradisional dan semi modern masih menjadi pengikut
pasar (market follower).
4
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL KEWIRAUSAHAAN
sebelumnya,
keberhasilan
atau kegagalan
2.
Kurang
berpengalaman
baik
dalam
kemampuan
teknik,
kemampuan
mengkoordinasikan,
keterampila n
4.
5.
5
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL KEWIRAUSAHAAN
6.
Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
7.
8.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengahsetengah terhadap, usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi
labil dan gagal. Dengan Sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi
besar.
9.
Ketidakmampuan
dalam,
melakukan
peralihan/transisi
kewirausahaa n.
Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap, awal maupun tahap,
pertumbuhan,
Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi usaha baru
sangatlah
tinggi.
Menurut
Yuyun
Wirasasmita
(1998),
tingkat
kegagalan
sebaiknya
dipandang
sebagai pelajaran
berharga.
3.
Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri
mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang
lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan orang
6
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL KEWIRAUSAHAAN
2.
Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3.
Proses Kewirausahaan
Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan di awali dari
proses sebagai berikut :
1.
Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya
sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
2.
Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubunga n
kerja, keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap
bisnis.
7
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL KEWIRAUSAHAAN
3.
Proses Pelaksanaan
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental
wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan
adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
4.
Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak
dalam menjalankan usaha, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik
dan adanya produk yang unggulan.
Soal Latihan
Daftar Pustaka
Hendro. Dasar - dasar kewirausahaan. Jakarta : Erlangga
Suherman, eman. Business Enterpreneur. Bandung : Alfabeta
www.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Buku-Modul-Kuliah-Kewirausahaan2013.pdf
8
S1 TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG