Anda di halaman 1dari 1

Indemnity adalah suatu mekanisme dimana si penanggung memberikan ganti rugi finansial

dalam suatu upaya menempatkan si tertanggung pada posisi keuangan yang dimiliki pada
saat sesaat sebelum kerugian itu terjadi. Hal ini berarti bahwa penanggung akan
memberikan ganti rugi sesuai dengan kerugian yang benar-benar diderita tertanggung,
tanpa ditambah atau dipengaruhi unsur-unsur mencari keuntungan atau profit.

Contoh kasus : Andra membeli asuransi kebakaran untuk rumahnya. Untuk memperkecil
premi atau tujuan lain, rumah yang bernilai Rp100 juta dipertanggungkan dengan harga
Rp70 juta alias 70% dari nilai riilnya. Bila suatu saat terjadi kebakaran, maka Andra hanya
menerima ganti rugi maksimal sebesar Rp70 juta. Sisanya sebesar Rp30.000.000,00 yang
diperlukan untuk membangun rumah seperti sedia kala, dianggap tanggung jawab Andra.
Sementara itu, bila kebakaran hanya menghabiskan separuh dari rumah tersebut, sehingga
kerugian hanya sebesar Rp50 juta, maka asuransi akan menutup 70% dari nilai kerugian
(Rp50 juta), yaitu Rp35 juta, dan sisanya Rp15 juta menjadi beban tertanggung.

Link : https://lifepal.co.id/media/prinsip-asuransi-paling-dasar-pengertian-contoh-kasus/

Subrogasi adalah prinsip asuransi yang memberikan hak penuntutan ganti rugi dari
tertanggung kepada penanggung atau hak untuk meminta penggantian ganti rugi kepada
pihak ketiga yang menyebabkan terjadinya kerugian. Subrogasi merupakan pendukung
prinsip indemnity. Subrogasi berperan agar pihak tertanggung tidak mendapatkan recovery
lebib dari kerugian yang dideritanya.

Contoh kasus : mobil Pak Dika telah diasuransikan pada perusahaan AXA Mandiri.
Kemudian, terjadi kecelakaan dimana mobil Pak Dika ditabrak oleh mobil Bu Siti. Pihak
perusahaan asuransi AXA Mandiri akan membayarkan klaim mobil Pak Dika. Setelahnya,
perusahaan asuransi AXA Mandiri memiliki hak subrogasi untuk menuntut pemilik mobil Bu
Siti atas kerugian yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai