Anda di halaman 1dari 5

ISSN: 2301-797X

Volume: 5 No. 2 - Desember 2016

PENGEMBANGAN SIKAP ENTREPRENEURSHIP DAN INTRAPRENEURSHIP


SEBAGAI MOTOR PENGGERAK EKONOMI BANGSA
T. Nurhaida
Dosen Kopertis Wilayah I, dpk Politeknik Mandiri Bina Prestasi

ABSTRACT

The main task of management of a company is to maintain the viability of the company, with the
company on reaching the goal and overcome any changes. But it is not an easy task, because
management faced a variety of problems, ranging from internal and external problems. One of the
internal problems facing the company is the problem of human resource capacity, especially the
attitude of intrapreneurship (entrepreneurship) employees, which is a vital element for the survival of
the business.Employees who have a high entrepreneurshipl attitude will always anticipate and
opportunities, and find solutions to problems facing the company. Thus, companies can pass through
difficult times so that the company can grow and be sustainable.

Keywords: Entrepreneurship, intrapreneurship, employees

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Indonesia membutuhkan orang-orang tantangan bagi bangsa kita, karena indikator
berjiwa wirausaha, baik wirausaha yang meng- kewirausahaan ini dapat menjadi indikasi
embangkan usaha sendiri atau disebut entrepre- kemajuan bangsa Indonesia untuk mendukung
neur, maupun wirausaha yang mengembangkan akselerasi pembangunan ekonomi Indonesia.
usaha yang dipercayakan kepadanya oleh Adapun masalah yang menghambat per-
pemilik yang disebut intrapreneur atau disebut kembangan kewirausahaan di Indonesia adalah
juga karyawan profesional. Para karyawan juga lemahnya faktor institusional dan individu, yang
dituntut mengembangkan dimana mereka mencakup: kemampuan menemukan peluang
bekerja, sama seperti para manajer profesional usaha, budaya kewirausahaan, kepemimpinan
mengembangkan perusahaannya sehingga kewirausahaan, ketersediaan pasar, tingkat pen-
menjadi perusahaan besar yang memiliki banyak didikan, ketersediaan teknologi informasi dan
anak perusahaan. Maka para manajer profesional komunikasi serta kemampuan berinovasi. Selain
tersebut juga adalah entrepreneur. Oleh karena itu adalah masih banyaknya karyawan yang tidak
itu mereka berstatus karyawan, maka disebut memiliki sikap kewirausahaan. Tanpa dukungan
sebagai intrapreneur, yang berarti entrepreneur karyawan yang bersikap wirausaha, maka peru-
yang berasal dari dalam perusahaan. sahaan akan stagnan, tidak mampu bersaing, dan
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh akhirnya tidak dapat mempertahankan eksis-
banyaknya orang yang berjiwa wirausaha di tensinya.
dalam bangsa tersebut. Akan sangat ideal jika
suatu bangsa memiliki 10% jumlah orang yang 2. Tujuan Penulisan
berjiwa wirausaha, karena merekalah yang Tujuan penulisan tulisan ini adalah untuk
menjadi motor pengerak ekonomi bangsanya. mengetahui sikap enterpreneuship dan intra-
Kemajuan ekonomi selain secara langsung preneurship sebagai motor penggerak ekonomi
meningkatkan kesejahteraan bangsa, juga bangsa.
mendorong kemajuan aspek-aspek lain dari
kehidupan bangsa seperti politik, sosial, B. Sikap Kewirausahaan (Entrepreneurship)
kebudayaan, teknologi dan sebagainya. Menurut 1. Pengertian Kewirausahaan
David Mc Clelland, suatu negara akan menjadi (Entrepreneurship)
makmur apabila memiliki entrepreneur Konsep kewirausahaan memiliki kisaran
sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya. Data arti yang luas. Menurut Zimmerer (dalam
statistik, jumlah wirausaha di Indonesia masih Daryanto, 2012) kewirausahaan adalah “hasil
dibawah angka 2%. Hal ini tentunya menjadi dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 147


