Anda di halaman 1dari 4

Tugas Manajemen Resiko dan Asuransi

Nama : Yasinta Luciana Harimans, A.Md

1. Risiko-risiko yang dapat dicover oleh asuransi dan berikan contohnya

Berikut ada beberapa contoh risiko yang dapat dicover dan akan disetujui oleh pihak
asuransi apabila tertanggung ingin mengalihkan kerugian akibat suatu risiko.

a) Risiko yang terjadi harus dalam risiko murni atau tidak direkayasa dan termasuk
dalam risiko khusus adalah risiko yang tiba-tiba muncul secara tidak terduga dan bisa
menimpa siapa saja. Contoh risiko meninggal dunia maupun risiko kecelakaan.
b) Risiko yang bisa diukur dengan uang artinya adalah pengalihan risiko yang dinilai
dari segi pembiayaan, bukan dari segi emosional tertanggung. Contoh yang terjadi
pada asuransi jiwa, pihak asuransi hanya bisa melakukan pengalihan berupa sejumlah
uang yang telah disepakati dalam perjanjian konrak polis atau yang disebut
dengan Uang Santunan, namun tidak bisa untuk menghidupkan kembali pihak
tertanggung yang sudah meninggal.
c) Terjadi Secara Tiba-tiba dan Tidak Disengaja. Pihak perusahaan asuransi tidak akan
bertanggung jawab dalam pengalihan risiko kerugian yang ditimbulkan akibat unsur
kesengajaan. Contoh, seperti percobaan bunuh diri bagi seseorang. Hal ini tidak akan
ada nilai pertanggungan sejumlah uang, bahkan biaya perawatan rumah sakit pun
tidak ada.
d) Sama Sifatnya dan Dalam Jumlah yang Besar. Dari sekian banyak risiko yang ada,
menjadi sebuah penilaian bagi pihak asuransi untuk menentukan berapa besar
perkiraan biaya kerugian yang terjadi. Contoh seperti pada koleksi perangko, hal ini
akan sulit diasuransikan karena dari pihak asuransi akan sulit untuk menentukan
besarnya nilai pertanggungan dalam kontrak polis, semua itu disebabkan karena
nilainya tergantung dari kesukaan subjektif.
e) Harus Dapat Dibuktikan. Pihak asuransi sebagai pihak penanggung akan meminta
bukti yang sah akibat dari kerugian yang dialami nasabahnya sebelum menyetujui
pengajuan klaim. Sebagai contoh, ketika pihak tertanggung kehilangan sebuah unit
mobil yang diasuransikan, pihak tertanggung diharuskan mempunyai surat keterangan
dari polisi yang menyatakan hilangnya mobil tersebut sampai pada akhirnya baru bisa
melakukan pengajuan klaim kepada pihak penanggung, dalam hal ini adalah
perusahaan asuransi.
f) Mengandung Unsur Kerugian Bagi Tertanggung yang Diasuransikan. Risiko yang
diasuransikan harusnya menyangkut risiko diri sendiri. Apabila risiko tersebutnya
ternyata berdampak pada orang lain, maka perusahaan asuransi sebagai pihak
penanggung tidak akan mengalihkan risikonya. Misal, pihak tertanggung tidak dapat
mengasuransikan motor tetangganya, sebab apabila motor tersebut hilang atau rusak,
maka yang akan mengalami kerugian adalah tetangganya, bukan pihak tertanggung
itu sendiri.

2. Risiko-risiko yang Tidak Dicover Asuransi


a) Sakit yang Diakibatkan Karena Mengkonsumsi Narkoba
Perusahaan asuransi sebagai pihak penanggung membuat pengecualian terhadap
semua jenis penyakit jika pihak tertanggung terbukti mengkonsumsi narkoba dan
obat-obatan terlarang. Apabila dilakukan pengecekan dokter dan kemudian pihak
tertanggung tersebut terbukti secara medis mengkonsumsi narkoba, maka pihak
penanggung tidak akan mengabulkan Klaim yang diajukan oleh tertanggung sampai
kapanpun.
b) Penyerangan yang Dilakukan oleh Teroris
Jika pihak tertanggung sebuah perusahaan asuransi mengalami cedera akibat serangan
terosis, maka biaya perawatan dan pengobatan yang timbul kepada pihak tertanggung
tersebut tidak dicover oleh perusahaan.
c) Peristiwa yang Terjadi Akibat Bencana Alam
d) Cedera atau kehilangan nyawa yang di akibatkan bencana alam akan menjadi
pengecualian bagi perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Walaupun pada
dasarnya bencana alam adalah salah satu kejadian atau peristiwa yang terjadi di luar
kehendak manusia. Sama hal nya seperti kasus terorisme.
e) Kecelakaan yang Sudah Direncanakan.
Kecelakaan yang terjadi akibat dibuat-buat atau disengaja, sangat tidak di anjurkan
dan bahkan dilarang oleh perusahaan asuransi. Apabila jika terbukti seorang nasabah
asuransi mencari keuntungan dengan cara yang demikian, maka pengajuan klaim akan
otomatis ditolak. Dan apabila nasabah tersebut tetap memaksa agar klaimnya
disetujui, maka perusahaan asuransi bisa membawa kasus ini ke jalur hukum. Karena
pada dasarnya asuransi merupakan sarana bukan untuk mencari keuntungan,
melainkan untuk menghindari kerugian.
f) Tindakan Akibat Melawan Hukum
Semua bentuk tindakan yang melawan hukum, misal berkendara tanpa memakai alat
keamanan atau melakukan sebuah aksi kejahatan. Maka bukanlah tanggungjawab
perusahaan asuransi yang di dapat, melainkan keluarga atau kerabat yang akan
menanggung biaya yang timbul.
g) Cedera yang Disebabkan Akibat Mengikuti Turnamen Tertentu
Jika mengalami cedera selama mengikuti turnamen yang di larang dalam kontrak
perjanjian polis, maka pengajuan klaim tidak akan disetujui. Dalam hal ini nasabah
atau pihak penyelenggara turnamen yang akan menanggung biaya yang timbul.
h) Wanita Sedang Hamil yang Keguguran
Wanita hamil biasanya tidak di izinkan melakukan perjalanan jauh, kecuali sudah
mendapatkan persetujuan dari dokter. Tentunya untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak di inginkan, seperti kecapean yang di sebabkan selama melakukan
perjalanan yang mengakibatkan keguguran. Klaim untuk biaya kasus keguguran
adalah termasuk salah satu kasus yang tidak akan disetujui dalam perjanjian kontrak
polis.

3. A. Perbedaan penetapan tarif asuransi disebebkan oleh beberapa hal :


1. Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan
Proses ini dimulai dari perkiraan biaya, perkiraan kerugian dan menggolongkan biaya
itu diantara berbagai kelas polis.
2. Adanya peraturan pemerintah atau undang-undang
Undang-undang menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak
bersifat diskriminatif. Untuk itu terdapat beberapa karakteristik tertentu yang harus
dipertimbangkan.
3. Persaingan
Penentuan tarif bagi perusahaan asuransi harus berhati-hati. Apabila dalam penentuan
tarif terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa menutupi biaya operasi, sedangkan
bila tarif terlalu tinggi, mungkin pembeli akan berkurang.

5. Unsur-unsur menetapkan tarif yang ideal

a) Insured (Pihak Tertanggung)
Definsi dari unsur yang pertama ini adalah, seseorang atau badan atau organisasi yang
berjanji untuk membayar sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak  penanggung.
Pembayaran ini bisa dilakukan secara berturut-turut (diangsur) atau sekaligus tunai.
Yang selanjutnya dengan membayar premi ini maka pihak insured akan mendapatkan
hak mendapatkan klaim asuransi. Bersama dengan hak tersebut melekat juga
kewajiban untuk tetap membayar premi sesuai dengan kesepakatan.
b) Insure (Pihak Penanggung)
Sesuai dengan definisinya, maka unsur yang kedua ini adalah badan atau lembaga,
atau organisasi tertentu yang dalam skema perjanjian akan membayarkan sejumlah
uang (bisa disebut sebagai uang santunan atau penggantian) baik secara berangsur-
angsur ataupun secara tunai (sekaligus), kepada pihak pertama apabila terjadi sesuatu
hal yang terjadi sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Hak insure adalah
mendapatkan pembayaran premi. Sedangkan kewajibannya adalah  membayar
sejumlah uang sesuai klaim yang ada dalam skema perjanjian.
c) Objek Asuransi
Unsur yang ketiga ini meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau kepentingan
yang melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan nyawa, bagian tubuh
(termasuk kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam objek asuransi sesuai dengan
yang dijanjikan pihak insure (uang pensiun, pendapatan bulanan serta lainnya).
Dimana pihak insured membayar uang premi dengan tujuan bebas dari risiko
kerusakan, kehilangan, serta kerugian lainnya.
d) Peristiwa Asuransi
Secara definitif unsur keempat ini bisa dijabarkan sebagai satu peristiwa tidak pasti
(evenement) yang mengancam objek asuransi, dan didalamnya terjadi persetujuan
antara pihak insure dan insured sehingga menjadi satu perbuatan hukum berupa
kesepakatan antara kedua belah pihak.

Unsur-Unsur Pada Asuransi yang Wajib untuk Diketahui - Cermati.com


TUGAS 2 - Man - Resiko - Asuransi | PDF (scribd.com)

Anda mungkin juga menyukai