Anda di halaman 1dari 1

Kesejahteraan sosial tidak selalu dapat mencapai tingkatan yang maksimal:

Pasar yang kompetitif secara teoretis akan menghasilkan tingkat harga dan produksi
terbesar sehingga harga pasar bersaing sempurna paling tidak dapat mencerminkan
alokasi produksi dan konsumsi yang efisien, artinya jika mekanisme harga tidak dapat
menghasilkan alokasi yang efisien, alokasi produksi dan konsumsi juga tidak akan
mencapai alokasi efisien sehingga konsumsi individu tidak maksimum yang berakibat
pada kesejahteraan sosial dalam suatu kelompok masyarakat tidak maksimum.
Keseimbangan umum tidak menjamin bahwa kesejahteraan sosial akan mencapai
maksimum.

Sasaran yang dapat dilakukan jika tidak tercapai tingkatan yang maksimal:
Kondisi Pareto optimal ketikaterjadi efisiensi dalam konsumsi, produksi, dan produk
campuran akanmenjamin terciptaknya kesejahteraan sosial yang maksimum.
Keseimbangan umum tidak menjamin bahwa kesejahteraan sosial akan mencapai
maksimum. Kenyataannya secara teoritis, tidak selalu kesejahteraan sosial dapat
mencapai tingkat maksimal. Hal ini dapat disebabkan karena adanya hambatan
institusional (institutional restrictions). Dengan demikian, posisi kesejahteraan sosial
yang terbaik tidak dapat dicapai, sehingga sasaran yang dapat dilakukan ialah
mencapai kondisi terbaik kedua (second best). Selain itu menurut Kaldor dan Hicks,
sebuah alokasi lebih disukai dibanding alokasi lain jika akibat perpindahan dari suatu
kondisi ke kondisi yang lebih baik, individu yang diuntungkan akan memberikan
sesuatu sebagai kompensasi terhadap pihak yang dirugikan. Karakteristik dari theory
of second best dapat diilustrasikan melalui suatu sistem sederhana yaitu hanya ada
satu konsumen, satu fungsi produksi implisit dan komoditas, serta penawaran yang
bersifat tetap (fixed supply) untuk faktor produksi primer.

Sumber :
ESPA4221/Teori Ekonomi Mikro/Modul 9/hal 9.44 – 9.48

Anda mungkin juga menyukai