ISSN: 2301-797X
Volume: 5 No. 2 - Desember 2016

kreativitas dan inovasi dalam memenuhi Meredith (2000), menyatakan bahwa wira-
kebutuhan dan peluang pasar”. usaha adalah “orang-orang yang mempunyai
Kewirausahaan adalah menerapkan kreati- kemampuan melihat dan menilai kesempatan
vitas dan inovasi untuk memecahkan permasala- usaha mengumpulkan sumber daya yang dibu-
han dan memanfaatkan peluang yang dihadapi tuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya
masyarakat sehari-hari. Kewirausahaan merupa- dan mengambil tindakan yang tepat guna
kan gabungan dari kreativitas dan inovasi dan memastikan kesuksesan”.
keberanian untuk menghadapi resiko yang dila- Dari beberapa pengertian diatas dapat dita-
kukan dengan cara kerja keras untuk membantu rik kesimpulan bahwa wirausaha adalah seseo-
dan memelihara usaha baru. Kreativitas adalah rang yang memiliki kemampuan kreatif, inovatif,
“kemampuan untuk mengembangkan ide-ide berani menanggung resiko serta selalu mencari
baru dan untuk meningkatkan atau mensejahtera- peluang melalui potensi yang dimilikinya.
kan masyarakat”. Inovatif adalah “melakukan Wirausaha melakukan sebuah proses yang
hal-hal baru”. Wirausaha akan berhasil apabila disebut creative destruction untuk menghasilkan
berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau suatu nilai tambah (added value) guna mengha-
melakukan sesuatu yang lama dengan cara-cara silkan nilai yang lebih tinggi. Untuk itu kete-
baru (Zimmerer, dalam Winarno, 2011) rampilan wirausaha (entrepreneurial skill) berin-
Menurut Coulter (2000) kewirausahaan tikan kreativitas. Oleh sebab itu bisa dikatakan
adalah “ proses pembentukan suatu bisnis baru bahwa the core of entreprenueurial skill is
yang berorientasi pada perolehan keuntungan, creativity (Hendro,2011).
penciptaan nilai dan pembentukan produk baru Selanjutnya Hendro (2011) mengatakan
dan jasa baru yang unik dan inovatif”. bahwa seorang wirausahawan mempunyai sikap
Drucker (2002) menyatakan kewirausa- sebagai berikut:
haan adalah “sifat, watak dan ciri-ciri yang mele- 1. selalu berpikir positip dalam menghadapi
kat pada seseorang yang mempunyai kemauan segala hal (positive thinking)
keras untuk mewujudkan gagasa-gagasan inova- 2. respon yang positif dari individu terhadap
tif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat informasi, kejadian dan kritikan, cercaan,
mengembangkannya dengan tangguh”. Kewira- tantangan, cobaan dan kesulitan.
usahaan adalah kemampuan untuk menciptakan 3. berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju,
sesuatu yang baru dan berbeda. (Drucker, 2000). bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh
Oleh karena itu, dengan mengacu kepada hal-hal yang sudah berlalu (think for the
orang yang melaksanakan proses gagasan, me- future, not the past), ia tidak mau hanyut oleh
madukan sumber daya menjadi realitas, muncul hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan
apa yang dinamakan wirausaha (Entrepreneur). sesaat.
4. tidak gentar saat melihat pesaing (competitor),
2. Pengertian Wirausaha (Entrepreneur) namun justru berpendapat : “bersyukurlah
Secara sederhana arti wirausahawan (en- bahwa kita ada pesaing karena berkat pesaing
trepreneur) adalah orang yang berjiwa berani kita bisa berpikir terus untuk berkembang dan
mengambil resiko untuk membuka usaha da- berusaha untuk bertahan (survive). Pesainglah
lam berbagai kesempatan. Berjiwa berani meng- yang membantu membesarkan usaha kita,
ambil resiko artinya bermental mandiri dan bera- tanpa pesaing bisnis kita akan stagnan atau
ni memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau tidak mengalami perubahan.
cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti 5. selalu ingin tahu, membuat ia selau mencari
(Kasmir,2011). jalan keluar bila ingin maju.
Menurut Joseph Schumpeter (dalam 6. ingin selalu memberi yang terbaik buat orang
Yuyus Suryana, 2013) : lain sehingga sikap ini sangat baik untuk
“Entrepreneur as the person who destroys the semua orang.
existing economic order by introducting new 7. sikap yang penuh semangat dan berjuang keras
product and services, by creating new forms of (pantang menyerah) sehingga menimbulkan
organization, or by exploiting new raw dampak yang baik untu dunia sekelilingnya.
materials”. (Wirausaha adalah orang yang 8. punya komitmen yang kuat, integritas yang
mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan tinggi dan semangat yang kuat untuk meraih
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, mimpi.
dengan menciptakan bentuk organisasi baru, Beberapa tujuan kewirausahaan adalah
atau mengolah bahan baku). sebagai berikut:

