Anda di halaman 1dari 9

ESSAY

MEKANISME PASAR

Dosen Pengampu : Audi Ikhsan, S.E, M.Soc.Sc.

Disusun oleh TAZ19-D :

Mita Zahara - 19102056

Natita Kusuma Dewi - 19108003

Nurul Syafitri - 19108013

Yasdiafiani Dewi - 19108004


BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana setiap rumah
tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk
mencapai kemakmuran hidupnya. Pada hakekatnya yang dipelajari oleh ilmu
ekonomi terbatas pada kesejahteraan materil yang disebut kemakmuran, yaitu
berhubungan dengan barang dan jasa. Masyarakat dapat dikatakan makmur
apabila semua keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi secara layak.
Ilmu ekonomi juga memberi petunjuk cara pembagian pendapatan
yang diperoleh dari produksi barang dan jasa secara adil dan merata. Dengan
demikian ilmu ekonomi dipelajari dalam upaya meningkatnya kemakmuran
dan pemerataan pendapatan masyarakat.

B. Pengertian Mekanisme Pasar


Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk
terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta).

C. Kelebihan dan Kekurangan Mekanisme Pasar


1. Kelebihan Mekanisme Pasar
 Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat. Pasar dapat
memberi informasi yang sangat berguna yaitu, dengan memberikan
keterangan tentang harga barang dan sampai dimana besarnya
permintaan kepada barang produksinya.
 Mengembangkan kegiatan usaha. Keadaan pasar yang selalu
berubah, mengalami pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi
serta pertambahan penduduk akan mengembangkan permintaan
produksi. Hal ini akan menambah produksi serta meningkatkan
kegiatan ekonomi.
 Memperoleh keahlian modern, untuk memperoleh hasil yang
maksimal  teknologi modern haruslah digunakan.
 Pasar memberikan kebebasan yang tinggi, kebebasan yang
penuh untuk memilih jenis barang-barang yang akan diproduksinya
serta jenis-jenis faktor produksi yang akan digunakan untuk
menghasilkan barang-barang produksinya tersebut untuk
mendapatkan pembayaran yang lebih menguntungkan.

2. Kekurangan Mekanisme Pasar


 Kebebasan yang tidak terbatas sampai menindas golongan-
golongan tertentu. Persaingan yang sangat bebas menyebabkan
golongan yang kuat akan menjadi lebih kuat , dan golongan yang
lemah akan menjadi lebih lemah lagi, artinya golongan mayoritas
menindas golongan minoritas.
 Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadannya. Mekanisme
pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami
kegiatan naik dan turun yang sangat tidak teratur.
 Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli. Tidak selalu
mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan
sempurna, dimana harga dan jumlah barang yang diperjual belikan
ditentukan oleh permintaan pembeli serta penawaran penjual yang
banyak jumlahnya.
 Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis
barang secara efisien. Jasa-jasa seperti jalan raya untuk
mempertinggi efisiensi lalu lintas, angakatan bersenjata dan polisi
untuk keamanan serta ketertiban, serta rumah sakit untuk
penyedian jasa kesehatan yang murah itu tidak dapat dilakukan
oleh mekanisme pasar secara efisien, untuk dapat menyediakan
jasa di atas diperlukan campur tangan pemerintahan.
 Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan
“eksternalitas” yang merugikan. Eksternalitas adalah efek
samping (baik atau buruk). Eksternalitas yang baik itu
menguntungkan lingkungannya namun masih mendapat
keuntungan. Eksternalitas yang buruk itu seperti merugikan
lingkungan atau sekitarnya untuk mendapat keuntungan yang lebih
untuk dirinya sendiri.

D. Sumber Daya

Sumber daya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan


barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia, dan juga sumber
daya dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang memiliki nilai
ekonomi. Sumber daya dalam ilmu ekonomi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
Sumber Daya Alam (SDA) , Sumber Daya Manusia (SDM), dan Sumber Daya
Modal (Capital).
Sumber Daya Alam (SDA) adalah sumber daya yang berasal dari alam,
ia dapat diolah menjadi sesuatu barang yang berharga. Sumber Daya Alam
(SDA) terbagi menjadi dua, yaitu Sumber Daya Alam ekonomis, seperti emas,
perak, minyak bumi, batu bara dan timah. Sumber Daya Alam non-ekonomis,
seperti sinar matahari, udara, dan air. Contohnya minyak bumi yang terdapat
disuatu daerah akan menjadikan daerah tersebut menjadi penghasil minyak,
dimana minyak tersebut dapat dijual ataupun digunakan untuk kepentingan
sendiri.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang ada pada
manusia itu sendiri. Biasanya sumber daya ini digunakan dalam proses
produksi barang atau jasa, dimana dengan adanya manusia yang mampu
memproduksi suatu barang maka manusia akan lebih sejahtera. Dimana
semakin banyak tenaga, keahlian dan kepribadian disuatu daerah akan
semakin baik. Macam-macam Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu manusia
sebagai sumber daya fisik, contohnya seperti petani yang menggunakan
tenaganya untuk menanam padi dan manusia sebagai sumber daya mental,
contohnya seperti seorang arsitektur yang menggunakan akal dan fikirannya
untuk merancang suatu bangunan.
Sumber Daya Modal (Capital) adalah suatu sarana untuk mendukung
proses produksi suatu barang atau jasa. Dengan adanya modal maka proses
produksi akan menjadi lebih mudah dan efisien, contohnya penggunaan traktor
oleh petani akan mempercepat pengolahan lahan daripada cara manual dan
tradisional lainnya.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan mekanisme pasar, muncul


pertanyaan “Apakah Mekanisme Pasar Merupakan Cara Terbaik Untuk
Mengalokasikan Sumber Daya?”
BAB II

ISI

Pada prinsipnya mekanisme pasar diartikan bahwa harga bergerak


bebas sesuai hukum permintaan dan penawaran (supply and demand). Jika
permintaan lebih tinggi sementara penawaran terbatas, maka harga akan
cenderung mengalami peningkatan. Begitupun, jika penawaran lebih besar
dari permintaan, maka harga akan cenderung lebih rendah. Oleh karena itu,
kami setuju, bahwa mekanisme pasar adalah cara terbaik untuk
mengalokasikan sumber daya, karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
Wassallam sudah terlebih dahulu menganjurkan kepada umatnya untuk
memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah-masalah
ekonomi, dan menghindari sistem penetapan harga (tas’ir) oleh otoritas
Negara kalau tidak terlalu diperlukan. Penetapan harga (ta’sir) merupakan
salah satu praktek yang tidak dibolehkan oleh syariat Islam. Lebih jelas
dalam ajaran islam, otoritas Negara dilarang mencampuri dan memaksa orang
menjual barang pada suatu tingkat harga yang tidak mereka ridhoi. Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam melarang pemerintah ikut campur
menetapkan harga jika masyarakat tidak melakukan pelanggaran atau
penyimpangan yang mengharuskan munculnya suatu tindakan kontrol atas
harga. (Yusuf Qardhawi, 2001; M. Umer Chapta, 2000). Dapat kita lihat dari
bagaimana sikap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam terhadap masalah
ini, tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam didatangi oleh seorang
sahabatnya untuk meminta penetapan harga, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
Wassallam menyatakan penolakannya dengan sabdanya “Allah Subhanahu
Wata’ala adalah penentu harga, penahan, pencurah, serta pemberi rezeki. Aku
mengharapkan dapat menemui Rabb-Ku dimana salah seorang dari kalian
tidak menuntutku karena kedzoliman dalam hal darah dan harta” (Hadist ini
diriwayatkan oleh enam imam hadist yang utama, kecuali An-Nasa’i, sehingga
merupakan hadist hasan shohih). Berdasarkan hadist tersebut bahwasannya
penghargaan islam terhadap mekanisme pasar berdasar terhadap ketentuan
Allah Subhanahu Wata’ala bahwa perniagaan harus dilakukan secara baik
dengan rasa suka sama suka (‘An taradin minku atau mutual goodwill), dalam
Al-Qur’an dinyatakan “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan cara batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala Maha
Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa: 29).
Adapun pendapat salah satu ulama, Ibnu Khaldun mengatakan bahwa
ia sangat menghargai harga yang terjadi dalam pasar bebas, namun ia tidak
mengajukan saran-saran kebijakan pemerintah untuk mengelola harga. Ia lebih
banyak memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi harga. Hal ini
berbeda dengan Ibnu Taymiyah yang dengan tegas menentang intervensi
pemerintah sepanjang pasar berjalan dengan bebas dan normal.
Menurut argumen kami, bahwa mekanisme pasar adalah cara terbaik
untuk mengalokasikan sumber daya. Karena, mekanisme pasar dianggap
sebagai mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya yang
efisien. Namun, kegagalan pasar juga bisa terjadi dalam pengalokasian
sejumlah barang dan jasa. Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar
yang tercapai pun menjadi berbeda-beda. Terkadang, harga yang terbentuk di
pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian bagi
produsennya juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas-batas tertentu
terkadang perlu melakukan intervensi dalam pembentukan harga. Dengan
tujuan, harga yang terbentuk tidak akan merugikan konsumen atau
produsennya. Hal yang biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah:
penentuan harga eceran tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan
pajak, serta pemberian subsidi. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa
keberadaan aturan yang dibuat pemerintah.
Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme
pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk
menjamin efisiensi pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan
fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai
pengendali mekanisme pasar. Walaupun, dalam sistem ekonomi pasar,
masalah ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme pasar,
namun pada beberapa kasus tertentu pemerintah tetap harus ikut
campur tangan untuk menghindari kekacauan dalam bidang ekonomi.
Disamping itu, adapun alasan kenapa mekanisme pasar adalah cara terbaik
untuk mengalokasikan sumber daya yaitu pasar dapat memberikan informasi
yang tepat, pasar dapat merangsang pelaku usaha untuk melakukan kegiatan
ekonomi, pasar mendorong penggunaan faktor-faktor produksi serta pasar
memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan
kegiatan ekonomi. Dengan adanya mekanisme pasar, sumber daya bisa diatur
secara teratur contohnya, sumber daya yang dapat di alokasikan terbagi
menjadi 3 yaitu, alokasi dalam mengalokasikan Sumber Daya Alam (SDA),
untuk mengatasi kelangkaan Sumber Daya Alam (SDA) itu, maka manusia
perlu bijak mengelola alam dan melakukan alokasi Sumber Daya Alam
(SDA). Salah satu hal yang bisa diwujudkan manusia untuk mengelola
Sumber Daya Alam (SDA) dengan bijak adalah dengan mekanisme pasar.
Karena mekanisme pasar bisa menyeimbangi masuknya sumber daya alam ke
pasar sesuai dengan banyaknya permintaan konsumen. Jumlah penawaran
sama dengan jumlah permintaan. Jadi, jumlah sumber daya alam tidak terus
menerus masuk, jika Sumber Daya Alam (SDA) terus menerus masuk, dan
tidak sesuai dengan permintaan maka produsen akan mengalami kerugian.
Mengalokasi Sumber Daya Manusia (SDM) contohnya, dalam menjalankan
roda perekonomian diperlukan manusia yang memiliki keahlian dan
pengetahuan tinggi. Kelangkaan Sumber Daya Manusia (SDM) disini berarti
sulitnya ditemukan manusia yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan
maupun keahlian yang mampu menjalankan kegiatan ekonomi. Lokasi
Sumber Daya Manusia (SDM) dibutuhkan agar manusia bisa menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan
menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat, maka sebuah
perusahaan bisa menghasilkan produk yang baik. Sedangkan, di bidang jasa,
Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu akan menghasilkan pelayanan
yang berkualitas bagi masyarakat. Di dalam mekanisme pasar pasti
membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM), contohnya dalam memproduksi
sumber daya pada suatu perusahaan untuk dikirim ke salah satu pasar, dan
juga manusia di mekanisme pasar selain untuk memproduksi Sumber Daya
Alam (SDA) juga bertugas untuk memberikan pelayanan yang baik untuk
konsumen, agar konsumen kembali lagi ke pasar tersebut. Jika di dalam suatu
pasar, pelayanan dari pedagang atau produsen tidak baik, maka kemungkinan
konsumen tersebut tidak akan kembali lagi ke pasar tersebut. Otomatis
pedagang atau produsen tersebut keuntungannya akan menjadi turun dan jika
terus menerus pelayanannya tidak diperbaiki maka produsen akan mengalami
kerugian. Dan terakhir alokasi sumber daya modal. Sumber daya modal sangat
diperlukan dalam proses produksi barang atau jasa. Sebagai Negara
berkembang, Indonesia masih banyak menemukan berbagai kendala terutama
masalah permodalan. Modal tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga bahan
baku, seperti lahan, gedung, kendaraan, mesin-mesin, dan sebagainya. Modal
adalah sumber daya ekonomi yang sangat penting. Jika terawat dan dipelihara
dengan sangat baik, maka lahan, gedung, kendaraan, mesin-mesin dan
sebagainya dapat menghasilkan banyak barang yang tentunya berguna untuk
sebanyak-banyaknya orang. Oleh karena itu, kita tidak perlu heran jika
perusahaan mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan perawatan terhadap
sumber daya modal milik mereka. Mengalokasi sumber daya modal ini
berkaitan juga dengan mengalokasikan Sumber Daya Alam (SDA). Mengapa
demikian? Jika diambil contoh dari Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya
Alam (SDA) yang masuk ke pasar itu dikirim oleh supplier, otomatis jika
sudah dikirim oleh supplier pedagang harus membayar Sumber Daya Alam
(SDA) tersebut, jika Sumber Daya Alam (SDA) tersebut tidak laku atau belum
habis terjual, maka pedagang akan mengalami kerugian. Oleh karena itu,
jumlah penawaran harus sama dengan jumlah permintaan agar pedagang tidak
mengalami kerugian. Pedagang di mekanisme pasar bisa meminta pada
supplier untuk mengirim Sumber Daya Alam (SDA) sesuai dengan permintaan
konsumen agar tidak rugi, dan di dalam pasar biasanya disediakan fasilitas
untuk pedagang dan pembeli melakukan transaksi, itu salah satu manfaat
mekanisme pasar agar pedagang tidak lagi mengeluarkan modal untuk
berjualan.
BAB III

KESIMPULAN

Mekanisme pasar merupakan cara terbaik untuk mengalokasikan


sumber daya, karena melibatkan langsung faktor produksi dalam menentukan
harga pasarnya. Sehingga harga yang diperoleh sesuai dengan standar
keinginan penjual dan pembelinya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan
pemerintah dapat ikut andil dalam menentukan harga pasar selama tidak
membebani produsen dan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Sumber daya yang dapat dialokasikan pada mekanisme pasar terbagi
menjadi tiga, yaitu Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM),
dan Sumber Daya Modal (Capital). Dengan adanya pengalokasian terhadap
sumber daya, maka manusia bisa dengan bijak mengelola alam, tenaga kerja,
modal dan kemampuan kewirausahaan manusia. Mengalokasikan sumber daya
berdampak pada penggunaan sumber daya yang efisien dan bermanfaat untuk
sebanyak-banyaknya orang.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraini, Efi dan Dwina Merdekawati. 2013. Ekonomi. Sukoharjo: PT.


Masmedia Buana Pustaka.

Deliarnov. 2019. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT.


RajaGrafindo Persada.

Fauzia, Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi
Islam Perspektif Maqashid al-syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

http://www.upacaya.com/alokasikan-sumber-daya-anda-secara-efektif/

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-komponen-keuntungan-dan-
kerugian-dari-sistem-ekonomi-campuran/

https://id.quora.com/Apa-itu-mekanisme-pasar-Apa-saja-contoh-dari-mekanisme-
pasar

https://www.simulasikredit.com/apa-itu-sistem-ekonomi-pasar/

https://www.kompasiana.com/lusia31/5858b5da6623bd840e37ce25/mekanisme-
pasar-dalam-perspektif-islam

http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-mekanisme-pasar.html

https://www.academia.edu/12017534/Mekanisme_pasar

Anda mungkin juga menyukai