Anda di halaman 1dari 13

“MODEL – MODEL

KEWIRAUSAHAAN”
Kelompok 5 :
Lasro Evaliya Situmorang (7193341011 )
Elisabet Pasaribu ( 7193341028 )
Astri Erika Sinaga ( 7193341016 )
A. Model – Model Kewirausahaan
Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) profil wirausaha dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Kewirausahaan Rutin (wirt)
Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan
pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional.
2. Kewirausahaan Arbitase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini
tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana
pribadi wirausaha.
3. Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang
berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan
produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan),
peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru.
Sedangkan menurut Muhammad Zen model-model wirausaha dibagi
menjadi:
1. Wirausaha Andal
Wirausaha andal adalah Wirausaha yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk dapat
mendirikan, memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya tidak
begitu besar dan kegiatan usahanya belum begitu kompleks.
2. Wirausaha Tangguh
Wirausaha tangguh adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap ,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang baik untuk dapat mendirikan,
memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya cukup besar serat
kegiatan usahanya cukup kompleks.
3. Wirausaha Unggul
Wirausaha unggul adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang sangat baik untuk dapat
mendirikan, memiliki, dan menangani perusahaan yang resikonya besar
serta kegiatan usahanya cukup kompleks.
Menurut Franky Slamet dkk, ada beberapa jenis wirausaha dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Wirausaha Muda
2. Wirausaha minoritas
3. Wirausaha imigran
4. Wirausaha paruh waktu
5. Wirausaha rumah tangga
6. Usaha keluarga
7. Wirasutri
8. Wirausaha korban PHK dari perusahaan dan karyawan yang
mengundurkan diiri dari perusahaan.
9. Wirausaha sosial
B. Model Proses Kewirausahaan
a. Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan
David C. McClelland mengemukakan bahwa kewirausahaan
(entrepreneurship) ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap-sikap nilai
dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Sedangkan menurut Ibnoe Soedjono
dan Roopke, proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan merupakan
fungsi dari perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
b. Model Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah kegiatan
kreatif untuk menciftakan suatu konsep yang baru untuk keperluan baru untuk
dijadikan dan diimplementasikan menjadi bisnis yang sukses. Model proses
perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini di gambarkan oleh Bygrave
menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
1. Innovation (Inovasi)
2. Triggering Event (pemicu)
3. Implementasi (pelaksanaan)
4. Growth ( Proses Pertumbuhan )
C. Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari
sekedar melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dalam
sebuah posisi manajemen. Seorang wirausaha perlu mencari,
mengevaluasi serta mengembangkan peluangpeluang
dengan jalan mengatasi sejumlah kekuatan yang
menghalangi penciptaan sesuatu hal yang baru. Proses
aktual itu sendiri memiliki empat fase khusus yaitu:
1. Identifikasi dan evaluasi peluang yang ada

2. Kembangkan rencana bisnis

3. Sumber-sumber daya yang diperlukan

4. Laksanakan manajemen usaha tersebut


D. Ciri- ciri Penting Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan berkembang pada tiga proses yaitu:
1. Proses imitasi dan duplikasi
Pada tahap ini wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya memulai usaha
barunya diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang
dihasilkan meniru yang sudah ada.
2. Proses duplikasi dan pengembangan
Pada tahap ini wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi
produksi wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui depersivikasi dan
diferensiasi dengan model sendiri.
3. Proses penciptaan
Proses penciptaan atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan teknik
produksi baru, mencari bahan baku baru, orgasniasi usaha baru, dan metode pemasaran
baru seperti halnya proses inovasi dari Schumpeter.
4. Dilihat prosesnya
Membagi tahap perkembangan wirausaha menjadi dua yaitu:
 Tahap awal ( perintisan)

 Tahap pertumbuhan
E. Langkah menuju keberhasilan wirausaha
Untuk menjadi wirausaha yang sukses pertama-tama harus memiliki ide atau
visi bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi
resiko baik waktu atau uang. Apabila ada kesiapan menghadapi resiko, langkah
berikutnya dalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan
menjalankannya. Agar usaha berhasil, selain harus bekerja keras sesuai
urgensinya, wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan
mitra usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan
perusahaa.
F. Tantangan berwirausaha
Memulai dan mengoperasikan bisnis biasanya memerlukan kerja keras,
menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Wirausaha
mengalami tekanan pribadi yang tidak menyenangkan seperti kebutuhan untuk
menginvestasikan lebih banyak waktu dan tenaganya. Kemungkinan gagal
dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada dalam bagi wirausaha. Wirausaha
harus menerima berbagai resiko yang berhubungan dengan kegagalan bisnis.
Tak seorangpun yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan bagi orang
yang memulai suatu bisnis.
G. Faktor penyebab dan kegagalan wirausaha
Faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya yaitu:
1. Tidak kompeten dalam manajerial.
2. Kurang berpengalaman dalam kemampuan teknik,
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai.
6. Kurang pengawasan peralatan.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan
H. Keuntungan dan kerugian berwirausaha
Adapun keuntungan dalam berwirausaha adalah:
1. Imbalan berupa laba. Bebas dari batasan gaji standar untuk pekerjaan
distandardisasikan. Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya
mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka investasikan, tapi juga
memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka
ambil dalam mengoperasikan bisnis itu sendiri.
2. Imbalan berupa kebebasan. Bebas dari pengawasan dan aturan
birokrasi organisasi, kebebasan untu k menjalankan secara bebas
perusahaannya merupakan imbalan lain dari seorang wirausaha
kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan pleksibilitas disatu
sisi saja akan tetapu wirausaha pada umumnya menghargai kebebasan
yang ada dalam karir kewirausahaan.
3. Imbalan berupa kebebasan menjalani hidup. Bebas menjalani rutinitas,
kebosanan dan pekerjaan yang tidak menantang. Wirausaha seringkali
menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan
bisnisnya sendiri.
Adapun kerugian dalam berwirausaha adalah:
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja
pada waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk
kepentingan keluarga hampir semua waktu dihabiskan untuk
kegiatan bisnis.
2. Beban tanggungjawab. Wirausaha harus mengelola semua
fungsi bisnis, baik dalam pemasaran, keuangan, personal maupun
pengadaan dan pelatihan.
3. Kecil margin keuntungan dan kerugian gagal. Karena
wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan
milik sendiri, maka margin laba/keuntungan yang dipoeroleh
akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
I. Cara menghindari kegagalan dalam berwirausaha
1. Mengenali bisnis anda secara mendalam. Kita memerlukan pengalaman
yang relevan dalam bisnis yang akan didirikan. Dapatkan pendidikan terbaik
yang mungkin diperoleh dibisnis itu sebelum membuka bisnis sendiri. Baca
segala macam yang mungkin misalnya, majalah bisnis, jurnal nyata, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis yang akan dimasuki.
2. Mengembangkan rencana bisnis yang matang. Untuk wirausahaan yang
baru, rencana bisnis yang ditulis dengan baik adalah resep yang sangat
penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa rencana bisnis yang matang,
perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas namun para wirausahaan yang
cenderung menjadi orang yang cepat bertindak, seringkali langsung lompat
kesuatu usaha bisnis tanpa meluangkan waktu untuk menyiapkan rencana
tertulis yang meluangkan pokok-pokok kegiatan bisnisnya.
3. Mengelola sumber daya keuangan. Pertahanan terbaik dalam menghadapi
persoalan keuangan adalah dengan mengembangkan sistem informasi
keuangan dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk
pengambilan-pengambilan keputusan bisnis..
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai