Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dinda Ayu Puspitasari

NIM : 195221274

Kelas : AKS 3G

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Islam

Dosen Pengampu : Khomarudin Achmad, M.E.

1. Bagaimanakah proses Mekanisme pasar dalam Ekonomi Islam untuk mencapai keadilan?

Jawab:

Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarikmenarik antara konsumen
dan produsen baik dari pasar output (barang) ataupun input (faktor-faktor produksi). Adapun
harga diartikan sebagai sejumlah uang yang menyatakan nilai tukar suatu unit benda tertentu.
Harga yang adil merupakan harga (nilai barang) yang dibayar untuk objek yang sama diberikan,
pada waktu dan tempat yang diserahkan barang tersebut. Definisi harga yang adil juga bisa
diambil dari konsep Aquinas yang mendefinisikannya dengan harga kompetitif normal, yaitu
harga yang berada dalam persaingan sempurna yang disebabkan oleh supply dan demand,
tidak ada unsur spekulasi.

Konsep harga yang adil menurut Ibn Taymiyyah hanya terjadi pada pasar kompetitif, tidak ada
pengaturan yang mengganggu keseimbangan harga kecuali jika terjadi suatu usaha-usaha yang
mengganggu terjadinya keseimbangan, yaitu kondisi di mana semua faktor produksi digunakan
secara optimal dan tidak ada idle, sebab harga pasar kompetitif merupakan kecenderungan
yang wajar. Ibn Taymiyyah mengungkapkan bahwa jika masyarakat menjual barang
dagangannya dengan harga normal (kenaikan harga dipengaruhi oleh kurangnya persediaan
barang karena menurunnya supply barang), maka hal seperti ini tidak mengharuskan adanya
regulasi terhadap harga. Karena kenaikan harga tersebut merupakan kenaikan harga yang adil
dan berada dalam persaingan sempurna, tanpa unsur spekulasi. Tujuan utama dari harga yang
adil adalah memelihara keadilan dalam mengadakan transaksi timbal-balik dan hubungan-
hubungan lain di antara anggota masyarakat.

2. Sebutkan 2 kasus distorsi pasar yang terjadi di sekitar anda dan bagaimana solusi yang
anda tawarkan?

Jawab:

a. Tadlis (Penipuan)

Kondisi ideal dalam pasar adalah apabila penjual dan pembeli mempunyai informasi yang sama
tentang barang yang akan diperjualbelikan. Apabila salah satu pihak tidak mempunyai informasi
seperti yang dimiliki oleh pihak lain (assymetric information), maka salah satu pihak akan
merasa dirugikan dan terjadi kecurangan/penipuan.

Sistem Ekonomi Islam melarang hal ini (ketimpangan informasi tentang barang yang akan
diperjualbelikan) karena dengan adanya informasi yang tidak sama antara kedua belah pihak,
maka unsur "an taradh minkum"‛ (kerelaan bersama) dilanggar. Untuk menghindari penipuan,
maka kita harus berlaku transparan menjelaskan kondisi barang apa adanya. Jika telah
dilakukan perubahan, maka itu pun harus dijelaskan.

b. Rekayasa Permintaan (Bay’ Najasy)

Seorang pedagang dalam rangka menaikkan harga jual barangnya. Ia membuat beberapa
pemesanan fiktif terhadap barang dagangannya. Order tersebut digunakannya sebagai daya
tawar (bargaining power) dalam transaksi mereka terhadap para konsumennya, sehingga
mereka bisa menentukan harga yang tinggi terhadap konsumennya.

Transaksi najasy diharamkan karena penjual bekerja sama dengan orang lain agar memuji
barangnya atau menawar barangnya dengan harga tinggi sehingga orang lain tertarik pula
untuk membeli. Temannya yang merupakan penawar harga barang itu sendiri tidak bermaksud
untuk benar-benar membeli barang tersebut. Dia hanya ingin menipu orang lain yang benar-
benar ingin membeli. Sebelumnya orang ini telah mengadakan kesepakatan dengan penjual
untuk membeli dengan harga tinggi agar ada pembeli yang sesungguhnya dengan harga yang
tinggi pula dengan maksud untuk menipu. Akibatnya terjadi "permintaan palsu" (false demand).

c. Rekayasa penawaran (Ihktikar)

Masyarakat umumnya mengira monopoli dan ihktikar itu sama tetapi sebenarnya berbeda.
Praktik Ihktikar yaitu secara sengaja menahan atau menimbun barang, terutama saat terjadi
kelangkaan dengan tujuan menaikkan harga dikemudian hari. Hal ini dilarang dalam ekonomi
islam, karena mengganggu mekanisme pasar dimana penjual untung besar sedangkan pembeli
mengalami kerugian. Dalam islam monopoli diperbolehkan karena menyimpan barang hanya
untuk keperluan persediaan barang. Untuk menghilangkan praktik Ihktikar pemerintah berhak
mengambil kebijakan untuk meminta pihak penimbun menjual barang sesuai harga pasar atau
bahkan menyita barang dan membagikannya kepada masyarakat yang memerlukan.

3. Carilah informasi terkait usaha mewujudkan efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan
disekitar anda, kemudian lakukan analisis terhadap kebijakan tersebut?

Jawab:

Dalam pasar persaingan sempurna dikatakan efisien jika telah memaksimalkan input dan
output yang sebanding (Nicholson, 1995). Kondisi alokasi yang efisien, dimana tidak dapat lagi
suatu individu menambah utility-nya terhadap suatu barang (better-off) tanpa membuat utility
individu lainnya dirugikan (worse-off). Menurut Adiwarman Karim konsep efisiensi Alokasi atau
Pareto Efisiensi telah terlebih dahulu dirumuskan dalam ekonomi Islam. Hal ini diintisarikan dari
perkataan Ali Ibn Abi Thalib dalam kitab Nahjul Balaghah, yaitu:
“Janganlah kesejahteraan salah seorang diantara kamu meningkat, namun pada saat yang sama
kejahteraan yang lain menurun”
Perkataan sahabat ini menjadi dasar bahwasanya Ekonomi Islam melarang adanya peningkatan
kesejahteraan pribadi dengan menyebabkan kesejahteraan yang lain menurun. Ekonomi Islam
melarang adanya pelaku ekonomi yang meningkatkan utilitas pribadi dengan mengurangi
utilitas pelaku ekonomi lain. Efisiensi alokasi menjelaskan bahwa bila semua sumber daya yang
ada habis teralokasi, maka alokasi yang efisien telah tercapai. Masing-masing unit ekonomi
dalam pasar pertukaran memiliki keunggulan modal awal (endowment) yang berbeda satu
sama lain. Misalnya, endowment individu 1 lebih banyak pada barang 1 sedangkan individu 2
memiliki lebih banyak barang 2. Kondisi tersebut akan memacu masing-masing individu untuk
membuat dirinya better-off dengan melakukan perdagangan barang 1 dan 2. Pertukaran
tersebut akan berakhir pada kondisi alokasi yang efisien, dimana tidak dapat lagi suatu individu
menambah utility-nya terhadap suatu barang (better-off) tanpa membuat utility individu
lainnya dirugikan (worse-off) (Karim, 2003: 305).

Efisiensi alokasi dan pendistribusian pendapatan dalam system ekonomi kapitalis memberikan
dampak ketidak adilan serta ketimpangan pendapatan pada masyarakat, sehingga
menimbulkan konflik dan menciptakan kemiskinan yang permanen bagi masyarakat. Maka dari
itu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kebobrokan dan kerusakan pada system ekonomi
yang ada, maka memang seharusnya untuk meninggalkan dan merubah system ekonomi
kapitalis dengan system ekonomi Islam yang bertindak dan berbuat berdasarkan ajaran al-
Qur’an dan Hadits, yang memiliki nilai keadilan dalam kepemilikan. Sehingga, dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat secara kasat mata memang seperti tidak adanyan campur tangan
pemerintah. Akan tetapi, apabila diteliti lebih lanjut bahwa pemerintah mendapatkan peran
penuh dalam menunaikan kewajiban yaitu pembinaan keagamaan masyarakat yang tak lain
adalah pencapaian efisiensi alokasi dan pendistribusian pendapatan dalam Islam didasarkan
pada 5 (lima) indicator atau disebut dengan kulliyatul al-khamsah.

4. Sebutkan masalah utama dalam Ekonomi mikro, dan bagaimana solusi yang anda tawarkan
berdasarkan ekonomi islam?

Jawab:

Masalah utama dalam Ekonomi mikro, yaitu:

Harga dasar tinggi

Solusi : Permasalahan ekonomi mikro yang pertama terjadinya kenaikan harga dasar. Salah satu
upaya pemerintah mengatasi masalah seperti ini, pemerintah menentukan harga dasar. Tujuan
dari harga dasar adalah untuk menstabilkan harga. Agar para petani tidak mengalami kerugian
berlebihan, dan konsumen pun juga merasa tidak dirugikan oleh harga.

Kenaikan bahan bakar minyak

Solusi : Permasalahan lain yang tidak kalah penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari manusia adalah kebutuhan akan BBM. Tentu saja dampak tersebut akan
mempengaruhi sector pendapatan rejeki mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dampak lain
pun muncul. Misalnya terjadinya kenaikan tarif bagi alat transportasi secara sepihak. Kemudian
berdampak lagi pada penumpang dan masih banyak lagi. Itu sebabnya dibuat pula tarif resmi
bagi para angkutan umum atau kendaraan umum, agar tidak merugikan konsumen. 

Monopoli

Solusi : Permasalahan ekonomi mikro monopoli juga akan memberikan dampak buruk bagi
masyarakat. Secara tidak langsung, monopoli dianggap merusak para pesaing. Sebab lahir
permasalahan ekonomi mikro inilah, pemerintah akhirnya membuat UU No. 5 Tahun 1999 yang
mengatur tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 

Masalah Distribusi

Solusi : Masalah umum ekonomi mikro adalah masalah harga yang tinggi akibat masalah
distribusi yang Panjang. Barangkali kamu salah satu yang merasakannya. Salah satu cara untuk
mempelajari tentang hal ini adalah, memperpendek jalur distribusi. Agar beban harga
perjalanan tidak terlalu mahal. Sayangnya ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar,
sedangkan untuk UKM dan UMKM belum cukup berani, karena memang dibutuhkan biaya yang
tidak mudah. Untuk perusahaan besar, mereka akan melakukan distribusi lewat stand atau titik
distribusi yang sudah disiapkan. Agar pedagang eceran, grosir dan usaha kecil tetap merasakan
keuntungan yang lebih besar. 

Anda mungkin juga menyukai