Anda di halaman 1dari 7

NAMA :GITA NOVITA

NIM :H1A120033

KELAS :A

MATAKUL :HUKUM ASURANSI

1.Ruang lingkup perjanjian untung-untungan, sebagai berikut:

a.Perjudian

b.Pertanggungan Asuransi

c.Bunga cagak hidup

Tugas anda adalah:

- Uraikan pemahaman anda tentang masing-masing ruang lingkup perjanjian


untung-untungan tersebut
- Uraikan hubungan asuransi dengan ruang lingkup perjanjian untung-untungan
tersebut

2.Prinsip Asuransi

a.insurable interest (hubungan kepentingan terhadap objek)

b.indemnity (kembali pada posisi semula)

c.ulmost good faith (itikad baik)

d.proximate cause (sebab akibat yang berantai)

e.subrogation

f.contribution

Tugas anda adalah:

-Uraikan pengertian masing-masing prinsip tersebut

-Uraikan contoh penerapan dalam praktek perasuransian masing-masing prinsip


tersebut
PENJELASAN:

1.Ruang lingkup untung-untungan sebagai berikut:

a.Perjudian

Perjudian merupakan salah satu permainan tertua di dunia hampir di seluruh Negara
bahkan dunia mengenal sebagai salah satu permainan untung-untungan.

Judi atau permainan “judi” atau “perjudian ” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan.2 Berjudi ialah
mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan
kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar
daripada jumlah uang atau harta semula3. Dalam bahasa inggris judi maupun perjudian
dalam arti sempit artinya gamble yang artinya “play cards or other games for money ; to
risk money on future event or possible happening. Dan yang terlibat dalam permainan
disebut a gamester atau a gambler yaitu one who plays cards or other games for money.

Sedangkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat (3) mengartikan judi
sebagai:
“Tiap-tiap permainan yang mendasarkan pengharapan buat menang kalau
pengaharapan itu jadi bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan permainan.
Termasuk juga main judi adalah pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain, yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau bermain itu,
demikian juga segala permainan lainnya”.

b.Pertanggungan Asuransi

asuransi merupakan sebuah mekanisme perlindungan terhadap pihak tertanggung


apabila mengalami resiko di masa yang akan datang dimana pihak tertanggung akan
membayar premi guna mendapatkan ganti rugi dari pihak penanggung.

Julius R. Latumaerissa (2011:447) mendefinisikan asuransi sebagai suatu perjanjian


dimana terdapat pihak tertanggung yang membayar premi kepada pihak penanggung
guna mendapatkan penggantian karena suatu keinginan, kerusakanm atau kehilangan
keuntungan yang telah diharapkan yang kemungkinannnya tidak pasti akan terjadi di
masa yang akan datang

c.Bunga cagak hidup

Bunga cagak hidup dapat dilahirkan dengan suatu prjanjian atas beban, atau dengan
suatu akte hibah. Ada juga bunga cagak hidup itu diperoleh dengan wasiat. Suatu
perjanjian atas beban adalah perjanjian timbale balik dimana prestasi dari pihak yang
satu adalah imbalan dari prestasi pihak yang lain.

1775. Bunga cagak hidup dapat diadakan dengan suatu persetujuan atas beban atau
dengan suatu akta hibah.

Bunga cagak hidup dapat diadakan dengan suatu wasiat.

1776. Bunga cagak hidup dapat diadakan atas diri orang yang memberikan pinjaman
atau atas diri orang yang diberi manfaat dan bunga tersebut atau pula atas diri seorang
pihak ketiga, meskipun orang ini tidak mendapat manfaat daripadanya.

1777. Bunga cagak hidup dapat diadakan atas diri satu orang atau lebih.

1778. Bunga cagak hidup dapat diadakan untuk seorang pihak ketiga, meskipun
uangnya diberikan oleh orang lain.

Akan tetapi dalam hal tersebut bunga cagak hidup tidak tunduk pada tata cara
penghibahan.

1779. Bunga cagak hidup yang diadakan atas diri seseorang yang meninggal pada hari
persetujuan tidak mempunyai kekuatan hukum.

1780. Bunga cagak hidup dapat diadakan dengan perjanjian sampai sedemikian tinggi
menurut kehendak kedua belah pihak.

1781. Orang yang atas dirinya diadakan bunga cagak hidup dengan beban, dapat
menuntut pembatalan persetujuan itu jika debitur tidak memberikan jaminan yang
telah dijanjikan.
Jika persetujuan dibatalkan maka debitur wajib membayar tunggakan bunga yang telah
diperjanjikan, sampai pada hari dikembalikannya yang pokok.

2.Prinsip Asuransi

a).Insurable Interest (hubungan kepentinga1n terhadap objek)


Para prinsipnya, ada hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungjawabkan risiko
yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung
dan penanggung. Selain itu, sesuatu sesuatu yang dipertanggungkan itu semata-mata
menyangkut kepentingan yang menimbulkan kerugian keuangan tertanggung atas
segala sesuatu yang dipertanggungkan tersebut.

b). Indemnity (kembali pada posisi semula)


Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko yang
menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Prinsip indemnity tidak dapat
dilasanakan pada asuransi kecelakaan dan kematian.

c). Utmost Good Faith (Iktikad Baik)


Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh iktikad baik.
Pihak penanggung perlu menjelaskan secara lengkap hak dan kewajibannya selama
masa asuransi. Selain itu, yang sangat perlu diperhatikan adalah perlakuan dari
penanggung pada saat risiko benar-benar terjadi kepada pihak tertanggung.

d).Proximate cause (sebab akibat yang berantai)


Proximate cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan peristiwa secara
berantai atau berurutan tanpa intervensi ketentuan lain, diawali dan bekerja dengan
aktif dari sumber baru dan independen.

e).Subrogation
Subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti
rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami kerugian.
f). Contribution (kontribusi)
Prinsip kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip indenmity bahwa
tertanggung berhak mengajak penanggung-penanggung lain yang memiliki kepentingan
yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung
meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besarnya. baru dan
independen.

Contoh penerapan dalam praktek perasuransian masing-masing prinsip tersebut

a).Insurable Interest (hubungan kepentinga1n terhadap objek)

contoh:

Misalnya, kamu mengambil asuransi jiwa sebagai tertanggung dan pihak yang ditunjuk
adalah pasangan kamu. Keputusan tersebut diambil karena pihak yang ditunjuk akan
merugi bila terjadi risiko pada tertanggung.

Prinsip kegiatan usaha asuransi ini secara sederhana mengedepankan jaminan asuransi
bagi pihak yang ditunjuk. Biasanya pihak yang ditunjuk masih cukup bergantung secara
finansial pada pihak tertanggung.

Contoh lain dari prinsip asuransi ini adalah saat kamu mengambil asuransi jiwa saat
sedang mengambil KPR. Selain itu, prinsip asuransi yang termasuk dalam poin pertama
ini juga mencakup asuransi kredit. 

Dengan produk asuransi ini, kamu tidak akan membebankan utang pada keluarga atau
penjamin. Biasanya insurable interest ini diterapkan pada:

 Hubungan keluarga seperti misalnya suami atau istri, dan anak-anak.


 Hubungan bisnis seperti misalnya perusahaan dengan orang penting di situ, atau
kreditur dan debitur.

b). Indemnity (kembali pada posisi semula)

Citra membeli asuransi kebakaran terbaik untuk rumahnya. Untuk memperkecil premi
atau tujuan lain, rumah yang bernilai Rp100 juta dipertanggungkan dengan harga Rp70
juta alias 70% dari nilai riilnya. 

Bila suatu saat terjadi kebakaran, maka Citra hanya menerima ganti rugi maksimal
sebesar Rp70 juta. Sisanya sebesar Rp30.000.000,00 yang diperlukan untuk
membangun rumah seperti sedia kala, dianggap tanggung jawab Citra. 