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 148


ISSN: 2301-797X
Volume: 5 No. 2 - Desember 2016

1. Pendidikan saja sudah tidak cukup menjadi dibuktikan pula bahwa dimensi lingkungan dan
bekal untuk masa depan. karakteristik organisasi berkorelasi positip
2. Kewirausahaan bisa diterapkan di semua dengan intrapreneurship.
bidang pekerjaan dan kehidupan. Dengan Menurut Antonic dan Hisrich (2003) ada-
demikian, kewirausahaan sangat berguna lah kewirausahaan yang terjadi di dalam organi-
sebagai bekal masa depan mahasiswa bila sasi yang merupakan jembatan kesenjangan anta-
ingin berkarir di bidang apapun. ra ilmu dengan keinginan pasar dan pengem-
3. Ketika lulusan perguruan tinggi kesulitan bangan prilaku kewirausahaan dalam lingkup
mendapatkan pekerjaan atau terkena PHK internal organisasi yang lebih besar (dalam
(Pemutusan Hubungan Kerja) kewirausahaan bentuk korporat).
bisa menjadi langkah alternatif untuk mencari Karakteristik intrapreneur menurut Anto-
nafkah dan bertahan hidup. nic dan Hisrich (2003) adalah sebagai berikut:
4. Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak 1. memahami lingkungan
cukup orang hanya pandai bicara, yang 2. memiliki visi dan dapat menyesuaikan diri
dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Oleh 3. mendorong terbentuknya diskusi terbuka
karena itu, kewirausahaan adalah ilmu nyata 4. membangun koalisi pendukung
yang bisa mewujudkannya. 5. gigih
5. Memajukan perekonomian Indonesia dan Menurut Walters dalam Winarno (2011)
menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan menyatakan adanya karakteristik dari manajer
dan kemakmuran bangsa Indonesia entrepreneur (intrapreneur) yang sukses,
6. Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah meliputi sebagai berikut:
yang akan berujung pada kemajuan ekonomi Pertama, ketrampilan pribadi, yaitu (a)
bangsa gaya berpikir: menciptakan visi bersma yang
7. Membudayakan sikap unggul, perilaku positif, realistis, masuk akal dan masa depan yang mena-
dan kreatif rik bagi perbaikan organisasi (b) bekerja berda-
8. Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, sarkan sumber daya emosi dan spiritual daripada
bertahan hidup dan berkembang. (Hendro, seperti manajer tradisional yang bagaimana visi-
2011) visinya sesuai dengan lingkungan organisasi,
tidak melanggar kebijakan tradisi dan budaya,
C. Sikap Intrapreneurship persaingan global, mencermati dan memahami
Intrapreneurship adalah kewirausahaan respon pesaing, mampu berubah ketika inovasi
(entrepreneurship) dalam perusahaan. Konsep berlangsung (d) kemampuan berkomunikasi, (e)
intapreneurship pertama muncul pada tahun tekun, (f) dapat dipercaya, (g) terus-menerus
1973 oleh Susbauer dalam tulisannya yang belajar dan memperbaharui diri.
berjudul “Intracoporate Entrepreneurship: Kedua, ketrampilan antar pribadi, yaitu:
Program in American Industry” dan populerkan (a) membangun koalisi antara orang dan dana,
oleh Princhott (1985) dan Bulgerman (2007) sumber informasi, juara dan dukungan manaje-
dalam disertasinya. man tingkat atas, (b) memhami proses inovasi
Princhott (1985) mendefinisikan seorang dan perubahan organisasi.
intrepreneur “adalah orang yang memfokuskan Karakteristik kewirausahan tersebut dinilai
pada inovasi kemudian dan kreativitas dan yang lebih memberikan penekanan pada aspek indivi-
mentranformasikan suatu mimpi atau gagasan dual dan antisipasi pada kondisi yang tidak
menjadi usaha yang menguntungkan yang diope- menentu.
rasikannya dalam lingkungan perusahaan”. Oleh
karena itu, agar sukses intrapreneurship harus D. Pembahasan
diimplementasikan dalam strategi perusahaan. Ada dua macam kewirausahaan. Yang
Para intrapreneur adalah para profesional pertama adalah kewirausahaan dalam arti entre-
yang memiliki dan menerapkan entrepreneurship preneurship, yakni wirausaha yang mengem-
dan berhasil mengembangkan ide-ide baru untuk bangkan usaha miliknya sendiri. Kedua adalah
memanfaatkan sumber daya di perusahaan dan kewirausahaan dalam arti intrapreneurship
dengan mengambil resiko membangun sebuah (Internal Entrepreneurship), yakni karyawan
bisnis berbeda dengan yang sudah dijalankan. atau manajer yang mengembangkan usaha dari
Dalam penelitiannya, Antonic (2003) membuk- perusahaan dimana ia bekerja. Meskipun memi-
tikan bahwa intrapreneurship berkorelasi secara liki orientasi kepemilikan perusahaan yang ber-
positip dengan pertumbuhan perusahaan dan beda, tetapi keduanya menunjukkan sifat-sifat

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 149


ISSN: 2301-797X
Volume: 5 No. 2 - Desember 2016

dan sikap kewirausausahaan yang sama. Sikap kewirausahan. Ada sementara keluhan bahwa
kewirausahaan ditandai dengan adanya banyak karyawan yang kurang kreatif
semangat, inovatif, kreatif dan selalu mencari mengembangkan produk dan layanan baru.
peluang untuk mengembangkan usaha, serta Mereka kurang melakukan observasi pasar
mengatasi segala kesulitan yang dihadapi (Kao, mengenai produk yang sedang tren. Selain itu
dalam Winarno,2011). mereka jarang tampil dengan proposak bisnis
Dengan mengkaji sikap kewirausahaan baru. Banyak diantara mearaeka terjebak dengan
karyawan, maka manajemen perusahaan dapat pekerjaan rutin sehari-hari.
melakukan tindakanyang diperlukan, seperti me- Banyak karyawan yang bekerja setengah
numbuhkan sikap kewirausahaan karyawannya, hati, merasa diperalat oleh perusahaan melalui
sehingga dapat mempertahankanperusahaan atasan mereka, bersikap apatis, tidak ada rasa
dimasa krisis. memiliki terhadap perusahaan, kurang mamu
Untuk mengembangkan sikap kewirausa- bekerja dalam tim (team work), dan kurang
haan dibutuhkan gabungan antara kemampuan memiliki motivasi berprestasi.
pribadi dan sistem penunjang. Hal-hal yang ber- Situasi sumber daya manusia yang kurang
sifat kemampuan pribadi antara lain berupa ber- mendukung di satu sisi dan tuntutan terhadap
bagai keahlian, keperibadian dan karakter, sema- mutu pelayanan yang makin tinggi di sisi lainnya
ngat inovatif dan kreatif serta kepemimpinan merupakan tantangan langsung bagi perusahaan.
karismatik dan sifat pantang menyerah. Sedang- Salah satu faktor yang memperihatinkan
kan sistem penunjang antara lain sistem manaje- adalah masih lemahnya sikap kewirausahaan
men, kontrol keuangan dan administrasi (Jansen, dikalangan karyawan, khususnya karyawan
1994). generasi muda. Sebagai contoh, mereka kurang
Dengan adanya karyawan yang memiliki berni mengambil resiko, kurang mengikuti trend
sikap kewirausahaan yang tinggi maka perusa- perkembangan di bidangnya, kurang kreatif dan
haan akan dapat menangkap peluang-peluang inovatif, kurang mencermati kebutuhan dan
pengembangan usaha, serta mengantisipasi persaingan pasar. Mungkin hal ini disebabkan
perubahan-perubahan yang terjadi. oleh situasi dan kondisi dimana mereka masuk
Selain itu, karyawan yang memiliki sikap sebagai karyawan ditengah keadaan yang sudah
kewirausahaan tinggi mereka akan menjadikan mapan dan tidak tahu darimna memulai sikap
mereka sebagai sumber daya manusia yang kewirausahaan. Maka pada umumnya mereka
handal, dan pengembangannya secara optimal mengambil sikap bahwa yang terpenting adalah
sesuai dengan harapan mereka, pada gilirannya mereka mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
akan memberikan manfaat maksimal pada kepada mereka, biarlah persoalan pengembangan
perusahaan dan pelanggan. Sikap wirausaha usaha diserahkan pada pimpinan saja.
sangat diperlukan untuk menangkal masalah- Banyak faktor yang mempengaruhi
