Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Inisiasi 1

DEFINISI ILMU EKONOMI


Dalam hal ini Profesor Paul Anthony Samuelson, seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute
of Technology (MIT), telah mengumpulkan sekurang-kurangnya enam buah definisi dari berbagai ahli
lain.

Keenam definisi itu masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Ilmu ekonomi, atau ekonomi politik (politicale economy) adalah suatu studi tentang kegiatan-
kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi
pertukaran antarmanusia
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk
memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal misalnya mesin,
dan pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai barang
(misalnya gandum, daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta
mendistribusikan (membagikan) nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk mereka
pakai/konsumsi.
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari hari, (untuk)
mendapat dan menikmati kehidupan.
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisasi
kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya.
5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan.
6. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.

Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi
terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir
untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Lingkup Ilmu Ekonomi

a. Microeconomics adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membahas perilaku individu dalam
membuat keputusan penggunaan berbagai unit ekonomi. Di sini ada perusahaan dan rumah tangga.

b. Macroeconomics adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perilaku ekonomi secara
keseluruhan (economic aggregates)— akan terkait dengan income, output, employment, dan lain-lain
—dalam kerangka atau skala nasional.

Pembagian Ilmu Ekonomi (Alferd W. Stonier dan Douglas C. Hague)

1. Descriptive Economics (ilmu ekonomi deskriptif).

Di sini dikumpulkan semua kenyataan yang penting tentang pokok pembicaraan (topik)
yang tertentu, artinya mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan
kenyataan yang terjadi. misalnya: sistem pertanian di Bali, atau industri katun di India.
2. Economic Theory (ilmu ekonomi teori atau teori ekonomi atau analisis ekonomi).

Di sini kita memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi
bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. Teori ekonomi dibangun dengan landasan
pengamatan sebab akibat berdasarkan aksi dan reaksi yang terjadi dalam kehidupan ekonomi
masyarakat.

3. Applied Economics (ilmu ekonomi terapan).


Di sini kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan
oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang
dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif.

The Method of Economics

a. Positive economics
Positive economics studies economic behavior without making judgments. It describes what exists
and how it works.

Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses
bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk menyatakan
bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.

Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.

b. Normative economics
Normative economics, also called policy economics, analyzes outcomes of economic behavior,
evaluates them as good or bad.

Oleh beberapa ahli dari hal ini membangun yang disebut dengan politik ekonomi (political
economics), salah satu cabangnya ekonomi kelembagaan. ekonomi normatif adalah pendekatan
ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian
baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.

Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu :


1. Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?
2. Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?

Memecahkan Masalah Ekonomi :

1. Barang Apa Yang Akan Diproduksi (What): Ditentukan Oleh Hak Memilih Dalam Nilai Rupiah Yang
Dimiliki Konsumen
2. Bagaimana Barang Diproduksi (How): Ditentukan Oleh Persaingan Diantara Produsen
3. Bagi Siapa Barang Dibuat (For Whom): Ditentukan Oleh Pola Permintaan Dan Penawaran di Pasar
Atas Faktor Produksi.

Insiasi 2

Pengertian Kelangkaan menurut Ilmu Ekonomi 

Apa yang terbersit di pikiran anda ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah mengenai hilangnya
kedelai di pasaran? Apakah mengenai hilangnya bawang putih di pasaran? Ataukah mengenai
minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga membuat banyak ibu-ibu/bapak-
bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau elpiji?

Ketiga contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan. Manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada.
Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya.
Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia.Pojok Pedia

Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang
diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak
terjangkau) atau karena barang sudah habis.

Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau
keadaan di mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:


a. terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya. 

Hukum Permintaan.

Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang berlaku, melahirkan hukum
permintaan. Jika harga suatu jenis barang semakin rendah maka permintaan atas barang tersebut
akan semakin banyak. Sebaliknya, apabila harga suatu jenis barang semakin tinggi maka permintaan
atas barang tersebut akan semakin sedikit.

Hukum Penawaran,

Hubungan antara jumlah yang ditawarkan dengan tingkat harga yang berlaku, melahirkan hukum
penawaran. Jika harga suatu jenis barang semakin rendah maka penawaran atas barang tersebut
akan semakin sedikit. Sebaliknya apabila harga suatu jenis barang semakin tinggi maka penawaran
atas barang tersebut akan semakin banyak. 
Dengan demikian terdapat hubungan yang positif atau searah antara harga dan penawaran.

Pergeseran Sepanjang Kurva dan Pergeseran Kurv Penawaran

Jika terjadi perubahan pada harga suatu barang maka akan terjadi perubahan terhadap jumlah
barang yang ditawarkan.
Pergeseran kurva permintaan bisa terjadi jika harga barang itu sendiri dalam keadaan tetap sehingga
jika ada variabel lain selain harga barang itu sendiri yang berubah, hanya akan menyebabkan
perubahan jumlah yang ditawarkan. Sehingga pergeseran kurva penawaran akan terjadi jika yang
berubah adalah variabel selain harga.

Keseimbangan Permintaan dan Penawaran 

Terjadinya harga di pasar hanya ditentukan oleh variabel permintaan atau  penawaran saja, tetapi
ditentukan oleh keduanya.
Keseimbangan dan jumlah suatu jenis barang, terjadi jika permintaan dan penawaran barang tersebut
berada pada tingkat harga dan jumlah yang sama. 
Jika harga terjadi di atas harga keseimbangan, akan terjadi kelebihan penawaran atau Excess
Supply. Artinya, pada harga yang lebih tinggi produsen akan tertarik untuk menawarkan lebih banyak
daripada output keseimbangan.Sedangkan permintaan malah turun jika harga naik. Sebaliknya, jika
harga terjadi di bawah keseimbangan maka terjadi kelebihan permintaan atau Excess Demand.
Artinya pada harga yang lebih rendah konsumen akan tertarik untuk membeli barang lebih banyak.
Sedangkan pihak rodusen cendrung untuk menurunkan tawarannya karena insentif keuntungan yang
berkurang.

Penerapan Konsep Permintaan dan Penawaran

Perekonomian akan membawa pada keseimbangan antara permintaan dan penawaran.


Harga dan jumlah barang yang dijual  akan berada pada keseimbangan yang ditentukan oleh sistem
ekonomi pasar.
Kehadiran pemerintah diperlukan untuk melakukan pemerataan kesejahteraan aikibat kegagalan
pasar. Dua kebijakan penting pemerintah dalam mewujudkan pemerataan tersebut adalah kebijakan
harga dasar (floor price) dan kebijakan harga atap (ceiling price). Kebijakan harga tersebut dilakuan
berdasarkan keyakinan bahwa harga pasar yang berlaku tidak memberi keadilan bagi konsumen dan
produsen. 

Inisiasi 3
Hukum permintaan 
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :
Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding
terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan
sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.

Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :


Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang diminta para pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya
menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara
harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

Teori permintaan dapat dinyatakan:


“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka
harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”

Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan


1. Faktor harga
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin
tinggi atau makin menurun.
2. Faktor bukan harga
Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga
barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila terdapat
perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga,
sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya
mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke
kanan atau ke kiri.

Teori Perilaku Konumen Pendekatan Teori Nilai Guna (Utility)

Dalam teori nilai guna, kepuasan yang di dapat (nilai guna) pada saat mengkonsumsi satu unit
barang, diasumsikan bisa dikuantifikasikan dengan satuan util sehingga metode yang digunakan
merupakan pendekatan Kardinal. Asumsi lain yang digunakan adalah setiap individu akan
memaksimumkan kepuasannya pada tiap barang yang dikonsumsinya.
Tambahan kepuasan yang diberikan dari tiap tambahan unit barang yang konsumsi semakin
berkurang. Konsep ini disebut dengan marginal utility atau MU, berati tambahan atau pengurangan
kepuasan akibat dari tambahan konsumsi atas semacam barang tertetu. Hipotesis umum yang bisa
ditarik dari semakin turunnya kepuasan, sebagai akibat dari mengkonsumsi suatu jenis barang secara
terus menerus disebut dengan  Law of Diminishing Marginal Utility. 

Kurva Kepuasan Sama

Indifferent Curve (IC) menggambarkan kombinasi barang-barang yang akan memberikan kepuasan
yang sama besarnya. Asumsi yang digunakan untuk melakukan analisis dengan menggunakan IC
adalah :
1. Seluruh pendapatan dikonsumsikan hanya terhadap dua jenis barang;
2. Selera konsumen tidak berubah;
3. Terdapat kebebasan untuk memilih diantara kedua barang tersebut. 

Indiffernt Curve (IC) memilki 3 sifat dasar, yaitu:


1. mempunyai kemiringan yang negatif atau turun dari kiri atas ke kanan
    bawah;
2. IC cembung terhadap titik origin (0,0);
3. IC tidak saling berpotongan.

Inisiasi 4
Hukum penawaran

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin
rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum
penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak
berubah (ceteris paribus).

Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran


Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain
adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap,
pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi
yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang
pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.

Penentuan Harga Keseimbangan


Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan
ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak
pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan
berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga
adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga
merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar
atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu
proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan
kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan
ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak
pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Menentukan keadaan keseimbangan dengan Matematik 


Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan
persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.

CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran  : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).

Jika harga terjadi di atas harga keseimbangan, akan terjadi kelebihan penawaran atau Excess
Supply. Artinya pada harga yang lebih tinggi, produsen akan tertarik untuk menawarkan lebih banyak
dari pada output keseimbangan. Sedangkan permintaan malah turun jika harga naik. Sebaliknya, jika
harga terjadi di bawah keseimbangan maka terjadi kelebihan permintaan atau Excess Demand.
Artinya, pada pada harga yang lebih rendah konsumen akan tertarik untuk membeli barang lebih
banyak. Sedangkan produsen cenderung untuk menurunkan tawarannya karena insentif keuntungan 
yang berkurang.

Organisasi Bisnis

Organisasi usaha yang memproduksi barang dan jasa dapat dikategorikan dalam 3 bentuk utama
sebagai berikut ;
1. Perusahaan perseorangan.
2. Firma.
3. Perseroan Terbatas (PT). 

Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan pribadi yang sangat banyak dari segi jumlah,
tetapi output yang dihasilkan relatif kecil atau sedikit. Hal ini disebabkan karena berbagai
keterbatasan yang dihadapi oleh perusahaan perseorangan seperti kapasita produksi, modal dan
teknologi.

Perusahaan Firma atau kemitraan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Perusahaan ini mempunyai kemampuan pendanaan lebih besar dari perusahaan perorangan karena
didirikan oleh lebih dari satu orang. Misalnya, CV,kantor pengacara yang terdiri dari berapa
pengacara.

Perseroan Terbatas (PT) merupakan perusahaan yang memiliki peran penting dalam perekonomian.
Kemampuan dalam menghimpun dana yang besar merupakan kunggulan dari PT. Dana tesebut bisa
didapat dengan cara menjual saham yang merupakan tanda kepemilikan seorang individu terhadap
perusahaan. 

Biaya Produksi

Konsep biaya produksi mengagambarkan bagaimana sustu perusahaan akan mencari


tingkat output optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum.

Struktur biaya roduksi dapat dikelompokkan menjadi 2 :


1. Biaya produksi jangka pendek
    Analisis biaya produksi jangka pendek mempunyai penegrtian bahwa sebagian 
    faktor produksi yang digunakan adalah tetap atau tidak dapat ditambah jumlahnya.
    Oleh kerena itu, struktur biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi 2:
    a. Pertama, biaya produksi yang tetap untuk semua tingkat produksi.
    b. Kedua, biaya produksi yang selalu berubah seiring dengan perubahan jumlah 
        produksi.
2. Biaya produksi jangka panjang
    Analisis biaya produksi jangka panjang mempunyai penegertian bahwa semua biaya
    dapat berubah sehingga tidak ada lagi biaya tetap. 

Inisiasi 5

Peran Pemerintah Dalam Kegiatan Ekonomi

Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak
langsung. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi memang sangat penting, salah satunya
sebagai pengatur kegiatan ekonomi. Berikut ini merupakan penjelasan peran pemerintah dalam
kegiatan perekonomian.

a. Mengatur kegiatan ekonomi. 


Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah bertugas untuk mengarahkan, mengatur, dan mengendalikan
kegiatan ekonomi melalui berbagai kebijakan, peraturan perundang-undangan dan tindakan langsung
di lapangan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja, mengendalikan harga,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menstabilkan neraca pembayaran luar negeri. Semua
kegiatan ekonomi itu dilakukan untuk menciptakan suatu masyarakat yang adil dan makmur.

b. Berperan sebagai konsumen.


Peran pemerintah sebagai konsumen dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan dalam tugas
penyelenggaraan negara. Oleh karena itu, pemerintah membutuhkan barang dan jasa, misalnya
mobil operasional, seragam pejabat, alat tulis, kertas, dan jasa perbankan. Barang dan jasa tersebut
dibeli oleh pemerintah dari perusahaan atau masyarakat luar negeri.

c. Berperan sebagai produsen. 


Pemerintah sebagai produsen berarti berperan dalam menghasilkan barang dan jasa. Barang dan
jasa yang dihasilkan pemerintah merupakan hasil produksi yang menguasai hajat hidup masyarakat
luas dan merupakan kegiatan ekonomi yang mungkin kurang menguntungkan tetapi hasil
produksinya sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Sebagai produsen, pemerintah juga
membutuhkan faktor-faktor produksi dari rumah tangga maupun dari masyarakat luar negeri.

Pasar Persaingan Sempurna

Sistem persaingan sempurna merupakan sistem yang paling mudah dipelajari, dan mencerminkan
sistem persaingan yang paling ideal dalam sistem perekonomian karena mengarahkan kepada
tingkat rfisiensi yang lebih tinggi dari pada jenis pasar lainnya, Pasar persaingan sempurna
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
2. Barang yang diperjual belikan adalah homogen.
3. Setiap penjual dan pembeli tidak mamp mempengaruhi harga barang (price taker).
4. Terdapat informasi yang sempuna mengenai barang yang diperjualbeikan (perfect
    information).
5. Pembeli dan penjual bebas untuk masuk dan keluar pasar (no barrier to entry).

Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempua mempunyai perbedaan yang mendasar dengan pasar persainga
sempurna. Perbedaan tersebut terutama terletak pada jumlah perusahaan yang sedikit dalam
menawarkan produk yang sama.

Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari 3 jenis :


A. Pasar Monopoli
    Pasar ini merupakan pasar yang paling bertentangan dengan pasar persaingan sem-
    purna. Ciri-ciri pasar monopoli sebagai berikut :
    1. Hanya terdapat satu perusahaan yang memproduksi suatu barang atau jasa.
    2. Tidah terdapat barang pengganti yang mirip
    3. Perusahaan lain sulit atau tidak dapat masu ke Pasar.
    4, Mempunyai kemampuan dalam menentukan harga pasar.

B. Pasar Monopolistik
    Pasar yang paling sering terlihat dalam kenyataan adalah pasar monopolistik.
    Pasar ini mempunyai ciri di antara pasar persaingan sempurna dengan pasar
    monopoli. Ciri utamanya adalah sebagai berikut :
    1. Jumlah erusahaan tergolong banyak walaupun tidak sebanyak pada pasar per-
        saingan sempurna.
    2. Barang yan diperjual belikan mempunyai kegunaan sama tetapi berbeda corak
        (differentiated product).

C. Pasar Oligopoli
    Pasar, di mana produk yang dihasilkan banyak yang bersifat sebagai barang antara
    dan merupakan industri di sektor hulu. Misalnya, produksi baja, semen dan bahan 
    baku plastik.
Inisiasi 6

Teori Produksi
Dalam teori produksi, Anda akan mendapatkan gambaran tentang perilaku produsen dalam usahanya
memproduksi barang atau jasa. Nah, untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut simaklah
pembahasan berikut.

a. Pembagian Produksi

Produksi dapat digolongkan dalam lima bidang, sebagai berikut.


1. Bidang ekstraktif, artinya setiap usaha untuk mengambil hasil alam secara langsung. Misalnya:
pertambangan, perikanan laut, berburu, dan menebang hutan.
2. Bidang agraris, artinya setiap usaha mengerjakan atau mengolah alam agar diperoleh hasil dari
tumbuhan dan hewan. Misalnya: pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan peternakan.
3. Bidang industri, artinya setiap usaha mengolah dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
Misalnya: perakitan, pertekstilan, ukir-ukiran, dan kerajinan.
4. Bidang perdagangan, artinya setiap usaha untuk membeli barang dan menjualnya kembali tanpa
merubah bentuk. Misalnya: perdagangan regional, perdagangan nasional dan internasional.
5. Bidang jasa, artinya setiap usaha memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Misalnya: perbankan, asuransi, pengangkutan, jasa, dan hukum.

b. Tahapan Produksi
Lapangan produksi dapat digolongkan menjadi tiga sektor produksi atau tiga tahapan produksi berikut
ini:
1. Sektor produksi primer, meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris.
2. Sektor produksi sekunder, meliputi bidang industri dan bidang perdagangan.
3. Sektor produksi tersier, meliputi bidang jasa/pelayanan.

c. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adalah alat-alat atau bahan-bahan yang dipergunakan untuk proses produksi atau
dalam rangka menghasilkan barang/jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu faktor
produksi asli dan faktor produksi turunan.

Faktor produksi asli ini sendiri dapat digolongkan dalam faktor produksi alam dan tenaga kerja.
1. Faktor produksi alam adalah segala sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
dalam usahanya mencapai kemakmuran. Misalnya tanah, bahan tambang, air, udara, dan hewan.
2. Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan manusia, baik jasmani atau rohani untuk
kegiatan produksi.

Tenaga kerja dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tenaga kerja rohani dan jasmani.
a) Tenaga kerja rohani adalah kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kegiatan pikiran untuk
memajukan produksi.
b) Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang memberikan segala kegiatan jasmani atau fisik
untuk usaha meningkatkan produksi.

Tenaga kerja jasmani dapat dibedakan sebagai berikut.


• Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus.
Misalnya: dokter, pengacara, dan akuntan.
• Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman
praktis. Misalnya: sopir, pelayan toko, dan montir.
• Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour and untrained labour) adalah tenaga
kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan sebelumnya. Misalnya: pesuruh, kuli, dan tukang
sampah.

Adapun faktor produksi turunan dapat digolongkan dalam faktor produksi modal dan pengusaha.

1) Faktor produksi modal adalah hasil produksi yang dipergunakan dalam proses produksi lebih lanjut
untuk menghasilkan barang lain.
Ditinjau dari pemakaiannya, modal dibedakan sebagai berikut.

a) Modal lancar (current capital) adalah alat produksi yang habis satu kali proses produksi. Misal:
bahan baku, bahan penolong, dan uang tunai.

b) Modal tetap (fixed capital) adalah barang modal yang dapat dipakai lebih dari satu kali proses
produksi. Misal: mesin, gedung, dan gudang. Sementara itu, ditinjau dari fungsinya modal dibedakan
sebagai berikut.
• Modal individu adalah barang modal yang merupakan sumber penghasilan bagi pemiliknya.
• Modal sosial adalah barang modal yang digunakan untuk kepentingan masyarakat/umum. Misalnya:
jalan, pelabuhan, pasar, dan jembatan.

2) Faktor produksi pengusaha adalah kegiatan untuk mengoordinir faktor-faktor produksi alam,
tenaga kerja dan modal. Adapun pengusaha adalah orang yang bertanggung jawab memimpin
kegiatan produksi, yang mampu mengombinasikan ketiga faktor produksi di atas.

Faktor produksi pengusaha mencakup tiga hal berikut ini.


1. Managerial skill adalah keahlian dalam mengorganisasi faktor-faktor produksi dan kemampuan
menggunakan tekhnik atau metode baru dalam proses produksi.
2. Technological skill adalah keahlian khusus dalam hal tehnik ekonomi yang dipergunakan dalam
kegiatan produksi untuk mengombinasikan faktor-faktor produksi.
3. Organizational skill adalah keahlian mengatur berbagai usaha perusahaan, baik yang bersifat
intern maupun ekstern.

Inisiasi 7

Kebaikan dan keburukan Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya
antara lain :
1.      Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi sebelum menerangkan kebaikan dari pasar
persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep
efisiensi yaitu:
a.      Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk
menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat
digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling
sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara
keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu
kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka
tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi
yang paling minimal.
b.      Efisiensi Alokatif: Untuk melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau tidak, perlu dilihat apakah
alokasi sumber-sumber daya keberbagai kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang
maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila
dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang
tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga = biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam
perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

•        Efisiensi dalam persaingan sempurna


Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas akan selalu wujud. Telah
dijelaskan bahwa dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat
untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling
minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka
panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perusahaan dalam persaingan sempurna.
Telah dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam
memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal =  biaya marjinal. Dengan
demikian dalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga =  hasil penjualan marjinal =  biaya
marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi
alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar
persaingan sempurna.
•        Kebebasan bertindak dan memilih persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi
kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi
semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih
pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya
menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorangpun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga,
jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana
faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang
menentukan pengalokasiannya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak
pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis
barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan
jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan
yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi
yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-
keburukan antara lain :
1)      Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi. 
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain.
Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari
mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah
keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada
mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-
perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari
mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk
melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan di atas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat
kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan
yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan
teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat
dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2)      Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial 
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan
sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandang  perusahaan, penggunaannya mungkin sangat
efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3)      Membatasi pilihan konsumen 
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. 
4)      Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,
tersirat (yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak
selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya
produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.
5)      Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam
masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya.
Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber
daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya
(yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.

inisiasi 8

Perbedaan Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan
sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap
penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri pasar persaingan
sempurna : 1. Perusahaan adalah price taker, Price taker atau Pengambil harga artinya suatu
perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. 2. Setiap
perusahaan mudah keluar atau masuk Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin
meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. 3. Menghasilkan barang
serupa Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang
yang dihasilkan sangat sama atau serupa. 4. Terdapat banyak perusahaan di pasar Sifat inilah yang
menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua
aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil
kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. 5. Pembeli mempunyai
pengetahuan yang sempurna mengenai pasar Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan
bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. 2. Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah suatu bentuk
pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini
adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Sebagai penentu harga (price-
maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah
barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang
tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam
penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau
berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi
— mencarinya di pasar gelap (black market). ciri-ciri : 1. hanya ada satu produsen yang menguasai
penawaran 2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute) 3. produsen memiliki
kekuatan menetukan harga 4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada
hambatan berapa keunggulan perusahaan. Monopoli yang Tidak Dilarang : Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak. Monopoli by Nature Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung
iklim dan lingkungan tertentu. Monopoli by Lisence Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual. 3.
Pasar Monopolistis Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Ciri-
ciri Pasar persaingan monopolistik: 1. banyak pembeli dan banyak penjual 2. produk yang
terdiferensiasi 3. informasi produk cukup 4. free entry 5. mirip dengan pasar persaingan sempurna. 6.
produsen/penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga. 7. relatif murah keluar masuk
pasar. contohnya: snack, nasi goreng, pulpen, buku, dan pensil. 4. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli
adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya
jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai
berikut : a. Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar. b. Barang yang
diperjualbelikan dapat homogen dapat pula berbeda corak (differentiated product). c. Terdapat
halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar. d.
Satu di antara oligopoli merupakan market leader, yaitu penjual yang memiliki pangsa pasar yang
terbesar. Oligopoli terdiri dari dua macam, yaitu sebagai berikut : 1. Oligopoli murni (pure oligopoly)
yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk homogen. 2. Oligopoli dengan pembedaan
(differentiated oligopoly ) yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Dampak negatif oligopoli terhadap perekonomian adalah sebagai berikut : a. Keuntungan yang terlalu
besar bagi produsen dalam jangka panjang. b. Timbul inefisiensi produksi. c. Eksploitasi terhadap
konsumen dan karyawan perusahaan. d. Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang
munculnya inflasi yang kronis. 

Anda mungkin juga menyukai