Sementara itu, bila kebakaran hanya menghabiskan separuh dari rumah tersebut,
sehingga kerugian hanya sebesar Rp50 juta.
Maka asuransi akan menutup 70% dari nilai kerugian (Rp50 juta), yaitu Rp35 juta, dan
sisanya Rp15 juta menjadi beban tertanggung.

c). Utmost Good Faith (Iktikad Baik)


Contoh prinsip asuransi utmost good faith bisa dilihat dalam asuransi kesehatan.
Sebelum kamu membeli polis asuransi kesehatan dari perusahaan, maka kamu wajib
untuk secara jujur menyertakan riwayat penyakit, pengalaman dirawat di rumah sakit,
dan sebagainya yang diminta oleh perusahaan.

Hal ini disebabkan prinsip asuransi kesehatan maupun jenis asuransi lain baik
penanggung atau perusahaan asuransi dan tertanggung harus mengungkapkan yang
benar, mulai dari:

 Tertanggung harus jujur menginformasikan hal-hal terkait aset yang dijaminkan


atau kondisi kesehatan.
 Penanggung pun harus terbuka soal perjanjian asuransi, termasuk khususnya
pengecualian dalam polis. Kemudian, penanggung juga memastikan agen
asuransi mereka memberi pengetahuan soal produk pada tertanggung.

d).Proximate cause (sebab akibat yang berantai)

Contoh prinsip ini misalnya dalam satu kejadian terjadi peristiwa berturut-turut yang
menyebabkan kerugian, seperti rumah terbakar pada saat terjadi kebakaran dan angin
topan sekaligus. 

Dari peristiwa tersebut untuk melakukan klaim asuransi rumah harus dirunut mana
yang terjadi terlebih dahulu. Biasanya dalam hal ini dilakukan dua macam pendekatan,
yaitu:

1. Diurutkan kejadian awal. Bila kejadian awal tersebut menyebabkan kejadian


berikutnya maka proximate cause-nya adalah kejadian awal tersebut. Bila tidak,
maka ada kejadian lain yang jadi penyebab.
2. Diurutkan dari kejadian akhir. Dari rangkaian yang tidak terputus akan
ditemukan proximate cause.

e).Subrogation
contohnya:

1. Perbuatan melanggar hukum, Contoh kasus, mobil A telah diasuransikan pada


perusahaan XYZ. Kemudian, terjadi kecelakaan dimana mobil A ditabrak oleh
mobil B. Pihak perusahaan asuransi XYZ akan membayarkan klaim mobil A.
Setelahnya, perusahaan asuransi XYZ memiliki hak subrogasi untuk menuntut
pemilik mobil B atas kerugian yang terjadi.
2. Sudah diatur dalam kontrak, Dalam kontrak terdapat hak dan tanggung jawab.
Bila salah satu pihak lalai menjalankan kewajiban atau perjanjian tersebut yang
menyebabkan kerugian pada pihak lain, maka pihak yang bersalah wajib ganti
rugi.
3. Diatur dalam undang-undang, Pertanggungan juga bisa diatur oleh undang-
undang. Contoh, di beberapa negara diterapkan bila ada kerusuhan maka
pemerintah daerahlah yang bertanggung jawab. Dalam kasus tersebut adalah
pihak kepolisian.
4. Pokok pertanggungan, Saat terjadi klaim misal untuk total loss only maka
tertanggung akan mendapatkan ganti rugi penuh. Kemudian, bila terdapat sisa
barang maka akan jadi hak penanggung bila ganti rugi sudah dibayarkan.

F). Contribution (kontribusi)

Sebagai contoh, Pak A memiliki dua polis asuransi yang sama yaitu asuransi X dan
asuransi Y. Kemudian, Pak A mengalami kerugian dengan total Rp100 juta. Dari situ,
asuransi X akan membayarkan Rp75 juta, sementara asuransi Y membayarkan
maksimal Rp25 juta.

Tertanggung tidak bisa mendapatkan uang pertanggungan asuransi dari masing-masing


polis asuransi yang dia miliki. Dengan demikian, total pertanggungan yang dia dapatkan
tidak akan lebih dari kerugian yang terjadi.aa

Prinsip kegiatan usaha asuransi ini mengatur agar jaminan untuk asuransi yang sama
dengan nilai yang sama akan dibagi secara pro-rata.

Anda mungkin juga menyukai