masalah yang dihadapi perusahaan, baik dalam kuatnya sikap kewirausahaan karyawan. Faktor-
hal pengembangan kreatifitas ke dalam, faktor tersebut dapat berupa partisipasi aktif
misalnya perbaikan cara kerja dan peningkatan karyawan diperusahaan, program karir yang
praoduktivitas, maupun dalam menangkap jelas, pelayanan kesehatan, keselamatan kerja
peluang-peluang usaha baru. (Jamsostek), tranparansi manajemen, iklim kerja,
Sikap wirausaha memang membutuhkan budaya perusahaan, gaya kepemimpinan para
motivasi kerja yang tinggi dari pihak karyawan. penyelia dan manajer, dan motivasi kerja
Mereka dituntut berjuang keras untuk menghada- karyawan itu sendiri.
pi berbagai permasalahan, tantangan, hambatan
dan kesulitan. Tentu saja hal ini dapat memberi- E. Kesimpulan
kan tingkatan stres dan beban kerja yang tinggi. Kurang kuatnya sikap kewirausahaan
Namun dalam pengabdiannya tersebut akan karyawan berdampak pada lambatnya perkem-
menghasilkan rasa kepuasan kerja, rasa bangga bangan usaha, karena tidak adanya terobosan-
dan rasa terhormat sebagai warga perusahaan. terobosan usaha yang dapat mengembangkan
Tanpa dukungan karyawan yang mempunyai usaha. Pada gilirannya hal ini elemahkan daya
sikap kewirausahaan, maka perusahaan akan saing perusahaan. Pada hal di era globalisasi dan
stagnan, tidak mampu bersaing, dan akhirnya era MEA yang diwarnai persaingan yang sengit,
tidak dapat mempertahankan eksistensinya. perusahaanpun sangat rentan dengan persaingan
Salah satu masalah yang dihadapi adalah tersebut. Oleh karena itu, maka setiap individu
bagaimana agar para karyawan memiliki sikap karyawan dituntut untuk bersatu padu dalam

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 150


ISSN: 2301-797X
Volume: 5 No. 2 - Desember 2016

suatu jaringan kerja sama antar karyawan


maupun secara organisasional agar dapat
menangkap peluang-peluang usaha yang muncul.

Daftar Pustaka

Coulter, Mary,2000, Entrepreneurship in Action,


Prentise Hall,USA

Daryanto, 2012, Pendidikan Kewirausahaan,


Penerbit Gava Media,Yogyakarta.

Drucker, Peter F, 2002, The Dicipline of


Innovation in HRB On the Innovative
Enterprise, Harvard Business School
Press, Boston.

Hendro, 2011, Dasar-dasar Kewirausahaan,


Penerbit Erlangga, Jakarta. Kasmir, 2011,
Kewirausahaan, edisi Revisi, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kasmir, 2011, Kewirausahaan, Edisi Revisi, PT.


Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Meredith , Gooffrey,G., Et. Al., 2000,


Kewirausahaan: Teori dan Praktik, terj.
Andre Aspersayogi, Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta

Nurhaida, T, 2015, Jurnal Poliprofesi, Volume:


IX No. 2 Januari 2015, Penerbit Politeknik
Poliprofesi, Medan.

Suryana, 2006, Kewirausahaan, Pedoman


Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Yuyus Suryana, 2013, Kewirausahaan,


Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta.

https://ml.scribd.com/doc/118540069/Intrapreneur
ship-ucup.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 151

Anda mungkin juga menyukai